Aeon

By Kancutt_Suga

285K 15.2K 1.6K

"Sejak pertama kali bumi ini dibentuk, semuanya sudah di rencanakan, sayang. Jadi, jika kita memang ditakdir... More

cogan? keak orgil jalanan:v
hey
sayangku
hari ini
aku syantik
senin
selasa
alasannya kerja
rabu
kamis
les privat katanya
jumat . sabtu
sampai minggu
ko masih g ketemu
semalam
bobo dimana
bobo sama siapa
ngapain aja
ciat
awokawok
ewh
πŸ’•
πŸ’•πŸ“Œ 18+
hwhw
lu
cinta luna
B
A
N
T
E
T
n@3n@
ini nama nya pizang🍌
ga bisa buat judul:(
18++ ?
aduh yank
P
A
R
K
J
I
M
I
N
anzinc
T0sL0L
duh gatel
pantad gue
Hiatus ?
mau g sama om?
Iya Aqhu Maw Sama Om:(
Udah Cukup Aing Lelah
ena ena
hmmmmmmmm
ayok
hmm~
lonte kokopay
ujep jiminπŸ™‚
gtw nieh ddq
ku hanya dyam:)
So Delicate
setan
BukaπŸ”ž
Without
You,
I'm Nothing
Sebagian
Punya Jimin
Kim?
Ta3
hYuNG
dispatch anjeng
blAcK bIRd
punya Q
kimi kiliir diliin
Iya ges
yupp
Reflection
Dionysus
Set Me Free
Nama saya Al*ira
Dari Gugus Sembilan
Finally

omamamay

1.9K 110 33
By Kancutt_Suga


Hai guys :)
Gimana kabarnya..

Sehat?


. . .

Jimin duduk di kursi meja makan, menyangga wajahnya dengan satu tangan sambil memerhatikan balita berpipi gembul itu duduk di atas meja makan.

Tangan kecil itu tengah asik menyusun-nyusun mainan mobilnya, mulai dari kecil hingga ke besar.

"Disusun doang?" Tanya Jimin.

"Iya, biar bagus." Sahutnya, kali ini ia meraih salah satu mobil yang berwarna merah, kemudian menjalankannya di permukaan meja makan diikuti dengan suara 'brum-brum' dari mulutnya.

Tak lama kemudian Jimin disodori makanan oleh Hana, pria itu mengulas senyum ketika Hana juga membuatkan teh untuknya.

Hana duduk di sebelah Jimin, menyesap tehnya.


Ding dong~
Ding dong~


"Biar aku yang--"

"Gausah, aku aja." Hana berdiri, berjalan cepat menuju pintu dan membukanya.

"Ehh tante,"

Untungnya Hana sudah mengganti bajunya dengan baju yang menutupi leher.

Wanita itu tersenyum ramah, "iya, Woojun nya ada?"

"Ada di dalam tan, masuk aja dulu." Hana mempersilakan wanita itu masuk, kemudian menggiringnya ke meja makan.

Ketika sampai, Hana dan Wanita itu disuguhi pemandangan dimana Woojun yang tengah menjalankan mobilnya di wajah hingga kepala Jimin. Sedangkan Jimin sedang makan, seolah tidak ada yang mengganggu.

"Brum brum brummm"

"Astaga, Woojun!"

Mobil mainan berwarna merah itu kini berjalan di atas kepala Jimin.


. . .


"Dadaaahh.." anak itu melambaikan tangannya ke arah Jimin dan Hana yang berdiri di ambang pintu.

Hana tersenyum dengan lebar sambil melambaikan tangannya juga, begitu pun dengan Jimin. Rasanya seperti berpisah dengan anak sendiri--eh.

Setelah itu, keduanya kembali masuk ke apartemen. Mereka melanjutkan acara makan paginya--ralat, sebenarnya sudah siang.

Tanpa Woojun, rasanya sangat sepi. Walaupun Jimin sebenarnya lucu dan menggemaskan juga, tapi ya kalau Jimin dimanja seperti Woojun.. mau jadi apa!?

Semisal Jimin dipeluk-peluk layaknya boneka beruang besar--malah jadi adegan dewasa nanti kalau diteruskan.

Dua manusia itu sekarang sedang berbaring di ranjang, Jimin juga bilang bahwa dia hari ini tidak ada kegiatan, jadi akan menemani Hana selama 24 jam.. dihitung dari pagi tadi ketika Jimin mengendap masuk ke dalam kamar mandi.

Hana sudah mendapatkan ponselnya, Jimin yang mengembalikan--entah untuk apa, Hana tidak begitu peduli. Intinya dia harus menonton Run BTS episode yang terbaru!

Gadis itu beranjak dari ranjang, ke dapur hanya untuk mengambil sekotak kokokran. Kemudian kembali lagi ke kamar dan bersiap menonton di ponselnya.

Hana memposisikan dirinya di sebelah Jimin, membuat Jimin leluasa memeluk tubuhnya.

Sekilas Hana dapat melihat Jimin yang memejam, mungkin Jimin kelelahan.. iya, kan? Pagi tadi cukup keras berolahraganya.

Sebenarnya Jimin tidak tidur, ia memikirkan bagaimana napsunya bisa melonjak tinggi sejak malam tadi--di apartemen Somi.

Seingat Jimin, dia tidak meminum apapun. Tergoda dengan Somi pun tidak. Jimin hanya mengikuti Somi ke kamar, kemudian berbaring dan tidur--tidak memerdulikan Somi yang mengoceh ingin bersetubuh dengannya.

Apa Somi menyentuhnya ketika tidur? Hingga benda penghias selangkangan ini bisa menegak bak tiang bendera ketika bangun tidur?

Ah, tidak mungkin. Kalau tegaknya malam tadi, Jimin pasti akan bangun dan segera pulang.

Jimin dapat merasakan sebuah tangan yang mengusap kepalanya. Pria itu membuka matanya, mengulas senyum ketika matanya mendapati Hana yang tengah mencium pipinya dengan lembut.

"Udah sana tidur lagi," suruh Hana, kembali fokus menatap layar ponselnya.

Jimin mengeratkan pelukannya pada Hana, ikut menonton apa yang ditonton Hana.

"Itu siapa si? Kok giginya maju gitu, dih."

"Itu Cooky, lucu kan giginya maju gitu kek kelinci." Sahut Hana.

Jimin ikut menyuap kokokran ke mulutnya, "masih imutan Jungkook pas lagi telanjang," ujarnya.

"Emang pernah liet Jungkook telanjang?"

"Oh, pernah dong." Jimin mengangkat-angkat alisnya dengan bangga.

"Iya-iya terserah," kekeh Hana yang kemudian menenggelamkan wajahnya di dada bidang milik Jimin.

Jimin benar-benar tidak meninggalkan Hana, intinya di rumah seharian--bercanda dan juga bermain dengan Hana.

Saking asiknya bermain dengan Jimin, Hana bahkan tidak menanyakan masalah malam tadi--dimana Jimin yang tidak pulang dan Eomma Jimin yang tiba-tiba datang untuk meminjam ponselnya.

Hana tidak mau merusak suasana hati Jimin.

Lebih baik Hana memendam dan membiarkannya untuk sementara, semuanya pasti akan terungkap--nantinya.



























Keesokan harinya.ea

Jimin mulai beraktivitas seperti biasanya, mulai dari mandi, memakai pakaian kantornya, menciumi Hana, dan banyak lagi.

"Han, aku berangkat ya." Ujar Jimin sambil memeluk Hana dari belakang. Hana yang tadinya fokus mencuci piring, sekarang membalikkan tubuhnya.

Gadis itu menangkup wajah Jimin, menekan-nekan pipinya yang agak menirus. "Iya, tiati ya babi." Jawab Hana kemudian mengecup bibir Jimin sekilas.

"Durhaka lu ngatain suami,"

Hana hanya menjulurkan lidahnya. "Suka-suka saya, saya punya hak."

Pria di depannya hanya tertawa hambar, kemudian mengecup kening Hana. "Jangan ke mana-mana, di apart aja. Kalo ada apa-apa telpon."

"Hmm, iya. Udah sana ah!" Hana mendorong tubuh kekar itu, kemudian membalikkan tubuhnya dan kembali mencuci piring. Rungunya menangkap suara kekehan dari Jimin.


"Lopyu mai switi hani bani mwah mwah."

"Astralalaganala, JIJI!!"










. . .

Tehyunk

Tehyunk : P
Tehyunk : woe
Tehyunk : samlekum mamank

Hana : paan buset

Tehyunk : jalan kuy
Tehyunk : akwoakwo





















Hana melepas ikat rambutnya, membiarkan rambutnya tergerai menutuoi punggung. Gadis itu berdiri di depan cermin dengan setelan pakaian yang biasa-biasa saja.

Sweater oversize berwarna krem dan juga celana longgar berwarna cokelat, Hana hanya ingin menyesuaikan penampilannya dengan Taehyung.

Biasanya Taehyung memakai pakaian yang warnanya seperti ini, kan?

Hana meratakan foundation pada lehernya yang terdapat bercak merah keunguan bekas Jimin.

Sialan memang.

Tehyunk : gw di bawah ni anjink
Tehyunk : cepet woi
Tehyunk : lama bat lu dandan

Hana : bacot



Setelah membalasi pesan Taehyung, Hana meraih tas selempangnya kemudian bergegas menuju lift.

Kurang dari 5 menit, Hana sudah di lobby. Tapi tidak menemukan sosok Taehyung di sana.


Hana : lu dimana kampnk
Hana : katanya di bawah

Tehyunk : ya emang di bawah

Hana : ga adaaaa

Tehyunk : astaga
Tehyunk : btw gw ga liet lu tuh

Hana menegapkan tubuhnya, menatap sekeliling dengan tatapan tajam. Tapi memang tidak ada Taehyung, hanya ada ibu-ibu yang sedang mengobrol dan om om gojek yang bawa plastik makanan.

Jangan sampai Taehyung membohonginya.


Hana : ga lucu fak

Tehyunk : lu pake baju apaan

Hana : warna krem

Tehyunk : gw pake helm warna ijo

Hana sukses membalik tubuhnya, menepuk pundak lelaki yang sempat ia kira om om gojek yang lagi nganter makanan.

Pria itu berbalik, dan Hana langsung melayangkan pukulan pada pundak Taehyung.


"Gue kira om om gojek bangsad"


Taehyung tertawa dengan keras, tangannya mengusap pundaknya yang memanas karena pukulan Hana.


"Hehe, nih buat lo." Ujarnya, memberikan kantong plastik itu ke Hana.

"Weh paan nih? Gue buka ya?"

"Eh, ntar aja. Jalan dulu hwhw." Taehyung menarik tangan Hana, membawanya ke luar apartemen.

"Cie pake moge"


Taehyung memasangkan helm ke kepala Hana, kemudian membantunya duduk di motor itu.

"Pegangan ya prinses"

. . .

"Boleh?" Tanya Hana, setelah mereka duduk di sebuah taman.


"Eh ntar deh, pas lu udah pulang ke rumah aja."

"Labil lu anjink" Hana memukul kepala Taehyung dengan dompet kulit miliknya--ralat, itu dompet Jimin. Jimin sendiri yang memberikannya pada Hana karena Jimin khawatir jika Hana mendadak kelaparan atau memerlukan uang untuk membeli sesuatu.

"Tumben lu bawa dompet, biasanya bawa karung"

"Sembarangan lu ijuk, mana ada cecan bawa karung. Btw dompetnya Jimin hehew, laki idaman tuh." Hana ngedip-ngedipin matanya dengan tawa mengejek, Hana tau kalau Taehyung miskin dalam hal keuangan maupun ilmu.

"No offens y." Sambung Hana

Ya begitulah.



"Nyindir nih?"

"Oh, lu ngerasa?"

"Nantangin bilang--"




"Mas, mba, pesanannya."

Hana dan Taehyung bahkan tidak menyadari dengan kedatangan seorang pelayan yang berdiri di sisi meja dengan sebuah nampan di tangannya.

"Oh iya, hehe. Taroh aja," Taehyung menunjukkan senyumnya pada pelayan wanita itu, membuatnya sedikit tersipu malu.


"Mas sama mba nya cocok banget, langgeng ya?"

"Oh ngga, kita temenan aja. Iya kan, han?" Taehyung melempar senyumnya ke arah Hana kemudian mengangkat alisnya.

"Eh maaf ya, saya kira--"





"Park Hana!"













Aduh TBC !!

Maaf ya baru aja updatenya :(

Padahal pengennya malam senin! Karna gw gabut banget.

Tau-taunya hari senin ujian sekolah, mana mendadak lagi(mapel IPA). Untung gw punya jurus--ke rumah tante yang kerjaannya jadi guru fisika hwhw.

Fucek emang ya :*

Eh curhat.

Maaf juga klo critanya malah jadi flat hhe :)

Sebentar lagi mau konflik, tunggu aja.






.
.
.
.
.
.
.

Bonus nih.

Jimin + Taehyung + Jungkook
= ambyar🙂








Continue Reading

You'll Also Like

141K 13.8K 25
Xiao Zhan, seorang single parent yang baru saja kehilangan putra tercinta karena penyakit bawaan dari sang istri, bertemu dengan anak kecil yang dise...
89.4K 9K 37
FIKSI
26.2K 4.3K 15
Allura Christy Gadis remaja polos nan lugu yang kerap kali mendapat bullyan dari semua siswa siswi di sekolahnya. Bagaimana tidak, sekolahnya saja s...
86.4K 8.1K 32
Supaporn Faye Malisorn adalah CEO dan pendiri dari Malisorn Corporation yang memiliki Istri bernama Yoko Apasra Lertprasert seorang Aktris ternama di...