hanan dan Raisa

By milova3

57.6K 5.4K 484

cerita mereka yang harus saling mengenal dan saling memahami untuk rumah tangga yang sakinah mawadah dan Rahm... More

Raisa
Hanan
1.jilbab dan Raisa
2. pertemuan tak terduga
3. tangisan raisa
4. menyerah
5. lamaran
6. niat
7. cover
8. kesal
9. sakit
10. cv
11. calon mertua calon menantu
12. bimbang
13. khitbah
14. sah
15. pandangan
16. jarak
17. dingin
18. belajar
19. langkah awal
20. teman lama
21. keluarga impian
23. salah sasaran
24. kencan
25. cantik
26. masa depan
27. manis
28. pisang bolen
29. cari perhatian

22. kedekatan pertama

1.4K 177 13
By milova3

Degup jantung Raisa berdetak berkali-kali lipat malam ini. Saat ini ia sedang berbaring bersama sang suami di ranjang besar mereka.

Biasanya mereka memilih waktu tidur yan berbeda. Jika Raisa telah duluan masuk kamar, maka Hanan akan masuk satu jam kemudian begitupun sebaliknya. Namun malam ini, mereka memilih untuk berbaring bersama

"Apa guling di tengah ini masih diperlukan?" tanya Hanan. Bukan hanya Raisa namun Hanan pun tak bisa menghilangkan kegugupannya

"Aku enggak tau mas, terserah mas Hanan aja. Apa kita... Kita... harus..."

"Kita harus apa?" tanya Hanan, otaknya terasa beku untuk menebak kalimat Raisa berikutnya

"Ya itu... Apa kita harus melakukan itu?" suara Raisa terdengar menghilang bersama semburan merah yang menghiasi pipinya. Ia bergerak untuk turun dari ranjang

"Mau kemana?" tanya Hanan

"Mau matiin lampu dulu, aku maksudnya Rai tak bisa tidur kalau lampunya menyala terang" ujar Raisa. Ia mulai merubah panggilan diri dihadapan sang suami

" sekalian guling nya di letak disofa ya Rai" pinta Hanan. Mereka harus semakin dekat dan salah satunya menyingkirkan penghalang berupa guling yang menjadi batasan tidur mereka selama ini

"Iya mas" raisa mengikuti perintah hanan sebelum kembali berbaring di samping suaminya

"Apa kamu udah ngantuk?"

" mas ngantuk?" tanya Rai balik

"Belum, emmm... Boleh mas pegang tangan kamu?" tanya Hanan pelan.

"Iya" Raisa berinisiatif untuk menggenggam tangan Hanan yang terasa berbeda dengan tangannya

"Tangan kamu lembut juga dingin banget"

"Apa kita juga akan melakukan itu mas?" tanya Raisa, ia masih penasaran dengan pertanyaan tadi

"Maksud kamu itu... Oh... Hal itu?" awalnya Hanan belum mengerti namun setelah melihat Raisa yang menatap langit-langit kamar dengan pandangan tak fokus. Akhirnya hanan mengerti arah pembicaraan sang wanita

"Iya itu, mas mau melakukannya sekarang?" tanya wanita dewasa nan mandiri

"Kamu mau melakukannya sekarang?"

Raisa langsung menggeleng kuat. Wanita datar ini ternyata masih terlalu polos tersebut

"Mas juga belum siap jika kita lakukan malam ini. Mungkin sekarang cukup dengan pegangan begini aja" Hanan memiringkan tubuhnya untuk menghadap sang istri. Ia juga menarik tangan kiri raisa untuk digenggam dengan kedua tangannya "biar tangannya lebih hangat" bisik Hanan saat raisa menatapnya dengan tatapan tanya

"Tidurlah dan jangan lupa baca doang" Hanan memejamkan matanya dengan berjuta doa dan syukur yang terucap dalam hatinya

Raisa yang melihat Hanan memejamkan matanya ikut memiringkan tubuhnya menghadap lelaki jangkung itu. Seulas senyum sersamar di wajahnya saat melihat wajah lelap sang suami.

Walau awalnya Pria sederhana yang sedang berbagi ranjang dengannya itu. membuatnya berpikir salah dengan pilihannya namun semakin ia mengenal Hanan, ia semakin bersyukur karena mendapati suami yang bisa sabar dengan sikapnya yang bagi sebagian orang menjengkelkan.

Satu yang menjadi beban pikirannya saat ini adalah menjadi istri sempurna seperti harapan sang suami. Dan apakah ia bisa meminta hal yang sama pada Hanan.

😘😘😘

Raisa masih bisa merasakan tangan Hanan yang keras dan hangat melingkupi tangannya yang selalu dingin. Selain tak nyaman dengan degup jantungnya yang meronta-ronta ia merasa semua berjalan sesuai aturannya.

Beruntung juga ia tak berbuat berlebihan dengan secara tak sengaja memeluk tubuh tinggi sang suami saat tidur. Akan sangat memalukan rasanya jika itu terjadi.

"Jadi kamu mau bicara apa?" tanya Eis menghampiri Raisa yang sedang duduk merenung di ruang tamu apartemennya. Ia telah menurunkan suhu ac karena melihat wajah Raisa yang telah memerah mungkin karena kepanasan

"Oh iya Teh, ada apa?" tanya Raisa bingung. Ia seperti baru sadar dari lamunannya

" lagi mikirin apa? Kok wajahnya merah gitu?" tanya Eis setelah menyadari jika wajah sang ipar ternyata tak ada hubungannya dengan suhu udara

"Oh itu teh, saya mau tanya tentang mas Hanan eh.. Maksudnya tentang pernikahan"

"Ada apa dengan pernikahan dan Hanan?" tanya Eis dengan senyum. dikulum

"Maksud saya... Maksud Rai, apa tujuan pernikahan itu penting?" tanya Raisa yang membuat Eis tersenyum, sekali lagi ia menemukan orang yang mempertanyakan tujuan pernikahan tersebut

"Ya penting, cuma begitu banyak tujuan pernikahan yang manakah yang lebih penting?" tanya Eis,

"Untuk beribadah? Membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah, rahmah?" jawab Raisa dengan tanya tak yakin.

"Itu betul. Dalam alquran telah ditulis tujuan kita menikah" Eis menotak atik handphone nya masih mengoceh "nih teteh bacain ya, 'Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu Yang menciptakan kamu dari satu jiwa dan darinya Dia menciptakan jodohnya, dan mengembang-biakan dari keduanya banyak laki-laki dan perempuan; dan bertakwalah kepada Allah swt. yang dengan nama-Nya kamu saling bertanya, terutama mengenai hubungan tali kekerabatan. Sesungguhnya Allah swt. adalah pengawas atas kamu." setelah membacakan terjemahan surah an nisa ayat pertama Eis menutup handphone dan meletakkannya diatas meja.

"Memang sudah menjadi fitrah dan kewajiban dasar kita sebagai manusia, makhluk ciptaan Allah untuk beribadah, mengabdi kepada-Nya. Sebelum menikah juga kita tetap harus beribadah. Dan dari ayat satu surah Annisa yang tadi teteh bacain tujuan pernikahan adalah untuk berkembang biak dan untuk hubungan kekerabatan" jelas Eis,

"Maksudnya berkembangbiak?" yang ada sibenak nya adalah kelinci yang pernah dipelihara nya saat kecil. Dari sepasang bisa menjadi keluarga besar kelinci yang tak tahu mana cucu dan cicit lagi

"Ya berkembang biak, mempunyai keturunan, punya anak, punya cucu, punya cicit" Eis merasa takjub dengan kepolosan sang ipar. Wanita dua puluh tujuh tahun ini jelas kalah pengalaman dengan anak belasan tahun yang saat ini udah tahu pacaran   dengan berbagai rasa.

😳😳😳

Hanan sedikit malu dengan rasa sesalnya tadi pagi saat mereka bangun tidur. Tadi malam, ia berharap tubuhnya atau tubuh Raisa bisa secara tak sadar untuk saling merangkul.

Namun sepertinya baik tubuhnya maupun Raisa memang belum  memiliki sensor nyaman pada masing-masing hingga hal-hal intim yang sering terjadi pada pasangan lain belum terjadi pada mereka. Karena baik dia ataupun istrinya masih merasa awas dengan gerak tubuh.

Jika pagi tadi saat berangkat kerja ia merasa malu karena hal yang tak terjadi, maka sore ini ia merasa malu dengan hal yang telah terjadi.

Wajah merah Raisa terlintas jelas saat ia memikirkan tentang istri impiannya. Jika dipikirkan sekarang, Raisa sebenarnya telah memenuhi hampir tujuh puluh persen hal-hal yang menjadikan Raisa seorang istri.

Perasaan gugup itu melanda Hanan. Namun, ada rasa tak sabaran untuk segera pulang kerumah. Ia ingin kembali melihat wajah pucat yang sesekali memerah di wajahnya itu.

...

"Assalammualaikum" sapaan lembut Raisa membuyarkan fokus pandang Hanan pada wanita mungil bergaun soft pink sedengkul dengan rambut coklat yang di cepol tinggi

"Wa...waalaikummussalam" gugup, seperti seseorang yang tertangkap basah tengah melakukan sesuatu yang salah. Itulah yang dirasakan oleh Hanan saat ini

😻😻😻

Raisa is back...
Menemani yang lagi #dirumahaja untuk beberapa waktu kedepan.

Untuk vote dan komentar nya makasih banget....
Itu jelas memberi semangat untuk aku menulis,

Dan lagi-lagi soal typo dan kalimat rancu maafkan diriku, karena memang belum diedit ataupun aku baca ulang.

Yang penting saat ini. tetap berdoa Tetap semangat, tetap sehat, tetap bersih dan yang pasti tetap istiqomah..

27maret2020

Continue Reading

You'll Also Like

17M 766K 44
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
7.3M 353K 75
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...
4M 43.9K 33
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
2.9M 304K 50
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...