Auristella The Lost Princess

By NoNoelle___

78.8K 9.9K 1.3K

Bentar lagi tamat. #1 - Romance ( 5 Agustus 2022) # 3- Fantasy ( 5 Agustus 2022) #1 - Magic ( 6 Agustus 2... More

Introduction *
1 - Dienne Reinhardt.
2. Our Home .
3. Before Family Gone.
4 Everything's Gone.
5. Beginning.
6. Beginning (2).
7. After Disaster..
Chara Chore : Introduction
8. Camelenor.
S1 Chapter 09. Camelenor [2].
S1 Chapter 10. Sucsessor.
S1 Chapter 12. Thruth.
S1 chapter 13 . The Truth.
S1 Chapter 14. Childhood.
S2 Chapter 15. I Made it..
S2 chapter 16 - Blinking Moon Staff.
S2 Chapter 17. Alion Thoughts.
S2 Chapter 18 - To Human World
S2 Chapter 19. Elf Tribe.
S2 Chapter 20. Luxury Healing Potion.
S2 Chapter 21. Passing Gate..
S2 Chapter 22. Ian H.Preston.
S2 Chapter 23 Meet The Real Noble's
S2 Chapter 24. Suspicious??
S2 Episode 25- Hint Of my Lost Brother.
S2 Chapter 26 -Hint Of My Lost Brother (2)
Character. Pt.1
Character. Pt.2.
S2 Chapter 27. Calling Device!
S2 Chapter 28. Calling Device (2) .
S2. Chapter 29. Gaze
S2 Chapter 30 - You must be surprised.
S2 Chapter 31 - Crash
S2 Chapter 32 - Sleep in your Shoulder.
S2 Chapter 33 - Jealousy
S2 Chapter 34 - Training is begin
S2 Chapter 35 - Prepare
S2 Chapter 36 - Departures
S2 Chapter 37 - Alion's Guide
S2 chapter 38 - Second Meet With Him?
S2 Episode 39 - I Never Know
Character pt.3
S2 Chapter 40 - My Potion
S2 Chapter 41 - My Potion (2) - Your Gaze
S2 Chapter 42 - They were my Side?
43 . who do i like?
44. Dinning table/War?
45. you are interesting guy.
46. Levius's Revenge.
47. Gabrien being honest?
48. SHOCK
49. Alion & Arista
50. I Promise to help you.
51. Storm
52. West Forest (Elf Tribe 1)
53. West Forest (²)
54. Meriel Fainted
55. Sudden Truth
56. Something went wrong
Character 4
57 (1). Back
57 (2). Teal & Virion became Friend
58. Alexia Campbell
59. War (1)
60. Your Kind Gestures
61. intens
62. Ambush!
63. Periods
64. Levius Is Missing.
65. The only way to keep you warm
66 . HOPES
67. Who's Memories is this?
68. End Of first War
69. Guilty Feeling
70. Wrath
71. Bloom
72. Confused in the Ballroom.
73. Theodore being Silly
74. Wait for me?
75. Aiden is my Royal Brother.
76. You were beautiful
77. Present
78. Gentle Actions
79. Bell (Part 1)
80. Bell(Part2) You say sorry many times
81.Bell (Part3) Now we'll not be apart again
82. Goodbye Gabrien
83. A Woman, The Awakening and Bell the cuteness.
84. New life in the new Kingdom
Character pt 4 . Theodore Knight
85. Behind this secret
[ Pengumuman ]
86. Different Smiles
87. Theodore Regrets, Rise of the future King.
88. Rise Of the Future King (2)
89. Awake.
90. A Letter For You (1)
91. Culprit
92. Horses and Sunset
93. this kind of feeling
94. Before Everything's mess
95. Before Everything's Mess (2) ||Truth|| Agony||
96. Before Everything's Mess (3) || Erase the distance
97. Before Everything's Mess 4|| Theodore and Gremio
98. Before Everything's Mess (Last) || First Heart broken.
-FYI-
99. If i were you
100. That guy isn't 'Me'
101. Give me a Chance
102. Before Delegation
103. Anger
104. Delegation || I met you
105. Two heart. Two Hurt
106. They're both Love, The Princess.
107. The War
Promosi Cerita Lanjutan.
108. Heaven Falls || Alion was...
109. Arista's Wrath || Farewell, My Dear.
God And Goddess
110 . The Strongest Soldier's Awakening
111. You Die Too Soon
112. Born Of the Unexpected Rebellion
113. Nightmare (1) || Sorry.
114. Nightmare (2) || Six Protection
115. Nightmare (3) || unintentionally.
116. Nightmare || Virion, Trezaz. || Secret ending
117. We Are Dumped [I]
118 . Father, You're here!

S1 chapter 11. New Undine.

1K 117 4
By NoNoelle___


"Aku kembali Elder."

Ucap Lhoris yang membungkuk dengan sakah satu kakinya menyentuh lantai dan kaki lain menopang tubuhnya.

"Kerja bagus Lhoris,Bangkitlah dan ceritakan padaku bagaimana dengan cucuku.?"

Ucap Elder pada Lhoris yang seraya berdiri dari posisi sebelumnya.

"Banyak yang kurasakan selama bersamanya Elder. Dia Kecil dan rapuh, saat ku melihat nya bermain dengan anak anak wilayah Elunore , itu terlihat seperti kali pertama ia bermain dengan anak anak seusianya."

Ucap Lhoris terhenti, kemudian kembali melanjutkan,

"Elder, apakah kekosongan Lalantha akan segera diisi dengan kandidat baru?"

Lanjut Lhoris ragu ragu.

"Ya, seperti yang sudah kau tahu, pergerakan Roh kegelapan yang membuat aliansi dengan manusia benua timur ,itulah yang mebuat kerajaan Ciodelion hancur dan Lalantha tiada. Keadaan seperti ini harus segera kita tangani dimulai dengan cara paling sederhana, dan merencanakan hal hal selanjutnya."

Ucap Elder. Membuat Lhoris dan Alion yang sudah berada di di sisi Elder terkejut.

"Roh Kegelapan?!"

Alion tanpa sadar mengatakan nya dengan terkejut.

"12 tahun lalu saat terjadi peperangan di Camelenor, kita kesulitan karena kekosongan pemimpin Roh Air, Pertahanan kita tak sekuat dahulu, aku sadar atas kesalahan ku, Aku tak ingin lagi membuat rakyatku sulit dengan keegoisan ku, Aku akan segera merelakan posisi Lalantha pada kandidat baru."

Ucap Elder dengan serius.

"Elder, apa maksudmu dengan roh kegelapan sudah beraliansi dengan manusia?"

Ucap Lhoris dengan nada yang meninggi. Melihat itu, Elder menenangkan suasana.

"Tenanglah, maka dari itu, Aku akan membuat Arista menjadi kekuatan kita untuk beraliansi dengan manusia di masa depan, mau atau tidak kita harus beraliansi dengan manusia lain,aku ingin kalian menjadi kekuatan Arista dan melindunginya dengan kekuatan kalian.."

Sebelum melanjutkan, Elder memejamkan matanya dan, sedikit membungkukan tubunya dengan posisinya yang masih di singgasananya.

"Aku mohon pada empat ketua Roh.. Jaga cucuku sekarang dan di masa depan."

Dengan posisi tertinggi di Camelenor, Seorang Elder memohon kepada Ketua roh untuk menjaga cucunya.

"E-Elder! Kau tak perlu melakukan itu, Aku akan menjaga Arista dengan kekuatan ku, Dengan Beraliansi dengan manusia , menghancurkan Roh kegelapan, dan menyeimbangkan kembali dunia, Aku bersumpah atas nama keluargaku Yllazeiros memenuhi kekinginan mu."

Seketika Lhoris membungkukkan tubunya dengan sumpah seorang Ketua Roh yang telah dipercayakan kepadanya.


Tak terkecuali Alion yang sangat menghormati Elder terkejut dengan apa yang dilakukan Elder di depan matanya.

"Elder! Aku akan melakukan yang terbaik demi Negeri ini dan melindungi cucu mu dengan semua yang kupunya!!"

Ucap Alion dengan tegas. Ia merasa tanggung jawab ini akan berat dan menjaga Arista akan menjadi tanggung jawab baru yang diterima Olehnya.

" Akan ada banyak peperangan besar
yang melibatkan manusia dengan skala besar dalam beberapa tahun kedepan. Aku ingin kalian melatih Arista dengan baik.."

"Aku akan melakukan nya dengan baik Elder!." Tegas Lhoris.

".." Alion sekejap terdiam .

Dengan nada lembut.

"Terimakasih banyak.."

Ekspresi yang ditunjukan Elder pada Lhoris dan Alion adalah pertama kalinya, Elder menyeka Air di ujung matanya. Ekspresi seperti ini biasanya hanya Meriel yang tahu namun Ia sedang tak bersama mereka , sehingga melihat itu Lhoris dan Alion memandang satu sama lain.


Dengan Fikiran mereka masing masing. Namun kini Alion bertanya pada Elder.

"Apakah kita melindungi nya dengan nenunjukan diri setiap saat di dunia manusia Elder? Aku khawatir akan membuat Arista sulit jika seperti itu."

Pertanyaan yang masuk akal menurut Elder. Tentusaja itu akan membuat Arista kesulitan.

"Ada metode lain..." Ucap Lhoris pelan , ia menunduk memikirkan metode yang difikirkan nya..


"Ya ada metode lain."
Ucap Elder , Lhoris yang terkejut seketika menoleh pada Elder. Ia terkejut Elder bisa mendengar gumaman nya.


"Ketika Arista menuju usia dewasanya. Kalian bisa melakukan Kontrak , kalian akan membantunya jika Arista kesulitan. Dengan kontrak , kalian akan bisa melihat dan merasakan apa yang terjadi walaupun kalian tak berada didekatnya."
Ucap Elder.

"Ini akan menjadi kali pertama dalam sejarah Camelenor. Tapi berjuanglah untuk melindungi Dunia Roh dan lindungilah satu satunya cucu ku."

Ucap Elder. Membuat Alion dan Lhoris mengangguk dan mengucapkan hal yang sama.

"Baik Elder !."
Ucap Lhoris dan Alion.

Setelah pertemuan dengan Elder yang membuat mereka lelah dengan datangnya banyak keterkejutan yang mereka terima. Alion dan Lhoris berhenti di koridor istana.

"Alion, aku tahu, ini akan sulit bagimu. Tapi Elder mempercayakan Arista pada kita, itu yang bisa kita lakukan untuk melindungi dunia Roh dari ketidak seimbangan yang di lakukan Roh kegelapan di masa depan."

Ucap Lhoris pelan.

Alion tahu, Lhoris hanya khawatir tentang dirinya.

"Tak apa, aku akan segera melupakan masa lalu dan mulai memikirkan anak itu sebagai hal yang harus ku lindungi selanjutnya. Tak usah khawatir, Aku tak merasa kesulitan."

Jawabnya dingin, namun Lhoris mengerti, Alion masih belum terbiasa dengan kehadiran Arista. Tapi itu hanya masalah waktu, fikir Lhoris.

"Bersiaplah untuk besok." Alion pergi setelah mengatakan itu.

"Hanya masalah waktu bagimu Alion.."Gumam Lhoris melihat Alion yang telah menghilang dihadapan nya.

Lhoris melihat langit malam yang indah terlihat dari tempat nya berdiri.

Dengan Rambut orange terang nya menyala dari cahaya bulan, Lhoris seperti matahari di dalam kegelapan malam.

Dihari berikut nya

Cahaya menyinari mataku, ini sungguh menyilaukan. Ku buka seluruh mataku.

'Aku harus bersiap'.
Batinku.

Setelah ku rasa, aku belum pernah mandi dan tidur di tempat seindah ini.

"Ketika bertemu dengan Elder aku harus berterimakasih dengan benar."

Gumam ku , ruangan ini bahkan sebesar seluruh rumah nya di Desa Blaire.


Mengingat kembali kenangan nya bersama Dienne dan Bell membuat Arista merasakan perih di dadanya. Ia merasa hampa di dalam istana megah ini.

'Aku ingin bell merasakan tinggal di tempat seperti ini bersamaku. Aku ingin nenek bisa merasakan tinggal ditempat ini.' Tak terasa, Air mata menetes dari matanya.

Tanpa Arista tahu, Bell dan Dienne sudah pernah tinggal di istana sebelumnya.

Bahkan mereka dekat dengan masing masing rajanya.

Arista hanya belum mengetahui identitas yang dipikulnya, ia masih belum mengetahui semua rahasia dibalik kelahiran nya.

Tak lama, Arista keluar dari tepat ia mandi dan membersihkan tubuhnya, tubuhnya yang mungil, dan wajahnya yang lebih baik dari sebelumnya.

Banyak luka luka di tubunya yang sudah menghilang berkat Dryad Meriel.


Dan sekarang ia tinggal ditempat seperti ini.

Arista menuju lemari pakaian yang disediakan Istana untuk dirinya. Dalam lemari itu banyak sekali baju yang bahkan tak pernah Arista miliki sebelumnya.

Baju itu mewah, dengan berbagai warna dan berkilauan karena kualitas yang digunakan nya. Mata Arista berbinar melihat seluruh pakaian dalam lemari ini.

Kemudian ia memilih warna gaun hijau, dan mulai bersiap menemui Lhoris.

Arista mengenakan gaun yang senada dengan matanya, rambut putihnya membuat gaun hijau itu kontras, sangat indah.


Dalam perjalanan nya menuju koridor utama istana, Arista berpapasan dengan Alion. Namun saat Arista melihatnya, Alion sedikit terkejut dan membuka matanya nya lebar sebelum itu kembali seperti semula.

"Sepertinya kau tidur nyenyak."
Sapa Alion dengan ekspresi lebih ramah dari pada sebelumnya.

"Sangat nyenyak, Aku bahkan belum pernah tidur di kasur sebaik itu selama aku hidup di desa.."
Arista tersenyum pada Alion . Melihat ekspresi yang ditunjukan Arista padanya, Alion tersenyum lembut, namun tatapan nya seperti berada pada dunianya sendiri walaupun ia seperti melihat Arista.


"Baguslah jika seperti itu. Aku dan Lhoris akan membawamu menemui seseorang di Olilenore, itu wilayah Roh Air, Meriel sudah ada disana lebih dulu."
Ucap Alion, Arista mengangkat kepalanya melihat ekspresi Alion yang saat ini sedang menatapnya.

"Alion? Ada apa?" Arista melihat Alion menatapnya kosong, namun segera tersadar dari lamunannya.

"Ah, tidak, Kau hanya mengingatkan ku pada seseorang."
Ucap Alion singkat seraya melangkahkan kakinya. Arista mengikutinya dari belakang.

"Apakah orang itu temanmu?"
Ucap Arista mencoba membuka percakapan. Arista ingin lebih dekat dengan Alion. Karena Arista merasa Alion kesepian.

"Itu..Dia lebih dari temanku. Dia bahkan orang yang berarti bagiku."
Ucap Alion sendu, Arista terkejut kecil ketika melihat ekspresi itu. Ada kesedihan di wajahnya,

"Ah..Alion maafkan aku jika aku menanyakan hal yang kurang mengenakkan untuk mu."
Arista spontan meminta maaf pada Alion.

Namun mendengar permintaan maaf Arista, Alion tersenyum lembut.

'Aku bisa gila karena melihat dirimu di dalam wujud anak kecil ini,tapi ku berjanji akan melindunginya Lalantha.' Batin Alion , ketika ia tersenyum pada Arista.

Melihat Alion tersenyum, Arista baru menyadari..

"Alion..kamu sangat tampan.." tanpa sadar Arista mengatakn itu, membuat ekspresi Alion berubah dengan cepat.

"A-a..pa.. Ah sudahlah, ayo mungkin Lhoris sudah menunggu di gerbang." Tanpa menanggapi ucapan anak kecil di sampingnya. Telinga Alion memerah bahkan ia tak menyadarinya.

Alion mengulurkan tangan nya pada Arista. Alion fikir itulah yang dilakukan Lhoris pada saat Arista datang ke Camelenor.

Melihat uluran tangan nya, Arista senang. Alion sepertinya sudah menerimanya , Setidaknya Arista ingin berteman dengan Alion selain dengan Lhoris dan Meriel. Ia mulai meraih tangan Alion yang sangat hangat.

'Alion orang yang sangat baik,Tapi karena beberapa insiden sikapnya mulai berubah' Arista tiba tiba mengingat perkataan Lhoris di benaknya.

"Kuharap Alion, Lhoris dan Meriel bahagia." Arista mengatakan hal yang membuat Alion membeku. Matanya terbuka lebar. Ia terdiam.

'Kuharap kau Alion,Lhoris,dan Meriel bisa hidup bahagia' Teringat kenangan masa lalunya, ketika Elder mengusir Lalantha karena memilih mencintai manusia dan tinggal disana. Lalantha berpisah dengan ketiga sahabatnya sebelum benar benar pergi tanpa kembali lagi.

Semua kenangan itu Alion rasakan kembali. Batin nya menangis. Tangan nya gemetar. Kini Anak dari Lalantha menggenggam tangan nya. Ia merasa senang dan sedih dalam satu waktu.

Merasakan itu, Arista kebingungan.

'Aku mebuatnya terdiam dan membeku di tempat.Alion terlihat kesulitan setelah aku mengatakan hal itu, Apakah Alion tak suka aku mengatakan nya,' batin Arista.

Genggaman tangan Arista semakin erat pada tangan Alion, Alion kemudian tersadar dari fikiran nya.

"Ah. Maafkan aku, aku terdiam karena mengingat sesuatu. Apa kau bisa pergi sendiri menuju gerbang? Aku melupakan sesuatu , Aku akan segera menyusul." Alion melepaskan genggaman tangan nya pada Arista. Ia pergi dengan cepat dan mulai tak terlihat di pandangan Arista.

Arista tertunduk, ia menyesal telah mengatakan hal itu, Arista tahu, Alion bukan melupakan sesuatu, tetapi ia ingin menjauh dari Arista pada saat Alion melepaskan genggaman tangannya.

Ia melangkahkan kakinya menjauh dari Arista, dengan cepat ia menuju Atap di dekat lonceng menara istana berada. Itu adalah tempat favorit Alion untuk menyendiri. Karena Tak banyak orang datang ke tempat ini.

Alion menyandarkan punggungnya di tembok , segera ia menurun kan badan nya dengan punggung masih menempel di tembok itu, seolah kekuatan untuk berdirinya menghilang, kakinya melemas tanpa ia tahu penyebabnya,

Alios menangis, ia menangis tanpa mengeluarkan suara, ia merasakan kenangan bersam Lalantha semakin sulit ia lupakan ketika melihat Arista. Wajah mereka yang sangat mirip ketika Lalantha kecil, Mata kehijauan yang sama seperti mata Lalantha, semuanya dalam Arista , Sangat mirip dengan Lalantha.

'Bagaimana bisa..hiks..'

'Lalantha..Aku tersiksa..'

Terdengar gumaman Alion dalam tangisnya.

Melihat Alion yang menghilang, Arista selangkahkan kakinya ke tempat Lhoris berada.

Awalnya Arista kebingungan dengan tempat yang begitu luas dan besar ini, tapi banyak penjaga yang ia temui menunjukan jalan ke tempat Lhoris berada.

"Lhoris!!" Ucapku pada Lhoris yang sedang menungguku di kursi taman dekat gerbang utama ini.

Pakaian yang ia kenakan sedikit berbeda, walaupun warnanya sama, seperti yang ia kenakan sebelumnya, kali ini itu terlihat lebih formal.

"Oho kau memilih warna baju yang bagus Arista, Itu mengingatkanku pada seseorang. Haha.." tawa Lhoris yang mengingatkan ku pada Alion.

" Lhoris kamu mengatakan hal yang sama dengan Alion." Ucapku membuat loris berhenti tertawa dan mengerutkan keningnya.

"Jadi dimana Alion? Kalian bertemu sebelumnya?" Ucapnya heran terhadap apa yang ku katakan.

"Kami bertemu sebelumnya, bahakan kami akan menemui mu berssama karena Alion mengajakku , tapi Alion tiba tiba pergi setelah aku mengatakan sesuatu." Aku menundukkan kepalaku. AKu takut Alion membenciku. Aku takut Lhoris menganggap aku merepotkan dan menyulitkan mereka semua.

"!!... ahh.. Arista, Apa yang kau katakana padanya?" ucap Lhoris pelan namun ia terlihat kaget di wajahnya.

"Aku mengatakan semoga Alion,Lhoris dan Meriel bahagia.. Apa ada yang salah dengan itu Lhoris? Aku takut Alion membenciku." Ucapku padanya dan aku lagi lagi melihat ekspresi terkejut di wajah Lhoris. Namun itu hanya sebentar sampai wajahnya kembali normal.

"Itu, akan menjadi hal yang sangat panjang Arista, saat kau sudah besar, kau akan mengerti." Aku tak pernah memaksa jika mereka tak ingin memberi tahuku. Tapi aku khawatir dengan keadaan Alion.

"Apakah Alion membenciku Lhoris?" aku melangkahkan kakiku mendekati Kursi yang di duduki Lhoris.

"Tidak mungkin, percayalah padaku. Alion hanya butuh waktu terbuka dengan orang baru." Ucap Lhoris yang menatapku. Ia tersenyum. Wajah tampan nya membuatku mengingat Alion yang memiliki wajah tampan saat tersenyum.

"Aku ingin dekat dengan kalian semua..Aku harap aku tak menjadi beban kalian Lhoris.."aku menunduk saat mengatakannya. Aku benar benar takut, jika mereka mulai tak menyukai kehadiranku.

"tentu saja Arista, kita akan menjadi dekat, kau tak perlu menghawatirkan hal hal seperti itu..terkadang, Proses memang diperlukan. Dalam hal apapun tak ada yang instan. Kau hanya perlu bersabar." Ucapan Lhoris seperti nasihat nasihat yang dilakukan Bell saat mereka masih bersama.

"Terimakasih Lhoris, aku merasa lebih baik sekarang." Ucapku membuatnya tersenyum da mulai berkata.

"Kau terlalu banyak khawatir, Kau tahu, jika kau banyak berfikir seperti itu, kau akan cepat menjadi nenek nenek." Canda Lhoris pada Arista yang membuatnya merasa sebal dengan Lhoris.

Tak lama setelah nya, Alion muncul dengan kekuatan nya, ia mulai mendekati Arista dan Lhoris, kemudian berkata.

"Ayo jangan buang buang waktu.."ucap Alion singkat ketika melihat keakraban yang ditunjukkan Lhoris pada Arista.

"Hey, kau yang membuat kami menunggu di sini." Ucap Lhoris, memang benar Alion yang tiba tiba menghilang membuat kami harus menunggu tapi aku terkejut.

Aku terkejut, aku bisa melihat hidung kemerahan dan kelopak matanya sedikit membengkak.


Continue Reading

You'll Also Like

175K 15.4K 41
Ingin ku beranjak dari tempat ku Namun kemanakah aku harus pergi? Kepada siapa ku harus mengadu? Saat tiada seorang pun yang menganggap ku ada.... Bu...
2.7K 275 11
Pria dingin itu jatuh cinta pada gadis yang baik hati karena dia tahu bahwa Lisa pantas mendapatkan dunia nya. ♡ Nalisa faleta adalah gadis yang mani...
14.7K 1.6K 17
[ON GOING] SEQUEL OF VICTORIA Negeri indah tersembunyi, Oceana. Indah, seperti di dunia dongeng. Sebuah sekolah elite academy Oceana's, tidak sediki...
3.6M 352K 94
Bercerita tentang Labelina si bocah kematian dan keluarga barunya. ************************************************* Labelina. Atau, sebut dia Lala...