Auristella The Lost Princess

By NoNoelle___

78.7K 9.9K 1.3K

Bentar lagi tamat. #1 - Romance ( 5 Agustus 2022) # 3- Fantasy ( 5 Agustus 2022) #1 - Magic ( 6 Agustus 2... More

Introduction *
1 - Dienne Reinhardt.
2. Our Home .
3. Before Family Gone.
4 Everything's Gone.
5. Beginning.
6. Beginning (2).
7. After Disaster..
Chara Chore : Introduction
S1 Chapter 09. Camelenor [2].
S1 Chapter 10. Sucsessor.
S1 chapter 11. New Undine.
S1 Chapter 12. Thruth.
S1 chapter 13 . The Truth.
S1 Chapter 14. Childhood.
S2 Chapter 15. I Made it..
S2 chapter 16 - Blinking Moon Staff.
S2 Chapter 17. Alion Thoughts.
S2 Chapter 18 - To Human World
S2 Chapter 19. Elf Tribe.
S2 Chapter 20. Luxury Healing Potion.
S2 Chapter 21. Passing Gate..
S2 Chapter 22. Ian H.Preston.
S2 Chapter 23 Meet The Real Noble's
S2 Chapter 24. Suspicious??
S2 Episode 25- Hint Of my Lost Brother.
S2 Chapter 26 -Hint Of My Lost Brother (2)
Character. Pt.1
Character. Pt.2.
S2 Chapter 27. Calling Device!
S2 Chapter 28. Calling Device (2) .
S2. Chapter 29. Gaze
S2 Chapter 30 - You must be surprised.
S2 Chapter 31 - Crash
S2 Chapter 32 - Sleep in your Shoulder.
S2 Chapter 33 - Jealousy
S2 Chapter 34 - Training is begin
S2 Chapter 35 - Prepare
S2 Chapter 36 - Departures
S2 Chapter 37 - Alion's Guide
S2 chapter 38 - Second Meet With Him?
S2 Episode 39 - I Never Know
Character pt.3
S2 Chapter 40 - My Potion
S2 Chapter 41 - My Potion (2) - Your Gaze
S2 Chapter 42 - They were my Side?
43 . who do i like?
44. Dinning table/War?
45. you are interesting guy.
46. Levius's Revenge.
47. Gabrien being honest?
48. SHOCK
49. Alion & Arista
50. I Promise to help you.
51. Storm
52. West Forest (Elf Tribe 1)
53. West Forest (²)
54. Meriel Fainted
55. Sudden Truth
56. Something went wrong
Character 4
57 (1). Back
57 (2). Teal & Virion became Friend
58. Alexia Campbell
59. War (1)
60. Your Kind Gestures
61. intens
62. Ambush!
63. Periods
64. Levius Is Missing.
65. The only way to keep you warm
66 . HOPES
67. Who's Memories is this?
68. End Of first War
69. Guilty Feeling
70. Wrath
71. Bloom
72. Confused in the Ballroom.
73. Theodore being Silly
74. Wait for me?
75. Aiden is my Royal Brother.
76. You were beautiful
77. Present
78. Gentle Actions
79. Bell (Part 1)
80. Bell(Part2) You say sorry many times
81.Bell (Part3) Now we'll not be apart again
82. Goodbye Gabrien
83. A Woman, The Awakening and Bell the cuteness.
84. New life in the new Kingdom
Character pt 4 . Theodore Knight
85. Behind this secret
[ Pengumuman ]
86. Different Smiles
87. Theodore Regrets, Rise of the future King.
88. Rise Of the Future King (2)
89. Awake.
90. A Letter For You (1)
91. Culprit
92. Horses and Sunset
93. this kind of feeling
94. Before Everything's mess
95. Before Everything's Mess (2) ||Truth|| Agony||
96. Before Everything's Mess (3) || Erase the distance
97. Before Everything's Mess 4|| Theodore and Gremio
98. Before Everything's Mess (Last) || First Heart broken.
-FYI-
99. If i were you
100. That guy isn't 'Me'
101. Give me a Chance
102. Before Delegation
103. Anger
104. Delegation || I met you
105. Two heart. Two Hurt
106. They're both Love, The Princess.
107. The War
Promosi Cerita Lanjutan.
108. Heaven Falls || Alion was...
109. Arista's Wrath || Farewell, My Dear.
God And Goddess
110 . The Strongest Soldier's Awakening
111. You Die Too Soon
112. Born Of the Unexpected Rebellion
113. Nightmare (1) || Sorry.
114. Nightmare (2) || Six Protection
115. Nightmare (3) || unintentionally.
116. Nightmare || Virion, Trezaz. || Secret ending
117. We Are Dumped [I]
118 . Father, You're here!

8. Camelenor.

1.3K 147 3
By NoNoelle___

Setelah ajakan yang diajukan Dryad pada nya, Arista kebingunan untuk menjawab, ini terlalu mendadak baginya.

Namun melihat kebingungan itu,Dryad kembali berkata.

"Arista, Apa kau tahu, jika kamu terus bersedih , dan meratapi kepergian Dienne, kau mungkin akan segera kehilangan cara untuk menemukan serigala putihmu itu."
Ucap Dryad mengingatkan nya pada Bell yang harus ia cari.

Arista terkesiap atas perkataan Dryad, karena ia hampir melupakan keinginan nya untuk mencari Bell dan larut dalam kesedihan.

Kemudian Arista mengangguk kecil. Ia setuju namun, ia pun sedikit ragu untuk setuju dengan Dryad.
Melihat itu Dryad tersenyum, Ia senang ketika mendapati respon seperti itu dari Arista.

Kemudian ia meraih tangan anak dihadapan nya, dan perlahan berdiri dari posisi sebelumnya,
Arista mengikuti pergerakan nya.

Walaupun ragu ragu, ia tak punya pilihan lain selain mengikuti Dryad ke tempat yang Dryad katakan padanya.

" Dan juga setelah kita sampai, kamu bisa memanggilku dengan nama asliku di Dunia roh, agar kita terlihat lebih akrab, Bukan kah kita akan mulai bersama dari sekarang.."

Ucap Dryad pada Arista , Dryad tak pernah menghilangkan senyuman ramahnya dihadapan Arista kali ini.

Arista menatap Dryad dengan seksama, ia bertanya tanya , mengapa sosok sempurna seperti Dryad mau membantunya sejauh itu, Apakah hubungan sebenarnya dari neneknya dan Dryad dimasa lalu, fikirnya.

Aku lagi lagi menganggukan kepalaku pada Dryad seraya membalas senyuman dan genggaman tangan nya yang menggengam tanganku erat. Dryad tertawa kecil.

"Baiklah Arista, pertama tama perlu kamu tahu, namaku bukan Dryad, Itu merupakan nama Ras kami, Semua Roh memiliki nama masing masing. sebenarnya kami tak pernah menyebutkan identitas kami pada orang luar sebelumnya bahkan Dienne tak pernah mengetahui ini, namun, karena kamu adalah tamu ku, kurasa bukan masalah aku memberitahu kan nya." Sekejap Dryad terdiam namun kembali melanjutkan.

"Namaku Meriel Eilmoria , tapi jika kamu mau memanggilku Dryad seperti yang sudah kamu lakukan itu tak masalah bagiku."
Ucap Dryad.

Aku akan menjadi orang yang sangat beruntung, Melihat bagimana mereka menjaga identitasnya,namun bisa membagikan nya kepadaku dengan mudah, dan lagi Dryad Meriel sangat ramah bahkan akan menjadi pengasuhku mulai dari sekarang.

'Nenek..ternyata aku tak sendirian..nenek.. tolong lihat aku dan perkembanganku di sini'
Batinku,berbicara lebih keras kali ini.

Aku akan menunjukan pada nenek bahwa aku akan berkembang lebih baik dibawah pengawasan Dryad Meriel.
Segera setelah memikirkan itu aku menganggukan kepalaku kepada Dryad.

" Baiklah Dryad Meriel, Aku sangat senang setidaknya aku takkan sendirian mulai dari sekarang."

Genggamanku pada tangan Dryad Meriel semakin erat.

"Baik lah kalau begitu..Mari kita menuju dunia Roh Camelenor, kamu mungkin akan merasakan hal aneh saat melewati lingkaran sihir yang akan ku buat, lebih baik kamu memejamkan mata Arista."
Kudengar Dryad Meriel berkata seolah saran agar kondisiku tak buruk saat kita sampai.

Dan dugaan nya benar, Dryad melanjutkan.

" Meskipun kamu tamu ku, tapi kamu akan hidup dan tinggal disana sementara aku melatihmu dan mengajari mu banyak hal, Kita harus segera menemui Elder Roh agar tak terjadi keributan"

Mendengar hal itu, Ini seperti Arista adalah manusia pertama yang menuju dunia Roh Camelenor. Itu membuatnya gugup karena harus menemui Elder, Eksistensi tertinggi di Camelenor.

"Aku menegrti Dryad, Aku akan mengikuti semua perintahmu..Aku akan menutup mataku sekarang."

Ucapku kepada Dryad Meriel yang kini bersiap membuka gerbang sihir yang berukuran besar. Satu satunya gerbang khusus untuk menuju dunia Roh.

Saat ku menutup mataku, aku bisa dengan jelas merasakan hal aneh seperti yang sudah di peringatkan oleh Dryad Meriel sebelumnya.

Aku merasakan kepalaku berputar putar, aku sudah membayangkan jika sedikit saja kubuka mataku mungkin aku akan muntah .

Setelah perasaan berputar putar itu selesai, aku bisa merasakan jika Gelombang dari gerbang itu sudah tak terasa sama sekali. Apakah aku sudah sampai?fikirku.

Tiba tiba aku merasakan sentuhan hangat, perasaan yang sudah ku kenali seblumnya, tangan Dryad menyentuh lengan ku dan mulai menggenggam tangan ku , ia segera mengajakku keluar dari Gerbang yang bercahaya menyilaukan itu.

Ku langkahkan kakiku, keluar dari cahaya gerbang yang sangat menyilaukan. Seketika, aku tak bisa mengontrol apapun lagi di wajahku. Aku menganga tanpa sadar karena pemanangan ini.

'Aku belum pernah melihat sesuatu yang indah seperti ini.'

Ini begitu indah, bahkan disepanjang hidupku hidup dihutan yang dipenuhi hal hal indah pun, belum pernah melihat hal seindah ini sebelumnya.

'ini nyata kan?' ini seperti mimpi..

"Dryad,..ini.."
Tapi sebelum aku bisa melanjutkan pertanyaanku, terlihat ia melepaskan genggaman tangan nya padaku dan merapalkan sesuatu dengan pelan, sehingga Aku bisa mendengarnya..

[Come.O'Commander]

Aku tak tahu apakah itu mantra atau sesuatu seperti bahasa sehari hari di Camelenor. Namun setelah Dryad Meriel menyebutkan 'itu' tiba tiba cahaya kuning keemasan muncul.

Aku menyipitkan mataku bingung dan sungguh menyilaukan.

Sejauh mata memandang awalnya ku bisa melihat dataran hijau dan bukit bukit rendah di sekelilingnya. Namun hal yang tak pernah aku lihat sebelumnya , Itu adalah sesuatu yang melayang di atas sana. Aku melihat bangunan indah dan megah meski jarak dari sini sangat jauh dengan objek yang ku lihat itu.

Namun kini pandangan ku terhalang oleh cahaya ini, Apa itu ? aku tak bisa membuka mataku, ini semakin terang sampai aku bisa melihat sesuatu setelahnya.

Itu membentuk sesuatu yang normal, seperti manusia.

Aku mencoba mengembalikan penglihatan ku sepenuhnya. Ini akan sangat mengejutkan, aku tahu sensasi ini, Ini hal yang sama seperti yang ia rasakan ketika pertama kali bertemu dengan Dryad Meriel.

"Meriel? Mengapa kau memanggilku tiba tiba seperti i-Hey ! kau membawa manusia kemari??!"
Aku mendengar orang itu berbicara seolah memang benar bahwa ini adalah kali pertama manusia menginjakkan tanah ini.

Terdengar suaranya meninggi kepada Dryad Meriel.

"Tenanglah, aku akan menjelaskan nya pada Elder, Bawa aku kesana sekarang juga, Mungkin kau penasaran dengan ceritaku kan?"
Mendengar suara menggoda dari Dryad Meriel pada pria dihadapan nya.

'Pria ini tampan, apakah ini kenalan Dryad Meriel' Aku melihatnya dengan sangat kagum, ia sempurna seperti Dryad Meriel,Namun sadar diperhatikan olehku, mata kami akhirnya bertemu.

Ia mengerutkan keningnya, seolah heran.
Ia mendekatiku, dengan langkah cepat, ia sampai dihadapanku.

Pria ini memiliki Rambut merah, dengan mata biru yang menyala, mengenakan pakaian yang sangat terbuka dibagian atas , dengan aksen keemasan di setiap ukiran bajunya, Proporsi tubuhnya sangat indah. Ia mengenakan kalung yang terlihat besar dengan permata merah sebagai intinya.

"!!"

Aku melihatnya terkejut saat mendekatiku. Matanya sedikit terbuka , tubuhnya yang sangat tinggi mulai berjongkok, kini wajah kami sejajar, Ia melihat jauh kedalam mataku.

Aku semakin terkejut dengan wajahnya yang seperti tak ada celah. Aku bertanya Tanya, Apakah jika aku tumbuh menjadi lebih besar, aku akan menyukai orang dihadapanku ini? Oh Arista kau masih lah gadis kecil, Fikirku.

"Meriel!! Kau harus menjelaskan ini!!.! Oh demi hidupku yang berharga.."
Aku mendengarnya seperti orang bodoh , tapi dia bukan orang jahat aku bisa merasakan nya.

"Hey Lhoris !! kamu membuat nya ketakutan, Lihat itu..!"
Dryad Meriel menyebutkan bahwa pria berisik dihadapan nya bernama Lhoris, ternyata mereka bukan hanya mengenal tapi mereka sepertinya berteman.

Dryad Meriel terdengar seperti memarahi Lhoris , ketika melihat mereka berdua aku meraskan kehangatan , keakraban dan kekeluargaan, aku jadi merindukan keluargaku.

Perlahan aku melihat Dryad mendekatiku, Lhoris langsung berdiri dan dengan cepat ia menjauh. Dryad kembali berbicara.

"Arista, perkenalkan namanya Lhoris Yllazeiros. Walaupun terlihat bodoh, Dia adalah roh ketua sepertiku, Dia Roh Api, dan juga salah satu yang terdekat dengan Elder kami. Itulah alasan aku memanggilnya tadi dan dialah sebab cahaya terang itu menyilaukan matamu."

Ucap Dryad Meriel padaku ia sambil tertawa menjelaskan itu semua.

Aku sekarang mengerti mengapa ia memanggil Lhoris . Mungkin agar mendapatkan Akses tercepat menuju Elder. Fikirku dangkal.

Namun mendengar perkataan Dryad Meriel, Lhoris tak terima dan mulai membalas perkataannya.

"Hey siapa yang kau panggil bodoh huh? Jika aku bodoh, mengapa aku yang bodoh ini bisa dengan beruntung menjadi tangan kanan Elder??"

Lhoris terdengar membela dirinya dengan menambahkan beberapa kesombongan di dalamnya.

" Sudahlah, Aku lelah Lhoris, Aku ingin segera bertemu dengan Elder dan menjelaskan situasinya."
Dryad kembali berdiri, Sama dengan Lhoris, Tinggi tubuhnya membuatku mengangkat kepalaku.

Dryad Meriel mulai mendekati Lhoris, dan mulai berbisik sesaat, namun aku tak mengetahui mereka membicarakan apa. Namun dapat kulihat, sikap Lhoris tiba tiba berubah dan menjadi lebih serius , berbeda dengan saat pertama kali ku melihatnya.

" Baiklah, namamu Arista kan? Peganglah tanganku, jangan ragu, Aku bukan lah orang jahat"
Ucap Lhoris padaku , aku semakin ragu ragu ketika Lhoris mengatakan itu.

Dengan keraguan ku ia bisa melihat itu, dan tanpa banyak berbicara, dia menunjukan kekesalan nya padaku.

"Tsk!"
Lhoris terlihat kesal padaku yang tak dengan cepat meraih uluran tangan nya.

Bukan nya aku takut, tapi aku ragu dan apakah aku siap jika bertemu dengan Elder? Apakah jika Elder tidak mengizinkan aku tinggal Ia akan menyuruhku pergi?

Namun aku tak membayangkan ini terjadi, tiba tiba-

Lhoris mengendongku dengan tangan kanan nya yang kuat, Berat badan ku sepertinya bukan maslah bagi Lhoris yang menggendongku hanya dengan satu tangan.

"A-Apa yang kau lakukan tuan Lhoris..aku berat dan sekarang aku sedang tidak baik"
Aku memakai penghormatan dengan memanggilnya tuan agar dia tak tersinggung.

Dan aku juga malu terhadap kondisiku yang tak enak dilihat ini. Bajuku yang penuh sobekan, aku bahkan tak ingat kapan terakhir kali aku mandi.

"Sudahlah, itu tak masalah, lebih baik kita segera bertemu Elder.."
jawab Lhoris tenang , Ia berubah menjadi lebih tenang bahkan lebih tenang dan serius, membuat Arista sangat bingung dengan perubahan yang terjadi.

Kemudian Dryad mendekatiku. Ia berbicara .

"Berpegangan lah dengan Lhoris, Jangan takut. Ia orang yang sangat baik Arista, hanya saja kami memang selalu berisik ketika bertemu he he."

Tutur Dryad Meriel membuat Arista mengerti, walaupun tidak semua.

Sesuai dengan arahan yang diberikan Dryad padaku, Aku berpegangan pada Lhoris, Aku memegang Bahu nya yang lebar, tapi Lhoris melarangku.

"Jika seperti itu kau akan jatuh, berpegangan lah seperti ini.."
Ucapnya membuatku kaget, ia merubah posisi berpegangan ku .ini terlihat seperti aku sedang memeluk Lhoris.

Bukan terlihat romantic antara Anak berusia 12 tahun dengan pria dewasa, ini bahkan terlihat seperti aku adalah anak Lhoris yang sudah terjatuh dari sepeda dan mengantarku pulang.

Tak lama setelah itu aku bisa merasakan gelombang mana keluar dari tubuh Lhoris dan Dryad Meriel.

Mereka secara bersamaan menggunakan kekuatan nya dan melesat menuju langit.

Aku semakin mengeratkan pelukan ku pada Lhoris , aku bersyukur karena Lhoris tak keberatan dengan apa yang aku lakukan.

Aku terkejut ketika sampai di sini. Kita menuju bangunan indah yang melayang di langit.. bahkan aku sangat terkejut dengan kecepatan penerbangan ini, aku baru meraskan sihir terbang seperti ini dan semakin mendekati bangunan yang sangat kokoh dan megah,

Aku tak percaya ini semua terlihat seperti terbuat dari Berlian, sangat berkilauan, banyak memancarkan pelangi karena tersinari matahari.

Setelah kami bertiga sampai di antara bangunan paling besar yang ada di langit.

Lhoris menurunkan ku perlahan dari pangkuan nya, aku memperhatikan nya kalau kalau ia merasakan hal tak nyaman setelah menggendongku. Namun Lhoris tak menunjukan itu.

Ia dengan santai berbicara.

"Selamat datang di kediaman Elder Camelenor. Elandor Xyrgwyn , kau mungkin akan terkejut, tapi kau harus terbiasa tinggal disini."

Ucap Lhoris pada Arista yang sedang kebingungan mencerna semua kata katanya yang aneh.

'mengapa aku harus terbiasa disini..suatu saat aku akan pergi kan..ini tidak berarti aku akan tinggal selamanya disini..

Aku mengerutkan kening sesaat, namun Dryad Meriel menyadarkan ku dan mulai berbicara.

"Ya selamat datang Arista, Ayo, aku akan mengenalkan mu pada Elder kami.." Tangan Dryad Meriel meraih tangan ku lagi dan mengajakku masuk kedalam bangunan indah dan megah ini.

"Tapi kurasa aku harus sedikit mengubahmu agar terlihat lebih baik.."

Dalam sekejap, Dryad Meriel mengubah pakaian ku menggunakan sihirnya, Bahkan aku bisa merasakan sihirnya membersihkan semua kotoran di tubuhku, Aku bahkan memiliki alas kaki sekarang.

Dryad Meriel telah mengubah semua tampilan ku.

"Dryad Meriel..i-ini..terimakasih.."

Aku ingin menangis, sejak kapan terakhir kali aku mengenakan baju terbaik seperti ini.

Aku menyukai pemberian Dryad ini, aku bersumpah akan menjaga nya dengan sangat baik.

Melihat ku berteriama kasih, Lhoris yang berada di dekatku bertanya tanya dalam kepalanya.
'apakah ia tak pernah mendapatkan barang yang baik sebelumnya,oh Meriel teganya kau'.

"Ini bukan apa apa Arista ha ha. Sebelum itu ayo , mungkin Elder telah menunggu.."
Dryad Meriel mengajakku melangkah bersamanya. Langkah kakinya menyesuaikan dengan langkah kaki kecilku.

Setelah beberapa ruangan kami lewati tanpa tergesa gesa. Kami bertiga sampai di pintu paling besar yang pernah aku temui sebelumya. Itu adalah pintu yang mewah dengan dominasi warna putih, dengan ukiran yang cocok untuk istana mewah seperti ini.

"Ini pintu yang sangat besar.."
Aku kagum dengan apa yang ada dihadapan ku.

Secara spontan Dryad Meriel dan Lhoris menatapku, tak berkata apapun , kemudian mereka saling melirik, Mereka tersenyum satu sama lain.

"Nah Arista, Ayo kita masuk"
Ujar Dryad yang sekarang memimpin , terlihat Dryad membuka pintu besar itu dengan satu sentuhan lembut.

Aku bisa melihat pintu yang mulai terbuka dengan lebar, kemudian, ku bisa melihat sosok yang sedang duduk di sebuah kursi merah yang sangat mewah.

Itu terlihat seperti kursi yang sangat mahal,dan itu terbuat dari emas. Aku yakin jika yang kulihat itu adalah Elder.

Sosok yang sedang duduk itu seperti sedang menunggu kami, dengan posisi duduknya yang menawan.

Aku melihat sosok itu sedang menatap ku. Hanya menatapku , ia seperti sedang mengamatiku. Tak ada tekanan apapun yang dikeluarkan oleh nya.

Aku melangkahkan kaki ku semakin dekat dengan Elder. Namun aku baru saja sadar disamping Elder ada seseorang yang juga menatapku .

Namun ini sama sekali berbeda dengan Elder yang menatapku dengan tatapan biasa tanpa aura menekan, Sosok ini menunjukan ketidak sukaan nya padaku.

Tatapan itu dingin, aku bisa dengan jelas merasakan bahwa sosok di hadapanku ini berbahaya karena aura yang dikeluarkan nya padaku.

Namun sama seperti Lhoris pada awal kami bertemu. Ia segera melangkahkan kakinya mendekatiku.walaupun langkah kaki para roh itu terlihat seperti manusia, tapi sesungguhnya mereka tak menyentuh tanah sama sekali.

Sosok baru ini lagi lagi mengejutkan ku dengan tampangnya yang begitu alami dan Indah.
Ia memiliki Rambut berwarna Abu abu yang sedikit panjang, dengan mata biru muda yang indah. Postur tubuhnya mirip seperti Lhoris , jika kulihat orang ini bukan lah orang yang banyak bicara. Dan juga ia tak memakai baju yang sangat terbuka seperti Lhoris.

Pakaian nya sama mewah dengan yang digunakan Dryad Meriel. Didominasi dengan warna hitam dengan hiasan seperti naga di punggungnya.

Sangat jelas terlihat Pria yang menatap nya ini memiliki kulit yang putih seolah bersinar,matanya memiliki ketajaman yang entah bagaimana aku menjelaskan nya. Dia indah sekali. Fikirku.

Aku mengira apakah disini hanya dipenuhi dengan orang orang sempurna seperti Dryad dan Lhoris?

Pria dihadapan ku melihatku dari bawah,hingga akhirnya mata kami bertemu, Bahkan dengan reaksinya sama dengan kesan ku pada Lhoris pada saat kami bertemu.

Pria dihadapan Arista menatapnya jauh kedalam matanya, seolah ia bisa melihat diri Arista lebih dalam.

Namun tanpa melihat wajahku yang keheranan, ia menyipitkan matanya kemudian kembali menjauh, masih tanpa bicara.

Ia melangkahkan kakinya menjauh kembali ke posisinya semula dan mendekati Elder yang masih diam tanpa berbicara, Pria berambut abu abu itu terlihat berbisik pada Elder, Seperti yang dilakukan Dryad pada Lhoris sebelumnya.

Setelah hal itu terjadi, Lhoris yang selama ini diam mulai berbicara dengan nada yang penuh hormat pada Elder. Ia memposisikan tubuhnya , dengan satu kaki menyentuh lantai dan kaki yang lain menopang tubuhnya.

"Elder, Aku melaporkan bahwa Meriel telah membawa seorang manusia bersamanya ke Camelenor. Setelah aku melihatnya, Aku tahu alasan Meriel membawanya kemari. "
Ucap Lhoris dengan sangat hormat sebelum melanjutkan lagi.

"Aku harap dia bisa tinggal dan aku bisa ikut merawatnya disini Elder."
Lanjut Lhoris.

Aku terkejut dengan apa yang diucapkan Lhoris, aku bahkan belum mengetahui mengapa Dryad mau menjadi pengasuhku, sekarang bahkan Lhoris ingin ikut merawatku. Sesungguhnya apa yang terjadi disini.

Namun dengan segala kebingungan di fikiranku, Aku melihat gerakan dari Elder yang awalnya tak bergerak sama sekali sejak aku memasuki ruangan besar ini.[Throne Chamber].

Melihat itu, Aku tersadar, aku melakukan hal kurang terhormat dihadapan Elder Camelenor ini.

Seketika menyadari ketidak hormatan ku, Aku mengikuti posisi Lhoris yang berada di dekatku. Aku mulai berkata pada Elder untuk mengenalkan diriku dengan cara yang hormat.

"Yang mulia,maaf atas kelancangan ku. Namaku Arista Reinhardt, atas segala kebaikan mu, Aku tak ingin berharap lebih. Aku hanya ingin tinggal disisni dan berlindung."
Ucapku yang tanpa sadar membuat Elder tercengang.

'Apakah ia sudah melewati hal hal berat dalam hidupnya sebelum Meriel membawanya kemari.?'
Fikir Elder yang masih belum berbicara. Namun suara Dryad Meriel mengalihkan perhatian Elder yang semula menatapku.

"Elder , Mohon maaf aku membawanya tanpa sepengetahuan mu, Tapi bisakah aku berbicara dengan mu hanya berdua saja? Aku ingin melaporkan hal hal penting tentang anak ini."

Aku melihat Elder mulai berdiri dari kursinya. Perlahan Elder mulai berbicara, Suaranya sama seperti kebanyakan orang tua seusianya namun ada gema di setiap kata yang terdengar dari Elder.

Elder memiliki rambut putih, beserta jenggot dan kumis yang berwarna senada dengan nya. Aku bisa melihat Elder bahkan memiliki warna mata hijau seperti yang aku miliki.

Apakah ini hanya kebetulan? Aku merasakan kehangatan dan rasa familiar dengan hanya menatap Elder.

Setelah aku memperhatikan gerakan Elder dan aku mendengarkan apa yang dikatakan nya.

"Baiklah Meriel, Kau bisa tinggal dan menjelaskan situasinya padaku. Dan Lhoris, Alion, kau bisa membawa gadis itu keluar, ajak lah ia berkeliling, Sepertinya ini situasi yang rumit, bukan kah begitu Meriel?"

Setelah Elder berkata dan bertanya kepada Meriel, tanpa sadar aku baru mengetahui nama pria yang mendampingi Elder disampingnya itu bernama Alion.

Aura seorang yang memiliki posisi tertinggi di Camelenor membuat Lhoris dan Alion sedikit membungkuk dari posisi berdiri mereka dengan tangan kanan menyentuh dada mereka.

Ini adalah cara menghormati seorang yang berkuasa di Camelenor, fikirku.

Continue Reading

You'll Also Like

469K 15K 30
[BOOK 1] Keryl Arsena, gadis berusia 16 tahun itu tidak pernah "baik-baik saja" ketika melihat darah, tubuhnya akan menimbulkan suatu reaksi aneh yan...
12.6K 1.4K 41
"Apa tujuanmu sebenarnya?!" "Tujuanku? Bukankah jelas? Menghancurkan neraka, surga, dan dunia manusia." "Kau ... Gila." Pertarungan besar antar 7 ibl...
1M 86.7K 42
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟏) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ___...
180K 13.5K 55
Yang bersinar di malam hari hanyalah kunang-kunang, namun yang ku lihat malam itu adalah sesuatu yang lain. bukannya makhluk kecil seperti titik caha...