SEX APPEAL

By momoo13

8.6M 175K 13.2K

18++ adult content, teenage story Claudya POV Hai! Aku Claudy, aku punya dua sahabat kecil yang dekat sekali... More

Childhood friend (Prolog)
The three of them
How about a little help?
Ken & Daniel (part 1)
Ken & Daniel (part 2)
Back to that day
Now, for another step
In Fact..
Final Step?
Their Feeling
Let's skip school for today
Don't touch her
My best mates
Between Friendship, Lust, and Love
Claudy and Elin
Claudy and Elin (Again)
Shit, I love you
As a secret
Study or SeX
Lets go to the same University together
Confused
You promised
Prom Night
Broke everything
University
Something never change
Reunion?
A good night
Bastard got sick
Painful
Falling again and again
Shit, I love you (part 2)
It is always been you
Touch
Truth or Dare
Party
Tipsy with you
Got you back
Choose?
Friendship
The one you love
For your eyes only
Gonna be your shelter
It's been nice to love you
A trip
Day 1 - Island
Vitamin-Sea
Sun-set
Not so well-night
First timer
Territory
Day 2 - Island
Desire
The baby
Choice
Which one, Ken?
I can't, I'm sorry
Claudy's Appeal
Her Smile
You're that someone
Stimulants
I still can hold it
I do want it, but..
I hate you
Lose my mind
What do you want
Our night
Taste of you
The Story
DIPERJELAS
Waking up
His house
You owe me a Dare
Jealous
A man
A call from the past
Washing each other
Other way
Here it comes
I love the right one
I'm done with you.
Repairment
Started to,
Falling deeper and deeper
Regret
Heartbreaking,
Don't go
Glad.
Things go better.
You don't have to worry
Forgiveness
I can't let you go
Chance and change
Fight, Ken
Stay away
One or another
Sleepover
Pillow talk part 1
Pillow talk part 2
Pillow talk part 3
Our sex appeal
Something to hide
Little white lie
Unpublish
I love you, but..
Unperfect love
Comfort
Conflict has just started
Destroy
a little Flashback
For everything
Back to them again
I'll be there
Remaining of their feeling
Temptation
The broken piece
The karma
Is it..revenge?
Bonus of their parents
Other view
Trap
Won't go anywhere
Self Improvement
I love you and always will
DEAR MY READER, I NEED YOUR HELP. THANKYOU
Storm is coming
We face the storm, together
Preassure
Their match feeling
Their second time
A Thousand Yes..
- Conclusion for Ken & Mike shippers out there -
REWRITE THE STAR sudah bisa dibaca Author next story: REWRITE THE STAR

Confession and Concealment

46.7K 1.1K 62
By momoo13

Elin's POV

Kata-kata Daniel membuatku tidak yakin bahwa kenyataan dan mimpi masih dua sesuatu yang berbeda. Atau mungkin sekarang aku merasa ini adalah mimpiku yang menjadi kenyataan?

"Kalo gue bilang, gue jatuh cinta sama lo, apa jawaban lo?"

Kedua mata Daniel menatapku penuh kesungguhan dan aku tidak bisa melihat keraguannya sama sekali.

* * *

Claudy's POV

"Kenapa harus lagu yang gue dengerin selama 2 tahun kita nggak saling ngomong satu sama lain."

Kenapa dia harus mendengarkan lagu yang juga kudengarkan tiap kali aku mengingatnya? Selama 2 tahun yang terasa begitu menyiksa, merindukannya tapi juga menolak merindukannya. Aku tau betapa saat itu aku begitu merindukan bagian diriku yang lain saat kami berpisah, dan aku tau bahwa hanya padanya aku menunjukan seluruh hatiku.

Tapi.. sekarang..

* * *

Daniel's POV

Aku tidak mengerti saat hatiku akhirnya memilih. Kukira selama 20 tahun, hatiku hanya milik Claudy. Aku tidak pernah merasa ada orang lain dihatiku selain dirinya. Aku selalu merasa bahwa dimataku, aku tidak pernah bisa menatap gadis lain saat ada Claudy dihadapanku.

Tapi segalanya adalah sebuah kenyataan yang kucoba untuk kusanggah. Saat ada kehadiran Elin, mataku tidak pernah tidak bisa untuk tidak menatapnya. Saat aku melihat segala senyum dan tawanya, ada hal aneh yang membuatku ikut merasakan apa yang dirasakannya. Saat aku bisa melihat betapa berat hidup yang harus dijalaninya, langkah pertama yang kulakukan adalah berjalan masuk ke hidupnya untuk melangkah bersamanya.

Awalnya, kukira segalanya hanyalah perasaan yang singgah dan pergi. Hanya sekedar kepedulian yang kurasakan pada sahabatku, karna aku memang selalu menganggap Elin salah satunya. Aku slalu mengira bahwa tidak akan mungkin aku mencintai gadis lain selain Claudy yang sudah bersamaku sedari kami baru lahir. Kukira aku hanya ingin melindunginya seorang, hanya Claudy yang akan kurangkuh untuk membuatnya selalu merasakan kebahagiaan. Namun saat bersama Elin, segala hal membuatku merasa berputar. Saat aku menjaga hatiku hanya untuk Claudy dan menjaga jarak darinya, aku tidak bisa berhenti untuk mempedulikannya ataupun menahan diriku menjauh. Ketika aku betul-betul menjadikan Claudy satu-satunya, diriku yang lain tidak bisa menahan agar tidak berlari kepada Elin. Puncaknya, saat aku melihatnya hancur didepan mataku, langkah awal yang kuambil adalah memeluknya untuk selalu bersama disampingku. Rasa bersalah melingkupi seluruh diriku, menyalahkan mengapa aku tidak pernah bisa jujur dan terus bersamanya selama ini. Agar mungkin dia tidak perlu begitu tersiksa, agar mungkin kalau dia bersamaku, aku bisa bersamanya untuk mengobati tiap luka yang ada pada dirinya.

Terserah kalian berpikir aku plin-plan. Karna akui saja, kalian pasti pernah ragu dan tidak jujur dengan perasaan sendiri. Aku begitu menyayangi Claudy dengan sepenuh hatiku, hal ini tidak akan pernah berubah maupun berganti, dia sahabatku dari awal aku ada di dunia ini, dan aku tidak akan pernah menghilangkan perasaan itu padanya. Tapi perbedaannya adalah, sekarang aku memiliki gadis yang begitu kucintai sepenuh hatiku. Aku begitu bodoh dan munafik untuk mengakui bahwa aku mencintainya. Aku takut untuk mengakui ini karna aku tidak mau menyakiti Claudy. Aku berusaha untuk membuat Ken merasa bahwa perasaanku untuk Claudy lebih besar darinya. Padahal, yang sebetulnya, aku baru bisa menjadi diriku apa adanya saat aku bersama Elin. Begitu juga yang terjadi saat Ken bersama Claudy.

Dan kurasa sudah waktunya mengakui ini semua. Selama ini, sejak aku mengejarnya malam itu, aku tau aku tidak pernah lagi melangkah mundur. Meskipun mungkin aku akan dibenci Claudy pada akhirnya, tapi aku tidak akan pernah bisa meninggalkan Elin. Dia sudah cukup sendirian selama ini, dan aku tidak bisa membiarkannya demi membohongi diriku sendiri. Elin begiti rapuh dan mudah sekali untuk hancur jika aku tidak menjaganya. Dirinya membutuhkan seseorang yang akan mencintainya dan aku tidak bisa membayangkan bahwa orang itu bukan aku. Aku tidak bisa menahan segenap hati dan diriku untuk menjaganya. Aku bahkan rela untuk mati jika memang itu untuk dirinya. Jika dengan itu aku bisa mengobati seluruh luka dan sakitnya, aku rela untuk melakukan segalanya. Kalau kalian pernah merasakan jatuh cinta, kalian pasti memahami betapa mudah untuk menyadarinya namun betapa sulit untuk menjaganya.

Dan aku tidak menyangka, seluruh hal yang kukatakan barusan, sudah meluncur keluar dari mulutku tanpa bisa kucegah.

Elin hanya bisa menatapku tanpa kata mendengar seluruh pengakuanku yang terdengar tidak masuk akal namun begitulah adanya.

Dan saat Elin tersenyum tapi dengan kedua bola matanya yang berkaca, aku tidak mampu untuk menahan diriku untuk tidak meraihnya kedalam pelukanku, dan mengeratkannya pada tubuhku.

Astaga, aku begitu mencintainya. Kenapa jawabannya selama ini begitu sulit untuk bisa kukatakan?

"I love you, so much, Javelin" Bisikku sepenuh hatiku dan menenggelamkan wajahku diantara rambutnya.

Elin mengangguk kecil, "I love you, Daniel. I love you.." Balasnya seraya membalas pelukanku tak kalah erat.

Aku mencium puncak kepalanya kuat-kuat, "Maaf, memakan waktu yang sangat lama buat gue ngakuin semuanya sama lo.."

"As long as you love me, there's nothing to be sorry.." Elin menggeleng pelan, tapi aku tau kata-katanya betul.

Hatiku plong luar biasa. Rasanya segalanya terasa bukan masalah lagi. Betul yang dikatakan Elin, selama dia juga mencintaiku, tidak ada lagi yang perlu kupermasalahkan.

Aku sangat mencintainya.

* * *

Ken's POV

Desahannya membuatku nyaris gila. Aku tidak sanggup. Tapi aku lebih tidak sanggup saat lagu itu berputar. Rasanya, seluruh perasaanku seakan dibongkar dan diporak-porandakan tepat dihadapannya. Aku berusaha untuk menyembunyikan kekacauan dan salah tingkahku dengan melumatnya dibawah kuasaku.

Tapi sebagai gantinya, aku jadi makin tidak sadar akan apa yang kulakukan. Aku meninggalkan begitu banyak jejak ciumanku di seluruh dada dan lehernya. Entah kapan aku juga sudah membuka kaus tanpa lenganku dan melemparkannya.

Nafasku memburu dengan nafas Claudy yang terengah. Aku tersentak saat jari-jari Claudy meremas rusukku dan pangkal pahaku.

Sial, desahanku lepas tanpa ijin.

Menyadari hal itu, bibir Claudy yang sekarang tengah kulumat, mendadak menahan senyum dan aku tau dia menyadari titik lemahku. Brengsek, aku lupa, dia tidak kalah brengseknya denganku. Dia tau aku juga tidak mampu untuk menahan sentuhannya sama seperti aku yang tidak mampu untuk menahan diriku untuk menyentuhnya.

Tubuh kami sama-sama basah kuyup, saling menarik tubuh satu sama lain tanpa busana, yah meski aku masih menggunakan celana, lagi-lagi terulang. Aku tau aku agak gila karna nekat melumatnya saat dia sedang mandi begini, tapi rasanya begitu kudapati dirinya barusan, aku langsung tidak rela kalau ada lelaki brengsek berani mati mana yang akan melakukan hal serupa akan apa yang kulakukan padanya.

Wajahku luruh pada tengkuknya saat Claudy meremas pinggangku, tangannya yang satu lagi menelusuri antara paha dan juniorku. Saat jemari kecilnya menggoda masuk diantara celana dalamku, aku meremas dadanya. Mau apa sih dia?

Jemarinya masuk semakin dalam dan nyaris menyentuh juniorku yang sudah keras sekali daritadi. Tapi selangkah lagi jarinya menyentuh juniorku, dia malah meremas daerah atas diatas juniorku. Argh, dia mau membuatku tidak sabar atau apa?

Aku memutar putaran shower dengan satu tanganku dan mematikannya. Kurasa kami akan sama-sama mati dengan air hangat yang terus mengalir diatas kami kalau tidak segera kumatikan. Uap sudah memenuhi kamar mandi Claudy dan membuatku maupun Claudy semakin sulit bernafas.

Saat air sudah mati, baik aku dan Claudy sama-sama nyaris kehilangan tenaga kami. Mataku tidak bisa berhenti untuk menatap kedua matanya. Kedua tangan Claudy melingkar pada leherku dan tanganku masih berada pada pinggangnya. Kami tidak berciuman tapi kali ini matanya seakan menghipnotisku.

Andai dia mengetahui sebesar apa arti dirinya untukku..

Aku berusaha untuk menyingkirkan segala perasaan yang mulai merasuki hatiku lagi. Cukup! Claudy sudah bilang dia tidak akan lagi bersamaku, karna baginya.. baginya, hanya ada Daniel.

Aku tidak akan lagi menyatakan segala perasaan bodoh yang membuatku terus-terusan patah hati karnanya. Dia tidak akan bisa mencintaiku sebagaimana aku mencintainya. Claudy tidak akan paham rasanya.

"Ken.. kenapa?" Suara Claudy menyadarkanku.

Ternyata mataku menutup tanpa kusadari. Mendengar pertanyaannya, aku kembali membuka mataku dan menggeleng.

"Lagi-lagi.. lo nggak bisa tolak gue kan?" Aku menyeringai.

Kedua telapak tangan Claudy mendadak menutupi kedua mataku, "Kalo lo tau begitu, kenapa lo terus-terusan goda gue?"

Aku menggenggam pergelangan tangannya, "Karna.." Aku menggigit bibir bawahku.

"Gue jadi ngerasa.. gue nggak ada bedanya sama seluruh cewek-cewek yang udah sama lo selama ini.."

Aku segera menyingkirkan tangannya yang menutupi mataku, "Lo tau itu nggak sama!" Sergahku, menggenggam jemarinya pada jemariku.

Kedua mata Claudy yang menatapku nyaris membuatku nyaris kembali terhisap untuk menciumnya. Sorot matanya betul-betul membuatku gila.

Aku menarik nafas, "Jangan pernah bandingin diri lo sama mereka semua." Kataku akhirnya.

"Tapi, lo memperlakukan gue sama seperti lo memperlakukan mereka!" Dia membalasku.

"Dan apa yang harus gue lakukan biar lo ngerasa, lo beda dari mereka semua? Dari antara mereka semua, cuma lo yang nggak punya perasaan sama gue! Cewek-cewek itu ngasih gue seluruh perasaan mereka buat gue. Apa lo masih mau bilang kalo lo sama dengan mereka semua?" Ujarku frustasi.

Claudy menatapku dengan tatapan yang membuatku merasa begitu sesak.

"Lo nggak perlu ngerasa kasihan." Aku mengalihkan mataku darinya.

Tapi Claudy menggeleng, "Ken.. lo tau itu semua nggak bener.."

"Apa yang nggak bener, Clau? Tentang mereka yang kasih gue seluruh perasaan mereka? Atau tentang lo yang nggak punya perasaan sama gue?" Aku menonjok ubin disampingku, tanganku yang menggenggam tangannya terlepas.

Tubuhku menegang saat Claudy meraihku kedalam pelukannya. Tiba-tiba saja dia sudah berada diatas pangkuanku dan merangsek untuk memelukku. Begitu erat. Sampai rasanya tidak ada ruang lagi diantara kami.

"Maafin gue, Ken.." Bisiknya diatas puncak kepalaku.

Aku memejamkan mataku. Tidak ada yang perlu dimaafkan.

Satu-satunya yang perlu dimaafkan adalah diriku yang tidak pernah mampu membuatnya jatuh cinta padaku.

Aku membalas pelukannya dan membenamkan diriku padanya.

"Clau.. you have to stop," Sebelum aku menyetubuhinya sekarang juga.

"Kenapa?" Tanya Claudy tanpa menguraikan pelukan kami.

"I got really hard. Sorry."

Hei, wajar kan? Dia memeluk tubuhku yang tidak memakai baju dengan tubuhnya yang tidak dilapisi apapun sama sekali. Memang walau dia tidak memiliki perasaan padaku, dia tidak menganggap aku masih pria normal pada umumnya?

Continue Reading

You'll Also Like

40.1K 3.3K 27
Bae Joohyun adalah seorang profesor ilmu hukum di salah satu universitas negeri terbaik di Korea Selatan. Sifatnya yang tak peduli tetapi terkadang c...
3.6M 45.2K 23
Bibir Christian sudah berada pada leherku. Aku mendongak. Aku tahu yang memerankan christian grey ini adalah si brengsek justin, tapi aku tidak pedul...
2.5M 20.4K 43
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...
2K 70 8
seorang gadis cantik dan ceria yang bernama Kim Jisoo yang menyukai laki laki yang merupakan kakak kelasnya di sekolah yang bernama Le Taeyong yang s...