college (completed)

By phi_kuadrat

287K 22.7K 1.2K

sequel 'they dont know' masih tentang iqbaal dan (namakamu) yg kini telah lulus SMA dengan segala lika-liku k... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39

21

6.9K 516 22
By phi_kuadrat

"baay?"

"kenapa sayang?" iqbaal menatap (namakamu) lekat.

"anak kita mau dikasih nama siapa?"

"hmmmm kamu ada ide?"

(namakamu) mengendus kesal. "kebiasaan kan, ditanya malah balik tanya,"

"belum sayang, aku belum kepikiran nama adek siapa. tapi aku dulu waktu pertama kali denger kamu hamil, aku kepikiran nama arkhananta,"

"aku kepengin dia dipanggil ale," usul (namakamu).

"sama dong kayak aku?" iqbaal menaikkan sebelah alisnya.

"iyaa, tapikan kamu ale besar, ini ale kecil,"

"nanti kalo kita bingung gimana sayang?"

(namakamu) memikirkan sejenak. "aleano gimana?"

"panggilannya?"

"nanta?" usul (namakamu).

"jangan,"

"ano?"

iqbaal menaikkan sebelah alisnya.

"ana?"

"kayak cewe,"

"lea?"

"sayang," tegur iqbaal.

"terus siapa baay? aku keburu ngantuk," keluh (namakamu).

"yaudah kita putusin besok aja, sekarang kamu tidur dulu, ya?"

(namakamu) mengangguk kemudian mulai mencari posisi ternyamannya.

sedangkan iqbaal mengambil duduk dikursi yg ada disebelah ranjang (namakamu) dan menghadap ke sang putra yg kini tertidur pulas di dalam box bayinya.

"gitu, udah ada adek akunya dilupain," gerutu (namakamu) yg ternyata belum tertidur.

"aku kirain kamu udah tidur sayang?" ucap iqbaal polos.

(namakamu) mengendus pelan. "kamu tidur dimana?"

"gampang sayang, yg penting kamu sama arkha nyaman. soal aku tidur dimana nanti gampang. aku masih nunggu ayah sama bunda, katanya mau kesini,"

(namakamu) mengangguk.

"love you baby," ucap iqbaal kemudian mencium kening (namakamu).

(namakamu) akhirnya menemukan posisi yg nyaman kemudian memejamkan matanya.

tak berapa lama, nafas (namakamu) sudah teratur, menandakan jika (namakamu) telah memasuki alam mimpinya. bersamaan dengan itu, pintu ruangan (namakamu) terbuka dan menampakkan ayah dan bunda yg baru saja datang.

"assalamualaikum le,"

"waalaikumsalam, ayah bunda," iqbaal beranjak dari duduknya dan diciumnya tangan ayah dan bunda.

"(namakamu) gimana le?" tanya ayah.

"alhamdulillah semua lancar yah, (namakamu) sekarang baru tidur."

ayah mengangguk kemudian beranjak kearah bunda yg kini tengah memperhatikan sang cucu yg tertidur pulas dengan kain gedong berwarna biru melilit tubuh mungilnya dan topi berwarna senada.

"assalamualaikum jagoan akung," sapa ayah.

"dia persis kamu le sewaktu bayi,"

"ale juga heran bun, begitu liat kayak liat ale sendiri waktu kecil dulu. mamanya cuma kebagian alis, sama bibirnya aja. selebihnya ale semua," kekeh iqbaal.

"tadi persalinan normal?" tanya ayah.

"iyaa yah, alhamdulillah begitu masuk ga lama langsung persalinan. adek kayaknya udah ga sabar pengen digendong sama akung uti, makanya cepet,"

bunda yg awalnya hanya mengelus pipi sang cucu kini telah menggendong cucu jagoan kecilnya.

"bunda kayak gendong kamu dulu waktu habis lahiran le," ucap bunda. "yah liat deh, ini persis banget kan sama ale dulu," bunda menggendong dengan menghadap ke ayah.

"iyaa bun, kita kayak punya anak laki-laki satu lagi ya bun?" ayah mendekatkan wajahnya kemudian mencium pucuk kepala sang cucu. "namanya siapa le?"

"belum tau yah, aku sama (namakamu) masih berunding tadi. gatau kenapa juga selama 9 bulan ini ale sama (namakamu) belum kepikiran nama sama sekali,"

"kamu tuh ya," tegur bunda.

iqbaal meringis.

"assalamualaikum," ucap seorang perempuan yg membuka pintu kamar rawat (namakamu).

"waalaikumsalam, ma pa," sapa iqbaal ketika melihat papa dan mama (namakamu) yg datang.

"gimana baal keadaan (namakamu) sama adek?" tanya mama yg baru saja meletakkan tas yg dibawanya dimeja dan berjalan mendekati bunda.

"alhamdulillah baik ma, cuma sekarang (namakamu) tidur, capek katanya abis lahiran,"

"ini cucu mama?" ucap mama melihat bayi mungil didalam gendongan besannya. "ya Allah lucu banget dia, mirip banget sama kamu," ucap mama menatap iqbaal.

"iyaa ma, (namakamu) juga sempet protes ke aku kenapa dia lebih banyak mirip banget sama aku," kekeh iqbaal.

"berarti kamu semangat banget yg bikin," canda ayah.

"jelas dong yah, kan biar cepet ada iqbaal junior,"

semua yg ada diruangan tertawa tertahan karena tidak ingin jika bayi dan (namakamu) terganggu tidurnya.

~?~

jam menunjukkan pukul 09.00 ketika tidur (namakamu) sedikit terganggu karena suara tangisan yg berada disebelahnya.

"sayang, bangun bentar," ucap iqbaal mengusap kepala (namakamu).

"hmm baay," (namakamu) mengerjapkan mata, menyesuaikan dengan cahaya yg ada disekitarnya.

"sayang bangun dulu. ini adek pengen sarapan,"

(namakamu) melihat iqbaal yg kini telah menggendong jagoan yg sedikit menangis.

"sini baay," (namakamu) merubah posisinya menjadi terduduk dan merentangkan tangannya untuk menggendong.

iqbaal segera memberikan arkha kepada (namakamu) karena tidak mau sang anak terlalu lama menangis. (namakamu) menurunkan baju rumah sakit yg digunakannya dan mulai menyusui sang anak yg sudah terlihat merah akibat tangisannya.

"ulu ulu anak mama haus ya? berdoa dulu yaa sebelum minum, bismillahirrahmanirrahim," monolog (namakamu) kemudian memberikan asi kepada sang putra seperti yg dicontohkan perawat semalam.

"baay, bisa minta tolong?" tanya (namakamu) mengalihkan pandangannya kepada iqbaal yg kini tengah duduk di samping ranjang disebelahnya.

"kenapa (nam)?"

"minta tolong ambilin minun, aku haus,"

iqbaal mengangguk kemudian mengambilkan minum yg ada dinakas sebelahnya.

"baay,"

"kenapa (nam)?"

"es teh gaada?"

iqbaal menatap (namakamu) heran. sedari semalam ternyata nyidam (namakamu) tidak berubah.

"nanti ya sayang, sekarang air putih dulu, ya?"

(namakamu) mengangguk. "tapi nanti tetep dapet es teh kan?"

"iyaa sayang, nanti aku beliin es teh," janji iqbaal. "kamu gimana keadaannya sekarang?"

"capeknya udah mendingan tapi masih sakit bekas jahitannya,"

"namanya juga habis lahiran sayang." jelas iqbaal. "arkha minumnya lahap banget ya,"

"arkha?" tanya (namakamu) bingung.

"iyaa arkha," iqbaal menunjuk sang anak yg kini telah kembali tertidur tetapi masih menyusu. "aku panggil dia arkha,"

"bagus juga sayang," (namakamu) tersenyum.

"gimana kalo nama adek aleano arkhananta dhiafakhri?"

"boleh juga pa," (namakamu) setuju.

iqbaal tersenyum mengangguk kemudian tersenyum.

"(nam), semalem papa mama ayah bunda dateng,"

"kapan? kok aku gatau,"

"semalem, setelah kamu tidur. terus mereka pulang setelah subuh, nanti katanya mau kesini lagi bawain makanan katanya,"

(namakamu) kembali mengangguk dan mengalihkan perhatiannya kepada sang anak yg kini sudah melepas asinya dan tertidur pulas.

"enak ga sayang?" tanya iqbaal menatap arkha yg tertidur.

"jangan mulai baay," (namakamu) menatap iqbaal curiga.

iqbaal terkekeh.

bersamaan dengan (namakamu) membetulkan kembali pakaian yg sebelumnya tersingkap karena menyusui arkha, pintu kamar terbuka, menunjukkan bunda dan teh ody yg datang membawa satu buket bunga dan boneka mobil berwarna biru.

"assalamualaikum," ucap teh ody dan bunda bersamaan.

"waalaikumsalam bunda,"

"yaah adeknya bobok ya (nam)?" tanya teh ody setelah meletakkan barang bawaannya dimeja dan sofa. "ih lucu banget, mirip banget sama ale pas baru lahir,"

"iyaa teh, baru aja tidur."

"iyaa kan apa bunda bilang, mirip ale waktu habis lahir," timpal bunda.

"namanya siapa (nam)?" tanya teh ody lagi.

"aleano arkhananta dhiafakhri, panggilannya arkha,"

"hallo arkha, aku tante ody. kamu cepet bangun dong, tante kan mau main sama kamu,"

"jangan dong teh, ini juga baru tidur. kasihan (namakamu) belum makan juga dari semalem, biar makan dulu," jelas iqbaal.

"iyaa le, teteh kan cuma bilang ke adek,"

"sini bunda gendong, kamu makan dulu sayang," tawar bunda mengambil arkha dari gendongan (namakamu).

perlahan (namakamu) menyerahkan arkha ke bunda. arkha sedikit mengeliat ketika dipindahkan kemudian kembali tertidur pulas didalam gendongan bunda.

"ayah mana bun?" tanya iqbaal ke bunda.

"kerja, tadi sebenernya pengen kesini lagi tapi ada rapat penting yg ga bisa ditinggal. ayah kangen sama si kecil ini," bunda mencium gemas wajah arkha.

"le, itu tadi teteh beliin bubur langganan kamu sama (namakamu) makan dulu gih," perintah teh ody.

iqbaal mengangguk kemudian menyiapkan bubur untuk (namakamu). mengambil sendok yg ada dimeja kemudian menyuapkan (namakamu).

"kamu juga makan," ucap (namakamu).

"iyaa setelah kamu makan,"

"sekarang aja baay. aku makan sendiri gapapa,"

"yakin?"

(namakamu) mengangguk, iqbaal menyerahkan bubur milik (namakamu) untuk dimakannya. iqbaal beranjak dari duduknya diranjang (namakamu), berpindah ke sofa dan mulai memakan buburnya.

"assalamualaikum," ucap seseorang yg baru saja masuk ke kamar rawat (namakamu).

"waalaikumsalam," ucap semua yg ada diruangan.

"yori?" ucap (namakamu) antusias.

"hay (nam), aaaaa kangen banget gw sama lo," pekik yori dan sedikit berlari ke (namakamu) kemudian memeluknya.

"cewe, kalo lama ga ketemu mah gitu," gerutu danu yg berdiri didepan pintu masuk membawa boneka teddy bear berwarna coklat yg cukup besar.

"maklumi aja bro. apa lo pengen peluk juga?" ucap iqbaal masih diposisinya.

"iyaa, boleh kan gw peluk (namakamu)?" tanya danu polos.

"wih cari mati nih anak," ucap iqbaal meletakkan sendoknya.

"eits, becanda broo. mentang-mentang udah punya anak jadi sensitif lo sekarang," ucap danu mengeratkan pelukkannya pada boneka yg dibawanya, sembari menyembunyikan dirinya dibalik boneka.

"lo tau dari siapa istri gw lahiran?" ucap iqbaal yg masih melanjutkan sarapannya.

"yori noh, tadi pagi kerumah lo karena bini lo semalem chat kalo udah balik Indo. terus rencana mau jalan-jalan cari bubur tapi begitu sampe rumah lo kata satpam rumah lo kalo semalem lo bawa (namakamu) yg mau lahiran kerumah sakit, yaudah setelah itu dia ngajak gw buat jengukin (namakamu)," jelas danu.

"oh gitu," jawab iqbaal sebelum memasukkan kerupuk kedalam mulutnya.

"sumpah yaa gw cerita panjang cuma dibalesin gitu," ucap danu membuang boneka yg dibawanya.

"alee berhenti dulu makannya, itu ada temen kamu datang ," tegur bunda.

"iya tuh bun, iqbaal nakal sama saya," adu danu kepada bunda sebelum mengambil tangan bunda yg bebas untuk diciumnya.

"bunda," ucap yori yg berjalan kearah bunda dan menyalaminya.

"kalian apa kabar?" tanya bunda.

"baik bun," jawab yori. "aduh adeknya lucu bangett sih," ucap yori melihat arkha didalam gendongan bunda.

"iyaa dong tante, kenalin nama aku aleano arkhananta dhiafakhri,"

"aa lucunya. yaaah kalo tau kamu cowo aunty ga beli boneka tadi," keluh yori.

"gapapa aunty, kan bonekanya bisa disimpen buat adek arkha besok," ucap bunda menirukan suara anak kecil.

"hmmm bentar dulu bun, arkha juga baru umur sehari masak bunda udah minta cucu lagi," ucap (namakamu) sedikit kaku.

"alenya mah ayo ayo aja bun, tapi semuanya ale serahin ke (namakamu),"

bunda tertawa. "engga sayang, nanti kalo arkha udah agak gede dikit barulah kamu harus kasih adek ke dia,"

"sorry ya yor, gw lupa kabari lo soal tadi pagi yg batal, gw beneran lupa. hp gw aja gatau kemana sekarang,"

"hp kamu ada ditas aku," ucap iqbaal.

"duh lucunya si adek kecil," ucap danu sok imut.

"gausah sok imut deh dan," ucap iqbaal.

"lo kenapa sih baal baru sensi sama gw?" tanya danu heran.

"becanda broo," ucap iqbaal terkekeh sembari mengemasi bekas makanannya.

"lo berarti sementara tinggal di Indo dong (nam) sampe arkha boleh dibawa naik pesawat?" tanya yori ke (namakamu).

"belum tau yor, lagian kan gw sekarang masih liburan juga,"

"liburan sampe kapan?"

"bulan depan,"

"aduh gemes banget sih adeknya," ucap yori gemas. "gw bawa pulang boleh ya?"

"enak aja, sakit tau lahiran. kalo mau nikah sono terus bikin sendiri," ucap (namakamu).

"noh dan, udah dikode sama yori. buruan gih halalin, biar punya yg kecil,"

"kuliah gw aja keteteran bro apalagi nikah muda," ucap danu polos. "gw bukan lo yg bisa balance antara kuliah sama berumah tangga,"

"yaudah buruan deh lulus, biar cepet kerja,"

obrolan tersebut berlangsung hingga menjelang makan siang. sesekali tertawa, lupa jika diruangan yg sama terdapat bayi berusia satu hari yg tengah tertidur. tetapi ntah kenapa arkha seperti tak terganggu sama sekali dengan keramaian diruangan tersebut dan tetap melanjutkan tidurnya.

~bersambung~

terimakasih untuk kalian yg telah membantu memilih nama untuk si baby 😘😊 semoga kalian suka 😉
next mau konflik ga?

Continue Reading

You'll Also Like

2.6K 296 12
Yesaya Shakarta Agnibrata melakukan kesalahan yang membuat nya bertemu pada takdir tuhan
152K 8K 54
COMPLETED ✅ 🔞🔞🔞 Highest rank #1 in chen (14 - 08 - 19) #1 in kimjongdae (14 - 08 -19) #1 in chenexo (24-02-20) Tak pernah terbayangkan kalau dijod...
179K 15.2K 34
dia punya aku, jangan di ambil nanti aku nangis. •25 Januari 2020 •13 September 2020 end.
18.5K 491 17
Ini tentang cerita perjalanan cinta beda agama Rafael William struick seorang pemain sepak bola dengan seorang artis papan atas bernama anantasya...