3 istri satu suami

By ssambang

43.9K 3.4K 467

kisah rumah tangga yoong, yang mempunyai 3 istri. More

INTRO
...
part 1
nc🌚🌚
info
part 2
.
?
part 3
part 4
part 5
info
.
part 6
part 7
part 8
part 9
part 10
part 11
part 12
part 13
part 14
part 15
part 16
part 17
part 18
part 20
part 21
part 22
part 23
part 24
part 25
part 26
part 27
part 28
part 29
part 30
part 31
part 32
part 33
part 34
part 35
part 36
part 37
part 38
pengumuman
part 39
part 40
part 41
part 45
part 46
part 47
part 48
part 49
part 50
part 51
part 52
part 42
part 43
part 44
part 53
part 56
last part
part 54
part 55
....
??

part 19

442 57 6
By ssambang


"Wae? Apa maksud mu irene ?"

irene menepis tangan yoona. "krystal sedang mengandung anak mu oppa, apa kau tidak tahu?"lirih irene

Bagai dihantam bola besi kepala yoona saat mendengar ucapan irene. hamil? anakku?  yoona menggelap emosi dan tak percaya. Ia kembali memegang kedua bahu Irene dan bahkan menggoyang-goyangkannya dengan kasar.

"Kau bicara apa? Kau pasti bohong mana mungkin itu tidak benar"

irene sudah benar-benar pusing di tambah yoona masih mengguncang-guncang tubuhnya.rasanya ia seperti berputar-putar. Hingga akhirnya kegelapan kembali menyelimuti irene dan membuat irene tak sadarkan diri dan jatuh terkulai di pelukan yoona.

Barulah setelah itu yoona dirundung panik dan membantu mengangkat tubuh irene ke atas kasur. Ia juga menghubungi dokter untuk segera datang kerumahnya.

"irene, mianhae! Ku mohon bangunlah." kata yoona sambil menciumi tangan irene yang dingin. Ia juga coba menyadarkan irene. Hatinya sekarang ikut sakit melihat Irene tidak berdaya.

irene membuka matanya perlahan-lahan. Kepalanya masih sangat pusing. Ia memegangi kepalanya yang juga terasa berat. Tapi saat ia berusha bangun ada sesuatu yang menahan di pinggangnya. Saat irene menoleh ia terkejut mendapati yoona tertidur di balik punggungnya dan memeluk pinggangnya.

irene mencoba perlahan-lahan menyingkirkan lengan yoona. Ia ingat semalam ia masih dalam keadaan kacau karna marah dan juga cemburu pada yoona. Dan ia juga ingat yoona memarahinya hanya karna masa lalu. Hah,mengingat itu saja rasanya hati irene seperti ada yg memerasnya.sakit.

Saat tangan yoona berhasil ia singkirkan tiba-tiba tangan yoona kembali memeluknya dan bahkan lebih erat. Dia sudah bangun?.

"Kau marah padaku?" tanya yoona dengan suara khas dirinya yang ngebass saat bangun tidur.

Tubuh irene menjadi tegang. Ia tak bisa seperti ini. Ia tidak mau menjadi pelampiasan Yoona

"Yah aku marah pada mu." jawab irene ketus sambil mencoba kembali menyingkirkan lengan yoona.

Mendengar jawaban irene, yoona malah semakin mempererat ikatan tangannya di pinggang irene. Dan membuat tubuhnya dengan tubuh irene melekat.

yoona mencium rambut irene. Rambut dengan wangi aroma buah segar. yoona menyukainya. "Kau marah denganku karna tentang itu?

irene terdiam tak menjawab pertanyaan yoona. Di lubuk hati irene dia ingin sekali berteriak di hadapan yoona. Karna telah mempermainkan hatinya, mempermaikan pernikahan yang suka dan sekali seumur hidup ini bagi irene.

Ia ingin sekali marah, Tapi tubuhnya tak berdaya didalam dekapan yoona dan belaian lembut yang di berikan yoona padanya. Serta napas yoona yang berhembus di tengkuk lehernya membuat Irene merasa merinding.

"Jika kau marah padaku, kau harus tetap makan agar kau kuat melawan ku, bukannya malah pingsan di hadapan ku."

Mendengar nasehat aneh dari yoona irene memutar tubuhnya dan jadi berhadapan dengan yoona, masih dalam posisi berpelukan di atas ranjang, tak ada jarak diantara mereka.

Deg.. Deg..deg..deg..

Jantung irene berdegup kencang hanya saat melihat tatapan mata yoona yang teduh tak ada kemarahan disana. Hati irene benar-benar lemah jika harus berhadapan dengan yoona. Rasa bencinya perlahan-lahan meluap didorong rasa sukanya pada yoona.

Ternyata kalau di lihat sedekat ini bola mata yoona berwarna coklat. Tanpa sadar tangan irene bergerak mengelus wajah yoona, menyentuh alis yoona, menyentuh pipi yoona, menyentuh anak rambut yoona yang menempel di kening, menyentuh alis tebal yoona, menyentuh hidung mancung yoona dan terakhir ia menghentikan gerakan jarinya ketika ingin menyentuh bibir Yoona.

"Kenapa berhenti?" tanya yoona dengan suara serak. Lelaki ini rupanya sudah bergairah sexualnya.

irene tak menjawab. irene merasa dirinya tak terkendali, walau ia marah dengan yoona tapi tubuh dan bahkan hatinya  tak mau kerjasama untuk marah pada yoona. Bahkan ia bisa ikut terangsang saat yoona mulai meraba-raba kakinya jenjangnya. Astaga, apakah di dalam dirinya tersimpan naluri wanita jalang? Sehingga ia begitu terobsesi berhubungan badan dengan yoona?. Bukan hanya yoona yang kecanduan dengan tubuh irene tapi irene mengakui juga  kalau dirinya merasakan hal yang sama.

yoona terus menggerakan tangannya ke kaki irene, mengusap lembut paha irene membuat irene mengerang kegelian, irene bahkan menyikap baju piama irene menyentuh perut lembut dan datar milik irene. Memegang bongkahan dada irene yang menjadi favoritnya. Memegangnya secara perlahan dan meremasnya. Membuat irene mengulet dan mendesah. Menikmati setiap sentuhan sensitif yang diberikan Yoona.

yoona tersenyum melihat reaksi irene. Tubuh irene tak pernah bisa berbohong. yoona juga sudah tak kuasa menahan gejolak sexualnya sejak sesampainya di jepang. Bahkan ia harus menahannya selama tiga hari dan sampai tiba di seoul. makanya ia jadi uring-uringan ketika irene tak ada dirumah dan malah marah-marah padanya. Karna dia pikir dia akan di sambut hangat oleh irene. dan dilayani sepenuh hati tapi nyatanya ia malah meminta cerai. Tentu saja hal itu membuat yoona geram sehingva tak dapat mengontrol emosinya.

"Ouh iya permintaan cerai mu aku tolak." ucap yoona tiba-tiba.

"Eh?"

yoona membelai rambut irene lembut dan mencium kening irene dan kembali memeluk pinggang irene. Dan memandangi wajah irene yang nampak bingung. Imut sekali wanita ini.

akhirnya ia merasakan kelelahan yang sering di sebut yoona. Apakah ia harus mengakhiri ini lebih awal?.

irene menatap yoona dengan pandangan sedih. "Terimakasih sudah merawatku semalaman. Aku tidak akan melupakan hal-hal indah yang sudah ku lewatkan bersama mu walau hanya sebentar." air mata irene jatuh kepipinya.

"Aku menyukai oppa, ku pikir jatuh cinta sendiri tak akan semenyakitkan ini. Jika ada kesempatan aku bertemu oppa lagi. Aku ingin bertemu oppa yang berusia lima belas tahun. Oppa yang berhasil membuat hatiku terus berdebar-debar."

Setelah bicara seperti itu irene turun dari ranjang, sambil menyeka air matanya, berjalan meninggalkan yoona untuk keluar kamar. Ia tak sanggup jika terus memandang Yoona. Hatinya akan lemah lagi.

Ketika irene baru memegang gagang pintu yoona dengan cepat berlari menghampiri irene dan memeluk irene dari belakang. Membuat irene terhentak kaget.

yoona memeluk irene dengan sangat erat seakan tak bisa melepasakan pelukannya itu.

"Jangan pergi, ku mohon jangan pergi"

ucap yoona tepat ditelinga irene. Membuat irene tak berkutik didalam pelukan yoona.

***

yoona tersenyum sambil duduk di kursi kerjanya sambil menatap pemandangan distrik gangnam dari kaca gedung. Cuaca yang cerah dan suasana hati yang baik.

Senyum diwajahnya menghilang ketika ia mendengar suara pintu ruang kerjanya dibuka, lalu suara ketukan high heels di lantai yang khas semakin mendekat kearahnya. krystal  akhirnya dia datang sendiri ke hadapan yoona. yoona bahkan sudah berpesan kepada sekretarisnya yang baru jika krystal datang izinkan dia masuk keruang kerjanya.

"Akhirnya kau mengizinkan aku untuk kesini lagi." ucap krystal  penuh percaya diri.

krystal memang mendapat telepon dari bawahan Yoona untuk segera datang ke kantor. Dengan senang hati  Krystal memenuhi panggilan yoona untuk datang ke kantor.

yoona memutar kursinya dan mentap krystal  dengan senyuman meledek. "Duduklah"perintah yoona krystal pun dengan senang hati duduk di hadapan yoona.

"Kau memanggil ku karna akhirnya kau sadar kan bahwa aku tak bersalah dan kau sekarang membutuhkan teman yang bisa menghiburmu."

yoona terkekeh sinis mendengar ucapan krystal yang percaya diri sekali, apakah ia benar-benar tidak paham dengan apa yang sudah lakukan adalah kelewat batas?

"Aku sudah tidak butuh penghibur manapun, ya termaksud kamu!"

Mata KRYstal memdelik mendengar pernyataan yoona. Kenapa yoona berkata seperti itu? Bukankah ia sedang bertengkar dengan istrinya?.

"Terima kasih karna berkat usaha mu aku kini sadar bahwa aku sangat mencintai istri ku dan aku bahkan puas dan tak pernah lelah jika bercinta dengan istri ku.

Mendadak lidah krystal  menjadi keruh. Ia tidak bisa berkata apa-apa setelah mendengar ucapan yoona. Kenapa kondisinya jadi seperti ini? Bukan kah seharusnya irene mengamuk dan minta di ceraikan yoona?

"Aku tidak mengerti maksud mu."

 

yoona tak menggubris ucapan krystal , yoona membuka laci meja dan mengeluarkan sebuah amplop berwarna putih.

"Ini surat pemutusan kerja mu."

krystal tampak kesal melihat yoona menyodorkan aplop pemutusan kerja sepihak di depan matanya. Emosinya langsung naik. Ia tidak terima di perlakukan seperti ini.

"Apa maksud mu? Kontrak kerja ku masih ada dua tahun lagi! Kau tidak bisa seenaknya memecat ku tanpa alasan yang pasti!" teriak krystal menghardik yoona.

"Tenang saja. Kau akan pendapatkan uang kompensasinya ke rekening mu. Lagi pula aku sudah tidak membutuhkan mu dan juga istri ku tidak senang jika kau terus ada di sisi ku!" jawab yoona dengan sikap santainya.

Continue Reading

You'll Also Like

319K 24.2K 109
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
62.1K 4.6K 29
Love and Enemy hah? cinta dan musuh? Dua insan yang dipertemukan oleh alur SEMESTA.
135K 10.5K 88
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
57K 8.8K 55
Rahasia dibalik semuanya