Takdir Cinta [Sudah Terbit]

By Eria90

397K 36.9K 4.6K

- Zona dewasa - Masih lengkap - Ekstra part cuma ada dalam versi ebook - Sudah tersedia dalam bentuk ebook di... More

🍃Prolog🍃
🍃Satu🍃
🍃Dua🍃
🍃Tiga🍃
🍃Empat🍃
🍃Lima🍃
🍃Enam🍃
🍃Tujuh🍃
🍃Delapan🍃
🍃Sembilan🍃
🍃Sepuluh🍃
🍃Sebelas🍃
🍃Duabelas🍃
🍃Tigabelas🍃
🍃Empatbelas🍃
🍃Limabelas🍃
🍃Enambelas🍃
🍃Tujuhbelas🍃
🍃Delapanbelas🍃
🍃Sembilanbelas🍃
🍃Duapuluh🍃
🍃Duapuluhsatu🍃
🍃Duapuluhdua🍃
🍃Duapuluhempat🍃
🍃Duapuluhlima🍃
🍃Duapuluhenam🍃
🍃Duapuluhtujuh[TAMAT]🍃
🍃Epilog🍃
Promosi Ebook

🍃Duapuluhtiga🍃

8.5K 1.1K 198
By Eria90

600 vote
185 komentar

🍏🍏🍏

                                                

Yusuf menatap berang kedua wanita yang duduk di depannya dengan meja kaca yang cukup besar sebagai pembatas. Sedangkan kedua tangannya mengepal erat, menahankan diri sekuat tenaga agar tidak melayangkan satu dua tamparan teruntuk sepasang ibu dan anak yang membalas tatapannya dengan sikap menantang, walau bisa Yusuf lihat ada ketakutan yang coba ditutupi melalui kedua bola mata yang membalas tatapannya tersebut.

Tadi, saat sedang memimpin rapat, Yusuf mendapat telfon dari putrinya yang mengatakan kalau ada dua orang tamu tak diundang yang datang ke rumah dan marah-marah kepada Imunya. Sontak saja, tanpa merasa perlu berpikir panjang, Yusuf segera meninggalkan ruang rapat dan sesegera mungkin mengendarai mobilnya agar bisa cepat sampai di rumah.

Dan di sinilah Yusuf berada sekarang. Duduk di sofa dengan amarah yang coba ditahan, sedangkan dua orang pria berjaket kulit berwarna gelap berdiri tegak.

Kemudian mengenai Surya, satpam yang bertugas menjaga rumahnya, Yusuf sudah mendengar penjelasan dari bawahannya itu mengenai mengapa kedua wanita beda usia ini bisa masuk ke rumahnya tanpa dicurigai. Tentu saja penampilan kedua wanita itu yang jadi alasan utama. Yusuf bisa memaklumi alasan Surya, namun ia meminta pria itu tak lagi mengulang kesalahan yang sama.

"Kalian ini, datang ke rumah saya cuma bikin ribut saja. Sungguh Yas, kamu benar-benar membuat saya semakin muak melihat mukamu itu. Kamu dan putrimu benar-benar tidak tahu sopan santun, datang ke sini cuma untuk marah-mara dan mengatai istri saya." Yusuf tak mau lagi menahan-nahan diri, apa yang dirasa, saat itu juga akan ia katakan.

"Mas... " mulut Yasmin ternganga, tak habis pikir jika pria yang selalu bisa bisa menjaga kata-katanya itu kini tak segan berkata kasar padanya. "Kok kamu ngomong kayak gitu sama aku?" tanyanya seraya menampilkan raut wajah sesedih mungkin.

Yusuf mendengus terang-terangan. Andai tak memiliki pengendalian diri yang begitu kuat, pasti tangannya sudah melayang ke pipi wanita yang tak sadar usia di depannya itu karena hampir menampar Salwa, jika saja salah seorang pengawal yang ditugaskan Arsakha Virendra untuk menjaga keamanan istrinya itu tidak datang tepat waktu. "Bahkan mulai sekarang saya tidak akan diam lagi. Bahkan jika diperlukan, bukan cuma melalui kata, saya juga akan memukul jika orang-orang yang saya kasihi dilukai orang lain!" tandas Yusuf tak mau lagi melunakan hati.

Yasmin menggeretakan giginya karena baru saja secara tersirat Yusuf mengatakan jika pria paruh baya yang masih begitu menawan itu memiliki perasaan untuk Salwa, si anak benalu tak berpendiikan yang selama ini hanya menumpang hidup padanya saja.

Tak akan bisa diukur seberapa marahnya Yasmin sekarang karena perhatian serta kasih Yusuf yang dulu sangat didamba untuk ia miliki, malah direbut oleh anak tirinya yang tak sebanding dalam hal apapun dengannya. Entah itu pendidikan, penampilan, ataupun pengalaman dalam menyenangkan seorang pria. Sungguh, melihat Yusuf yang tampak berubah hanya demi membela manusia tidak berguna seperti anak tirinya itu, Yasmin merasa ingin menampar, lalu menjambak rambut si pagar makan tanaman itu.

"Pulanglah, Yas, sebelum saya melempar kamu keluar dari rumah saya!" ancam Yusuf dingin, tak peduli mantan teman lamanya itu melotot mendengar kata-katanya. "Saya bahkan belum membuat perhitungan karena kamu berniat menjebak saya melalui obat perangsang. Jadi silahkan pergi dari sini, karena saya tidak akan jamin untuk beberapa ke depan, masih bisa menahan diri saya agar tak menghubungi polisi!" usirnya lagi, tanpa ingin melunakan sikap.

                                             
Kepala Yasmin menggeleng, dikarenakan rasa tak percaya melihat Yusuf yang bersahabat mengusirnya disertai ancaman seperti itu.

Matanya menatap nanar ke arah pria yang bukan hanya ingin dijadikan sebagai tambang emas namun juga ingin diraih hatinya itu membalas tatapannya dengan begitu tajam. Tampak begitu marah, atau bahkan pria itu jijik berada satu ruangan dengannya. Entahlah mengapa Yasmin bisa merasa sesedih ini, yang wanita itu tahu, hatinya kembali sakit saat lagi-lagi Yusuf dimiliki oleh wanita lain.

"Ma, udah, ayo kita pergi dari sini." bisik Alya, merasa tak nyaman berada di situasi seperti ini. Apalagi melihat wajah ibunya yang terpuruk, seolah musibah terburuk baru saja menimpa dirinya hanya karena pria paruh yang duduk di balik sana tanpa hati mengusir mereka secara terang-terangan.

Alya tak menyangka jika melihat sang ibu yang sama jalangnya seperti dirinya, bisa tampak begitu terluka mendapat pengusiran disertai ancaman dari pria yang awalnya Alya kira hanya jadi objek dari obsesi ibunya saja.

"Mas Yusuf kok tega sih sama aku? Memangnya mas Yusuf nggak nyadar, kalau aku udah dari dulu suka sama mas? Dulu, aku boleh aja harus terpaksa nerima kalah dari Imeka yang maha sempurna, tapi sekarang aku nggak terima dikalahkan sama perempuan udik dan jelek itu." suara Yasmin terdengar serak, efek menahan kesedihan untuk pertama kali dalam hidupnya.

"Kamu itu hanya suka sama harta yang saya punya." tandas Yusuf, menyangkal semua perkataan wanita di depannya itu. "Seandainya saya tidak berharta seperti sekarang, saya yakin sekalipun kamu tidak akan sudi menoleh pada saya."

"Mas... " lidah Yasmin serasa keluh, merasa tertohok dinilai seperti itu.

"Dan mengenai Salwa, dari segi penampilan ataupun pendidikan, kamu memang melebihi dia. Tapi dari segi hati dan ketulusan, kamulah yang tak berarti dibandingkan dengannya. Anak Amar itu, hanya dengan melihat wajahnya saja bisa memberi rasa tenang bagi saya, tapi saat saya melihat wajah kamu, yang ada saya rasanya hanya ingin marah dan marah. Bukankah pilihan saya sudah tepat, karena lebih memilih berlian dan membuang sebongkah batu tajam yang akan melukai tangan saya?"

Yasmin kehilangan kata-kata. Disamakan dengan sebongkah batu, tentu saja teramat sangat melukai harga dirinya. Dan wanita yang masih membisu itu langsung menurut saat Alya menuntunnya pergi dari rumah sang pria idaman yang tak sekalipun mau melirik padanya.

Setelah melihat sepasang ibu dan anak itu pergi, Yusuf seketika menghela napas lega. Yusuf sadar jika kata-katanya sudah keterlaluan, akan tetapi ia tidak menyesalinya. Demi Salwa, istrinya yang sudah terlalu banyak menanggung kesedihan di usia semuda itu, Yusuf bahkan rela menjadi orang jahat demi melindunginya dari siapapun. Sesuai janji yang pernah Yusuf ikrarkan, tidak hanya kepada diri sendiri tetapi juga Tuhan di atas sana.

                                                        
🍏🍏🍏

                                                        

Langkah Imeka terlihat gontai saat melangkah kaki memasuki rumahnya yang besar. Rasa lelah karena hampir seminggu harus melayani hasrat dari pria yang sudah 'membelinya', membuat Imeka merasa tak lagi memiliki tenaga untuk berkumpul bersama teman sosialitanya.

Karena itulah Imeka lebih memilih pulang ke rumahnya ini, yang merupakan diberikan Yusuf sebagai bagian dari harta gono gini.

Rumah terlihat sepi saat Imeka terus melangkah menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Namun keningnya berkerut dan Imeka terpaksa harus menghentikan langkah saat melihat pintu kamar Adelia terbuka lebar.

Rasa penasaran membuat Imeka tak jadi menaiki tangga, lalu memerintahkan kakinya untuk melangkah menuju kamar Adelia yang jaraknya tak jauh dari tangga.

"Loh... ngapain kamu masukin baju ke koper, Del?" tanya Imeka setelah memasuki kamar anaknya yang terang benderang.

Adelia yang tidak terkejut mendengar suara ibunya menjawab tanpa perlu repot membalikan badan. "Mulai sekarang aku mau tinggal sama mas Fari aja, ma."

"Kok gitu?" Imeka melangkah semakin mendekati putrinya, yang berdiri di samping ranjang, sibuk memasukan pakaian ke dalam koper. "Kamu 'kan udab janji mau nemanin mama, Del, waktu papa kamu menceraikan mama. Nggak kasian apa, kamu sama mama, ditinggal sendirian di rumab besar ini?" tanyanya memelas.

Helaan napas Adelia yang panjang menjadi pertanda jika gadis itu sedang berusaha menyabarkan dirinya.

Seperti yang pernah ayahnya katakan saat Adelia menemuinya untuk meminta maaf bahwa sebesar apapun kesalahan ibunya, Adelia harus sellau hormat kepada wanita yang sudah bertaruh nyawa demi melahirkannya itu. Tidak boleh sedikitpun ia berkata kasar, apalagi meninggikan suara.

Maka, saat merasa ketenangan telah dimiliki, Adelia memutar badan demi menatap sosok wanita paruh baya yang masih sangat cantik di usianya yang tak lagi muda. "Ma... bisa nggak mulai sekarang mama membiasakan diri untuk bersikap apa adanya? Aku ada di sini juga percuma, toh mama lebih banyak ngabisin waktu di luar rumah dari pada nemanin aku."

                                          
"Maksud kamu apa, Del, ngomong kayak gitu?" kening Imeka berkerut, merasa ada yang berbeda dari sikap putri bungsunya ini. "Kamu pasti tau, mama ini kesepian setelah papa ninggalin mama yang baru kita tau karena ada perempuan lain di hatinya, makanya lebih dari seminggu ini, mama ingin menghibur diri dengan kumpul sama teman-teman mama. Seenggaknya mama nggak perlu lagi ngerasa terlalu sedih kalau teringat papa kamu."

"Ya Tuhan!" Adelia mengeluh dalam hati seraya memejamkan mata. Entah sampai kapan ia harus menghadapi aksi drama ibunya yang baru diketahui hanyalah kepura-puraan.

Adelia tak mengerti bagaimana bisa ibunya bersikap seolah-olah tak ada perbuatan buruk yang wanita paruh baya itu lakukan di depannya. Jika dulu Adelia akan turut sedih saat ibunya menceritakan sang ayah, maka yang ada sekarang, Adelia merasa begitu muak. Saking muaknya Adelia bahkan tak ingin berada dalam satu ruangan lagi dengan wanita yang telah melahirkannya itu.

Gadis itu sekarang bisa membayangkan betapa jijik sang ayah, setelah begitu lama mengetahui perselingkuhan wanita di depannya ini, tapi masih mau bertahan sampai akhirnya pria paruh baya yang malang itu memutuskan untuk menyerah.

Seperti apa yang kakaknya katakan, perselingkuhan ibu mereka sudah lama terjadi, dan itu dilakukan dengan pria berbeda yang kebanyakan berusia jauh lebih muda. Entah apa yang ada dipikiran ibunya, sehingga kehormatannya sebagai seorang istri dan juga wanita tak lagi berharga, dikalahkan oleh nafsu birahi yang tak akan menemaninya hingga ke akhirat kelak.

Bukannya membantu, Adelia khawatir perbuatan buruk ibunya itu malah akan membuat wanita paruh baya yang masih menunggu jawaban di depannya ini menerima karma buruk dariNya.

Biarpun merasa teramat marah, juga kecewa, sebagai seorang anak Adelia tentu menginginkan yang terbaik untuk ibunya itu.

                                                        
"Del... " kening Imeka semakin berkerut kala melihat sikap anaknya yang tak biasa tersebut.

"Mama sayang nggak sih, sama aku?" tanya Adelia dengan nada putus asa setelah ia kembali membuka mata demi bisa melihat jelas ekspresi seperti apa yang akan diperlihatkan oleh ibunya.

"Kamu ini ngomong, apa sih? Kalau mama nggak sayang, pas papa kamu mau minta hak asuh kamu ada di dia, mama pasti tanpa ragu membiarkannya. Ini, mama bahkan harus berdebat sama papa kamu yang tukang selingkuh itu." sungut Imeka kesal sambil menatap wajah Adelia yang biasa saja. Tidak ada kemarahan, seperti tempo hari saat ia menceritakan cerita rekaannya.

Adelia menatap hampa sosok wanita yang masih saja ngotot mengatakan ayahnya berselingkuh, meski kenyataan yang sudah Adelia tahu tidak seperti itu. "Aku penasaran, pernah nggak sih, pada satu waktu, mama benar-benar cinta sama papa?"

Imeka tak bisa membuka bibirnya untuk menjawab. Wanita paruh baya yang selalu menomor satukan penampilannya itu bahkan tak sanggup membalas tatapan putrinya yang menelisik, seolak-olah ingin menilai apakah jawaban yang akan ia berikan adalah yang sesungguhnya, ataukah hanya bualan.

Keadaan pasti akan semakin sulit dikendalikan jika sampai Adelia mengetahui semua kebohongannya selama ini. Karena dengan adanya Adelia di sisinya, maka Imeka memiliki alasan untuk terus menemui Yusuf demi membuat mantan suaminya itu selalu menyadari keberadaannya serta statusnya sebagai ibu dari anak-anak mereka.

Seakan tahu jika ibunya akan sedang merangkai kata untuk kembali berbohong padanya, Adelia hanya bisa menghela napas panjang, lalu kembali mengemas pakaiannya ke dalam koper. Setelah koper tersebut ia itu tutup, maka Adelia pun memantapkan hati untuk tidak akan menginjakan kakinya di rumah ini lagi sebelum ibunya berubah.

"Aku pergi, ma. Jaga kesehatan mama, dan jangan suka lembur." ucap Adelia menekan sakit dalan hati, kemudian menggeret kopernya untuk segera keluar dari kamar.

Sedangkan Imeka yang baru tersadar setelah melihat punggung Adelia yan perlahan menjauh, dengan segera menyerukan nama putrinya itu sambil kembali melangkah. "Del... "

Namun gadis itu tak jua mau menoleh bahkan setelah Imeka berulang kali memanggil namanya dengan nada suara menggelegar. Kemudian yang bisa Imeka rasakan setelahnya hanyalah kekosongan saat melihat mobil yang dinaiki Adelia membawa putri bungsunya itu pergi dari hadapannya.

                                                        
🍏🍏🍏

                                                        

                                                        

🌸🍏🍏🌸
Salam, eria90 🐇
Pontianak,-04-02-2019

Continue Reading

You'll Also Like

23.7K 1.4K 13
Aku duduk dengan resah, ketika kamar utama tak kunjung terbuka. mana adik manisku yang akan menjadi pengantin cantik sebentar lagi itu? Seperti bebe...
452K 27K 20
Sudah tujuh tahun Armand menikah dengan Carla, dan sampai saat ini ia belum juga mendapatkan keturunan dari istrinya. Armand selalu mencintai Carla d...
470K 37.9K 56
The Fort, sebuah benteng tua termegah yang pernah ditemukan ini terbuat dari besi tebal mengelilingi, menjadi satu-satunya tempat teraman di kota. Te...
5K 144 18
seorang laki-laki yang memiliki paras sangat tampan sayangnya dia sangat cuek dan tak tersentuh dia adalah Algra Xzandra ketua dari geng Albark yang...