Takdir Cinta [Sudah Terbit]

By Eria90

406K 37.3K 4.6K

- Zona dewasa - Masih lengkap - Ekstra part cuma ada dalam versi ebook - Sudah tersedia dalam bentuk ebook di... More

πŸƒPrologπŸƒ
πŸƒSatuπŸƒ
πŸƒDuaπŸƒ
πŸƒTigaπŸƒ
πŸƒEmpatπŸƒ
πŸƒLimaπŸƒ
πŸƒEnamπŸƒ
πŸƒTujuhπŸƒ
πŸƒDelapanπŸƒ
πŸƒSembilanπŸƒ
πŸƒSepuluhπŸƒ
πŸƒSebelasπŸƒ
πŸƒDuabelasπŸƒ
πŸƒTigabelasπŸƒ
πŸƒEmpatbelasπŸƒ
πŸƒLimabelasπŸƒ
πŸƒTujuhbelasπŸƒ
πŸƒDelapanbelasπŸƒ
πŸƒSembilanbelasπŸƒ
πŸƒDuapuluhπŸƒ
πŸƒDuapuluhsatuπŸƒ
πŸƒDuapuluhduaπŸƒ
πŸƒDuapuluhtigaπŸƒ
πŸƒDuapuluhempatπŸƒ
πŸƒDuapuluhlimaπŸƒ
πŸƒDuapuluhenamπŸƒ
πŸƒDuapuluhtujuh[TAMAT]πŸƒ
πŸƒEpilogπŸƒ
Promosi Ebook

πŸƒEnambelasπŸƒ

12K 1.1K 251
By Eria90

470 vote
135 komentar

Saya mau ngasih tau kalau di bagian akhir ada adegan 21+nya. Nggak terlalu vulgar sih, tapi pandai-pandailah memilih bacaan buat yang belum cukup umur.

Selamat membaca, dan semoga cerita kakek Yusuf selalu bisa diterima di hati teman2 semua.

🍏🍏🍏

                                                

Yusuf menatap lekat kedua pria yang mengambil posisi duduk di depannya. Dari kedua pria itu, hanya satu orang saja yang Yusuf kenal cukup baik, sedangkan yang satunya lagi cuma pernah sekali bertemu namun tidak pernah bertegur sapa dengannya.

Siang ini, dengan memesan sebuah ruang pribadi di sebuah restoran yang cukup punya nama, Ardhanu Ramadhan menghubunginya dan meminta ia untuk datang ke sini karena ada yang ingin dibicarakan.

Tentu saja langsung Yusuf menyanggupinya karena ia berpikir pastilah ini ada hubungannya dengan masalah yang tempo hari ia bicarakan bersama si pengacara yang pembawaannya tidaklah sekaku sahabatnya yang selalu menatap tajam sekitarnya itu.

"Sebelum kami memaparkan apa saja yang sudah kami temukan dari kasus pembunuhan ayah mertua anda, saya ingin mengenalkan sahabat saya ini kepada anda. Arsakha Virendra, si 'tukang pukulnya' para pengusaha, pria kaku namun seorang suami yang baik bagi istri juga anaknya."

Yusuf Biantara dengan kerutan di kening yang semakin banyak hanya memberi respon berupa anggukan.

"Tapi anda pasti tidak mengetahui kalau lelaki yang badannya dipenuhi otot ini di masa lalu mempunyai hutang budi terhadap mendiang Amar Zamzani." tutur Danu yang telah mengubah ekspresi santainya menjadi serius.

"Hah?" Yusuf membelalak, tak mengira bahwa Almarhum ayah mertuanya bisa bersinggungan langsung dengan pria bertubuh tinggi itu.

"Ya." Danu mengangguk meyakinkan. "Jujur saja, awalnya sahabat saya ini menolak untuk mengerahkan orang-orangnya demi mencari pembunuh yang dianggapnya kurang kerjaan, juga dia tidak mau waktunya bersama keluarga semakin sedikit. Tapi setelah saya menyebutkan nama Amar Zamzani, dia seketikaa berubah pikiran, bahkan turun tangan langsung demi mencari pelaku kejahatan atas almarhum ayah mertua anda. Benar begitu 'kan, Ren?"

Rendra yang menunjuk Danu sebagai juru bicara hanya mengangguk dan mengucapkan satu kata, "Ya."

                                                        
"Lalu, apa hasilnya?" tanya Yusuf yang kentara sekali tak sabaran.

Pria paruh baya yang harus membatalkan niatnya pulang lebih awal agar bisa memeluk istrinya yang semakin manja padanya itu demi datang ke sini tanpa sadar mengepalkan kedua tangannya di atas meja. Ia tak sabar ingin mengetahui siapa orangnya yang sudah membuat Salwa melihat secara langsung bagaimana ayahnya dibunuh dengan cara sesadis itu.

Yusuf sudah berjanji, tidak hanya kepada Salwa tetapi juga kepada dirinya kalau ia akan mencari pembunuh itu dan membuat mereka menerima hukuman yang setimpal. Agar mereka tahu, menghilangkan nyawa seseorang sudah pasti berat konsukuensi yang harus mereka tanggung.

"Awalnya terasa sulit, tetapi salah seorang bawahan Rendra yang biasa ngumpul dengan para preman, tanpa sengaja mendengar racauan salah seorang preman yang sedang mabuk. Preman itu berulang kali mengatakan maaf, menyesal, lalu nama Amar Zamzani. Dan dari situlah kami akhirnya berhasil menemukan ke empat pelaku lainnya." tutur Danu, mengisahkan secara singkat mengenai kasus yang sedang ia dan Rendra tangani.

Napas Yusuf berhembus cepat, jantungnya berdebar kencang menanti kedua pria yang sangat cepat dalam 'bekerja' itu mengatakan siapa dia yang sudah menyebabkan istrinya hidup sebatang kara di dunia ini.

"Siapa orangnya?" desak Yusuf.

Kepala Danu menggeleng pelan. "Kami belum mengetahui siapa sesungguhnya dalang atas pembunuhan terhadap Amar Zamzani. Tapi para berandal itu menyebutkan sebuah nama. Kata mereka, orang ini rela membayar sangat mahal hanya agar nyawa ayah mertua anda tidak bisa lagi terselamatkan.

"Namanya?" tanya Yusuf seraya mencoba menenangkan dirinya.

"Badra." jawab Rendra singkat, sedangkan tatapannya menusuk semakin tajam saat menanyakan, "Apakah anda mengenal seseorang bernama Badra, yang kemungkinan memiliki dendam kepada mertua anda, sehingga membayar orang untuk melenyapkannya?"

                                           
Kerutan di kening Yusuf semakin terlihat jelas. Pria paruh baya itu mencoba menggali lagi ingatannya akan sosok Amar Amzani yang dulu pernah dikenalnya, meski mereka tak berkawan akrab.

Tak ada satupun hal di diri pria itu yang bisa membuat orang lain mendendam padanya. Sosok Amar Zamzani, si pengusaha yang dulu cukup dikenal di kalangan sesama pengusaha adalah pribadi yang baik. Perawakannya memang tidak bisa dibilang menawan, sangar malah dengan tubuh tinggi besar serta jambang tebal yang menghiasi rahang. Tidak ada yang spesial dari ayah mertuanya itu selain sikap ramah serta jujur dalam menjalankan suatu usaha.

Sejauh apapun Yusuf mencoba menggali memorinya di masa lalu, rekam jejak hidup seorang Amar Zamzani hanya akan mengisahkan kebaikan pria itu saja, dan tak lupa istri cantik jelita yang pria itu nikahi. Dan sepenglihatan Yusuf, kecantikan Salwa sudah pasti diwarisi dari mendiang ibunya.

"Bagaimana, pak, apakah anda bisa mengingat sesuatu yang bisa membuat kita mengetahui siapa Badra ini?"

Suara Ardhanu Ramadhan yang tenang mengusik Yusuf dari lamunannya akan masa lalu. Dibalasnya tatapan si pengacara yang juga sedang menatap dirinya. "Saya tidak terlalu mengetahui lingkup pertemanan ayahnya Salwa. Kami memang saling mengenal, saya bahkan pernah berkunjung ke rumahnya, tetapi mengenai kehidupan pribadinya, saya benar-benar tidak tahu." jawab Yusuf berterus terang.

"Kalau di kalangan para pengusaha, apakah anda merasa pernah mendengar nama Badra?" tanya Danu lagi karena merasa belum ingin menyerah sebelum masalah ini menemukan titik terang.

Yusuf hampir saja membuka bibirnya untuk mengatakan satu nama yang tiba-tiba saja terlintas di benaknya. Namun ia berhasil mengatupkan lagi bibirnya kala satu pikiran jernih berhasil membuat ia berpikir, masa iya pria paruh baya yang dikenalnya itu adalah pelakunya?

Selain baik, pria paruh baya yang dari segi usia sepantaran dengannya itu adalah sosok yang dikenal sangat menyayangi keluarganya. Ayah yang baik juga suami yang setia. Pria itu bahkan memiliki usaha yang lebih besar dari Amar Zamzani. Rasa-rasanya Yusuf sulit untuk mengatakan jika pria itu adalah dalang di balik pembunuhan keji terhadap sang ayah mertua.

"Bagaimana, tuan Biantara, apakah anda memiliki satu nama yang bisa dijadikan petunjuk buat kami."

"Itu... "

Belum lagi Yusuf bisa mengutarakan pemikirannya, suara pintu yang dibuka kasar mengalihkan fokus ketiga pria beda generasi di ruang tersebut.

Di ambang pintu sudah berdiri Andi, sekretaris Yusuf yang tampak tersengal dan bulir-bulir keringat membasahi keningnya.

"Pak... nona Salwa, dia dilarikan ke rumah sakit setelah didorong oleh putri anda."

Yusuf terkejut bukan kepalang. Pria paruh baya itu bahkan langsung berdiri dari duduknya dan segera berlari dari sana. Tidak ada apapun yang dipedulikannya saat ini selain keselamatan istrinya.

                                                        
🍏🍏🍏

                                                        

"Kenapa kamu terus saja tersenyum, sayangku?"

Imeka tak menggubris pertanyaan dari pria yang berbaring di sampingnya dengan tangan berlemak pria itu melingkari pinggangnya. Posisi tidur Imeka yang telentang tanpa sehelai benang pun yang menutupi, membuat tangan pria itu bebas menggerayangi tubuhnya.

Pikiran Imeka berkelana jauh sembari membayangkan akan seheboh apa rumah mantan suaminya saat putrinya yang diliputi amarah mengamuk di sana. Pastinya akan ramai, tetapi sayangnya Imeka tidak bisa menyaksikannya secara langsung karena tidak ingin menerima amukan dari sang mantan suami yang pastinya akan marah karena fitnah yang sengaja ia jejalkan di benaknya putri bungsunya yang polos.

Biarkan saja Yusuf mengamuk di sana. Sebab semarah apapun Yusuf saat ini, Imeka tetap yakin kalau mantan suaminya itu tidak akan pernah bisa tega memarahi putri bungsu mereka. Yusuf akan mudah luluh saat melihat air mata Adelia jatuh karenanya.

"Ahh... " tiba-tiba Imeka mendesah karena merasakan ada yang mengisi dirinya di bawah sana.

"Bagaimana, Imeka, hanya dengan dua jariku memenuhi dirimu, kamu sudah mendesah keenakan begitu." si pria gendut sudah menempatkan dirinya di tengah-tengah kaki Imeka yang ia buka lebar saat wanita itu melamunkan entah apa tadi.

"Mas... " rengek Imeka manja, berharap pria yang walaupun bertubuh gendut tetapi kejantanannya yang besar selalu bisa membuat Imeka melayang ke awang-awang, segera mengisi penuh dirinya di bawah sana.

"Sabar sayangku." bisik si pria serak, merasa sudah sangat terangsang tetapi bersikeras menahan diri karena ingin melihat tubuh Imeka meliuk kepanasan karena mendambakan kepuasan darinya. "Lembahmu itu masih kering, kalau aku maksa masuk, takutnya kamu akan merasa sakit. Sabar sebentar ya, dan nikmati saja permainan tanganku dulu." bujuknya.

Imeka tak kuasa membantah. Pria yang sudah 'membeli' dirinya dengan harga mahal tersebut sangat tahu bagaimana caranya membuat ia tak berkutik. Yang bisa dilakukan Imeka saat ini hanyalah menekuk jemari kakinya seraya menikmati siksaan nikmat di area sensitifnya.

                                                          "Kamu tau, dari dulu aku sudah tergila-gila padamu, lebih tepatnya pada bodimu yang aduhai. Susumu yang besar itu masih terasa dalam mulutku saat beberapa tahun lalu, kamu mengizinkan aku menyetubuhimu. Sungguh, Imeka sayang, sejak menyentuhmu, aku tidak berselera lagi untuk menyentuh wanita manapun."

Imeka mendengus dalam hati. Pria gendut yang sedang mempermainkan tubuh bagian bawah itu memang terkenal sebagai pemain wanita. Harta yang melimpah membuat pria itu leluasa mencari wanita mana saja yang diinginkan demi memuaskan hasratnya. Dan malam itu, lebih tepatnya saat ia masih berstatus sebagai istrinya Yusuf Biantara, Imeka yang merasa kesepian karena sedang berada di luar kota akhirnya mendatangi tempat hiburan malam.

Awal perkenalan mereka sebenarnya terjadi jauh sebelumnya. Saat Imeka masih single, mereka sudah saling mengenal. Hanya sebatas kenal dan tidak pernah saling berbicara. Namun malam itu, entah dirasuki setan apa, Imeka yang masih sadar setelah minum bergelas-gelas minuman beralkohol membiarkan saja saat pria jelek dan gendut itu mulai menyentuh dirinya. Sehingga saat kejantanan pria itu telah menyatu dalam dirinya, Imeka dibuat terkejut akan betapa penuhnya ia setelah diisi oleh pria yang diremehkannya itu.

Badan boleh saja gendut, tampangnya juga pas-pasan, tetapi keahlian pria itu dalam bercinta patut diacungi jempol.

"Cepatlah, mas, aku udah nggak sabar." Imeka mendesak tak sabaran.

Wanita yang sedang senang hatinya itu bahkan membuka semakin lebar kedua kakinya, seolah-olah mengundang pria yang dengan ukuran kemaluan besar itu segera memasukinya. Di mulut boleh saja Imeka mengatakan pria itu jelek dan gendut, tetapi pada kenyataannya, setelah lebih dari seminggu ini mereka tinggal serumah dan saling menyentuh, Imeka akhirnya harus mengakui bahwa ia kecanduan akan bagaimana pria itu memuja dirinya. Ia bahkan langsung mengangguk saat diajak bercinta dengan berbagai gaya.

                                                          "Siap-siap, sayang, kejantananku akan segera memenuhimu."

Kepala Imeka terlonjak ke belakang saat pria itu memenuhi dirinya dalam sekali sentakan kasar. Pinggulnya sedikit terangkat ke atas demi mengimbangi hujaman yang ia terima.

Sungguh, dalam urusan bercinta, dengan gamblang Imeka mengatakan bahwa Yusuf kalah dari pria yang kini tengah melahap rakus sebelah payudaranya seraya pinggul pria itu masih terus bergerak memompa dirinya.

Yusuf yang kalem selalu membuat Imeka bosan karena variasi bercinta mereka yang itu-itu saja.

Namun dengusan meremehkan Imeka lenyap tak berbekas kala ingatannya memutar kembali adegan dimana Yusuf berlaku begitu mesra kepada wanita yang ada bersamanya tempo hari. Imeka kesal, tentu saja. Makanya setelah selesai mengutik Yusuf, ia pulang ke rumah dan mengarang cerita sambil berurai air mata di hadapan putri bungsunya yang langsung memakan mentah-mentah omongannya.

Senyum senang itu kembali muncul di bibir Imeka karena sudah bisa menebak apa yang sedang terjadi di rumah mantan suami yang sok menolak kembali padanya itu.

"Gerakan pinggulmu, sayang, imbangi gerakanku. Aku ingin kita sampai ke puncak kepuasan bersama-sama." bisikan serak du telinganya tersebut menyadarkan Imeka dari lamunan.

Wanita yang masih juga tidak mau memperbaiki diri mulai menggerakan pinggulnya ke atas, menerima hujaman yang semakin cepat juga kasar ke dalam tubuhnya.

Pasangan lawan jenis itu terus memacu, menggerakan tubuh mereka demi mencapai kepuasan yang sudah ada di depan mata. Tidak ada lagi yang mereka pedulikan selain kepuasan duniawi serta memuaskan satu sama lain.

                                                        
🍏🍏🍏

                                                        

                                                        

🌸🍏🍏🌸
Salam, eria90 🐇
Pontianak,-29-01-2019

Continue Reading

You'll Also Like

4.5M 134K 88
WARNING ⚠ (21+) πŸ”ž π‘©π’†π’“π’„π’†π’“π’Šπ’•π’‚ π’•π’†π’π’•π’‚π’π’ˆ π’”π’†π’π’“π’‚π’π’ˆ π’˜π’‚π’π’Šπ’•π’‚ π’šπ’ˆ π’ƒπ’†π’“π’‘π’Šπ’π’…π’‚π’‰ π’Œπ’† 𝒕𝒖𝒃𝒖𝒉 π’π’“π’‚π’π’ˆ π’π’‚π’Šπ’ 𝒅𝒂𝒏 οΏ½...
766K 3.3K 12
Hts dengan om-om? bukan hanya sekedar chatan pada malam hari, namun mereka sampai tinggal bersama tanpa ada hubungan yang jelas. πŸ”›πŸ” my storys by m...
1.4M 51.5K 39
Andrea harus pasrah, saat calon pengantin prianya kabur dihari pernikahan. Demi nama baik, ia harus menikah dengan Duda berumur tiga puluhan yang pan...
3.5M 253K 30
Rajen dan Abel bersepakat untuk merahasiakan status pernikahan dari semua orang. *** Selama dua bulan menikah, Rajen dan Abel berhasil mengelabui sem...