Takdir Cinta [Sudah Terbit]

By Eria90

406K 37.3K 4.6K

- Zona dewasa - Masih lengkap - Ekstra part cuma ada dalam versi ebook - Sudah tersedia dalam bentuk ebook di... More

🍃Prolog🍃
🍃Satu🍃
🍃Dua🍃
🍃Empat🍃
🍃Lima🍃
🍃Enam🍃
🍃Tujuh🍃
🍃Delapan🍃
🍃Sembilan🍃
🍃Sepuluh🍃
🍃Sebelas🍃
🍃Duabelas🍃
🍃Tigabelas🍃
🍃Empatbelas🍃
🍃Limabelas🍃
🍃Enambelas🍃
🍃Tujuhbelas🍃
🍃Delapanbelas🍃
🍃Sembilanbelas🍃
🍃Duapuluh🍃
🍃Duapuluhsatu🍃
🍃Duapuluhdua🍃
🍃Duapuluhtiga🍃
🍃Duapuluhempat🍃
🍃Duapuluhlima🍃
🍃Duapuluhenam🍃
🍃Duapuluhtujuh[TAMAT]🍃
🍃Epilog🍃
Promosi Ebook

🍃Tiga🍃

14.5K 1.2K 64
By Eria90

Double update buat teman2 sekalian yang udah ngebanjirin cerita saya dengan komentar kalian. Nggak nyangka, nggak sampai sehari, target komen saya sudah terpenuhi, bahkan lebih dari apa yang saya harapkan. Meski votenya belum mencapai target, saya tetap aja senang.

Makasih buat vote dan komen yang kalian berikan. Saya nggak tau kalau ternyata cerita saya yang memiliki rentang usia sangat jauh ini bisa diterima oleh pembaca sekalian.

Target saya masih nggak muluk2. Cuma ada penambahan dikit. 250 vote dan 40 komen. Kali ini, nunggu semua target terpenuhi, baru bab berikutnya saya update. Dan kalau apdatennya agak telat, saya mohon maaf, karena jujur aja, hampir seminggu ini saya kena penyakit susah tidur. Jadi kalau siang, bawaannya lesu dan pengen tidur aja terus.

Segitu aja, nggak usah panjang2 kicauannya. Selamat membaca dan semoga cerita kakek Yusuf bisa menjadi teman buat kalian di sore ini.

🍏🍏🍏

                                             

Wanita cantik yang masih cantik di usia yang tak lagi muda itu melangkah dengan dagu terangkat saat memasuki lobi perkantoran yang merupakan tempat tujuannya.

Dengan kepercayaan diri tinggi, wanita yang mengenakan dress ketat berwarna merah menyala itu mengedarkan padangan ke sekitarnya, sangat yakin entah itu pria muda ataupun yang sudah tua pasti tergiur dengan tubuh indahnya. Bagaimana tidak, sepasang payudaranya yang kenal masih terlihat padat dan membusung seolah menantang para pria untuk mengulumnya, lalu tubuhnya yang masih bugar serta kulitnya yang mulus dan putih, dijamin bisa membuat para pria meneteskan air liur karenanya.

Namun langkah wanita bernama Yasmin Rahanah itu mendadak terhenti begitu melihat rivalnya dari zaman masih muda dulu telah berdiri di depan lift, menanti lift tersebut terbuka untuknya.

Sambil menggeretakan gigi saking kesal karena wanita yang telah diceraikan oleh pemilik gedung ini entah karena apa itu, Yasmin mempercepat langkah, hingga dalam hitungan detik ia sudah berdiri di samping wanita yang selalu menjadi idola nomor satu di kampus itu.

"Wah... wah, rupanya ada janda kegatelan di sini."

Imeka yang tak lagi menyandang nama Biantara di belakang nama dan kembali menggunakan nama semasa sebelum menikah dulu yaitu Imeka Irshad menoleh saat mendengar suara yang tak terasa asing dan terdengar sangat menghina itu.

Begitu tatapan Imeka menemukan wanita yang selalu saja ingin bersaing dengannya itu, Imeka mengembangkan senyum sinis, lalu menimpali, "Wah... kenapa di kantor seelit ini, seorang pelac*r diizinkan masuk. Atau jangan-jangan kamu pernah ngejual tubuhmu itu ke salah satu pegawai di sini, Yas, makanya kamu bisa melambai masuk kemari." baliknya menghina, lalu terkekeh puas saat wajah Yasmin memerah karena marah.

                                                        
Tentu saja Yasmin tak terima wanita yang diketahuinya semasa muda dulu berkelakuan tak tak lebih baik darinya itu menghina dan menjatuhkan harga dirinya di depan orang banyak. "Kamu sendiri apa sebutannya, Mek? Udah gatel, eh malah ditambah nggak tau malu pula. Mas Yusuf 'kan udah ngecerain kamu, masih aja kamu berusaha nemuin dia. Kenapa, Mek? Apa jangan-jangan kamu mau akting nangis kejer biar bisa rujuk lagi sama dia."

Seketika Imeka melotot mendengar hinaan untuknya itu. Wajah Imeka sama merahnya dengan sang rival yang berkacak pinggang seraya menyeringai puas menatapnya.

Walau niat untuk bersatu lagi dengan Yusuf sudah Imeka tekadkan dalam hati, bahkan ia berusaha mengubah kebiasaan lamanya yang suka mencari pria muda demi kepuasan, supaya Yusuf tergugah hatinya dan mau kembali padanya.

Tetapi yang tak diduga Imeka ialah ada orang seperti Yasmin yang bisa menebak niat terselubungnya datang ke kantor mantan suaminya ini.

"Kenapa kamu diam gitu, Mek? Apa jangan-jangan mas Yusuf nyerain kamu karena kebiasaan kamu suka gonta ganti teman tidur semasa muda itu nggak berubah?" Yasmin sebenarnya asal menebak saja, sebab setelah lulus kuliah, mereka memilih lingkup pergaulan yang berbeda, namun saat melihat betapa merahnya wajah Imeka, Yasmin bisa mengambil kesimpulan kalau perkataannya yang asal tebak itu benar adanya. "Aku nggak nyangka, ternyata primadona kampus, kelakuannya nggak lebih bagus dari pelacur. Udah menikah, tetapi nggak bisa jaga kemaluannya. Emang kemaluanmu itu gatel ya, Mek, kalau sehari aja nggak dimasukin burungnya laki-laki?" hinanya dengan tatapan mencemooh.

"Jaga mulutmu itu, Yas, kalau kamu nggak mau aku permalukan di tempat umum seperti ini." desis Imeka penuh ancaman. "Kamu itu orang luar, jangan asal nebak kalau kamu nggak tau penyebab kami berpisah."

                                                       
Tapi yang namanya Yasmin Rahannah bukanlah orang yang bisa digertak dengan ancaman receh seperti itu. Dengan lagak tak perduli, ia kembali menambah perbendaharaan kalimat penuh hinaannya. "Ya mau gimana lagi, orang bodoh pun bisa menebak bahwa letak salahnya pasti ada di kamu. Mas Yusuf itu terkenal sebagai lelaki yang setia dan pastinya pekerja keras, nggak masuk akal kalau orang ataupun kamu melimpahkan kesalahan sama dia. Sungguh Mek, aku aja nggak malu nunjukin pekerjaan aku di hadapan banyak orang, nggak kayak kamu yang nyembunyiin kelakuan amoral kamu itu dengan kedok wanita kelas atas. Cih... apanya yang kalangan atas kalau di baliknya tersembunyi tante girang yang udah khianatin suaminya."

Imeka kehabisan kata-kata. Di tempat yang banyak karyawan berlalu lalang ini, ia tidak mungkin bertindak anarkis, hingga mempermalukan dirinya sendiri. Apalagi saat ini bisa Imeka lihat banyak pasang mata yang menonton mereka. Andai tak menjaga image, ingin sekali rasanya ia menjambak rambut serta menampar bolak balik pipi wanita yang berdiri angkuh di depannya itu.

Tetapi, demi membuat penilaian baik di mata mantan suaminya, Imeka rela menekan ego, menahankan amarah mendengar hinaan tak berkesudahan untuknya itu.

Dan di sudut terjauh lobi, tampak Yusuf dan asisitennya sudah cukup lama memperhatikan aksi adu mulut kedua wanita yang sama saja kelakuannya itu.

Pria paruh baya yang sudah lelah menyaksikan kicauan tak bermanfaat kedua wanita itu menoleh sedikit ke belakang untuk memberikan instruksi kepada pria muda yang berdiri tegap di belakangnya. "Minta security untuk mengusir kedua perempuan yang tidak sadar umur itu. Bilang sama mereka supaya tidak lagi mengizinkan kedua perempuan itu masuk ke sini!"

"Baik pak, akan segera saya laksanakan." baru saja pria muda itu akan melangkah, ia sudah dipanggil kembali.

"Tunggu sebentar, Ndi." Yusuf menatap bawahannya itu dengan ekspresi malu yang coba ditutupi. "Soal tempat kursus menjahit, kamu sudah tau dimana tempatnya?" tanya Yusuf akhirnya.

Pria muda bernama lengkap Andi Farzan itu memberikan seulas senyum pemakluman diiringi anggukan mantap. "Sudah, pak. Kapan bapak ada waktu, bapak tinggal membawa nona Salwa ke sana. Masalah pendaftaran dan lainnya sudah saya selesaikan, jadi tidak ada lagi yang perlu dipikirkan."

"Terima kasih atas bantuan kamu." melihat asisten yang sudah bekerja padanya lebih dari 4 tahun itu mengangguk dan mohon pamit untuk melaksanakan perintahnya sesaat lalu, Yusuf tak lagi menghalangi.

Hanya dipandanginya saja punggung salah seorang yang mengetahui mengenai pernikahan dengan Salwa.

                                                       
🍏🍏🍏

                                                         
Malam ini hujan lebat disertai suara gemuruh langit kembali mengguyur bumi. Seperti kejadian yang lalu, malam ini Salwa kembali mengungsi di kamar si pemilik rumah.

Namun kali ini ada yang berbeda, semua dikarenakan Salwa tidak lagi tidur di sofa, melainkan ia diperintah untuk tidur di atas ranjang, di samping pria paruh baya yang mengambil posisi tidur telentang, dengan tatapan masih nyalang menatap langit-langit kamar.

Tidak ada pembicaraan yang terjadi, mereka sama-sama memilih diam, mengunci mulut rapat-rapat sembari membiasakan diri terhadap satu dan lainnya.

Jika dulu, saat masih tinggal di tempat yang lama, setiap hujan lebat seperti ini Salwa akan menumpang tidur di rumah tetangga yang memiliki anak gadis seumuran dirinya, Salwa memiliki teman untuk berbagi cerita di kala hujan, maka sekarang sangat sulit baginya untuk melakukan hal yang sama. Selain irit bicara, pria paruh yang telah menjadi suaminya itu juga terkesan menghindarinya.

Salwa sadar pernikahan mereka terjadi bukanlah karena cinta, tetapi sebagai bentuk tanggung jawab dari pria yang berbaring di sampingnya itu. Meski begitu, Salwa ingin membuat pernikahan mereka bisa berjalan sebagaimana mestimya. Namun yang jadi kendala, Salwa bingung harus memulainya dari mana.

"Kamu benaran mau kursus menjahit, Sal?"

Salwa tersentak saat mendengar suara yang memecah keheningan kamar itu. Ditolehkannya kepala, dan Salwa langsung terkesiap karena sepasang mata yang selalu memancarkan aura lembut itu rupanya sudah memaki tatapan ke arahnya. "Maksud, bapak?" tanya Salwa tak mengerti. Lagi pula, darimana pria ini mengetahui soal keinginannnya yang sudah lama terpendam dalam hati.

"Kemarin sore, saya nggak sengaja dengar omongan kamu sama bik Mina di beranda samping. Dan kalau nggak salah dengar, kamu bilang mau ikut kursus menjahit. Bukan hanya untukmu tetapi juga anak-anakmu kelak." terang Yusuf, dan entah mengapa akhir-akhir ini suka sekali menatap wajah polos tanpa pernah sekalipun diolesi bedak itu.

Selama hidupnya, Yusuf yang pernah dikecewakan cinta terhadap wanita yang selalu berdandan demi menyempurnakan penampilan, ada satu waktu dimana ia muak melihat wanita yang mengenakan riasan wajah.

Saat Tuhan kembali memberikan takdir yang harus ia jalani di usia senjanya ini, Yusuf jadi berpikir, ternyata wanita yang mengenakan riasan di wajahnya ternyata jauh lebih cantik di penglihatannya. Tampak lebih memukau, dan pastinya cantik alami.

                                                       
Salwa mengangguk malu-malu. "Iya, pak, kalau ada kesempatan juga biaya, saya pengen ikut kursus menjahit."

"Kalau kejar paket, kamu mau nggak?" Yusuf sudah mengubah posisinya jadi berbaring miring supaya lebih leluasa berbicara dengan teman satu kamarnya setiap kali hujan itu.

"Buat yang itu nanti dulu aja, pak. Saya pengennya nyari sedikit keahlian yang bisa saya jadikan buat nyari penghasilan, biar nggak nyusahin siapapun lagi."

"Besok kamu ikut saya." ucap Yusuf langsung, lalu kembali menambahkan dengan tegas saat bibir tipis tersebut terbuka. "Jangan banyak tanya, dan nggak usah ngebantah! Ingat, saya ini suami kamu, kata-kata saya kalau itu untuk kebaikan, kamu wajib mematuhinya!"

Mendengarkan perintah yang diucapkan dengan nada setegas itu, Salwa tidak memiliki pilihan lain selain mengangguk.

Memang benar yang pria itu katakan, walau pernikahan mereka terjadi tanpa direncanakan, tetap saja dia adalah suaminya. Jika perintah yang diucapkan itu bertujuan baik, sebagai seorang istri sudah kewajibannya untuk menurutinya.

Salwa memang masih muda, pengalaman terhadap lawan jenis juga baru kali ini ia rasakan, tetapi Salwa memiliki sedikit gambaran bagaimana menjadi seorang istri yang baik. Mendiang ibunya adalah guru utama yang selalu diingatnya tidak pernah membantah kata-kata ayahnya, lalu tetangganya adalah guru yang berikutnya yang Salwa jadikan panutan.

Kemudian, Salwa yang sedang melamun dikagetkan dengan suara petir yang menggelegar. Cepat ia menutup matanya rapat-rapat, menutup kedua telinga menggunakan kedua tangan, lalu tanpa dapat dicegah tubuhnya menggigil ketakutan.

Bayangan masa lalu itu kembali hadir, melintas di benaknya yang tak pernah mau melupakan. Saat dimana semua senyum terenggut, kebahagiaan dalam sekejab berganti air mata, lalu apa yang dulunya tampak indah berubah menjadi tak berwarna.

                                                    
Dan reaksi Salwa yang tak biasa tersebut tak luput dari pengamatan Yusuf. Keningnya mengernyit tajam kala air mata itu mengalir melalui sudut mata istrinya yang saat ini tampak ketakutan itu.

Ada yang aneh dengan diri Salwa, itu adalah yang bisa Yusuf simpulkan melalui pengamatan singkat.

Tak tega melihat tubuh mungil nan ringkih bergetar semakin hebat, tangan Yusuf menyusup di bawah kepala wanita muda yang menggigil karena takut itu, dalam hitungan detik Salwa telah berada dalam pelukan kedua lengannya. Tak mengerti apa yang dirasa, Yusuf hanya merasa bahwa memang beginilah seharusnya mereka.

"Sudah... " Yusuf mengusap naik punggung rapuh tersebut. "Jangan takut lagi, saya ada di sini."

Bagai mantra paling mujarab dari yang pernah ada, perlahan Salwa tidak lagi menggigil ketakutan. Jemari mungilnya menggenggam erat kaos berlengan panjang berwarna putih yang dikenakan oleh pengusir mimpi buruknya malam ini demi mencari rasa aman.

Ajaibnya, dalam hitungan detik, pandangan Salwa yang mulanya hanya dipenuhi ruang gelap kini telah tampak terang. Hadirnya Yusuf malam ini bagaikan sebatang lilin yang membantunya keluar dari kegelapan. Lalu, dalam hati Salwa mengucap syukur karena dipertemukan dengan pemberi ketenangan bagi hatinya yang tak pernah tenang.

Begitu tak merasakan ada pergerakan lagi, Yusuf menundukan kepala dan langsung tersenyum tipis melihat wanita yang memiliki kecantikan alami itu ternyata telah tertidur dalam pelukannya.

Dibelainya rambut yang terasa sedikit kasar itu sambil bergumam, "Ada apa dengan anakmu ini, Mar?"

                                                        
🍏🍏🍏

                                                        

                                                        

🌸🍏🍏🌸
Salam, eria90 🐇
Pontianak,-21-01-2019

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 51.5K 39
Andrea harus pasrah, saat calon pengantin prianya kabur dihari pernikahan. Demi nama baik, ia harus menikah dengan Duda berumur tiga puluhan yang pan...
26K 793 25
⚠WARNING⚠ BANYAK TYPO⚠ cerita masih absurd dan acak-acakan. * * * Mari simak kisah Perjuangan Mas Suami yang tampan dan mapan ini dalam Usahanya menj...
1.2M 40.2K 82
Lengkapnya versi novel. Sakilla Aurellia Brastella, gadis yang selalu terlihat periang tanpa mempunyai beban ternyata ia lakukan hanya untuk menutupi...
1.4K 178 16
sebuah kisah tentang dua anak manusia yang bertemu di perpustakaan daerah, menjadi akrab, lalu beralih menjadi teman, dan meninggalkan kebingungan di...