Head Over Heels ; Lucas (Book...

By chomeli0304

97.1K 7.7K 2.5K

[Bahasa - AU - COMPLETED] Pernah ngerasain rasa nyesek waktu bantuin gebetan lo deketin cewe lain? Atau.. Nye... More

a/n
01 - Kesel
02 - Terulang Lagi
03 - Kado
04 - Baper
05 - Jalan
06 - Nongki
07 - Masa Lalu
08 - Lagi?
09 - Relax
10 - Tercyduck
11 - Tercyduck (Lagi)
12 - Somi
13 - Gak Kuat
14 - Gak Kuat (2)
15 - Curhat
16 - Semoga
17 - Jeno
18 - Tercyduck (Sekian Kalinya)
19 - Cerita
20 - Kangen
21 - Boci
22 - Klarifikasi
23 - Lalala
24 - Kelar
25 - Waduh
26 - Bingung
27 - Chenle
28 - Tanya
29 - Jeroan
30 - Waduh
31 - Drama
32 - Drama (2)
33 - Akhir Drama?
34 - Datang
36 - Balik
37 - Terbaik
38 - Terbaik (Lucas' Side)
39 - Jadian?!
40 - Berkunjung
41 - Berkunjung (Mark's Side)
42 - Teman Masa Kecil
43 - Cowok Baru?
44 - Kedai Ramen
45 - Sementara
46 - Too Hard
47 - Days Without You
48 - Double Date
49 - Chit-chat
50 - Uda Waktunya
51 - Date
52 - Same Position
53 - Mungkin Aja..
54 - Confess
55 - After That
56 - Choice
57 - Keputusan
58 - Jalanin Dulu Aja
59 - Maaf
60 - Pulang
61 - Berantem
62 - Again, Again, and Again
63 - No Other
64 - Comfort
65 - Never Let You Go
66 - Hmm
67 - (Won't) Fall for Twice
68 - Sorry
69 - Am I Wrong?
70 - Thank You (End)
Bonus Chapter.
BonChapt #1 - Cowok Lain?
BonChapt #2 - Wacana atau Rencana?
BonChapt #3 - Ups!
BonChapt #4 - Dipanggil?!
BonChapt #5 - Keputusan
BonChapt #6 - Rapat (?)
BonChapt #7 - Inikah Rasanya?
BonChapt #8 - Siapa Sih?
BonChapt #9 - The Story of Us
KUY MAMPIR :)
✨New✨
Between ✨

35 - Overthink

962 91 10
By chomeli0304

Semoga gak gaje deh.

---

Author's POV

Meli langsung mandi menggunakan air hangat yang tadi siapin Lucas begitu selesai makan. 

Sebenarnya cewek itu males banget buat mandi, cuma karena Lucas uda berisik banget sambil komentarin penampilan dia yang katanya uda gak tertolong.

Gak lama, Meli keluar dari kamar mandi terus nyamperin Lucas yang lagi duduk bersandar di sandaran ranjang sambil ngelurusin kakinya di atas kasur. 

"Nyaman banget lo kayak tuan rumah," sindir Meli sambil gosok-gosok rambutnya pakai handuk. Keramas pakai air hangat setelah masalah-masalah yang dia lewatin kemarin emang enak banget rasanya.

Lucas sama sekali gak noleh karena asyik sama hpnya. Untung aja Meli uda biasa jadi dia gak musingin hal itu.

"Mel, ini mata gue yang salah atau ini emang orang yang kita kenal, ya?" tanya Lucas yang gak berhubungan sama sindiran Meli tadi sambil nunjukin layar hp dia ke cewek itu.

Meli nyamperin Lucas dari meja riasnya buat lihat siapa yang dimaksud cowok itu.

Mampus, batin Meli.

"Nih lihat, Jisung bukan sih? Kok dia bisa ke acara sekolahnya Chenle, ya? Sekolahnya 'kan beda," kata Lucas yang heran.

Meli uda menduga suatu saat hal kayak gini bakal terjadi. Tapi masalahnya, kenapa semua yang gak pengen dia sampaikan malah jadi terungkap beberapa hari berturut-turut?

Intinya, Meli belum siap buat kasih tau Lucas tentang Jisung yang juga lagi deketin Lami. 

"Mel? Beneran Jisung. 'kan?" tanya Lucas sambil nunjuk cowok yang punya senyum khas dan berdiri di sebelah Chenle.

Meli mengangguk. Iya, soalnya emang cowok yang dimaksud emang beneran Jisung. Lucas juga gak bakal mempermasalahkan itu kalau aja gak ada sosok lain yang bikin Lucas bertanya-tanya.

"Nah, bener dugaan gue. Lalu Jisung kenal sama Lami juga? Kenapa Jisung bisa foto berdua sama Lami, ya? Gue baru tahu mereka juga saling kenal dan kelihatan dekat," kata Lucas.



Meli's POV

Gue gak bisa komen apa-apa karena di foto itu kelihatan Jisung lagi ngerangkul bahu Lami sambil senyum di kamera. Lucas pasti curiga.

Lagi-lagi, gue gak bisa ceritain hal yang gue tau karena gue merasa gak bisa ngelakuin hal itu.

Lihat Lucas sedih dan kecewa itu adalah hal terakhir yang ada di daftar keinginan gue. 

"Gak tau juga, lo nanti tanya langsung aja ke Lami atau Jisung," jawab gue netral sambil berlalu dari kamar.

Kayaknya gue butuh ketenangan, jadi gue memilih buat pergi ke halaman belakang yang uda lama banget gak gue samperin.

Biasanya Kak Chan yang nyuruh orang buat bersihin dan ngerapiin tanaman-tanaman yang ada di halaman belakang karena sebenernya taman yang ada di sana emang bagus banget dan nyaman buat nenangin diri dari keramaian.

Gue duduk di kursi taman yang entah uda berapa lama gak pernah gue dudukin lagi. Dulu hampir tiap hari gue duduk di sini karena kangen sama bokap-nyokap yang selalu aja sibuk. Sampai akhirnya ada Kak Chan dan kenal teman-teman gue di SMA, akhirnya gue jadi jarang banget duduk di tempat ini lagi.

Makanya gue selalu merasa kebahagiaan sahabat-sahabat gue lebih penting daripada perasaan gue sendiri. Kalau orang-orang yang gue sayangi merasa sedih karena gue dan akhirnya pergi ninggalin gue lagi, mungkin gue gak tau lagi harus gimana ngelanjutin hidup nanti.

Entah gue yang overthinking atau gimana, tapi gue sering banget menyalahkan diri sendiri atas kesedihan seseorang. Gue ngerasa semua itu terjadi karena kesalahan gue.

Setelah Clara, Fina, dan Jeno, mungkin selanjutnya Lucas dan Jisung.

Lihat? Bahkan gue gak bisa jaga perasaan saudara gue sendiri. 

Gue emang gak berhak punya mereka kayaknya.

Mestinya gue tetap jadi Meli yang selalu sendiri aja biar gak ada yang tersakiti kayak sekarang ini.

Gue gak sadar kalau dari tadi air mata gue uda turun gitu aja. Padahal gue gak mau nangis lagi karena ini. 

Tiba-tiba pandangan gue tertutup karena ada sesuatu yang nutupin bagian kepala gue.

"Lo tuh lagi gak enak badan. Ngapain sih duduk di luar pakai kaus tipis gitu?" ujar seseorang yang baru gue ingat keberadaannya di rumah gue.

Gue gak berkomentar, nahan tangis biar gak ketahuan sama Lucas.

"Mel, entah ini kebiasaan lama lo atau bukan, tapi kenapa lo selalu menyendiri pas ada masalah? Padahal selama ini lo selalu ada pas gue ada masalah. Bukan gue doang, tapi anak-anak lain juga ngerasain itu. Lo anggap kita sahabat, 'kan? Apa jangan-jangan selama ini lo gak anggap kita kayak gitu?" lanjut Lucas yang uda ambil posisi di sebelah gue.

Gue berusaha semampu gue buat gak menangis lagi setelah mendengar omongan Lucas. Apakah gue seperti itu? Apa gue terlalu menutup diri? Gue cuma gak mau jadi beban buat siapa-siapa. Gue cuma mau ngelindungin orang-orang yang gue sayang aja.

"Lo juga manusia, Mel. Lo gak bisa nanggung semua perasaan dan beban teman-teman lo meski lo mau. Lo mungkin mau ngelakuin itu, tapi lo gak akan kuat nahan sendirian. Belum lagi dengan beban masalah lo sendiri. Gunanya sahabat itu biar bisa berbagi rasa, entah senang ataupun sedih," lanjutnya lagi seolah uda lama banget mau sampein hal kayak gini.

Gue cuma bisa nunduk, berharap jaket yang disampirin ke kepala gue itu bisa nutupin air mata gue.

Serius, gue sendiri juga kadang bingung sama perasaan gue. Tapi emang yang terpenting adalah orang-orang di sekitar gue harus merasa bahagia, meskipun gue gak merasa begitu.

Apa sikap ini justru mengganggu mereka?

"Selama ini gue berlebihan ya, Cas, ke kalian?" tanya gue dengan suara pelan. Pelan banget, tapi masih bisa kedengaran sama telinga gue sendiri.

Tangis gue jadi pecah ketika Lucas alih-alih menjawab pertanyaan gue, melainkan narik gue ke rangkulannya. 

Gue pun menangis sejadi-jadinya di bahu Lucas. 

Dia gak ngomong apa-apa, tapi perlahan beban yang gue rasa itu berangsung luruh. Perasaan gue jadi cukup tenang meskipun air mata gue belum juga berhenti keluar.

Gue uda bilang, sekalinya nangis pasti bakal susah berhenti.

"Mel, dengerin gue. Lo gak berlebihan sama sekali. Cuma kita bakal lebih sedih kalo ternyata selama ini lo ngorbanin perasaan lo sendiri demi kebahagiaan kita. Kita semua juga pengen lo ngerasa bahagia. Mungkin selama ini kita belum nunjukin ke lo aja. Tapi, percaya sama gue, semua teman-teman lo pasti bakal sadar kalo selama ini maksud lo itu baik. Gue yakin lo gak pernah bermaksud bikin kita semua kecewa. Lo ngerti maksud gue, 'kan?" Lucas lagi-lagi ngasih kalimat-kalimat yang menghibur gue.

Lucas juga makin ngeratin rangkulannya seolah mau ngeyakinin gue dengan apa yang dia omongin ke gue tadi.

"Mel, selama ini lo yang selalu dengerin cerita gue. Gue tau sih kadang atau mungkin sering banget bikin lo kesel. Tapi lo sama sekali gak pernah berubah dan selalu mau dengerin gue. Sebenernya gue juga agak kecewa karena lo justru jarang ceritain masalah lo ke gue. Malah gue lebih sering denger semua itu dari Mark. Lo juga harus inget kalo lo punya gue juga, Mel.


Gue gak bisa komentar apa-apa. Sekarang pikiran dan perasaan gue jadi campur aduk. Yang awalnya gue cuma mikirin masalah Clara, Fina, dan Jeno, sekarang gue jadi mikirin lagi perasaan gue Lucas yang ternyata belum juga bisa hilang.

Kenapa setiap gue berusaha untuk netralin perasaan gue, Lucas malah datang dan bikin gue galau lagi mikirin ini semua?


Mikirin semua itu bikin air mata gue gak berhenti turun.

Author's POV

Mendengar kata-kata hangat dari Lucas tidak membuat Meli berhenti menangis. Malah cewek itu menangis lebih keras dari sebelumnya dan membuat Lucas kebingungan akan hal tersebut.

"Mel, kenapa lo makin kenceng nangisnya? Uda dong, nanti dikira keluarga lo nanti kalo ada yang balik, gue abis ngapa-ngapain lo," kata Lucas panik sambil menyelipkan candaan yang gak membuat tangis Meli reda.

Lucas menepuk-nepuk punggung Meli sambil mengucapkan 'cup cup cup' ala mendiamkan tangis anak bayi. Seharusnya dia sudah paham dengan kebiasaan Meli yang sulit berhenti ketika menangis itu, tetapi ia juga heran kenapa Meli menjadi seperti ini.

Hingga ada orang lain yang berdiri dari pintu menuju halaman belakang dan menegurnya, "Lo apain adek gue?!"





Tbc.

Lagi liburan gini masih maksa update jadi gini deh.

Btw, Selamat Hari Raya Idul Fitri bagi yang merayakan yaa :3

Mohon maaf lahir dan batin!

Gak minta vomment lagi dah, entar dikira baperan.

Continue Reading

You'll Also Like

497K 37.1K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
241K 36.1K 67
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
153K 15.3K 39
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
470K 4.9K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...