Journey || Woojin x Sohye

By aubreeze_

11.9K 1.7K 320

An AU-College story between Park Woojin and Kim Sohye :) -Bahasa ©autumnbreeze_ More

#1 Pertemuan
#2 First Impression
#3 Galak
#4 Unexpected
#5 First Step
#6 What Kind of Feeling is This?
#7 What's Wrong with Me?
#8 Melupakan
#9 In the End of Semester
#11 It Started
#12 Am I?
#13 Heartbeat
#14 Past
#15 A Move
#16 Bad Day Huh? (Part 1)
#17 Bad Day Huh? (Part 2)
#18 Would You?

#10 That Rainy Afternoon

592 90 29
By aubreeze_

Salahkan Yoojung atas ke awkward-an yang kini sedang dihadapi Sohye.

"Udahlah Hye, anggep aja ini usaha move on lo. Ga tega gue liet lo terus-terusan mikirin orang yang dianya juga ga pernah mikirin lo. Jadi, mending besok lo temuin tuh si Woojin terus kalian ngobrol-ngobrol gitu biar deket."

Itu kata Yoojung semalam.

"Yoojung sialan." Batin Sohye.

Lagipula apa maksud Yoojung dengan "usaha move on". Sohye sudah move on kok.

Dan lagipula bagaimana ia bisa "ngobrol-ngobrol dengan Woojin" jika laki-laki yang dimaksud pendiam seperti ini.

Saat ini ia sedang berhadap-hadapan dengan Woojin –yang tengah asyik mengisi kuisionernya. Sohye memandangi laki-laki dihadapannya tersebut.

Sohye sesungguhnya tidak benar-benar kesal pada Yoojung yang sudah mengerjainya. Ia justru merasa berterima kasih, karena dengan begitu ia bisa bertemu lagi dengan Woojin –dan Sohye tidak tahu alasan apa yang membuat ia ingin melihat Woojin lagi.

"Udah selese nih." Kata-kata Woojin membuyarkan lamunan Sohye.

"Eh? Iya. Makasih ya Jin. Sori kalo ngrepotin." Kata Sohye sambil memasukkan kertas yang tadi sudah diisi oleh Woojin ke dalam map.

"Santai aja." Jawab Woojin. "Masih hujan ya." Katanya sambil menegok ke arah luar jendela.

Sohye mengikuti arah pandang Woojin. Benar kata lelaki itu, hujan yang sudah turun semenjak 20 menit yang lalu belum reda. Jadilah mereka menunggu di dalam kafetaria. Woojin memperhatikan Sohye yang melihat arlojinya sebelum mengeluh pelan, pertanda bahwa gadis itu sepertinya terburu-buru.

"Lo ada kelas habis ini? Apa ada janji?" Tanya Woojin.

"Eh? Enggak sih. Gue tadi diminta buat jagain anak bibi sebelah rumah hari ini, soalnya dia mau pergi gitu." Jelas Sohye.

"Lah, emang kagak ada baby sitternya?"

"Nah itu, baby sitternya lagi ijin sakit kalo gak salah. Makanya dia minta tolong gue, dan karena gue emang gak ada kelas sore ya gue iyain aja. Eh taunya ujan deres gini. Mana gue lupa bawa payung lagi."

Woojin mengangguk paham. Jarak dari kafetaria menuju halte bus di depan kampus memang lumayan jauh. Pasti akan basah kuyup jika nekat menerjang hujan.

Sempat terpikir untuk mengantar Sohye dengan motor sebenarnya, tapi Woojin hanya memiliki satu jas hujan saja.

Memang akan terlihat keren jika Woojin meminjamkan jas hujannya tersebut pada Sohye dan merelakan tubuhnya kehujanan. Paling ia hanya akan masuk angin keesokan harinya.

Namun, besok bukanlah waktu yang tepat untuk jatuh sakit karena Woojin ada jadwal presentasi.

"Tunggu aja. Ntar kalo udah agak terang gue anter." Kata Woojin.

"Eh, gak usah repot-repot Jin." Kata Sohye.

"Udah. Santai aja." Sahut Woojin sebagai balasan

-0-

20 menit kemudian motor Woojin sudah melaju di jalan menuju rumah Sohye. Sohye yang duduk dibelakang bergidik kedinginan. Hujan belum benar-benar reda, masih gerimis. Tidak jarang Sohye mengernyitkan wajahnya saat terkena tetes hujan yang terbawa angin.

Sesampainya di depan rumah Sohye, sang gadis segera turun dan melepas helmnya. Woojin yang melihat Sohye tiba-tiba tertawa.

"Anjir. Itu rambut manusia apa rambut singa!"Kata Woojin.

"Hihh diem aja Jin. Habis gue lupa bawa iket rambut dan barusan kena angin gara-gara lo ngebut tau gak?" Kata Sohye sambil memukul pelan bahu Woojin yang masih tertawa.

"Sohye!"

Sebuah suara membuat Sohye dan Woojin menoleh.

Seorang wanita yang sedang menggendong anaknya yang berusia sekitar 3 tahun berjalan menghampiri mereka berdua.

"Baru aja tante mau ke rumah kamu. Ternyata kamu baru pulang." Kata wanita tersebut.

"Iya tante, maaf tadi hujan jadi telat pulang."

"Gak apa. Yaudah, yuk langsung ke rumah tante aja ya." Ujar wanita itu sambil berjalan.

Namun baru beberapa langkah ia berjalan, tiba-tiba wanita itu berbalik,

"Pacar kamu diajak sekalian gak papa."

Siiingg

Sohye yang ingin menyangkal kalimat tersebut segera mengurungkan niatnya karena wanita itu sudah berjalan menuju rumahnya yang berada tepat di sebelah rumah Sohye. Sepeninggal wanita itu, suasana agak terasa canggung baik bagi Woojin maupun Sohye.

"Eungg, mmm yaudah Jin, lo sekalian mampir aja. Ini kayaknya mau ujan deres lagi deh." Kata Sohye akhirnya.

Woojin sudah ingin menolak, namun sebuah suara segera memutus jawabannya

"Sohye! Ayo masuk. Tante udah bikinin cokelat panas buat kalian berdua."

"Iya tante!" Jawab Sohye. "Yuk." Ajak Sohye sambil menoleh pada Woojin.

Akhirnya Woojin mengalah. Tidak sopan jika ia pulang padahal tuan rumah sudah menjamunya.

Woojin dan Sohye memasuki ruangan depan saat bibi tetangga tersebut mulai berjalan keluar.

"Sohye, tante titip Minjae sebentar ya, itu dia masih asik nonton TV di ruang tengah. Kalo dia laper tante udah siapin makanan buat dia di meja makan. Ada cokelat anget sama kue juga buat kalian berdua. Nanti tante pulang mungkin sekitar dua jam lagi." Begitu pesan sang bibi sambil berjalan.

"Iya tante gak masalah. Tante santai aja perginya." Kata Sohye sambil mengantar wanita itu ke pintu.

"Yaudah tante pergi dulu ya. Makasih Sohye dan emmm nama kamu siapa nak?" Tanya sang bibi sambil menoleh pada Woojin.

"Woojin tante." Jawab Woojin sambil memasang senyum sopan.

"Nah, makasih juga nak Woojin mau jagain Minjae." Lalu wanita itu menoleh ke arah Sohye "Kok tante baru tau kamu punya pacar? Baru jadian ya?" Goda sang tante.

Woojin yang mendengarnya salah tingkah. Ia mulai menggaruk tengkuknya sambil menundukkan kepala, tanpa ia sadari sebaris senyum terbentuk di bibirnya.

Sedangkan Sohye langsung menanggapi "Eh? Bukan tante, ini temen kampus kok."

Namun sepertinya wanita paruh baya tersebut sudah tidak memperhatikan Sohye karena taksi online yang dipesannya sudah tiba.

"Nah, tante berangkat dulu ya." Katanya sambil berlari kecil menuju taksi di depan rumah.

Woojin dan Sohye melepas kepergian sang bibi tetangga dengan snyum dan anggukan sopan. Selepas taksi tersebut hilang dari pandangan, Sohye mengajak Woojin untuk masuk ke dalam rumah.

"Minjae~ lagi nonton apa sihh?" Sohye langsung menuju Minjae yang masih asik menonton serial kartun di televisi. Dengan gemas Sohye mencubit pelan pipi gembul anak laki-laki itu.

"Ihh, kok aku dicuekin sihh." Sohye pura-pura terlihat kesal. Namun bocah berumur 3 tahun itu tetap tidak menggubris Sohye.

"Udah, biarin aja Hye. Mumpung lagi anteng gitu." Kata Woojin yang sedang duduk di atas sofa. Sejak tadi ia hanya melihat interaksi Sohye-Minjae sambil tersenyum.

Sohye akhirnya bangkit, berjalan menuju sofa dan mendudukkan dirinya di samping Woojin.

"Sorry ya, lo jadi ikut gue jagain Minjae." Kata Sohye.

"Santai aja. Gue juga lagi gak ada kerjaan kok." Bohong Woojin. Ia sebenarnya ada presentasi besok dan ia belum melakukan persiapan sama sekali.

Bodo amat. Kapan lagi gue bisa jagain bocah berdua gini sama Sohye.

Ya sekalian latian lah buat masa depan.

Woojin terkikik sendiri saat menyadari apa yang baru saja dipikirkannya.

"Lo napa deh Jin?" Sohye yang menyadari bahwa Woojin baru saja terkikik sendiri, kini menoleh ke arah laki-laki tersebut.

"Eh? Eung? Gak kok. Gak apa. Itu yang di TV lucu." Kata Woojin sambil menunjuk layar televisi.

Padahal saat itu di televisi sedang menayangkan iklan sabun pencuci piring, entah dimana lucunya.

Sohye hanya menatap Woojin sangsi. Sebelum gadis itu sempat berkomentar, sebuah suara menginterupsi.

"Kak, laperrr." Itu suara Minjae.

Mendengar itu, Woojin segera menuju ruang makan dan mengambil piring makanan yang sudah disiapkan.

"Yuk makan. Kak Woojin suapin yaa." Kata Woojin.

Minjae kini sudah duduk di pangkuan Sohye dengan senang hati menganggukkan kepalanya. Woojin dengan telaten menyuapi Minjae, sedangkan Sohye yang memangku Minjae terus mengajak bocah tersebut bercanda.

Woojin kembali ke alam imajinasinya

Mungkin kayak gini kali ya rasanya kalo udah punya keluarga.

Sohye yang kebetulan sedang memperhatikan Woojin berkomentar.

"Lo suka anak kecil ya Jin?"

"Eh? Emang kenapa?" tanya Woojin balik.

"Habis gue lietin lo senyum-senyum terus dari tadi."

"Hahaha. Ya lumayan lah Hye." Kata Woojin sambil menyuapi Minjae lagi.

Huftt, untung dia gak bisa baca pikiran gue ya. –Woojin.

.

.

tbc

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 48K 94
Maddison Sloan starts her residency at Seattle Grace Hospital and runs into old faces and new friends. "Ugh, men are idiots." OC x OC
2.2M 114K 64
↳ ❝ [ INSANITY ] ❞ ━ yandere alastor x fem! reader ┕ 𝐈𝐧 𝐰𝐡𝐢𝐜𝐡, (y/n) dies and for some strange reason, reincarnates as a ...
303K 6.7K 35
"That better not be a sticky fingers poster." "And if it is ." "I think I'm the luckiest bloke at Hartley." Heartbreak High season 1-2 Spider x oc
823K 38.1K 60
Taehyung is appointed as a personal slave of Jungkook the true blood alpha prince of blue moon kingdom. Taehyung is an omega and the former prince...