a Cold CEO

By irishr29

21.2M 751K 5.2K

[[Tidak diRevisi]] [[Completed]] 21+ Ada beberapa part yang berunsur dewasa. Dimohon menjadi membaca yang bi... More

Prolog
Leave in Jerman
New York
Meet Again!
Bad Feel
She's Snake
Mision
Work
He's sucks
Party
First kiss
Sick
Damn! you look so beautiful!
Promise!
Cholvita Florist
Let's start this game
Shocked
Explanation
Accident
Where are you (?)
Fact
I miss you
Balcony
Mission 2
I hate him
Trouble
21+
Morning
Briant is Hero
Danger!!!
Good choice Briant!
Deylora Lunix
Who are you Chole(?)
What's the plan?
Are you sick?
Positif
Paparazi
Its Hurt
See you
Jerman again
He's cold again
little secret
Disclosure of secrets
Flashback
Ooh no!
Baby!
Danger!!!
Wait for me.
I'am looking for you
The man who cant be moved
Nostalgia
I'm found you!
Congrats!
Danger! 17+
Perfect!
Go for back
Back Work!
Its plan!
marry me(?)
Sofia
No!!
Goodbye
Yey
Epilouge
Extra Part - 2 End
Pengumuman!!!!
PENGUMUMAN LAGI

Extra Part - 1

284K 8.5K 51
By irishr29

Sebelas tahun kemudian....

Leon telah berumur 17th sedangkan Aletha berumur 13th, mereka tumbuh menjadi pria dan gadis yang tampan dan cantik bahkan Aletha adalah ratu di sekolahnya. Sedangkan Leon tumbuh menjadi pria yang tampan namun Leon mewarisi sifat Daniel yang dingin, terlalu cuek dan masa bodoh.

Leon melihat jam yang melingkar di tangannya. Aletha tak juga datang menemuinya. Ia terlalu lama menunggu adiknya di dalam mobil. Leon sudah sangat bosan ketika harus menjemput adiknya dan menunggunya seperti ini berjam-jam.

Leon akhirnya memutuskan untuk keluar dari mobil dan berjalan mengitari sekolah Aletha untuk mencari adiknya.

Leon berhasil menemukan dimana adiknya berada. Leon menghembuskan nafasnya kasar sebelum ia harus menegur adiknya.

"Tuan putri, apa kau sudah selesai bermain-main dengan temanmu?" Ejek Leon pada adiknya sedang bersama gengsnya tersebut.

"Bentar kak sebentar lagi selesai. Nanggung tunggu bentar ya" ucap Aletha pada kakaknya.

"Aletha, kakak kamu dingin banget sih kaku gitu. Sayang tampan-tampan tapi kaku" ucap Nilam teman Aletha.

"Tau tuh. Emang gitu orangnya" ucap Aletha pada Nilam dan teman-temannya.

Leon mendengar semua ucapan mereka tentang dirinya, tapi lagi-lagi Leon tak peduli. Ia lebih memilih untuk mengacuhkan mereka daripada membalas ucapan mereka.

"Aku pulang dulu ya teman-teman" ucap Aletha berpamitan pada gengsnya.

Leon berjalan terlebih dahulu daripada Aletha. Aletha berada dibelakangnya sambil mengotak-atik handphonenya.

"Lain kali kakak nggak mau kalau kamu setiap pulang harus telat gini. Besok-besok kamu pulangnya di jemput supir aja" ucap Leon pada adiknya.

Aletha masih terfokus pada game yang ada di handphonenya.

"Yah kak kok gitu? Nggak bisa gitu dong. Nanti kalau aku di jemput, kan aku nggak bisa mampir-mampir" ucap Aletha yang masih setia dengan game yang ada dihandphonenya.

Leon tiba-tiba berhenti di tengah perjalanan menuju mobil yang ia parkir. Ia mengingat sesuatu. Ia menciba merogoh sakunya mencari benda yang tak terlihat semenjak tadi ia menunggu Aletha di dalam mobil.

Bruk

"Aduhh kak!!! Kalau berhenti bilang-bilang. Jadi kalah kan aku" ucap Aletha kesal.

Leon memutar badannya menghadap adiknya.

"Kau jalan pakai mata! Bukan matanya di taruh di layar handphone! Masukin hpnya!" Ucap Leon tak kalah emosi.

Mereka sudah berada di dalam mobil milik Leon, di tenggah jalan Leon berniat untuk mengambil sesuatu yang tertinggal di sekolahnya.

"Loh kak kita belok ke kanan bukan lurus!!!" Seru Aletha pada kakaknya. Aletha takut jika kakaknya lupa arah jalan pulang.

"Kau berisik Aletha! Kau diam saja disitu" bentak Leon.

Aletha cemberut karna kakaknya membentaknya. Aletha tau jika dirinya berbeda dengan kakaknya. Aletha paham jika dirinya cerewet dan centil beda dengan kakaknya yang lebih banyak diam dan masa bodoh.

Kini mereka telah sampai di sekolah Leon. Leon melepas sabuk pengamannya.

"Kau disini atau ikut keluar? Tapi jika kau ingin ikut denganku, jangan kecentilan sama pria disini!" Jelas Leon pada adiknya.

"Aku ikut kak!" Ucap Aletha bersemangat.

Aletha tak peduli apa kata kakaknya yang Aletha ingin adalah menbar pesona di sekolah kakaknya.

Leon meninggalkan adiknya. Leon sudah tak perduli dimana Aletha berada yang terpenting adalah ia harus mencari benda yang tertinggal di kelas terakhirnya.

Aletha berputar-putar di tengah jalanan menuju ke arah kelas Leon.

Bruk

"Haduh sial banget sih dari tadi ketabrak-tabrak mulu" ucap Aletha sembari membersihkan bajunya yang kotor terkena tanah.

"Maafkan aku nona" ucap pria tersebut pada Aletha. Pria tersebut mengulurkan tangannya untuk membantu Aletha berdiri.

"Lain kali jalan pakek ma..... Hai Juan!" Ucap Aletha pada pria yang ia kenal.

"Aletha?" Ucap Juan tak percaya, ia ternyata akan bertemu dengan Aletha di sekolahnya.

"Sedang apa kau disini? Aku minta maaf telah menabrakmu" ucap Juan kembali.

"Kakakku. Dia sepertinya sedang ada perlu disini. Iyaaa tak apa aku sudah memaafkanmu"  ucap Aletha pada Juan.

"Ngomong-ngomong dimana kembaranmu?" Tanya Aletha.

"Maksudmu Zian? Dia di Jerman bersama nenek" ucap Juan pada Aletha.

"Oh!"

Leon kembali ke mobilnya. Ia melihat baju dan rok yang Aletha kenakan kotor. Ia melihat juga bahwa di samping Aletha ada Juan anak Davita dan Jay.

"Juan?" Tanya Leon bingung.

"Kenapa baju sekolah mu kotor?" Kini pertanyaan Leon di tujukan kepada Aletha.

"Ehh kak Leon. Tadi aku tak sengaja menabrak Aletha, akibatnya seragam Aletha kotor" jelas Juan pada Leon.

"Ini pasti karna kau yang tak becus berjalan!" Ucap Leon pada adiknya.

"Aaakkhhhuuuu hanyaaa.." ucap Aletha yang dipotong langsung oleh Leon.

"Hanya apa? Hanya kecentilan?" Tebak Leon.

"Ihhhh kakak!" Ucap Aletha kesal.

Drrrrrttt drrrrttt....

Handphone Leon bergetar. Ia segera merogoh kantung celananya.

Mommy Calling...

"Hallo mom?" Sapa Leon pada Nichole.
"Kau dimana sayang? Kenapa jam segini belum juga pulang? Apa ada sesuatu Leon? Kau bersama Aletha kan?" Tanya Nichole bertubi-tubi. Ia tau mommy-nya mengkhawatirkannya.
"Aku kembali ke sekolah mom, handphoneku tertinggal. Iya aku bersama Aletha mom" ucap Leon jujur.
"Syukurlah. Mommy khawatir dengan kalian. Cepat pulang Leon!"
"Ya mom, aku segera pulang" ucap Leon pada Nichole.

Sambungan teroutus. Leon memasukkan handphone-nya kembali.

"Ayo pulang Aletha" ucap Leon menarik tangan Aletha.

"Ihh sebentar kak. Ini nggak sopan namanya!" Ucap Aletha menyeka tangan Leon.

"Juan! Aku pulang dulu ya" pamit Aletha pada Juan.

Mereka akhirnya berjalan menuju parkiran dimana Leon memarkirkan mobilnya tadi.

"Kak! Tunggu bentar" ucap Aletha mengentikan Leon.

"Tidak! Mommy menunggu Aletha! Jangan mengulur-ulur waktu!" Ucap Leon yang terus berjalan.

"Itu kak, kayla!" Ucap Aletha yang berhasil menghentikan langkah kaki Leon.

"Kayla bersama Max kak!" Ucap Aletha yang terus memperhatikan Kayla dan Max. Leon mengikuti dimana mata adiknya tertuju.

Benar yang dibilang Aletha. Kayla bersama dengan Max. Leon benci dengan Max yang terus menerus mendekati Kayla, tanpa Leon sadari tangannya mengepal erat.

"Sudah Aletha ayo kita pulang!" Ucap Leon emosi.

"Tapi kita harus menyapanya kak!" Ucap Aletha pada Leon.

"Kayla!!! Kayla!!! Kayyymmmmmmm" teriak Aletha. Leon dengan cepat menutup mulut adiknya dan menyeretnya kedalam mobilnya.

Kayla melihat Leon dan Aletha. Kayla bingung harus menjelaskan apa pada Leon. Kayla merasa bersalah pada Leon.

Leon menancap gasnya dengan kecepatan yang tinggi.

Continue Reading

You'll Also Like

5.8M 249K 49
CERITA INI SUDAH DITERBITKAN DAN HANYA TERSEDIA 1/2 LINE || #1 in ROMANCE 24.06.17 Rapat di perusahaan orang lain yang sialnya belum pernah dikun...
263K 10.8K 50
Sequel Mr and Mrs CEO Jackson Algard Kenneth adalah CEO dari KJ GROUP, perusahaan nomor satu di dunia. Wajahnya yang tampan membuat semua wanita terp...
Love Hate By C I C I

Teen Fiction

2.9M 205K 36
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...
37.1M 1.7M 82
"Mulai sekarang kau milikku, mengerti?" "Y-yes, Mr. Billionaire" --- Dera Destia, seorang perempuan berumur 18 tahun yang selalu bermimpi menginginka...