Sirana berbinar melihat kedatangan ali . Ia bangkit dari duduk dan berlari kecil menghampiri ali . Saat tangannya ingin mengapit tangan ali, ali mengangkat tangannya .
"Jaga sikap kamu sirana, ini rumahku dan ada istriku disini . Kamu harus menghargainya" jawab ali membuat sirana terdiam . Ia menatap tajam arin yang kini merundukan kepalanya .
"Jangan menatap istriku seperti itu sirana" sirana memutus tatapannya dan menatap ali dengan tatapan nanar .
"Sikap kamu berubah ali, mana ucapanmu yang dulu . Aku selalu menunggumu" ucap sirana sambil menatap lirih ali .
Ali hanya diam enggan menjawab pertanyaan sirana . Arin mengangkat kepalanya dan meremas lengan ali membuat ali menoleh . Ali mengelus tangan arin yang meremas lengannya sambil tersenyum .
"Kalian duduklah dulu, tidak baik bicara dengan berdiri seperti ini . Aku akan mengambilkan minum" arin melepas lembut tangannya dan beranjak kedapur . Ia sempat menatap ali sebentar dan ali memberikan senyuman yang membuat hati arin tenang .
Ali berjalan mendahului sirana dan duduk di sofa . Sirana mengikuti ali dan duduk tepat di samping ali . Sangat menempel tanpa memberi jarak sedikitpun . Ali merasa risih dengan apa yang dilakukan sirana dan akhirnya memilih berpindah sofa .
"Kamu berubah ali, apa salahku sampai kamu memperlakukan aku seperti ini . Aku mencintamu dan aku menuntut ucapanmu yang akan menikahiku" ucap sirana yang bangkit dari duduknya dan dengan seenaknya duduk di pangkuan ali dan memeluknya .
"Sirana apa kamu lakukan, lepaskan aku . Bersikap sopanlah" ali berusaha melepaskan sirana tetapi malah membuat sirana mengeratkan pelukannya .
"Aku tidak akan melepaskanmu, aku mencintamu . Aku yakin kamu pasti mencintaku juga kan" sirana menenggelamkan wajahnya di ceruk leher ali sambil mengeratkan pelukannya. Tepat saat itu juga arin datang dengan dua cangkir teh untuk suaminya juga sirana, Tetapi pemandangan didepannya membuat arin mematung . Hampir saja nampan berisi minuman itu jatuh karena tubuhnya yang tiba tiba melemas .
Dengan perlahan dan menahan airmata yang akan jatuh, arin berjalan dengan seluruh tubuh yang bergetar menghampiri ali .
"Ma..maaf la..ma"
Ali tersentak saat mendengar suara arin . Ali menoleh ke arah arin dan menatap arin dengan nanar . Dengan sekali sentakan ali melepaskan pelukan sirana dan menurunkan sirana dari pangkuannya . Ia bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri arin .
"Heii, jangan salah paham" ucap ali sambil menangkup kedua pipi arin . Arin menurunkan tangan ali dan tersenyum paksa .
"Aku akan ke kamar"
Setelah mengucapkan itu arin menaruh nampan di meja dan berlari ke kamar . Ali mengusap kasar wajahnya melihat arin yang sepertinya salah paham .
Sedangkan sirana tersenyum sinis melihat apa yang ada di dihadapannya . Ia harus berhasil membuat perempuan itu menderita dan akhirnya pergi dari kehidupan ali .
Sirana berjalan menghampiri ali dan memeluk ali dari belakang . Ali tersentak dan langsung menepis kasar pelukan sirana membuat sirana meringis .
"Awwsshhhh"
Ali mengusap kembali wajahnya . Ia tak bermaksud membuat sirana kesakitan . Pantang untuknya menyakiti perempuan baik fisik maupun hati . Ia harus bisa menahan amarahnya agar tak sampai menyakiti siapapun .
"Pergilah sirana!" Ucap ali pelan membuat sirana menatap ali .
"Aku tidak akan pergi sebelum kamu menjawab pertanyaanku tadi" ucap sirana tegas .
Ali menaruh tangannya di kedua bahu sirana membuat sirana tersenyum senang .
************************
Arin meluruh dilantai dengan tangan yang disimpan di dada . Menepuk nepuk hatinya yang sangat sakit melihat apa yang terjadi tadi . Apa yang dilakukan mereka? Kenapa harus dengan posisi seperti itu?? Batin arin .
Ia melipat kakinya dan menenggelamkan kepalanya di lekukan lututnya . Sungguh ia tak ingin ali meninggalkannya . Ia mencintainya dan tak ingin kehilangannya .
"Apa kamu bisa di percaya" ucap arin dengan terisak .
~~~~
Ali kembali ke kamarnya setelah menjelaskan dan memberi pengertian pada sirana . Meskipun pada akhirnya sirana tak menerimanya dan bersikukuh dengan perdiriannya tapi itu tetap tidak bisa mengubah apa yang sudah ia pilih .
"Hentikan sirana, pergilah dari kehidupanku. Maafkan aku karena aku telah mengucapkan hal yang membuatmu mengharapkanku, itupun sebelum kamu berbuat kesalahan yang membuatku sangat kecewa. Dan sekarang aku mencintai arin. Dia segalanya untukku" ucap ali sambil menatap mata sirana .
"Kamu bohong!! Kamu tidak mencintainya, kamu hanya mencintaku!! Aku tau itu!! Jadi ayo sekarang kita pergi dari sini . Kita mulai kehidupan kita" ucap sirana dengan mata berkaca kaca dan memegang kedua lengan ali .
"Cukup sirana. Apa yang kamu katakan!! Mulai kembali denganmu dan meninggalkan orang aku cintai, aku tidak bodoh dan aku juga tidak ingin masuk kembali kelubang yang sama jika aku kembali denganmu. Fikirkanlah dulu apa yang ingin kamu ucapkan itu!!" Ucap ali sedikit berteriak membuat sirana terdiam sambil terisak .
"Maafkan aku ali, aku tau aku salah. Aku tidak akan mengulanginya, aku berjanji padamu" pinta sirana sambil terisak . Ali hanya bisa diam tak menjawab . Ia hanya menatap sirana yang menangis . Entah mengapa melihat tangisan sirana tak membuatnya luluh ataupun merasa bersalah . Berbeda saat melihat arin yang menangis tadi . Rasanya ia ingin segera pergi ke kamar dan menjelaskan apa yang terjadi .
"Pergilah, jangan ganggu kehidupanku dan istriku lagi. Aku sudah bahagia" ucap ali dan berjalan meninggalkan sirana yang masih terisak .
"Aku tidak akan melepaskanmu ali, jika aku tidak bisa memilikimu, maka perempuan itu juga tidak bisa!!" Teriak sirana membuat ali menghentikan langkahnya dan membalikan badannya .
"Tetapi kenyataannya, ia sudah memilikiku . Hati dan seluruh hidupku" ali kembali melanjutkan langkahnya dan naik ke kamar .
Ali melihat ke arah ranjang terlihat arin tengah tertidur sambil meringkuk . Ia menghampiri arin dan membenarkan rambut arin yang menutupi wajah cantiknya .
Sangat terlihat matanya sembab serta hidung yang memerah, ali yakin jika arin terlalu lama menangis hingga ia kelelahan dan tertidur . Baru tadi malam ia membuat arin kelelahan karena menuruti hasratnya untuk meminta haknya, sekarang kembali membuatnya kelelahan karena menangis .
Ali mengusap pelan pipi arin membuat arin menggeliat pelan .
"Love" panggil ali membuat arin membuka matanya .
"Iya, apa sirana sudah pulang?" Tanya arin dengan suara serak karena terlalu banyak menangis membuat ali meringis kecil . Arin bangkit dari duduknya dan menatap ali .
Ali juga menatap arin dengan lembut dan menarik tubuh arin dengan pelan . Memeluknya dengan erat hingga membuat arin kesulitan bernafas .
"Love, aku tidak bisa bernafas" ucap arin dan membuat ali tersadar dan melonggarkan pelukannya tapi tidak melepaskannya .
"Aku memilihmu love, kamu tidak perlu salah paham" ucap ali dalam pelukannya . Arin hanya tersenyum dan kini membalas pelukan ali dengan erat .
Ali melepaskan pelukannya dan mencium kening arin lama . Arin kini sudah tidak khawatir dan tidak perlu penjelasan apapun dari ali, tapi ali tetap menjelaskan apa yang terjadi dengannya dan sirana yang semakin membuat perasaan arin lega .
*********************
Percaya pada pasangan akan membuat suatu hubungan terjalin dengan baik . Ditambah dengan komunikasi yang baik itu semakin membuat hubungan langgeng dan bahagia .
Mau sedikit kasih info untuk kalian kalo ada cerita baru .
Kalo penasaran . Cek work gw ya . Makasih dan semoga suka .
Kiss kiss dari gw .