Arin & Ali

By linda_dj

1.2M 38.2K 273

Rasa sayangku pada ibuku membuatku tak bisa menolak apapun permintaannya . karena hanya dia yang ku punya... More

pernikahan
dia kekasihmu?
awal kehidupan
sirana
magenta
tak boleh terlambat
tanpa kamu
ijinkan aku
ibu!!!
kembalilah senyum
senyum indahmu
cepatlah hadir sayang
aku memilihmu
anak itu!!
Rino abraham jazli
siapa??
Ditinggal ali
mual?
kamu hamil?
kerinduan bila
penyesalan rino
ka arin!!
A&A*24
A&A*25
A&A*26
A&A*27
A&A*28
A&A*29
A&A*30
Kakak bertahanlah!!!!
A&A*32
A&A*33
A&A*34
kalo lupa, nggak inget kan??
A&A*35
A&A*36
A&A*37
A&A*38
A&A*39-End
Ekstra part
gimana? gimana?
mau tau aja si😊

ini janjiku

30.3K 1.1K 4
By linda_dj

Arin pov

Aku menutup pintu ruang rawat ibu dan berjalan pelan ke sebuah taman yang ada di sekitar rumah sakit . Melihat banyak sekali lalu lalang para pasien juga suster serta dokter membuatku mengingat kembali kelalaianku yang mengakibatkan ibu sampai masuk kerumah sakit .

Kalau saja ibu mau tinggal bersamaku, pasti aku akan lebih bisa merawat ibu dengan baik . Tapi karena sikap keras kepala ibu membuatku tak bisa berbuat apa apa .

Duduk di salah satu bangku taman, aku terus menatap ponselku . Menimang nimang apa aku harus menelpon ali . Ali saja sampai sekarang tak juga mengabariku . Sekedar untuk bertanya soal ibu pun tidak . Bagaimana bisa aku berharap jika ali merindukanku .

Aku menghembuskan nafas kasar dan mengotak atik ponselku mencari kontak ali . Aku harus tetap mengabari ali mengingat ali adalah suamiku .

Saat ingin memencel tombol panggil tiba tiba ada telepon masuk dari ali . Aku terkejut karena tak menyangka ali akan menelponku . Dengan perasaanya gugup aku menjawab telpon ali .

"Hallo"

********************
Ali pov

"Kamu baik baik saja?" Tanyaku membuka obrolan . Jujur aku sangat bingung apa yang harus aku katakan pada arin .

Setelah beberapa menit berfikir, dan karena ocehan magenta yang tak kunjung henti untuk menyuruhku menelpon arin, itu  membuatku akhirnya memberanikan diri menelpon arin, tapi sekarang aku bingung apa yang akan aku bicarakan .

Dalam hati ingin sekali mengucapkan kalau aku merindukannya, tapi aku takut jika nanti arin akan mengejekku .

"Aku baik, kamu bagaimana? Dan kenapa bisa meneleponku, kamu tidak sibuk" ucap arin di seberang sana . Sungguh aku sangat merindukan suara ini .

"Ini masih pagi, dan aku juga belum pergi ke kantor" ucapku padahal aku sama sekali tak bersemangat ke kantor karena hari ini aku menyiapkan pakaian kantor dan apapun yang aku butuhkan untuk ke kantor sendiri .

"Sudah jam setengah delapan, kamu belum pergi ke kantor?? ada apa? Apa ada yang kamu cari tapi kamu tidak menemukannya? Maaf jika aku menaruh barangmu terlalu rapi sampai kamu sulit untuk menemukannya" arin terus mengoceh dan merasa bersalah . Itu membuatku tersenyum kecil .

"Apa yang kamu butuhkan . Katakan padaku aku akan memberitahumu ...."

"Kamu" aku tak terdengar suara arin lagi . Ia terdiam . "Aku butuh kamu" lanjutku lagi .

"Ap..apa maksud kamu ali??" Terdengar ucapan arin yang sepertinya tak mempercayai ucapanku .

"Kapan kamu pulang? Apa ibu sudah lebih baik?" Aku mengalihkan pertanyaan arin . Sepertinya memang dia tak mempercayai ucapanku . Tapi aku mendengar suara arin mendesah kecewa . Apa itu artinya dia berharap .

"Ibu masih lemah ali, aku tidak tau kapan aku pulang, aku tidak tega membiarkan ibu sendirian" ucap arin membuatku terdiam . Sepertinya ini akan sulit .

"Memang ada apa ali?" Tanya arin lagi .

"Aku merindukanmu"

Bisikan pelanku membuat arin terdiam . Aku sudah tak bisa mengikuti egoku . Aku memang merindukannya . Aku ingin bertemu dengannya .

******************
Ali mengemas barang barangnya dan memasukannya kedalam sebuah ransel . Ia memutuskan untuk pergi menemui arin dan menyerahkan semua tugas kantor kepada davan .

Magenta yang baru memasuki kamar ali terkejut melihat ali yang sedang berkemas . Mengganti pakaian kantor yang sudah pakai tadi dengan pakaian casual dan berdiri di depan cermin merapihkan penampilannya .

"Kakak mau kemana?" Tanya magenta . Membuat ali menoleh dan berjalan menghampirinya .

"Mau ke semarang" ucap ali membuat magenta melebarkan matanya . Tapi setelahnya ia menyeringai jail .

"Untuk apa??" Ucap magenta sedikit menggoda ali . Melipat tangannya di dada dan menaik turunkan alisnya membuat ali tertawa .

"Apa aku harus memberitahumu" ucap ali mengacak gemas rambut magenta .

"Ahhh, kurasa ada yang sedang tidak kuat berjauhan dengan istrinya . Apa sudah membuka hati???" Tanya magenta membuat ali tersenyum penuh arti .

"Bukankah itu maumu" ucap ali membuat magenta tersenyum senang . Ia memeluk ali dengan erat .

"Aku tau kakak pasti akan melakukan ini, aku sudah menduga jika sebenarnya kakak itu mencintai eonni, tapi kakak mengelak perasaan itu" ucap magenta dalam pelukannya .

"Aku yakin eonni tak akan mengecewakan kakak" ucap magenta lagi membuat ali tersenyum .

"Aku tau, akupun merasakannya" ali semakin memeluk erat magenta dan mengecupi pucuk kepalanya .

Magenta melepas pelukannya dan menatap ali . "Sudah, kakak sekarang berangkat, dan ingat, jangan lama lama disana atau jangan sampai kalian berbulan madu dulu . Kalian harus mengingat jika ada seorang gadis cantik menunggu dirumah . Dan dia pasti kelaparan karena tak ada yang menyiapkan makanan untuknya" ancam magenta sambil menatap tajam ali membuat ali tertawa terbahak .

Ali memeluk lagi magenta dan mereka berdua tertawa senang .

******************
Ali sampai di bandara Ahmad Yani . Satu jam dipesawat membuat tubuh ali agak terasa pegal dan kaku karena hanya duduk diam saja . Dan kini ia harus menemui arin di salah satu rumah sakit di semarang ini . Tapi dimana??

Ingin sekali memberi kejutan dengan tak memberi kabar pada arin jika ia menyusul kesini tapi sekarang ia malah kebingungan karena lupa menanyakan alamat rumah sakit tempat ibu di rawat .

Ali pergi dengan menggunakan taksi . Ia bingung ia harus kemana sekarang . Rumah sakit yang ada di semarang ini sangat banyak . Ia merutuki kebodohannya sampai suara pak supir membuatnya menoleh .

"Kita ingin kemana pak??" Tanya pak sopir .

"Disini rumah sakit paling sering didatangi atau bisa dibilang ternama, itu dimana ya pak?" Tanya ali . Semoga saja ibu ada di rumah sakit ini .

"Rumah sakit Telogorejo pak, itu salah satu rumah sakit terbesar disini . Bapak ingin kesana?" Ali menganggukan kepalanya dan tak lama taksi itu pun berjalan .

Ali sampai di depan rumah sakit Telogorejo . Dengan perasaan ragu ia memberanikan diri masuk kedalam dan bertanya apa arin dan ibu ada disini .

"Maaf apa ada yang bernama cantika badillah disini" tanya ali pada resepsionis .

"Sebentar ya pak saya cari dulu" ali menganggukan kepalanya dan menatap sekeliling rumah sakit ini . Ia harap ini benar .

"Benar ada nama cantika badillah disini . Dilantai dua kamar 108" ucap resepsionis membuat ali bernafas lega .

"Terimakasih mbak"

Ali berjalan menuju kamar ibu dan tak lama ia sampai dan ingin mengetuk pintu dan sedikit terbuka.

"Apa kamu sudah bisa menerima pernikahan ini sayang?" Suara dari dalam membuat ali tidak jadi mengetuk pintu .

"Aku sudah menerimanya sejak mas ali mengikatku ibu, kenapa ibu bertanya seperti itu" suara arin menjawab pertanyaan ibu . Ali memutuskan untuk menguping pembicaraan mereka .

"Tidak, ibu hanya khawatir saja, apa kamu mencintai suamimu?" Arin terdiam lama mendengar pertanyaan ibu itu .
Ali pun sangat was was menanti jawaban dari arin .

"Aku mencintainya bu . Tapi entahlah jika dirinya" ali menghembuskan nafas lega dan tersenyum senang tapi setelahnya ia merasa bersalah .

"Kenapa kamu bicara seperti itu??" Tanya ibu .

"Aku hanya merasa hanya aku yang mencintai mas ali, sedangkan mas ali tidak mencintaiku" ucapan arin membuat ali sesak . Ia menggelengkan kepalanya .

"Bersabarlah sayang, maafkan ibu jika ibu memaksamu menikah dengan imran . Ibu hanya ingin ada yang menjagamu nanti jika ibu sudah tidak bersamamu, dan hanya imran yang ibu percaya . Ibu mengenalnya jauh dari kamu mengenalnya" ucap ibu membuat arin menatap ibu dengan mata yang sudah berkaca kaca .

"Apa yang ibu bicarakan, ibu akan baik baik saja" ucap arin dengan nada serak serta isakan tangis dari mulutnya .

"Ibu tidak boleh meninggalkanku" ucap arin sesenggukan dan menjatuhkan kepalanya memeluk tangan ibu .

Ali yang mendengar percakapan ibu dan arin kini bertekad dan berjanji akan merubah perasaan ragunya, Akan menjaga arin sepenuh hatinya, akan memegang kepercayaan yang diberikan ibu padanya . Dan yang paling penting . Akan mencintai arin dengan tulus, dengan rasa cinta yang sama besarnya dengan apa yang seperti arin rasakan .

"Assalamu'alaikum"

**************
Mencintai itu lebih mulia daripada dicintai . Aku ini pria aku yang harusnya mencintai . Bukan dicintai .

Dan aku berjanji akan mencintaimu lebih dari aku mencintai diriku sendiri .

Kiss kiss dari gw .

Continue Reading

You'll Also Like

86.2K 3K 25
kisah gadis biasa yg memiliki kehidupan sederhana yg rela pergi meninggalkan keluarga nya untuk merubah takdirnya tidak sengaja bertemu dengan lelaki...
416K 17.8K 76
Aileen wanita umur 22th yang sangat mendambakan percintaan seperti drama korea. Suatu hari ia bekerja dimana terdapat boss yang membuatnya terpana na...
1.7M 78.4K 29
Nikah mendadak dengan dosen?. *** (Cerita dengan bahasa yang super duper Ringan.) #KeyraAndBagasStory's [Typo bertebaran.] Started : 11/08/2018 Finis...
192K 11.9K 30
Tanpa kau sadari, cinta itu datang karena terbiasa.