MANGSA KECIL

By LoriusLory8

234K 11.2K 316

Kehadiran Hyuga Ryu,putra tunggal keluarga ryu yang terpandang.yang menginginkan tubuh dan hatinya secara utu... More

SEKAPUR SIRIH
NOW
BEFORE 1
BEFORE 2
BEFORE 3
NOW...
KAU MILIK KU
HARUS BERJUMPA....
PERTUKARAN
FAKTA YANG HAMPIR TERKUAK
TAK ADA PILIHAN
AKU BERSEDIA MENJADI MANGSA MU
KISAH CINTA
SIAPA KAU?
GEMA RINDU...
I,LL RUN
MY PARENTS
MIKO NO RYU
SEKIAN
PILIHAN
SETELAH SEKIAN LAMA....
SAAT INI DAN MASA LALU
KISAH CINTA
PERTEMUAN
???????
PERTEMUAN YANG INDAH

TEST...????

4.4K 298 8
By LoriusLory8

Hyuga tersadar, dan mendapatkan dirinya terbelenggu pada sebuah dinding. Sebuah gelang besi melingkar erat dan kokoh di kedua pergelangan tangan nya. Kedua pergelangan kakinya pun tak luput dari perhiasan gelang besi dengan rantai yang tertanam di di dalam lantai. Mengurung ke bebasan kakinya untuk bergerak bebas. Ia sendiri terduduk di atas lantai dan bersandar pada dinding yang menelan ujung rantai yang menyatu dengan gelang besi yang membelenggu tangan nya.

berbeda dengan sebuah ruangan gelap lembab, berlanyai kotor, dan hanya memiliki penerangan sebuah lampu minyak.... seperti di film-film jaman dulu..... Ruangan ini sangat terang berlantai kramik, bersih. Namun sangat jelas jika ruangan ini di rancang untuk menahan dirinya. Karna entah kenapa berada di ruangan ini ia merasa terpisah jauh dengan ryu nya. Dan ia pun tak memiliki tenaga lebih..tenaga yang dapat menghancurkan sebuah tembok hanya dengan satu kali pukulan...ber ada di tempat ini kenapa hyuga merasakan kalau ia hanya seorang pria biasa...pria normal yang tak memiliki apapun untuk di banggakan.

Di hadapanya, di balik tralis jeruji duduk seorang pemuda. ter kurung.....

Ralat.....

Dialah yang tengah di kurung, terbelenggu di dalam ruangan bertralis besi saat ini.

Pria itu duduk di atas lantai dan tengah tenggelam dalam keseriusanya membaca selembar kertas yang ada di atas meja baca di hadapanya. Hingga pemuda itu tak menyadari bahwa tawanan nya telah sadarkan diri dan tengah memperhatikan pemuda itu saat ini.

Hyuga tak tahu....kenapa keseriusan pemuda itu dalam membaca, membuat kegelisahan dan rasa takut menyelinap kedalam relung hatinya, bahkan ryu nya mengalami hal yang sama dia gelisah dan ketakutan.

Meski pemuda itu belum melakukan apapun terhadap dirinya. Bahkan, bibirnya yang merah bengkak seakan habis di hisap itu pun, belum mengatakan sepatah kata pun. Bahkan saat ia tengah membaca kertas atau entah apapun itu yang tergeletak di hadapanya.

Bahkan pemuda yang usianya sedikit lebih tua dari yory tersayang nya itu, belum menyadari kalau keberadaan nya telah menjadi pusat perhatian tawanan nya sendiri.

Hyuga memejamkan mata mencoba untuk lebih menyatukan perasaan nya dengan ryu. Hal yang selalu ia lakukan jika rasa takut menyusup dan diam-diam menyelinap ke dalam hatinya. Hanya memejamkan mata dan berkonsentrasi untuk merasakan gelombang ryu di dalam hatinya, sebelum ia melebur menjadi satu dengan ryu nya.

Namun ia tak bisa. Ia tak dapat merasakan gelombang itu, biasanya dengan mudah ia menemukan gelombang. Bahkan gelombang itu selalu ada di sana menantinya setiap kali ia menutup kan mata dan sedikit berkonsentrasi. Namun sekarang... ia tak merasakan hal itu, gelombang keberadaan ryu yang besar dan seakan ingn menggulung keberadaan nya itu, menghilang entah kemana...

Hyuga mencoba untuk lebih berkonsentrasi. Berkonsentrasi lebih dalam lagi. Namun usahanya sia-sia, gelombang itu menghilang tanpa bekas. Meski begitu hyuga tahu ryu masih ada di dalam tubuhnya, namun ia tidak merasakan keberadaan nya itu. Seakan sebuah dinding tak kasat mata telah terbentuk di antara dirinya dengan ryu nya.

Usahanya sia-sia. Meski ia tahu ryu nya berada di hadapan nya namun ia tak bisa memanggilnya untuk bersatu, dan tak ada yang dapat ia lakukan untuk menghancurkan dinding pemisah itu. Karna itu hyuga mencoba untuk bersabar sedikit lebih lama. Ia pun membuka matanya dan menghela napas panjang... harus ia akui dengan ryu yang terkunci...ia merasa sesuatu menghilang di dalam dirinya. Sesuatu yang berat dan menekan namun juga ketidak nyaman an karna kehilangan kedua perasaan itu.

Saat matanya menatap kedepan. Sepasang mata hitam tengah menatapnya, menatap dengan bersungguh-sungguh seolah-olah ia tengah menatap jauh kedalam tubuh hyuga, terus ke bagian terdalam relung jiwanya di mana ryu nya berada. Lalu pemuda itu tersenyum kecil, namun tulus.

"selamat pagi...'' sapanya. Membuat hyuga menoleh kiri dan kanan mencari sebuah jendela hanya untuk memastikan bahwa hari telah pagi. Namun ia tak menemukan sebuah jendela kecil satu pun yang dapat membantunya untuk melihat ke luar dari dinding penjaranya.

'' di mana aku." Tanya hyuga berbisik.

" ruangan khusus...aku memesan ruangan ini untuk menaklukan kalian para ryu, ternyata mereka menyediakan ruangan special ini dalam waktu kurang dari seminggu, lengkap dengan ornamen dan batu-batu bermutu pilihan." Pemuda itu membentang kan tangan memuji pada ornament-ornament ukir yang terpasang pada dinding ruangan.

Namun itu bukan lah hal yang dapat menarik perhatian seorang yang telah lama menanggung ryu di tubuhnya, karna sebagai imbalan karna telah menggunakan tubuhnya sang ryu telah memberinya kemewahan yang dapat ia guanakan untuk apapun...karna itu, ornament yang di buat dalam waktu kurang dari seminggu tidak lah membuat rasa tertariknya terusik.

" kalau aku mau, seluruh dinding kamar sialan ini akan ku hias dalam hitungan jam." Jawab hyuga, dingin.

" tidak perlu..ini saja sudah berlebihan untuk ku....tapi, terima kasih atas tawaranya." Jawab pemuda itu langsung. Ia menjentikan jari dan dari balik tembok di belakangnya muncul seorang gadis berkuncir, beberapa manik-manik terpasang di surai kirinya. Gadis itu melangkah mendekat.

" tolong bawa ini...dan jangan sampai tandany hilang, aku baru memecahkan kaliamat hingga batas itu." Ucap pemuda itu.

Gadis itu menganggukan kepala lalu mengangkat meja kecil di hadapan pemuda itu. Sebelum ia melangkah pergi ia memberikan sebuah bungkukan kecil kepada pemuda di hadapanya sambil membawa meja kecil di kedua tangannya. Menatap hyuga sesaat dengan raut wajah tanpa ekspresi sebelum akhirnya menghilang di balik tembok tempat di mana ia muncul tadi.

Pemuda itu melangkah bangkit. Sambil membawa sebuah bantal kecil di tangan nya. Beberapa meter di hadapan traly ia meletakan bantal itu dan duduk di atasnya. Jaraknya saat ini lebih dekat dari jarak sebelum nya. Ia duduk sambil menghela napas. Namun hyuga tahu itu bukan lah helaan nafas lega.

" apa mau mu." Tanya hyuga.

" menyelesaikan tugas yang telah di percayakan keluarga ryu kepada leluhur ku." Ucap pemuda itu dengan wajah serius.

" yang benar saja..." senyum sinis hyuga. Meremehkan ucapan pemuda yang usianya jauh lebih muda dari nya.

" ya...." ucap pemuda itu. Tanpa ekspresi.

" kau bergurau..."

" tidak."

" lalu, apa yang menjadi tugas leluhur mu yang di minta oleh keluarga ryu."

"kau..."

Hyuga mengerutkan dahinya sebagai jawaban ia tak mengerti maksud ucapan pemuda itu. Ryu di dalam tubuhnya mulai menunjukan reaksi kegelisahan.

" aku harus membinasakan ryu yang ada di dalam tubuh mu." Ucap pemuda itu dengan tatapan serius.

Hyuga tertawa, tertawa keras, tawa meremehkan dan berakhir dengan tawa yang penuh kekesalan dan kemurkaan ia tertawa lepas selepasnya sambil memejamkan mata. Tiba-tiba tawanya terhenti dan saat pria itu membuka kedua matanya kedua mata nya telah berubah menjadi sepasang mata ular berwarna hijau. Menatap dingin ke arah pemuda di hadapanya.

" kau ingin menyingkirkan ku.....bahkan leluhurmu telah gagal mengusir ku." Ucap suara berat mendesis dan dingin.

" yo.." pemuda itu mengangkat tangan kanan nya, menyapa ryu yang muncul ke permukaan layaknya ia menyapa seorang sahabat yang telah lama ia kenal. Santai dan bersahabat. Membuat sang ryu yang telah menguasai kesadaran hyuga terdiam tak bereaksi.

Butuh beberapa saat, untuk ryu menyadari situasi. Dan ia pun menghentakan rantai-rantai yang membelenggu tubuh pria yang ia pinjam. Keributan yang ia buat membuat beberapa pria berseragam hitam. Muncul dari balik tembok dan bergerak cepat berbaris mengurung dirinya yang masih terbelenggu di dalam tralis besi. Para pria berseragam dan bertopeng itu membawa sebuah benda hitam di kedua tangan mereka,sebuah benda berbentuk bulat dan ryu dapat merasakan sebuah mantra kuno yang sangat ia kenal, meski telah lama ia tak berurusan dengan mentra dan pemilik mantra itu. Mantra yang tidak akan membunuhnya, namun cukup untuk melumpuhkan kekuatanya, hingga ke posisi di mana manusia bisa membunuhnya tanpa harus bersusah payah.

"ryu api telah membinasakan keluarga yang memiliki mantra ini, lalu...siapa kau." Desis ryu tak suka menatap pemuda di hadapanya. Sebelum matanya kembali menoleh kiri dan kanan. Menatap pada benda-benda bulat hitam yang berada di genggaman tangan para pria yang telah mengepung nya.

" bukan siapa-siapa.." jawab pemuda itu. Membuat geram ryu. Ryu yang murka merasa di permainkan menghentakan rantai di tangan nya dangan sangat keras membuat benda bulat hitam di atas tangan-tangan pria berseragam hitam itu kini memancarkan cahaya , yang membuatnya merasa tak nyaman.

'' dari mana kau mendapat kekuatan mantra kuno ini..."

'' dari keluarga ku....''

" keluarga pemilik mantra kuno ini sudah..."

" aku keturunan terakhir..dengan kata lain kalian telah gagal menyingkirkan darah kami dari jalan kalian..." ucap pemuda itu dengan wajah yang kembali penuh keseriusan. Bahkan rasa dendam dapat di rasakan di dalam kalimat itu.

Ryu kembali tertawa lepas...." TAK MUNGKIN...TAK MUNGKIN" tawa nya ...." pemilik mantra ini harus seorang wanita...dan kau bukan seorang wanita....." ucap ryu setelah tawanya mereda.

" begitu..." jawab pemuda itu. Bangkit berdiri dan melangkah mendekati tralis besi melewati barisan pagar pria berseragam hitam..." apa aku nampak seperti seorang pemuda di hadapan mu." Bisik nya.

Ryu menatap pemuda itu, memperhatikan dengan seksama dan ia pun kembali tertawa. Namun kali ini ia tertawa dengan nada cemas.

" aku akan berkerja sama dengan mu, tapi aku menginginkan imbalan yang pantas untuk itu."

" apa mau mu."

" aku ingin pasangan ku."

" ku tolak."

" tanpa pasangan ku. aku tak akan pernah bersedia untuk bekerja sama dengan mu.'' Desis ryu. Bergerak gelisah dalam belenggu yang mengukungnya. Frustasi karna menyadari bukan hanya belenggu dan tralis yang mengukung nya tapi juga dinding ruangan ini juga benda bulat hitam yang kini semakin memancarkan cahaya yang menyedot kekuatanya. Bahkan dia tak bisa merasakan satu pun gyo yang selalu menyumbang tenaga kepada dirinya

" tak masalah untuk ku."

Merasa terpojok. Ryu menengelamkan dirinya kembali kedalam relung jiwa hyuga. Membiarkan kesadaran pria itu kembali ketubuhnya. Hyuga menghela nafas kesal atas ke pengecutan naga nya.

" izin kan aku bertemu dengan kekasih ku."

" tidak selama kau masih memiliki mahluk terkutuk itu di dalam tubuh mu." Jawab pemuda itu.

" tapi ryu, tak bisa di usik. Tanpa nya keluarga ryu akan hancur." Ucap hyuga, tak ada rasa cemas saat ia mungucapkan hal itu, bagi nya ke beradaan ryu tak lebih dari sebuah tiang penyangga keluarga ryu. Yang pentingnya posisi keberada an nya di hati hyuga saat ini telah tergantikan oleh seorang pemuda bertubuh mungil yang saat ini tengah mengandung anak mereka.

" itulah keguna an ku di sini.'' Ucap pemuda.

" kalau begitu tunggu apa lagi...."

" aku pasti melakukan nya tapi, aku menunggu waktu yang sangat baik dan tepat untuk melakukan nya...karna itu persiapakan diri mu." Pemuda itu membalikan tubuhnya dan melangkah meninggalkan tempat itu membiarkan hyuga berada di tempatnya dengan di dampingi pria-pria berseragan hitam dan bertopeng yang memegang benda bulat aneh di tangan mereka.

========================================================================================

SEBULAN KEMUDIAN

pemuda yang di sebut-sebut sebagai miko no ryu itu telah berhasil mengenyahkan ryu didalam tubuhnya, kini ia hanya seorang pria biasa tanpa kekuatan ryu yang dapat ia gunakan untuk mendapatkan apa yang ia ingin kan, kedua orang tuanya berada di depan pintu saat ia melangkah kan kaki keluar dai kuilkecil di salah satu sudut kediaman keluarga ryu pusat. Mereka menangis haru dan memeluk dirinya.

Kepala pasukan pangaman korban ryu...Aron ryurai menghampirinya dan menjabat tangan nya. Juga memeluk nya.

" dengan begini ke hidupan muda dalam keluarga ryu semakin bisa di selamat kan." Ucapnya penuh haru. Bukan hanya dia, tapi juga beberpa pria lain nya. Sebagian dari mereka hyuga kenal sebagai kepala keluarga yang akan membungkukan wajah di hadapanya saat upacara keluarga ryu. Dalam ingatan hyuga mereka tersenyum tulus saat membungkukan wajah menghormati dirinya dan ke tiga kakak lain nya, tapi entah kenapa saat ini di dalam memory ingatan nya terlihat jelas bahwa meski mereka tersenyum sinar mata mereka penuh kemarahan, rasa putus asa dan kesedihan. Yang tidak bisa di lihat oleh hyuga saat itu

" sudah cukup...sudah cukup.... para tetua akan menemui kakak ke ti....tuan muda fai." Ralat ryurai. Menatap hyuga dan tersenyum. Lalu mempersilahkan hyuga untuk melangkah di hadapa nya. Berdampingan dengan ketua pasukan khusus keluarga ryu yang sangat terkenal.

"di mana miko no ryu." Tanya hyuga. Sebulan ini dalam proses ia melepaskan kekuatan ryu dari tubuhnya miko no ryu telah menjadi pemuda yang sangat ia hormati. Ia sangat bersimpati ke pada kehidupan kelam pemuda itu karna keserakahan ryu, dan sangat berterima kasih atas kebesaran hatinya menolong keluarga ryu, dan juga keluarga nya dari kahancuran yang lebih fatal.

" miko no ryu saat ini tengah beristirahat."

" bisa kau tanyakan, kapan aku bisa bertemu dengan kekasih dan anak ku."

Ryu rai menghela napas, seakan ia tahu pertanyaan seperti itu akan keluar dari mulut mantan kakak ke tiga..." seperti nya tidak dalam waktu dekat ini. " jawab nya menghentikan langkah dan menatap wajah pria yang berdiri di hadapan nya. Wajah itu nampak sedikit pucat seperti orang yang kekurangan darah. Setelah beberapa hari proses menyakitkan yang ia terima suatu ke ajaiban jika pria ini masih sangup berjalan dan berbicara dengan santai. Nampaknya ryu meninggalkan sedikit kekutan nya sebagai ucapan terima kasih karna telah meminjam tubuh hyuga sebagai rumahnya selama ini.

" apa maksud mu."

" anda tidak dapat menemui kekasih anda dalam waktu dekat ini, paling tidak sampai kakak pertama di taklukan, karna yang saya tahu, saat ini ketiga pasanga ryu di sembunyikan di suatu tempat demi keselamatan mereka. Jika salah satu dari mereka muncul saat ini, di khawatirkan ia akan menjadi korban dari ryu yang sisa yang sedang murka. Jadi demi keselamatan yory dan bayi dalam kandungan nya. Biarkan lah dia tetap berada di tempat yang tidak kita ketahui itu." Ucap rai dengan nada menghibur.

" tapi aku sangat ingin bertemu dengan nya, aku merindukanya....apa kau benar tak mengetahui di mana yory saat ini ber ada. Hyuga menatap lurus ke arah mata rai, memastikan rai tidak berbohong ke pada nya.

" maaf aku tidak tahu..." senyum rai jujur apa ada nya." Semua pasukan rahasia, baik yang bertugas membawa yory empat bulan yang lalu atau yang menjaga yory saat ini di pilih secara khusus dan di kepalai langsung oleh para tetua. Tak ada yang tahu siapa mereka bahkan jika mereka berjalan di hadapan kita, kita tak akan menyadari bahwa itu adalah mereka."

" apakah para pria berseragam hitam dan bertopeng yang mengelilingi ku selama ini merupakan pasukan mu."

"entah lah,..." rai mengangkat bahu nya.

Lalu mereka kembali melanjut kan langkah mereka menuju ke sebuah ruangan dimana para tetua sudah menunggu kedatangan mereka. Mereka dengan hangat menyambut kedatangan hyuga layak nya mereka tengah menyambut cucu kesayangan yang lama tak menjumpai mereka. Mereka memeluk, mencium pipi dan menepuk hangat bahu hyuga.

Dalam pertemuan itu mereka menyampaikan kepada hyuga apa yang telah terjadi dalam waktu sebulan ini yang menimpa keluarga nya. Hyuga mendapatkan nasehat bijak dari mereka untuk memulihkan kondisi keluarga fai sebelum ia memboyong yory kembali ke pada keluarga mereka. Dan selama melakukan proses pemulihan keluarg fai dan dirinya hyuga di saran kan untuk memastikan perasaan nya yang asli. Untuk mengetahui apakah perasaan tertarik hyuga selama ini murni rasa suka nya kepada yory, atau hanya perasaan sang naga yang menemukan pasangan yang akan memberikan mereka tubuh baru untuk di tempati.

Dengan berat hati hyuga menerima saran itu, dan saat ia keluar dari ruangan itu seorang wanita bertubuh mungil dan bermata bulat menyambut nya dengan panggilan mesra.

" kakak hyuuuu...." pekik nya dan berlari, meloncat memeluk tubuh hyuga.

" shula." Ucap hyuga .

============================================================================================================================================================================================== 

DUA TAHUN KEMUDIAN ==============================================================================================================================================================================================

Ia sudah mandi, sudah sarapan pagi dan saat ini sedang menikmati secangkir susu hangat sambil membaca koran saat pintu kamar nya di ketuk seseorang.

" masuk." Perintah nya tanpa mengalihkan matanya dari koran pagi yang sedang ia baca. Dan pintu kamar nya pun terbuka, seseorang melangkah masuk dan berhenti di hadapanya. Ia pun melipat koran dan menatap wanita cantik bertubuh sintal itu.

" selamat pagi tuan muda yory, saya harap anda beristirahat dengan baik semalam."

" selamat pagi lian...aku tidur nyenyak semalam." Senyum yory.

'' kalau begitu anda sudah siap untuk bertemu dengan perwakilan dari tetua keluarga ryu, jika tak ada masalah, siang ini anda bisa untuk kembali kerumah anda."

" benar kah..." yory meloncat bangkit dengan penuh semangat, pulang dan bertemu dengan yuzu adalah hal yang ia ingin kan saat ini. Untuk itu ia harus menyelesaikan masalah di hadapanya saat ini.

Ia dan lian menuju sebuah lantai di gedung yang sama, di sebuah ruangan telah menunggu tiga orang pria yang tengah duduk di sebuh kursi sofa kulit di hadapan mereka sebuah kursi dengan bahan yang sama telah menanti untuk yory duduki.

Mereka berdiri menyambut kedatangan yory dan menjabat tangan yory dengan hangat sebelum akhirnya mereka mempersilahkan yory untuk duduk di kursi sofa di hadapan mereka.

" sebelum nya kami meminta maaaf karna baru saat ini kami memanggil anda ke mari, kondisi keluarga ryu, sedang dalam ke adaan genting belakangan ini. Hingga kami memerlukan waktu sedikit lama untuk bertemu dengan anda." Ucap pria yang duduk di tengah, sementara pria di sisi kanan menyodorkan segelas air putih ke hadpan yory.

Yory melihat di belakang ketiga pria yang lebih muda dari nya ini terdapat sebuah kamera yang terpasang menghadap ke arah nya. Pria yang di sebelah kiri menyadari kemana arah mata yory.

" anda tak perlu khawatir, kamera ini hanya untuk merekam kegiatan kita saat ini sebagai salah satu bukti laporan kami kepada tetua." Senyum pria itu. Yory menganggukan kepala paham.

" jadi, bisa kita mulai..." ucap pria yang duduk di tengah. Yory menjawab dengan anggukan.

" baik....di sini kami meminta anda untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan kami tanyakan dengan sejujur-jujur nya."

Yory dengan gugup menganggukan kepala berharap dan berdoa dalam hati agar ia bisa menjawab pertanyaan itu dengan baik dan benar hingga tidak akan membuat repot keluarga tuan muda.

" baik pertanyaan pertama....." ucap pria di sebelah kiri sambil membuka sebuah map di pangkuanya.... suasana jadi sangat menekan saat ini. Membuat telapak tangan yory sedikit basah karna keringat.

"pertanyaan pertama.....apakah anda takut akan hantu.?" Tanya pria itu dengan wajah serius...

Yory mendengar baik pertanyaan itu, namun ia merasa tak yakin akan apa yang sudah ia dengar. Atau mungkin sebagian dari dirinya tak percaya kalau orang penting dari keluarga ryu menanyakan hal itu kepada nya.

" maaf? "....tanya yory tak paham

" apakah anda takut akan hantu." Ulang pria itu perlahan memastikan yory tak salah dengar.

Sementara di seberang meja seorang pemuda merasa yakin ia tak salah mendengar pertanyaan itu. Dan ia pun memutus kan menjawab...." begitulah...mungkin..."

" makanan apa saja yang anda makan selama ini." Tanya pria yang duduk di tengah membuat alis yory naik.

" makanan sehat tanpa msg."

" apa yang akan anda lakukan jika bertemu dengan tuan muda hyuga." Tanya pria di sebelah kiri

Pertanyaan itu langsung membuat wajah yory memerah hingga ke daun telinga.

"bagai mana?" tanya pria itu lagi.

" me...meluknya, mungkin.'' Bisik yory dengan suara tersangkut di tengorokan.

" apakan anda mencintai tuan muda hyuga.'' Tanya pria sebelah kanan, membuat Yory menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan nya, salah tingkah. Sebelum ia mengangguk dalam diam.

Selama hampir sejam yory harus menjawab pertanyaan-pertanyaan konyol dan pribadi yang di lontarkan ketiga perwakilan itu. Secara bergatian. Dan yory merasa sangat lega dan terbebas saat mereka menyudahi wawancara tak masuk akal itu dan lian mengantarkan yory kembali ke kamar. Lalu ia meninggalkan Meninggalkan yory yang masih galau oleh pertanyaan-pertanyan usil itu.

Kenapa juga ia harus memberi tahukan jenis celana dalam yang saat ini ia kenakan...kenapa juga ia harus memilih antara daging ayam dan daging sapi.... petasan jenis apa yang ia suka?... yang benar saja... apa mereka bermaksud memainkan dirinya..... belum selesai ia mengerutu lian kembali muncul di dalam kamar...

" tuan muda...sepertinya kepulangan anda hari ini akan tertunda..."

" apa!!!!..... kenapa???!!" pekik yory. Yang tak sabar lagi ingin bertemu dengan dengan yuzu putra imut nya...

" sejam lagi anda akan bertemu perwakilan lain dari keluarga ryu...dan pertemuan ini tak bisa di prediksi kapan akan selesai nya."

" tapi aku ingin pulang hari ini...aku ingin bertemu dengan yuzu." Yory mengigit bibir nya dengan kesal.

'' meski tak bisa di prediksi kapan pertemuan ini akan berakhir, fakta nya semua tergantung kepada anda.... " ucap lian dengan nada serius.

" jadi kalau aku menyelesaikan hal ini secepat yang aku bisa, maka hari ini aku bisa pulang, itu maksdumu."

" benar."

" baik lah...'' ucap yory setuju, dia akan menyelesaikan tantangan selanjutnya dengan cepat. Sementara lian kembali meninggalkan dirinya untuk menyampaikan jawaban yang di berikan yory kepada anggota lain. yory menghepas tubuhnya ke atas sofa. Menunggu lian kembali untuk menjemput nya.

Sejam ia sudah menunggu tapi lian tak muncul juga. Yory yang sudah bosan menunggu sambil duduk memutuskan untuk membaring kan tubuhnya di atas sofa.sambil memainkan ipad nya. Ia masih tak bergerak saat pintu terbuka dan kembali tertutup.

" lian kau lama...aku bosan menunggu mu." Ucap yory masih sibuk memainkan game yang ada di iped nya. Tak ada jawaban hayan terdengar suara langkah kaki berat yang mendekati dirinya. Lalu sebuah tangan mengabil ipad dari tangan yory. Mengalihkan perhatian yory ke arah seraut wajah yang ber ada di atasnya...

" hai...'' ucap suara berat itu, menyapa tubuh kaku yang tengah berbaring di atas sofa menatap dirinya.

Continue Reading

You'll Also Like

34.8K 1.1K 21
[COMPLETE✔︎] [MALE PREGNANT] JANGAN TANYA MCM MANA DIA BOLEH PREGNANT.....SUSAH NAK TERANG KAN😂
22.1K 2.6K 39
Tugas aku hanya jaga anak kepada seorang duda...tapi aku terjaga sekali appa dia...kehambaran apakah ini?
176K 7.4K 44
[𝘨𝘢𝘺 / 𝘣𝘰𝘺𝘴𝘭𝘰𝘷𝘦 𝘴𝘵𝘰𝘳𝘺] : "I - I'm em ... I'm pregnant Niel." "You must be kidding me" [ 𝙗𝙖𝙝𝙖𝙨𝙖 𝙢𝙖𝙡𝙖𝙮𝙨...
17.2K 324 4
Cerpen-cerpen spinoffs dari cerita-cerita terdahulu. Watak-watak yang mungkin pernah dikenali dari #Kelabu #Cerpen #Gantung #Pakar atau mana-mana cer...