❦ ❦ ❦
PLAYLIST : Kehlani - Love language.
Alunan melodi indah dari suara unik sang penyanyi menjadi latar suara bagi Ghaitsa menari tipis-tipis di depan cermin. Menyisir rambut panjang serta lurus sepunggung, bersenandung ceria mengikuti lirik lagu dan berputar cepat guna merasa keren selayaknya seorang penyanyi di atas panggung yang sedang mendapatkan sorakan para penonton. Bedanya, sorakan-sorakan yang ada merupakan kicauan burung pagi hari, hinggap di pohon tepat di hadapan jendela kamar. Barangkali tengah menonton kegiatan sang puan yang sedang sibuk sekali.
Astaga! Tentu saja Ghaitsa sesibuk itu meski pukul baru saja berdetak pada 06:34 WIB.
Hei! Ghaitsa sekarang resmi menjadi murid SMA Atraxia, lho! Hari penting, perdana dia menjadi murid SMA setelah mengikuti beragam ujian kelulusan serta tes masuk. Mana mungkin dia tidak bersemangat bersiap-siap pada hari bersejarah dalam hidupnya. Senyuman puas sang gadis mengembang sempurna dan manis kala membayangkan dia akan berteman dengan orang-orang baik hati nan tidak memiliki kesibukan selain belajar.
Sekedar informasi singkat, SMA Atraxia memiliki tes masuk sendiri bagi para pendaftar. Tingkat kesulitannya pun bertambah sesuai tes-tes yang diadakan sebab terkenal mencetak lulusan cemerlang. Ghaitsa perlu bermandikan buku selama dua bulan lamanya untuk lolos dari beragam tes masuk dan Tuhan melihat kerja kerasnya sehingga permintaan sang gadis agar berhasil lolos dikabulkan. Yeah, sebab dia berusaha keras meminimalisir kemungkinan satu sekolah dengan orang-orang di SMP-nya dulu.
Ghaitsa mengibaskan rambutnya pongah. “Aduh, cakep banget gue. Mustahil nggak ada yang mau temenan sama gue~”
Melempar sisir ke atas ranjang, Ghaitsa menyambar tas punggung dan bergegas turun demi sarapan roti tawar, telur mata sapi setengah hangus dan kopi pahit. Ia menghela napas melihat penampakan dapur.
“Aisa udah bangun ternyata, makan dulu, ya. Abang nggak sempat beli bahan makanan jadi cuma bisa nyuguhin ini.”
Perempuan tersebut mengeluh dengan muka cemberut. “Abang pasti begadang kerja lagi semalem sampe telornya hangus gini. Biasanya nggak pernah,” omel Ghaitsa dan mengelus pelan kantung mata sang kakak. “Kan aku udah bilang Abang nggak usah masak hari ini. Aisa aja.”
Archie meringis ketika meloloskan tawa, diusap pelannya puncak kepala Ghaitsa. “Nggak papa,” katanya. “Makan dulu sana, Sa. Setengahnya aja, ya. Yang gosongnya disisihin abis itu buang, oke?”
“Oke.”
Ghaitsa baru saja duduk selagi Archie membersihkan peralatan masak tatkala riuh gembar-gembor dari lantai atas terdengar. “Barangsiapa yang melihat boxer gambar pokemon gue akan mendapat kecupan gratis, hayo siapa yang liat?”
Haidden memicingkan mata pada Ghaitsa yang mengalihkan pandangan dan dalam satu gerakan cepat dia tahu-tahu sudah memiting leher sang adik. “Hayo, Aisa! Lo yang nyembunyiin boxer hoki gue, 'kan? Ngaku lo!”
“Gue kecekek, anjer! Lepas sebelum gue gigit tangan busuk lo ini!” Ghaitsa bergerak-gerak guna melepaskan diri. “Abang, ih! Lo belom mandi, anying! Bau banget ketek lo, sumpah! ABANG! GUE UDAH WANGI GINI LHO, AH!”
“Kasih tau dulu di mana, Dekku? Kan bagian lo nyuci kemarin, masa nggak keliatan boxer mahal gueㅡadaw!”
Tanpa diduga-duga Archie melemparkan sendok makan tepat mengenai kening mahasiswa penerbangan tersebut. Archie tersenyum dengan aura menyeramkan. “Mending lo lepasin sebelum ini wajan melayang. Satu … duaㅡ”
“Iya! Iya! Etdah, ada kesenjangan banget di rumah ini. Abang Achi cuma sayang Aisa! Aiden pundung, hem!”
Dari arah tangga bidikan kamera datang bersama siulan jahil yang dibarengi gelak tawa mengejek Haidden. “Ayo bergerak lebih imut dan lemah gemulai supaya video ini bisa gue perjual-belikan. Mana tau viral terus dapet endorse, kan. Mayan, cuan tambahan.” Yaziel mengedipkan mata menggoda Haidden, “Pose manja lagi dong, Manis. Yuhuu~”
“Lebih baik hapus video meresahkan itu sebelum gue acak-acak hidup lo!” ancam Haidden sebal bersama pelototan. “Buruan!”
Ah, keduanya … benar-benar psikopat.
Ghaitsa sangat-sangat tidak menganjurkan gadis manapun untuk menaruh rasa pada dua orang sinting di atas sebab wajah tampan mereka tidak menjamin kesejahteraan hidup, sekian.
Ketika ingin melanjutkan sarapan dan Archie beranjak masuk ke kamarnya tanpa terbesit niat menghentikan perkelahian dua adiknyaㅡsebab percuma, kebebalan mereka bukanlah omong kosong pada kenyataannya. Ghaitsa menerima satu sodoran buku binder dan segelas jus jambu.
“Model terbaru kata penjualnya, kalau mau ambil, kalau enggak tinggalin.”
Jeviar menyantap sarapan tanpa sepatah kata apapun selain sibuk membaca buku biografi entah karangan siapa. Tentang … manusia irit kata satu ini. Ghaitsa terkadang tidak mendapat kesempatan mengeluh. Dia berkedip, menarik binder tersebut ke arahnya dan tersenyum. “Maaci, Jepiii!”
“Jevi. Nama gue Jeviar kalau-kalau otak lo lupa,” balasnya tanpa menatap.
Yaziel mendecih dan memercikkan air pada lawan usai mencuci tangan. “Cuih! Nggak tau semacam pet name ya lo? Pacaran boleh sama buku tapi otak lo masih cetek.”
Jeviar meletakkan buku, berpangku dagu dan tersenyum meremehkan. “Kata orang yang nggak bisa ngebedain, mana roti jepang dan roti jepang.”
Pelototan tidak terima pemuda tersebut sukses menjadi ajang adu mulut terbuka. Yaziel menunjuk sang lawan. “Nggak usah bahas-bahas masa lalu kelam gue ya, sat.”
“Nyenyenye.”
“AISA! LO BENERAN NGGAK NGELIAT BOXER POKEMON GUE?!”
“AISA, DASI ABANG YANG DONGKER KAMU TAROK MANA?!”
“Semua masa lalu kelam lo bisa gue jual, masih sanggup sekolah lo gue tanya?”
“AH, BANGSAT! MAJU LO, TAURAN KITA!”
Yeah, beginilah keseharian Ghaitsa tinggal satu atap bersama satu malaikat pelupa, satu iblis pengganggu, satu kulkas berjalan dan satu setan jahil.
Ghaitsa berpangku dagu sembari menghela napas panjang, “Kira-kira, kalian yakin masih mau bertahan di cerita gue yang super duper mega aneh dan unik ini, hm?”
Hai!
Hello~
Annyeong!
Nihao!
Sawadee khub!
AKHIRNYA DEBUT JUGA NIH ZOO UNIT!
SKSKSKSKSK
😣😣😣
😭😭😭
🤗🤗🤗
semoga pembukaannya enggak membosankan apalagi bertele-tele ya, kawan-kawan yang budiman❤️
semoga kalian suka ya
semoga tidak di bawah ekspektasi kalian, huhuㅠ_ㅠ
gue nggak tau mau bilang apa selain makasih atas dukungannya
I LOVE YOU, GUYS
💘💘💘💘💘💘💘💘💘💘💘💘💘💘💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟
❣
️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️💌💌💌💌💌💌💌💌💌💌💌💌💌💌
💘💘💘💘💘💘💘💘💘💘💘💘💘💘💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟
❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️💌💌💌💌💌💌💌💌💌💌💌💌💌💌
💘💘💘💘💘💘💘💘💘💘💘💘💘💘💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟
❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️💌💌💌💌💌💌💌💌💌💌💌💌💌💌
💘💘💘💘💘💘💘💘💘💘💘💘💘💘💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💚💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟
❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️💌💌💌💌💌💌💌💌💌💌💌💌💌💌
Nah, lope-lope sekebon
👋🏻Bubye👋🏻