menangis....
itu yang bisa yory lakukan, tanpa bisa ia cegah. ia sendiri tak mengerti kenapa hanya karna ucapan hyuga yang mengancam akan menghancurkan rumahnya membuatnya sangat bersedih, bahkan ia menangis seperti anak kecil kehilangan ice cream yang sedang ia makan. tangisnya semakin menjadi saat hyuga meminta maaf karna ucapanya
ia sendiri bingung dengan apa yang terjadi dengannya, kenapa ia memiliki emosi labil parah seperti ini, ia pernah di hina dan di caci juga di perlaukan tak adil.namun tak ada satupun dari kejadian itu yang membuatnya menangis seperti wanita yang patah hati.
pernah tengah malam buta ,di mana semua orang tertidur menghilangkan lelah mereka. entah karena apa yory merasa mendapatkan suntikan tenaga yang besar yang membuatnya ingin bergerak, karna itu ia berjalan-jalan memutari kolam di depan kamarnya seorang diri, seorang penjaga sempat pingsan karna terkejud melihat sosok putih yang ia kira penampakan. padahal itu adalah yory yang mengenakan bathrobe kamar mandi untuk menghangatkan badannya saat itu.
tentu saja kejadian itu cukup menghebohkan seisi rumah, dan mereka mempercayai kalau itu memang penampakan mahluk halus.
yory merasa menyesal kepada penjaga malam saat itu,tapi ia juga tidak mau mengatakan sejujurnya kalau itu memang dia. ia khawatir taun ryu fei,nyonya reika,dan tuan muda akan menempatkan banyak orang di sekitarnya membuatnya akan selalu di awasi dua puluh empat jam sehari dalam seminggu,bahkan mungkin sampai putranya ini lahir.
namun sepertinya ia memang harus melaporkan keadaannya ini kepada keluarga ryu,sebab saat ia tersadar apa yang tengah ia lakukan saat ini. ia berada di tempat yang asing,duduk di sebuah bangku taman beton tanpa seorang pun di sekitarnya. kabut tebal mengelilinginya. kesunyian alam mengurungnya.kegelapan membelengunya.
ia menoleh kiri dan kanan, mencari seseorang yang bisa membantunya. namun ia tak menemukan seorang pun. bathrobe yang ia kenakan membantunya menghangatkan tubuh karna benda itu terbuat dari bahan yang cukup tebal seperti selimut.
langkah kaki terdengar semakin-lama semakin dekat.menimbulkan bibit ketakutan dalam hati yory, membuat rasa gelisah meraja lela.ia ingin lari meningalkan tempat itu. tapi dia sendiri tak tahu ia berada di mana saat ini. dan lagi, satu-satunya tempat terang hanya di tempatnya berdiri saat ini,sementara sejauh matanya memandang hanya ada kegelapan.
langkah kaki itu terhenti,dari balik kabut muncul sesosok tubuh mengunakan jaket yang nampak kebesaran di tubuh orang itu. tudung jaket yang ia kenakan menutupi hingga setengah wajahnya, dan orang itu tahu. karna itu ia sedikit menundukan kepalanya hingga yory tak bisa melihat wajahnya dengan jelas.
"aku mencium naga dalam dirimu,siapa kau?." terdengar suara berat dan serak dari orang itu. ia melangkah menjaga jarak memutari yory. " kau....bukan ryuu." uapnya lagi.." apa hubungan mu dengan ryu?".........."kau, kau sedang mengandung ryu." orang itu menghentikan langkahnya karna terkejud.
" anu..anu..kamu siapa." tanya yory. menatap orang yang sejak tadi berjalan mengitarinya dan melontarkan banyak pertanyaan yang akhirnya ia jawab sendiri.orang itu juga menatapnya dari segala sisi menatapnya seakan dirinya adalah sebuah patung.
" aku." orang itu berhenti melangkah, ia berdiri tegab menatap yory dengan wajah yang masih setengah menunduk. " aku adalah satu-satunya orang yang bisa membebaskan mu dari para ryuu. dan kau siapa?"
"a...aku yory arael, dan aku...aku kekasih dari tuan muda." bisik yory, tak percaya akan keberaniannya mengatakan hal yang tak mungkin ia katakan kepada tuan muda.jika cuaca lebih terang lagi maka orang di depannya akn melihat semburat mereah di wajahnya.
" dan siapa nama tuan mudamu itu."
"hyuga ryu...apa kau mengenal keluarga ryu." tanya yoory merasa penasaran.
"ooh, hyuga ryu dari keluarga fei...." ucap orang itu datar.
" bukan, tapi keluarga ryu."ralat yory dengan polosnya
" AYAHNYA BERNAMA FAI!!." bentak orang itu.tak terima di ralat yory." dan yaa...aku kenal semua keluarga ryuu,karna hanya aku yang bisa membunuh keluarga itu.''
"KAU.....kau tidak boleh membunuh tuan muda dan keluarganya."
orang itu tersenyum,dan yory tahu orang itu tengah tersenyum,meski ia tak bisa melihat senyuman di bibir orang itu.
" baiklah yory, apa keputusanmu," tanya orang itu
" keputusan apa." tanya yory tak mengerti.
orang itu menghela nafas kesal." sesuai catatan,siapapun yang sedang mengandung keturunan ryu itu akan menjadi orang tak kenal takut,ceroboh dan...'' orang itu terdiam sesaat..." apabelakangan ini kau selalu memiliki tenaga lebih." tanya orang itu
" begitulah..."
"terlalu bersemangat.." orang itu berkata-kata seakan yory tak ada di hadapannya,terlebih lagi orang itu sudah mulai bergerak berjalan mengelilinginya."seperti kataku tadi, hanya aku yang bisa membantumu bebas dari ryu, selamanya." orang itu menekankan kalimat selamanya.
" lalu bagai mana dengan kandungan ku."
" kita binasakan."
"aku menolak." jawab yory dengan cepat.ia tumbuh dan besar di dalam panti asuhan rumah harapan, karna itu ia paling tahu betapa berartinya sebuah keluarga,dan dia mengingikan kandungannya,karna dia adalah satu-satunya keluarga yang ia miliki,juga keluarga ryu.
" kau yakin... aku hanya memberimu satu kali kesempatan."
''aku yakin seyakin-yakinya dan seratus juta yakin..."
"baiklah itu keputusanmu. tapi jangan kau kira kehidupan ryu seindah yang kau lihat, mereka memiliki takdir buruk yang harus mereka tanggung karna ulah leluhur mereka, kematian selalu ada di sekitar mereka,dan mungkin anakmu memiliki takdir yang sama dengan mereka." orang itu mengingatkan dengan nada suara penuh misteri.
"AKU AKAN MELINDUNGI ANAKKU APAPUN YANG AKAN TERJADI." ucap yory yakin.
"kau lebih memilih berada di lingkaran ryu,meski aku sudah menawarkan pilihan untuk bebas dari sana."
"salah..yang ku pilih adalah anakku dan keluargaku."
orang itu tertawa kecil." kata ARA dari arael...adalah keras kepala,kau tahu itu.." yory mengelengkan kepala,pemuda itu kembali tersenyum
"aku bermaksud baik,membebaskanmu dari lingkaran kematian keluarga ryu..."
"mereka keluarga ku.." potong yory,tak mau mendengar bujuk rayu lagi.
" bagai mana dengan kedua orang kandung mu, apakah kau tak ingin mengetahui tentang mereka?....bertemu dengan mereka.?"
"orang tuaku...kau tahu tentang orang tua ku..." pertahanan yory melemah.
" tentu saja, bahkan aku tahu di mana mereka saat ini."
yory terdiam, ia berusaha menggunakan kemampuanya membaca pikiran orang di hadapannya.namun ia tak bisa...orang itu tak memiliki pemikiran yang bisa ia baca...ia bingun mana yang harus ia pilih.
dulu ia memang ingin bebas dari tuan muda,namun entah kenapa pikiran itu hilang entah kemana, tapi berada di dalam keluarga ryu adalah kebahagian yang selama ini ia impikan...tapi ia juga menginginkan orang tuanya, tapi untuk itu ia harus mengorbankan anak dalam kandungan dan kebahagian yang ia miliki saat ini.
"pilihan yang kau berikan...membuatku sulit untuk memilih, tapi....aku...aku tetap memilih keluargaku yang sekarang,..terimakasih telah memberikan aku kesempatan ." yory membungkukan tubuhnya.
" itu pilihan mu....keputusan ada di tangan mu....aku tak bisa memaksamu lagi....pergilah kearah sana,ikuti jalan lurus." ucap orang itu menunjukan tangan ke jalan yang ada di belakang yory. "kita tak akan bertemu lagi,jaga diri mu baik-baik." ucap orang itu berbalik dan melangkah pergi dan hilang di balik kabut.
yory menyusuri jalan gelap di jalan yang di tunjukan oleh orang itu.yang membawanya ke jalan lain yang merupakan jalan setapak di taman kota yang letaknya tak terlalu jauh dari rumah keluarga ryu.
tentu saja saat ia tiba di pinggir taman cuaca sudah mulai terang, burung-burung mulai bernyanyi merdu menyambut pagi yang indah dan tenang.
hanya saja sambutan di rumah keluarga ryu tidak semerdu dan seindah di pagi itu saat yory melangkah masuk melalui pintu gerbang depan. entah kenapa pagi itu semua pelayan berkumpul di teras depan dan nampak panik.
saat melihat yory,mereka serempak berteriak " TUAN MUDA YORY...!!!"secara bersamaan sperti paduan suara. mengalahkan kicauan burung. chan en dan chen an berlari menghampiri yory dan menutupi pundak yory dengan selimut agar yory tak kedinginan, padahal yory merasa gerah saat ini, karna ia berjalan kaki dari taman kota kerumah ini.
tuan ryu fei dan nyonya reika muncul dengan wajah cemas namun juga lega saat melihat yory. dia langsung mengajak yory untuk duduk di ruang tamu. dan bertanya dengan lembut dari mana saja dia.
yory menceritakan semuanya minus pertemuan dengan orang aneh itu. saat sedang bercerita hyuga muncul dengan wajah seram.
"KALAU KAU INGIN KELUAR BILANG...!! PADAKU,BUKAN KABUR BEGITU SAJA." Bentaknya. tentu saja reaksi yory adalah langsung mengis sedih meminta maaf,kini semua mata menatap hyuga dangan tatapan..."anda sudah membuat calon istri anda menangis".
hyuga meminta maaf karna sudah membentak yory yang membuat yory semakin menangis keras.
kesal...pasti,
tapi hyuga cukup dewasa menerima tingkah yory yang lagi moody karna hamil. karna itu sebagai suami yang baik ia menempatkan penjagaan dua puluh empat jam dalam tujuh hari selama masa kehamilan di sekitar yory, bukan hanya itu chan en dan chen an serta tambahan beberapa pelayan mendapat tugas untuk selalu berada di sisi yory ,melayani dan menemani.
dia suami yang baik ,bukan.