12 POWER OF BROTHERS (COMPLET...

By monmon_tjoe

605K 48.1K 2.3K

Sehun adalah seorang anak yatim piatu yg hidupnya kesepian. Akan tetapi ia adalah anak konglomerat dengan har... More

PROLOG
CHAPTER 1: NEW SCHOOL
CHAPTER 2: MY LIFE
CHAPTER 3 : FRIEND?
CHAPTER 4 : A NEW LIFE
CHAPTER 5: DIFFERENT
CHAPTER 6: CHANGE
CHAPTER 7: WEEKEND
CHAPTER 8: FRIENDSHIP
CHAPTER 9: WELCOME
CHAPTER 10: WE ARE ONE
CHAPTER 11: STRANGER
CHAPTER 12: KNIGHTS(?)
CHAPTER 13: BLACKPEARL
CHAPTER 14: POWER
CHAPTER 15: ENEMY?
CHAPTER 16: TRAINING
CHAPTER 17: NEW STUDENT
CHAPTER 18: DARKNESS
CHAPTER 19: ATTACK
CHAPTER 20: WE MUST STRONG
CHAPTER 22: HELP US
CHAPTER 23: ATTACK AGAIN
CHAPTER 24: WHITE PEARL
CHAPTER 25: DIED
CHAPTER 26: COME TO ME
CHAPTER 27: LOST
CHAPTER 28: ARE YOU READY?
CHAPTER 29: DANGER
CHAPTER 30: WHAT THE HELL
CHAPTER 31: BEGIN
CHAPTER 32: PLANET EXO
CHAPTER 33: TRUTH
CHAPTER 34: ATTACK
CHAPTER 35: TREE OF LIFE
CHAPTER 36: ALONE
CHAPTER 37: GOODBYE
CHAPTER 38: PLEASE WAKEUP
CHAPTER 39: STRANGER
CHAPTER 40: SEHUN(?)
CHAPTER 41: FIGHT
CHAPTER 42: SAD ENDING(?)
CHAPTER 43: THIS IS END
EPILOG
EXTRA CHAPTER 1
EXTRA CHAPTER 2

CHAPTER 21: DANGER

10.8K 1K 18
By monmon_tjoe

Hari sudah beranjak pagi dan Sehun tampak sudah rapi dengan balutan seragamnya. Sebenarnya ini masih terlalu pagi untuk Sehun yg sudah selesai bersiap-siap, tapi ia tidak peduli. Sehun mengambil tasnya dan keluar dari kamarnya sambil membawa buku harian ayahnya.

Sehun tidak pergi keruang makan, ia malah melanjutkan langkahnya menuju parkiran. Sesampainya ditempat parkir, para pelayan membungkuk hormat pada Sehun.

"Aku akan berangkat sendiri kesekolah. Bilang saja pada yg lain jika aku ada tugas dan terburu-buru sehingga tidak bisa pergi bersama yg lain. Tolong ahjussi antarkan mereka sampai selamat disekolah. Arrachi?" Ucap Sehun tegas.

"Nde, tuan muda. Saya akan melakukan perintah anda. Harap tuan muda berhati-hati dalam mengendarai mobil anda kesekolah" jawab pelayan itu sambil membungkuk hormat.

Sehun hanya mengangguk lalu mulai masuk kedalam mobilnya. Tidak butuh waktu lama untuknya keluar dari rumah mewahnya, ia langsung menancap gas dan melesat meninggalkan perkarangan rumahnya.

.

.

Sebelas ksatria lainnya dan juga Yonghwa tampak sudah duduk manis diruang makan. Mereka tampaknya belum mengetahui jika Sehun sudah pergi terlebih dahulu kesekolah.

"Silahkan dinikmati, tuan muda" ucap pelayan yg menyajikan sarapan untuk mereka semua

"Terimakasih ahjumma. Tapi kami akan menunggu Sehunnie dulu" jawab Kyungsoo

"Tapi tuan muda, tuan muda Sehun sudah pergi terlebih dulu kesekolah" ucap pelayan itu.

"Mwo?? Sehunnie sudah pergi?" Tanya Kyungsoo.

"Nde, tuan muda. Tuan muda Sehun mengatakan jika beliau ada tugas yg harus dikerjakannya disekolah" jawab pelayan tersebut.

"Aahhh... Baiklah, kalau begitu terimakasih atas penjelasannya, ahjumma" ucap Suho.

"Nde, cheonma tuan muda. Saya permisi dulu" ucap pelayan itu lalu pamit mengundurkan diri.

"Apakah Sehunnie benar-benar ada tugas? Apakah dia tidak berniat menghindari kita?" Tanya Baekhyun disela-sela makannya.

"Untuk apa Sehun menghindari kita? Kurasa itu tidak mungkin, mungkin saja Sehunnie memang banyak tugas, dia kan masuk kelas favorit" jawab Kai.

"Sudahlah, habiskan sarapan kalian lalu kita berangkat kesekolah untuk menanyakan Sehun perihal dia yg berangkat terlebih dahulu dari kita" ucap Xiumin.

Mereka mengangguk dan mulai melanjutkan acara sarapan mereka. Jujur saja mereka merasa aneh dengan sikap Sehun yg tiba-tiba saja berangkat sendiri tanpa mau menunggu mereka. Padahal biasanya Sehun akan menunggu walau ia punya banyak tugas disekolahnya.

.

.

Sehun memarkirkan mobilnya disuatu tempat yg begitu asing. Sepertinya alasannya mengatakan pergi kesekolah terlebih dahulu karena banyak tugas itu hanya bohong belaka. Ia mulai melihat buku harian ayahnya dan mencocokkannya dengan tempat yg ia kunjungi sekarang.

"Kurasa benar disini.. Tapi darimana aku mulai mencarinya?" Gumam Sehun

Sehun mulai menelusuri bangunan tua yg tampak sudah tidak utuh lagi. Ntah apa yg ia cari dibangunan tua tersebut. Tiba-tiba saja ia merasa jika ada seseorang yg mengawasinya. Sehun mulai waspada, tapi ia tetap memilih untuk berpura-pura tidak mengetahuinya.

Tepat saat itu pula atap bangunan runtuh dan hampir saja menimpa Sehun. Sehun dengan gesit menghindar dan berpikir jika ini pasti ulah orang yg telah mengawasinya.

Mata Sehun terbelalak saat melihat sesuatu yg berkilat dibalik reruntuhan yg hampir menimpanya tadi. Ia tersenyum, sepertinya orang yg berusaha mencelakai Sehun malah tanpa sengaja membantunya menemukan sesuatu yg sedang dicari Sehun.

Saat Sehun hendak mengambil barang itu, tiba-tiba saja ada sebuah panah yg mengarah kearahnya. Sehun segera menghindar dan mencari orang yg telah menyerangnya.

"Pengecut!!! Kau bermain sembunyi-sembunyi. Keluarlah jika kau adalah seorang pemberani!!!" Tantang Sehun.

"Ckk... Sombong sekali kau Oh Sehun.." Ucap seseorang yg tiba-tiba datang dan berjalan kearah Sehun.

Sehun mulai memperhatikan orang bertopeng tersebut, ia seperti merasa mengenali postur orang tersebut. Tapi Sehun tidak ingat siapa orang itu. Apakah Sehun mengenalnya atau hanya sekedar pernah bertemu saja, ia tidak ingat.

"Mau apa kau kesini?" Tanya Sehun datar

"Menghabisimu, Oh Sehun. Akan sangat beruntung karena kau sedang sendirian saat ini, mempermudahkanku untuk menghabisimu" jawab orang bertopeng itu.

"Jangan mimpi!!! Kau terlalu menyepelekanku... Serang saja aku dan kau akan tahu siapa pemenangnya" ucap Sehun

"Ckk.. Dasar sombong!!!" Orang bertopeng tersebut langsung mengeluarkan kekuatannya dan seketika itu pula tanaman yg ada disekitar bangunan tua tersebut langsung bergerak dan melilit tubuh Sehun, bahkan akar pohon itu tampak mencekik leher Sehun.

"Rasakan itu, Oh Sehun!!! Kau terlalu banyak omong!!!"

"Aaaarrgghh....." Sehun mulai merasakan sesak nafas, ia berusaha untuk mengeluarkan kekuatan anginnya agar pohon itu tumbang.

Berhasil, dengan segenap kekuatannya Sehun berhasil membuat pohon itu tumbang dan ia dapat meloloskan dirinya. Sedangkan orang bertopeng tersebut tampak geram karena usahanya gagal.

"Hanya segini kemampuanmu? Kalau begitu sekarang giliranku..." Sehun tersenyum lalu mulai membuat pusaran angin dari tangannya, ia mengarahkan pusaran angin tersebut pada orang bertopeng tersebut.

Orang tersebut terlihat kesusahan untuk menandingi pusaran angin yg telah dibuat Sehun. Bahkan ia tidak bisa mengeluarkan kekuatannya karena dirinya terombang-ambing didalam pusaran tersebut. Merasa terdesak, orang tersebut berusaha melarikan diri dari Sehun, ia harus mencari cara lain agar bisa mengalahkan Sehun.

"Aku akan membalas dendam padamu Oh Sehun. Ingat itu!!"

Sehun tersenyum saat melihat orang tersebut kabur darinya. Ia lalu mengalihkan pandangannya menuju barang yg tadi mencuri perhatiannya. Ia mengambil barang tersebut, itu adalah pena berwarna silver.

"Jadi ini adalah pedang ksatria wind?" Gumam Sehun.

Kemudian Sehun memencet tombol pulpen tersebut dan seketika itu pula pulpen itu berubah menjadi pedang yg terlihat kokoh. Sehun tersenyum dan menggenggam erat-erat pedangnya.

"Aku berhasil menemukannya, appa.. Aku akan menang melawan mereka. Aku janji appa"

.

.

Sebelas ksatria lain sedang berada didalam perjalanan menuju sekolah. Mereka tetap saja berisik selama diperjalanan walau Sehun tidak bersama mereka.

"Aaaaarrgghhh...."

Tiba-tiba saja Tao berteriak kesakitan sambil memegang lehernya. Melihat Tao yg tampak kesakitan, mereka langsung panik dan menanyakan Tao apakah ia baik-baik saja atau tidak.

"Aaakkhh... Apa itu?? Tadi sakit sekali... Hikss... Hyung... Sakit sekali tadi, ada apa denganku?" Tanya Tao saat rasa sakitnya mulai menghilang, bahkan ia sampai menangis.

"Apakah kau sedang sakit Tao? Atau kau punya riwayat penyakit tertentu?" Tanya Kyungsoo

Tao menggeleng, ia merasa jika dirinya sedang tidak sakit dan sebelumnya merasa sehat-sehat saja. Tapi tiba-tiba saja lehernya terasa tercekik walau itu berlangsung hanya sebentar.

"Yeoreobun, apakah Sehunnie sedang dalam bahaya? Maksudku Tao tiba-tiba sakit padahal sebelumnya Tao baik-baik saja. Bukankah kita punya ikatan satu sama lain? Sama seperti waktu aku dulu dengan Xiumin" ucap Suho

Mereka semua mematung mendengar perkataan Suho, mereka baru menyadari jika perkataan Suho ada benarnya. Apakah itu artinya Sehun dalam bahaya? Mereka begitu khawatir dan meminta supir agar mempercepat laju mobilnya agar lebih cepat sampai kesekolah. Mereka khawatir jika Sehun diserang oleh kegelapan karena Sehun sedang sendirian sekarang.

.

.

Mereka telah tiba disekolah, tetapi mereka mengernyit bingung saat melihat jika mobil yg Sehun pakai belum terparkir diparkiran. Apakah Sehun belum sampai kesekolah? Bukankah tadi ia sudah berangkat terlebih dahulu?

Tiba-tiba saja mereka melihat jika mobil Sehun memasuki gerbang sekolah dan mulai berhenti diparkiran. Segera saja mereka langsung menghampiri mobil tersebut.

"Kau kemana saja?" Tanya Kyungsoo sesaat setelah Sehun keluar dari mobilnya.

"Eohh?? Hyung?? Kalian sudah sampai rupanya" jawab Sehun tanpa menjawab pertanyaan Kyungsoo.

"Kenapa tidak menjawab kami, Sehunnie? Kau kemana saja? Kenapa baru datang? Bukankah kau sudah berangkat duluan?" Tanya Jongdae

"Mobilku mogok, jadi aku terpaksa ke bengkel dulu. Wae?" Jawab Sehun datar

"Kau tidak sedang membohongi kami bukan?" Tanya Suho penuh selidik

"Ani, untuk apa aku bohong?" Tanya Sehun balik

"Karena kau bersikap aneh, Sehunnie. Kau tidak biasanya pergi kesekolah sendiri" jawab Chanyeol

"Bukankah aku sudah menyuruh ahjumma dan ahjussi mengatakan alasannya kenapa aku pergi duluan?" Tanya Sehun lagi

"Tapi itu tidak seperti dirimu yg biasanya. Sebanyak apapun tugasmu dan sesibuk apapun kau biasanya kau tetap menunggu kami" sahut Kai

"Mian, aku tidak akan mengulanginya lagi jika kalian khawatir" jawab Sehun

"Apa kau diserang kegelapan?" Tanya Luhan

"Mwo?? Apa maksudmu hyung? Aku baik-baik saja" jawab Sehun dengan wajah datarnya.

"Apa kau tidak bohong? Tadi dijalan Tao tampak kesakitan dan lehernya terasa dicekik. Apa itu artinya saat itu kau dalam bahaya?" Tanya Kyungsoo

Degg..

Sehun lupa jika ia dan Tao mempunyai ikatan batin, pasti Tao tadi mengalami kesakitan saat dirinya diserang oleh pohon hidup tersebut.

"Ani, aku tidak bertemu dengan mereka. Mungkin itu hanya kebetulan. Sudahlah banyak yg harus aku kerjakan. Aku mau ke kelas dulu" jawab Sehun datar, sepertinya Sehun harus berterimakasih pada wajahnya yg memang selalu datar karena itu membuatnya tampak terlihat tidak berbohong dihadapan hyungnya.

Melhat kelakuan Sehun yg begitu menyebalkan dan mencurigakan membuat mereka mendesah kesal. Mau tidak mau mereka harus beranjak dari parkiran dan masuk kekelas masing-masing sebelum bel masuk berbunyi.

Sehun berbalik didepan pintu kelasnya dan memandang punggung semua hyungnya yg mulai menjauh dengan tatapan yg tidak bisa diartikan.

'Mianhae, hyung. Aku tidak ingin membuat kalian terluka. Kali ini adalah urusanku, ini adalah masalahku. Kalian tidak perlu terlibat dan membahayakan diri kalian. Cukup aku saja yg akan menghadapi maut, hyung' batin Sehun.

Sehun kemudian memasuki kelasnya, ia dapat melihat jika si murid baru itu tampak tersenyum dan melambai kearahnya. Tapi Sehun berusaha cuek dan mengabaikan murid baru itu. Ia tetap tidak menyukai murid baru itu dan mencurigainya.

'Postur tubuh orang yg telah menyerangku tadi mirip dengan murid baru itu. Dan lagi kekuatan yg dimiliki olehnya sama seperti kekuatan yg telah menyerang Suho hyung disekolah. Apakah murid baru itu adalah salah satu penghuni kegelapan?' Batin Sehun sambil melirik Jaehyun tajam.

Diam-diam Jaehyun tersenyum samar, ia melihat jika Sehun sedang memperhatikannya. Dan ia mengeluarkan sesuatu dari saku celananya.

'Hiruplah gas beracun ini dan aku akan membuat kalian semua pingsan dan aku akan menyekapmu, pangeran' batinnya.

Tiba-tiba saja asap mulai bermunculan diruang kelas Sehun dan membuat murid-murid didalamnya terbatuk-batuk dan mulai tidak sadarkan diri.

"Uhuk uhukk... Uhukk... Uhukk.." Sehun mulai terbatuk-batuk dan kesadarannya mulai menghilang dan akhirnya ia pingsan.

Jaehyun tersenyum karena rencananya berhasil, ia tentu menggunakan masker agar tidak ikut menghirup gas tersebut. Ia lalu menyeret tubuh Sehun menuju gedung belakang sekolah yg tidak terpakai lagi dan mengikat Sehun disana.

"Apa yg harus aku lakukan padamu?"

Jaehyun melihat kapak yg ada diruangan tersebut dan langsung menyeringai. Ia mengambil kapak tersebut dan mulai melihat Sehun yg masih tidak sadarkan diri.

"Agar kau tidak melarikan diri, aku harus memotong kakimu bukan? Dan agar kau tidak bisa menggunakan kekuatanmu, aku harus memotong tanganmu. Bagaimana?"

Jaehyun tertawa licik, mungkin caranya memang licik untuk menyingkirkan Sehun. Bagaimana mungkin seorang perwira muda sepertinya malah menyerang lawannya yg sedang dalam kondisi tidak sadarkan diri. Tapi ia sudah tidak peduli, cara licik, kotor atau apapun ia tidak mempermasalahkannya, yg terpenting baginya adalah menyingkirkan pangeran sombong yg kini ada dihadapannya.

"Ucapkan selamat tinggal pada kaki dan tangan busukmu, pangeran" Jaehyun mengayunkan kapak itu kearah kaki Sehun

TBC

Adakah yg menunggu lanjutan ff ini?

Jika nggak apa aku hapus aja ff ini?

Aku males update kalo gak ada yg minat, jadi lebih baik aku hapus

Gimana?

Vomment kalo mau lanjut

Dan tolong tanggapannya

Gomawo

Continue Reading

You'll Also Like

Fantasia By neela

Fanfiction

1.7M 5.2K 9
⚠️ dirty and frontal words 🔞 Be wise please ALL ABOUT YOUR FANTASIES Every universe has their own story.
2.6K 346 17
Tentang tiga kakak beradik yang pernah sedekat nadi namun perlahan menjadi sejauh matahari. Perjuangan si sulung mempertahankan keluarga, anak kedua...
43.1K 924 31
ONE SHOOT WARNING❗ AREA 21+ ⚠️❗ HOMOPOBIC HARAP MENJAUH BOCIL DI BAWAH UMUR LARANG MENDEKAT HARAP BIJAK MEMILIH BACAAN
91.4K 10.7K 95
"Terimakasih adek sudah bertahan" -Bang Cheol "Mas bangga sama adek" -Mas Han "Adek, kamu hebat" -Mas shua "Ayo kita buat kenangan indah bersama" -B...