Why Do You Love Me?

By bukanauthor_

181K 8K 1.2K

=>Raya MakaisarTesya<= Aku sangat menyayanginya begitupun sebaliknya. Dia adalah manusia yang selalu mengelua... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 23
Part 24
Part 25
26
Part 27
Part 28 (Lonely)
Part 29
Part 30
Part 31 (Jangan marah)
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
FYI
37
Cerita baru dan seru
Raya dan Tesya comeback
info hihi

Part 22

3.4K 177 7
By bukanauthor_

Hallo, ini siapa yaa? " Samar-samar terdengar suara Tesya.

"....."

"Ohh, Sherin, dia masih tidur" Tesya.

Mataku otomatis terbuka lebar saat mendengar nama Sherin. Duhh, semoga Tesya tidak curiga. Ehh memangnya curiga apa? Mungkin maksudku semoga dia tidak cemburu.
Aku kembali memejamkan mataku, berpura-pura masih tertidur pulas.

"Sherin? Siapa yaa? Kok baru denger namanya" ucapnya masih memegang ponselku. Aku memicingkan mata untuk melihatnya.

Tesya kembali tertidur malas-malasan disampingku. Dia mengelus wajahku dari puncak rambut hingga terdiam dibibir. Tanganya terasa dingin, sangat dingin. Sepertinya baru saja selesai solat subuh. Aku masih berpura-pura tidur pulas. Sedang tangan kanannya masih menindih wajahku. Hembusan nafas hangatnya mengibas permukaan kulitku. Detik ini aku merasakan bibirnya menempel dibibirku. Aku sudah tidak bisa berpura-pura lagi kali ini aku mulai membuka mataku dan menatapnya penuh rasa kasih sayang ini. Dia melepaskan beberapa detik ciumannya dia terseyum sangat manis. Tesya sangat luar biasa.

"Aku sayang kamu" bisikku pelan dengan khas suara baru bangun tidur. Suara yang belum sempurna. Namun, kata yang sku barusan terfengar olehnya itu sangat sempurna.

"Sayang kamu juga" bibirnya tepat menempel dibawah telingaku. Lalu bibirnya kembali mendarat dibibirku. Bibirnya yang terbilang sexy nan menggoda ini selalu mengalahkan segalanya, aku selalu dibuat nyaman senyaman-nyamannya dari yang ternyaman.

Kemudian kami berpelukan yang ditumpuh oleh selimut tebal miliknya ini.

"Ohh iyaa, tadi ada yang nanyain kamu, dia cewe " Tesya tampaknya santai memberitahu info ini, namun matanya berkata lain. Aku dapat membacanya.

"Siapa? Masa, subuh-subuh gini sih " Aku berkata seakan aku tidak tahu.

"Namanya Sherin," Tesya

"Ohh Sherin, dia member baru di eskul sayang" aku ber'Oh ria mengusap kedua pipinya dengan kedua tanganku.

"Ohh gitu, kirain " bola mata hitamnya ditempatkan diatas, seakan matanya brrkata 'Kirain dia pacar baruku" Haha.

"Sayang, aku minta sama kamu, kamu jangan mudah cemburu yaa . Kamu gak akan pernah terganti oleh apapun wujudnya . Aku bakal tetep sayang kamu . Selalu. Kamu harus tau itu dan kamu harus yakin. Always trust me. Ok? " Memang, aku yakin aku sangat menyayainya. Aku bahkan tidak bisa dengan mudah meninggalkannya.

"Ok honey, aku genggam kata-kata kamu, disini" Tanganku ditempatkan didadanya , sangat terasa detakan jantungnya oleh tanganku sendiri. Dan you know? Tanganku didadanya, so? You know lah. Haha . Upszzz

"Nah gitu dong, anak pintar, haha " Tanganku kali ini mencubit hidungnya.

****

Siang kali ini aku berencana menonton film horor di bioskop. Rencana ini memang sudah kami rencana malam tadi.

"Aku udah siap nih " ucapnya, Tesya mengenakan dress pink pucat dengan rambutnya kriting gantung dan polesan make-up naturalnya. Dia sangat terlihat sangat cantik dipandang .

"Dasar cewe kalo dandan lama " aku langsung bangkit dari kursi seraya menceramahinya.

"Kan kamu juga cewe kali, gimana sih, tapi potongannya hampir kek cowo . HAHAH" Wah parah dia menertawaiku. Dia menertawaiku dengan gayaku yang hanya mengrnakan Lev's hitam panjang, kaos putih dan dibaluti jacket lev's berwarna abu-abu pudar. Sedang rambutku yang tak terlalu panjang ini ku biarkan terurai dengan ditambahkan topi pink bercorak terkorak. Hey, guys? Penampilan gua kayanya absurd yaa? Wkwk

"Daripada kamu, cemburuan Haha" aku mebalas ejekannya.

"Yeyy, cemburu kan tanda cinta " Tesya mengatakan kalimat itu dengan ekspresi lucunya.

"Hahahaha, udah ahh kita langsung jalan aja yukk" aku mengandeng tanganya dab segera mengusur dia masuk kedalam mobil.

Selama kali dijalan, kami hanya berbincang
Mengenai film horor.

Setelah mobil ini terparkir aku dan Tesya segera membeli tiket untuk kami berdua. Dan kali ini kami tinggal mencari tempat duduk . Kami berada dijajaran kursi ke tiga dan baris ke enam . Aku dan Tesya duduk santai. Tiba-tiba ada sebuah ponsel jatuh tempat didekat sepatuku dengan sigap aku langsung mengambilnya, namun tangan halus datang dan kami berpegangan saling menatap.

"Kak Raya? Nonton juga? " Sherin? Kenapa dia bisa disini?

"Ehh Sherin? Kok kamu bisa disini? Ngapain? " aku rasa pertanyaan ku bego semua.

Kali ini kami duduk kembali dan aku memberikan ponselnya. Tesya hanya melihat kami biasa saja sesekali dia tersenyum pendek.

"Yaa mau nonton lah kak, " Jawab Sherin tampak heran dengan pertanyaanku. Aku gugup seperti ini karena aku khawatir Tesya akan mengekuarkan jurus 'ngambek'nya.

"Ohh iya yaa, hehe . Oh yaa Sya . Kenalin ini Sherin . Dan ini Tesya yaa Sherin " aku mencoba mengakrabkan mereka sebelum filmnya dimulai.

"Ohh iyaa sebelumnya kita juga pernah beberapa kali bertemu, kan? " Tanya Sherin pada Tesya lalu dia melirikku.

"Hmm, iyaa yaa . Tapi kita belum tau nama aja" Tesya tersenyum, akhirnya dia menerima Sherin dengan baik.

"Ehh ehh, filmnya udah mau mulai tuh . Sstt jangan berisik. " Aku, Tesya dan Sherin duduk kembali dengan santai dan menunggu filmnya diputar. Lampu sudah mulai tedup sehingga untuk menambah hidup suana film horror ini.

Sekarang filmnya sudah menjalar pada suasana menyeramkan dan detik detik suara mengerikan pada film horror ini mulai bermunculan . Tesya berada berada disamping kananku dengan posisi bersenyembunyi, menempatkan kepalanya sejajar dengan pundak kananku.

Sedangkan Sherin berada disamping kiriku hanya dengan memasang posisi dekat denganku saja . Disaat ditakut ada adegn dimana gosh datang dia hanya menutup dengan kedua tangangan. Beda dengan Tesya saat dua melihat gosh tersebut dia langsung memelukku meminta perlindungan dan sedangkan aku, pastinya aku lebih memihak pada Tesya.

Adegan yang sangat menyeramkan ini datang kembali, apa lagi wanita dalam film itu sedang di kejar-kejar oleh hantu yang terus mengejarnya. Sebuah akar hutan menangkap kakinya dan kemudian wanita itu terjatuh dipermukaan semak-semak. Terlihat hantu itu membelakangi kamera lalu dia sedang membungkuk dihadapan gadis itu gadis itu tampak sangat ketakutan sekali. Suara semakin terdengar sangat keras dan mengerikan Tesya mempererat pelukkannya sedang Sherin hanya menutup wajahnya dengan kedua tangan beda dengan posisi yang tadi saat ini posisi bertambah dia sedikit menyender dibahuku. Dan ..... WAARRRRRRRRRHHHHHH!

"Aaaaaaaaaaaa" Penonton serempak berteriak serempak saat melihat wajah hantu itu. Kecuali aku, Aku rasa itu tidak terlalu menyeramkan kan.

Tesya mempelukku semakin erat dan menempatkan wajahnya dipinggir ketiakku. Tangannya melingkar diperutku. Aku menempatkan tanganku ditangannya yang melingkar dan aku merakan ada tangan lain juga ikut serta dalam moment ini. Tidak mungkin jika Tesya menempatkan kedua tangangan sekaligus diatas perutku. Itu adalah posisi kurangnya nyaman . Tangan kirinya berada dibawahkan? Dipinggangku. Perlahan aku melirik kesamping kiri. Ahh ternyata Sherin. Untung saja tangannya tidak bersentuhan dengan tangan Tesya. GAWAT KALO IYA!

Gini posisi menegangkan mulai memudar, Sherin kali dengan posisi awalnya lagi, Tetapi Tesya masib menempelkan kepalanya dipundakku. Sesekali aku menusap tangannya. Karena adengan ini adalah adegan sosweet. Dimana seorang pria itu mengecup gadis yang diselamatkan olehnya saat gadis itu dikejar-kejar hantu. Dimulai dari mencium keningnya, hingga kali ini kembali mendarat dibibirnya yang tampak kenyal itu. Lalu kemudian turun ke leher, gadis itu tampaknya sangat menikmati setiap sentuhan yang diberikan oleh pria itu.

Wanita itu yang hanya mengenakan kain hampir transparan itu memperlihatkan semua keindahan pada tubuhnya. Oke, didunia film gua berani liat tapi kalo udah nyata jangan dulu deh . Hehe.

Pria tersebut mulai menbukai baju tipis wanita yang berada dihadapannya. Kemudian dia menyentuh beberapa bagian yang istimewa pada wanita itu . Dari mulai di atas sampai ke ujung kaki. Gilaaa lapan belas keatas :v Rasanya aku tidak bisa menyimpulkan lebih lanjut kawan. WKWK

*****

Tesya POV

Akhirnya acara kami sudah selesai, film yang sangat menyeramkan dan juga so sweet tentunya . Dan kami terjebak di film 18+ , kami tidak tahu karena film ini film baru . Dengan terpaksa kamu melanjutkan menonton sampai habis. Padahal diantara kami yang sudah umurnya 18 hanya kak Raya saja. HAHAHA.

"Sayang cari makan yukk" ucap kak Raya tidak memikirkan suasana. Padahal disini ada Sherin . Yaa, Ternyata gadis yang pernah menolong kak Raya itu bernama Sherin. Tampaknya dia baik. Yaa boleh ku akui dia cantik.

Sherin heran mendengar ajakkan kak Raya. Mataku menatapanya seakan aku memberi kode keras.

"Sya Yang comel, itu kan singkatannya . Masa lupa sih, hahah " kak Raya tertawa tidsk jelas.

"Ohh iya yaa, haha " aku menggarus kepalaku yang selalu terawat bersih ini.

"Haha kalian lucu yaa " Sherin juga ikut tertawa mungkin untuk menetralkan suasana kembali. Tapi, apakah Sherin benar-benar tertipu?

"Yaudah kita makan yuk, kasian kak Raya udah kelaperan. Yukk kak" Sherin

"Ini yang punya acara siapa sih? Suee! " gumamku dalam hati.

"Hmm I iyaa hehe, yuk " Kak Raya digusur okeh Sherin sedangkan aku? Jelas, aku berada dibelakang mengekor mereka sampai ditempat makan.

"Kak Tesya kok masih berdiri, duduk sini " Sherin menepuk kursi disampingnya.

"Iyaa iyaa " aku menuruti perintahnya dan duduk disampingnya dan memberu senyuman.

"Kalian mau pesen apa? " Tanya kak Raya kali ini bersuara . Wajahnya terlihat lucu dia seperti sedang memikirkan sesuatu . Sepertinya dia khawatir aku akan marah padanya. Hahaa...Padahal aku rasa ini masih biasa saja .

"Apa aja deh yang bikin kenyang kak, " Aku menyerahkan semua ini padanya karena dia selalu pintar dalam memilih makanan enak.

"Aku juga kak" Sherin nyengir terlihat sangat lucu.

" ihh gimana sih? Kok malah terserah semua. Tapi, oke gpp" kak Raya pergi memesan sesuatu dikedai lumayan besar ini.

"Sherin? Kamu yang nelpon kak Raya tadi pagi yaa? " dia menoleh dan tetap menghadap ke arahku.

"Iyaa kak, kok kakak tau? Ohh jadi kakak yang jawab tadi pagi" bagaimana ini? Dia menjawab pertanyaannya sendiri.

"Hmmhaha iyaa iya, dia nginep dirumahku . " Aku melihat matanya beda sekali seperti ada yang dia pikirkan.

"Emm gitu yaa" dia menganggutkan kepalanya.

Tak lama kemudian pesanan sudah datang dan berada dihadapan kami masing-masing . Menu kali ini adalah Surabi dengan bermacam rasa. Tidak pernah meleset, ini rasanya enak . Hehe

Kami terus melahap makanan ini dengan berbincang sedikit berbincang mengenai film tadi. Dan memberikan beberapa info disekolah kami. Sesekali ditengah perbincangan kami ada saja yang membuatku cemburu. Tapi, aku harus positive thinking karena Sherin belum tau apa-apa tentang hubunganku dan kak Raya.
Aku tertawa saat ada sebuah perbincangan yang lucu . Namun, hatiku sedikit ada yang menganjal. Rasanya hari ini tak sepenuhnya sempurna. Tapi, aku melihat wajah kak Raya dan Sherin tertawa lepas. Hmm, I'm OK :)




Hollaaa? :D I'm come back wkwk maaf yaa update gak bisa hiatus lama-lama ternyata :v

Fyi nih, author bakal adain kuis diakhit part nanti . Hadiahnya gak banyak kok. Paling kuota 1 gb . Hehe.

Syaratnya ini khusus untuk followers hehe.
Ini sebagai tanda penghargaan kecil aja karena kalian udah mau rela baca dan vote cerita absurd ini. Hehe

Pertanyaannya seputar cerita ini ;;) stay yaa ^^

Buat yang mau aja ;;)

Happy reading guys, miccu ^^

Continue Reading

You'll Also Like

163K 18.6K 69
Ini Hanya karya imajinasi author sendiri, ini adalah cerita tentang bagaimana kerandoman keluarga TNF saat sedang gabut atau saat sedang serius, and...
154K 2.7K 11
suka suka saya.
483K 48.2K 34
Just brothership not bl! Ketika menjalankan misi dari sang Ayah. Kedua putra dari pimpinan mafia Alexander malah menemukan bayi polos yang baru belaj...
216K 20.2K 72
Takdir kita Tuhan yang tulis, jadi mari jalani hidup seperti seharusnya.