Survive (Complete)

By Denz91

3M 174K 4.1K

Warning: 18+ hanya untuk 18 tahun ke atas! *** "Sesuai apa yang sudah aku katakan kepadamu, Athan. Aku tidak... More

1. Prolog
2.Bad Condition
3. Hug Me, Please!
4. Hug Me, Please! (2)
5. Beach
6. But, Why ?
7. But, Why? (2)
8. Whether I'm Fat? Impossible.
9. Asinan Bogor
10. Ikan Gurame Bakar
11. Up to You
12. Sorry, I was Wrong
13. My Spoiled Princess
14. Who am I ?
15. Stop of Your Life
16. Stop of Your Life (2)
18. I don't care
19. Don't Leave Me
20. Sofa
21. Sorry, I Will Go
22. Scared
23. Good Bye, Vanessa
24. Aachen, Germany
25. Aachener Weihnachtmarkt
26. Arghh!
27. Willst Du Mich Heiraten?
28. Mango
29. Penne Pasta Bolognese
30. Alles Gute Zum Geburtstag
31. Alles Gute zum Geburtstag (2)
32. Virgin?
33. Wedding
34. Wedding (2)
35. Cravings
36. Sorry
37. Baso
38. Auf Wiedersehen Mein Mann
39. Accident
40. Sick, Laugh, Sullen, and Love
41. Um Ehrlich Zu Sein (Jujur)
42. Quesadilla
43. Knife
44. Morgenübung (Olahraga Pagi)
45. Help Us, God!
46. Ghazy Islami Ghalibie
47. Neues Leben (Kehidupan Baru)
48. Tea
49. Happy Graduation
50. Infidelity
51. Divorced?
52.Good Bye, Vanessa
53. Tears (my Son)
54. Ich liebe dich, mein Sohn
55. Tears (my Son-2)
56. What? Pregnant?
57. Because Our Son
58. Missing You
59. Forgive Me, Vanessa
60. Please...
61. Please... (2)
62. Baby Girl and Another Man
63. Another Man
64. Worried
65. Happy Family - End
66. I'm Cat Lovers ( Extra Part )
67. Sequel Survive
- Mebarak Stories -

17. My Girlfriend ?

43.6K 2.8K 62
By Denz91

Nathan

Sudah satu jam aku menikmati waktu Istirahatku dengan tenang di sebuah Cafe yang berada di depan Kantor.

Keadaan Cafe yang tenang membuatku pikiranku menjadi ikut tenang.

Sekelumit masalah yang tidak kunjung ku dapatkan bagaimana jalan keluarnya pun membuatku pusing.

Vanessa dengan Keras Kepalanya sulit untukku lawan.

Dia tetaplah Wanita yang ingin selalu dimengerti tapi enggan untuk mengerti orang lain.

Arrgh, mengesalkan.

"Assalamu'alaikum."

Suara salam yang terdengar lembut di Telingaku membuat ku tersadar dari lamunan ku sendiri mengenai Vanessa.

Ku dongakkan Kepalaku ke atas melihat siapa yang menyapa.

Maa Syaa Allah, Gadis yang lemah lembut dan baik Hatinya hadir di depanku.

Dia tersenyum begitu manis ke arahku sambil melambaikan Tangannya di depan Wajahku sendiri.

"Mas Nathan, masih ingat denganku?"

Eh? dia kan?

"Haina kan, ayo duduk. Silahkan duduk." aku mempersilahkan dia duduk di Kursi depan ku.

Sekarang posisi kami berbatas dengan Meja.

Dia meletakkan Buku-Buku yang dibawanya di atas Kursi kosong di sampingnya.

"Darimana dek?" mulai ku buka obrolan menanyakan darimana dia karena sepertinya dia sibuk sekali dengan Barang bawaannya itu.

"Eh, itu Mas aku dari Toko Buku sebelah Cafe. Beberapa Buku harus aku cari karena kebutuhan untuk Ujian besok." jawabnya lembut.

Suaranya nyaris tidak terdengar karena dia terlalu lirih berbicara denganku.

Jika melihat Gadis se sholehah dia, siapapun Lelaki pasti akan menyukainya.

Hati terasa dingin dan pikiran menjadi tenang.

Haina, nama yang cantik dan itu juga terbukti dari Wajahnya yang juga cantik.

Tapi dari penampilan Haina, ada satu yang ku suka yaitu dia yang selalu memakai Hijabnya hingga mencapai Perut.

Semua bagian sensitif dari seorang Perempuan tidak bisa terlihat oleh Mata nakal seorang Lelaki.

Haina adalah Perempuan yang sangat terjaga kesuciannya.

Dia Gadis yang luar biasa.

"Jadi Ujiannya besok ya?"

"Iya. Kalau Mas sendiri disini kenapa?"

"Oh aku sedang istirahat. Itu Kantorku. Kalau kamu main silahkan tapi harus saat aku berada di jam makan siang ya?"

"Iya Mas. Aku juga gak akan ganggu Mas Nathan. Nanti Pacar Mas Nathan yang kemarin marah lagi hi hi." Haina bisa tertawa malu-malu juga.

Dia lucu, manis, cantik, sempurna sekali. Aku menyukainya.

"Pacar yang mana dek?" aku kembali bertanya tapi kali ini Haina sepertinya enggan menjawab pertanyaanku.

"Em, pokoknya yang kemarin setelah nonton Film." dia hanya memberi Clue itu saja.

Jangan-jangan dia berpikir jika aku adalah Pacar Vanessa lagi.

"Yang kemarin bukan Pacar aku, dia Bos aku di Kantor. Lagipula Mas gak mungkin Pacaran sama dia. Siapa Mas siapa dia. Seperti Langit dan Bumi." jawabku apa adanya.

Benar kan apa yang ku katakan?

Siapa aku siapa dia. Kami berbeda, jauh berbeda.

Jadi jika aku ingin memiliki dia sebagai Pacarku, aku harus Tidur kemudian bermimpi dahulu.

Dan akhirnya aku bisa memilikinya menjadi Kekasihku tapi di dalam mimpi.

Hahaha, miris sekali hidupku ini.

"Haina sendiri sudah punya Pacar?"

"Islam tidak pernah mengajarkan seorang Muslim atau Muslimah untuk berpacaran Mas." dia menjelaskan dengan Bibir yang tersenyum merekah.

Jawaban yang keluar dari Bibir Haina membuatku super malu.

Bisa-bisanya aku bertanya kepada Haina mengenai Adat berpacaran.

Dia pasti tidak mengenal istilah itu secara dia adalah Gadis sholehah.

Ajaran Orang Tua nya pasti tidak mengajarkan dia untuk berpacaran. Mungkin kalau aku berniat serius dengan dia, aku harus langsung menikahinya.

Menikah? Ck, itu mimpiku tapi sulit sekali untuk ku gapai di usiaku yang sekarang ini.

"Ta'aruf ya?" aku bertanya karena memang aku tidak tahu.

"Iya. Karena Ta'aruf diartikan sebagai perkenalan. Namun dalam praktek sehari-hari ada yang menggunakan kata taaruf sebagai suatu proses sebelum ikhwan dan akhwat menjalani pernikahan. Dalam taaruf, mereka saling mengenalkan keadaan diri masing-masing, bila cocok bisa dilanjutkan ke proses Khitbah dan bila tidak maka proses akan dihentikan. Mungkin seperti itu secara sederhananya, walaupun pada prakteknya bisa begitu rumit dan kompleks. Kalau Pacaran berbeda lagi Mas."

"Bedanya apa?" aku semakin tertarik mendengar Haina menjelaskan hal mengenai Ta'aruf dan Pacaran.

Selama ini yang aku kenal hanya Pacaran ala anak-anak Remaja lakukan.

Seusiaku saja masih banyak yang suka berpacaran-pacaran.

"Bedanya adalah Pacaran adalah suatu hubungan dekat yang dibuat oleh dua orang (biasanya lawan jenis) tanpa ada ikatan resmi. Biasanya pacaran dilakukan karena adanya rasa saling suka. Dalam pacaran kadang disertai aktivitas yang terlalu intim dan dilarang agama, namun ada juga yang masih bisa menjaga dirinya masing-masing. Dalam hubungan pacaran, bisa jadi ada rencana pernikahan, namun kebanyakan belum memikirkan ke arah pernikahan. Dan bagi yang memikirkan pernikahan pun ada yang mau nikah dalam waktu dekat dan ada yang masih lama rencana nikahnya. Namun, persepsi umum dari pacaran adalah aktivitas intim (kedekatan) yang dilakukan dua orang yang masih belum resmi menjadi Suami Istri. Kedekatan itu bisa kedekatan secara fisik dan bisa jadi kedekatan komunikas." jelas Haina panjang lebar.

Aku hanya bisa manggut-manggut
mencoba mengerti ke arah mana dia ingin memberitahuku mengenai ilmu yang kadang banyak orang sepelekan.

"Kamu banyak memahami ya, andai besok ada Lelaki yang bisa memiliki kamu sebagi Istri pasti akan sangat beruntung."

"Kenapa Mas bilang begitu, aku tidak sempurna kok Mas. Tapi aku ingin menjadi yang lebih baik ke depan. Banyak kekurangan yang hadir di dalam diriku, tapi semua kembali lagi mau dirubah atau tidak."

"Lalu kamu memutuskan untuk mau merubahnya atau tidak?"

"Insha Allah saya mau dan sangat ingin bersungguh-sungguh. Setiap orang memiliki tujuan masing-masing kok Mas. Sama seperti Ta'aruf dan Pacaran, keduanya memiliki tujuan yang berbeda."

"Tujuannya apa dek. Maaf Mas memang benar-benar tidak tahu." tanpa kebohongan apapun, aku benar-benar ingin tahu.

Banyak ilmu yang bisa ku dapatkan dengan Haina saat ini.

"Tujuan Taaruf adalah mengenal calon Istri atau Suami, dengan harapan ketika ada kecocokan antara kedua belah pihak berlanjut dengan pernikahan. Kalau pacaran itu mengenal calon pacar, dengan harapan ketika ada kecocokan antara kedua belah pihak berlanjut dengan pacaran, syukur-syukur bisa nikah dan pacaran lebih kepada kenikmatan sesaat, zina dan maksiat. Mas tahu pasti perbedaan keduanya. Hanya sekarang bagaimana Mas ingin menjalankannya. Yang pertama atau kedua."

Belum aku bertanya kembali mengenai penjelasan Haina, tiba-tiba aku melihat seseorang yang sangat ku kenal berjalan ke arah Mejaku.

Setelah dia sampai di dekatku, dia merendahkan Tubuhnya ingin mendekat ke arahku.

"Hai sayang, maaf membuatmu menunggu lama."

Tanpa aba-aba atau kode apapun, dia menakup Wajahku menggunakan kedua Tangannya kemudian mengecup Bibirku sedikit melumatnya di depan Haina.

Astaga, apa yang dilakukannya?

Berhasil mencium Bibirku, dia mengambil duduk di sampingku tidak mempedulikan aku atau Haina yang melihat dirinya dengan raut Wajah penuh keterkejutan. Tidak berapa lama, dia mengulurkan Tangan kanannya meraih Tangan Haina yang sudah terjulur ke depan dengan otomatis karena Tangan Wanita di sampingku menjulurkan Tangannya ingin bersalaman.

"Hai Haina, aku Vanessa, Kekasih Nathan."

***

To be continue

***

Surabaya, 25 September 2016 ; 21.00 WIB

Salam,

Denz91 ^_~

***

Sumber : http://hendriyana.abatasa.co.id/post/detail/24937/perbedaan-pacaran-dengan-taaruf.html

Continue Reading

You'll Also Like

453K 16.6K 30
[KAWASAN BUCIN TINGKAT TINGGI 🚫] "Lo cuma milik gue." Reagan Kanziro Adler seorang ketua dari komplotan geng besar yang menjunjung tinggi kekuasaan...
2.4M 18.6K 12
Kejadian pembunuhan 2 tahun silam menjadikan Zara korban kesalahpahaman dan terjebak di bawah kungkungan Aldrick, seorang pria yg tampan nan arrogant...
36.7K 8.2K 65
[Berlatar di Amerika] Pertemuan tanpa sengaja yang mengantarkan Kylie Stephanie Caldwell pada sebuah kesengsaraan. Penculikan yang terjadi, membuatny...
865K 36.4K 37
Apa dia marah padaku? Kenapa dia menatapku seperti itu? Aku takut dia tidak menyukaiku, aku takut dia membenciku. "Kenapa harus dia?" DEG! Ucapan ber...