MANGSA KECIL

By LoriusLory8

234K 11.2K 316

Kehadiran Hyuga Ryu,putra tunggal keluarga ryu yang terpandang.yang menginginkan tubuh dan hatinya secara utu... More

SEKAPUR SIRIH
NOW
BEFORE 1
BEFORE 2
BEFORE 3
NOW...
KAU MILIK KU
HARUS BERJUMPA....
FAKTA YANG HAMPIR TERKUAK
TAK ADA PILIHAN
AKU BERSEDIA MENJADI MANGSA MU
KISAH CINTA
SIAPA KAU?
GEMA RINDU...
I,LL RUN
MY PARENTS
MIKO NO RYU
SEKIAN
PILIHAN
SETELAH SEKIAN LAMA....
SAAT INI DAN MASA LALU
TEST...????
KISAH CINTA
PERTEMUAN
???????
PERTEMUAN YANG INDAH

PERTUKARAN

10.2K 510 11
By LoriusLory8

yory merasakan gelombang dejavu yang cukup kuat saat kakinya menginjak pelataran parkir rumah mewah yang terletak di kaki gunung itu. gelombang rasa takut yang tak asing menerpanya.saat mobil jemputan yang di maksud wanita itu membawanya pergi dari teras rumah harapan ,ia tak kan pernah menyangka bahwa dirinya akan di bawa pergi ketempat yang cukup jauh dari ibu kota,mulanya ia menduga ia akan di antarkan ke rumah keluarga ryu, atau ke kantor tempat tuan muda hyuga bekerja,atau mungkin ke sebuah tempat yang masih merupakan daerah perkotaan.

"tuan muda menunggu anda di dalam." ucap supir yang membukakan pintu.

" tunggu."pinta yory memegang pintu mobil untuk bersandar,kepalanya terasa pusing oleh sensasi-sensasi aneh...ia tahu,ia pernah ketempat ini,dan dia ingat perasaanya saat itu...ia ketakutan....sangat takut,dan dia tak bisa melawan karena ketiga pemuda yang tubuh dan tenaganya jauh lebih kuat darinya...ia ingat bagai mana ia di seret masuk kedalam sebuah kamar di dalam rumah ini dan menerima pengancaman sebelum akhirnya ia di dandani seperti seorang gadis.

" anda,baik-baik saja." tanya supir,melihat tamu tuan nya terlihat pucat dangan napas tak terartur.

" y...ya.....ya,saya...tak apa-apa.." gumam yory mencoba untuk menguatkan dirinya,karna saat ini ia tak boleh lemah,ia harus kuat demi masa depan rumah harapan. alasan yang cukup kuat untuk membentengi dirinya dari gema masa lalu....ia meremas bagian depan rompinya berharap cengraman itu sampai ke dalam jantungnya.ia melangkah. memasuki teras rumah dengan satu pertanyaan di dalam benaknya...kenapa ia lupa kejadian itu...kenapa ia sampai lupa....

ia menyadari pakaian yang ia kenakan saat ini sangat tidak cocok untuk bertamu ke rumah besar ini ,seandainya ia tahu akan di bawa ke daerah pegunungan ia akan mengenakan jaketnya.dan tentu saja pakaian yang layak,tapi hanya pakaian ini yang terbaik yang ia punya celana jeans hitam dengan kaos putuh bersih tanpa motif dan untuk menutupi ketipisan kaos itu yory mengenakan rompi hitam di atasnya membuat penampilanya sedikit rapih dan sopan.

tangannya terangkat untuk mengetuk pintu besar berukir itu untuk mengetuknya,namun seorang wanita cantik berkaca mata,telah membukakan pintu itu,membuat yory mengurungkan niatnya ,wanita itu menatap yory dengan sinar mata tegas dan menyelidik,namun sesaat kemudian ia menatap yory dengan sinar mata yang lembut dan tersenyum,ia bahkan membungkukan tubuhnya menghormat ke pada yory.

"selamat malam tuan yory.'ucapnya,membuat yori menunjukan raut wajah aneh saat wanita itu menghormat dan memanggilnya tuan.

" ...saya ingin bertemu dengan tuan muda."

" tentu,silahkan..." wanita itu melangkah lebih dulu,di depan yory mempersilahkan yory untuk mengikutinya. yory mengikuti wanita itu memasuki ruangan tamu yang elegan bernuansa natural itu...tapi tak urung matanya menatap sebuah pintu kamar di salah satu dinding ruang tamu...pintu sebuah kamar tempat dia di rias sambil mengenakan sebuah gaun wanita,sebelum....

mata yory bergerak seakan tengah memandangan bayangan dirinya tengah di tarik menuju lantai kedua rumah ini dalam balutan sebuah gaun...saat itulah pandangan matanya beradu dengan pandangan wanita cantik yang berada di tengah anak tangga.

wanita itu menatap heran karna yory menghentikan langkahnya dan bergerak gelisah di bawah sana...."anda baik-baik saja.."tanya nya melangkah turun menghampiri yory.

yory menggerakan tubuhnya gelisah...instingnya berteriak keras...lari!...lari.!!..bahaya...lari!!

namun kesadaranya berkata.....kalau kau mundur , kau menghancurkan rumah harapan

ya rumah harapan...aku harus membantu menyelamatkan rumah ku. bathin yory. ia menarik nafas dalam-dalam berusaha menenangkan dirinya.sentuhan lembut di bahunya membuat kesadaranya kemabali.

"aku tak apa-apa...."bisik yory menghapus keringat di kheningnya.. lalu memberi tanda agar wanita itu menunjukan jalannya.wanita itu menganggukan kepala lalu melangkah di di sisi yory.ia membawa yory ke sebuah pintu kamar dan mengetuknya .

saat terdengar perintah dari dalam untuk masuk...wanita itu masuk kedalam meninggalkan yory seorang diri di depan pintu...yory lega karna arah ruangan ini berbeda dengan arah ruangan yang terpatri dalam memori yory...ruangan ini tak ada dalam lembar memorinya,membuat yory sedikit tenang karna ia tak harus menjalani perang bathin lagi.

wanita itu keluar, menutup pintu,membungkuk sesaat pada yori sebelum meninggalkan yori seorang diri disana tanpa kata-kata,tak lama seorang pria kurus berkaca mata keluar dari balik pintu kamar itu..mempersilahkan yori untuk masuk,sementara dia pergi setelah menutup pintu.

kini di tuangan itu hanya tinggal dirinya dan tuan muda hyuga yang tengah duduk bersandar di kursi kerjanya dengan perasaan lelah..dia melonggarkan dasinya sambil memejamkan matanya.

hanya ada kesunyian di antara mereka...yory melihat hembusan angin menerpa daun-daun di balik dinding kaca yang menyuguhkan pemandangan alam yang perlahan di tutupi kabut...suasana semakin gelap..lampu-lampu di taman mulai di nyalakan satu persatu menyuguhkan keindahan malam yang tertutup kabut di malam hari.

tiba-tiba tirai biru bergerak,menutupi seluruh dinding kaca.memutuskan pandangan yory ke dunia luar.membuat yory terkejut dan reflek memandang tuan muda hyuga yang ternyata tengah menatapnya denga sebuh rimote kecil hitam yang di arahkan ke jendela...

"kau datang kemari bukan untuk melihat pemandangan,bukan..." ucap suara berat hyuga...padahal baru tadi pagi mereka bertemu dan bercinta...namun entah kenapa rasanya sudah sebulan yory tak bertemu dengan pemuda tampan itu,ada perasaan rindu terselip di antara rasa takutnya...atau tepatnya....rasa takutnya berhasil mengusir pergi rasa rindu yang tiba-tiba muncul di relung hatinya.

yory menganggukan kepala dalam diam...

"katakan ..." ucap hyuga,sambil melempar jas mahalnya di sandaran kursi dan dasinya ke atas meja.ia berjalan kedepan meja kerjanya sambil melepas tiga kancing kemeja putihnya dan duduk bersandar di tepi meja ,melipat dadanya di depan dada,bidir dengan gaya santai saat ia menyilangkan kakinya.menghadap yory yang nampak gugup.

apa hyuga tidak tahu kalau tingkahnya itu dapat membuat kaum hawa memekik histeris,dan meloncat kedalam pelukanya atau mungkin hyuga memang mengetahuinya.karna itu ia melakukannya dengan penuh percaya diri di hadapan yori ,seandainya rasa takut dihati yory tidak sebesar saat ini..ia pasti sudah tersipu malu melihat gaya yang menjadi impiannya itu untuk memikat kaum hawa...dulu...sebelum pria di depannya memerkosa hati dan jiwanya.

" pe..peng...guna tanah...rumah harapan." ,ya tuhan....suaranya terdengar mencicit,bahkan di telinganya sendiri....ia tidak boleh menunjukan kelemahannya saat ini...ia harus kuat. yory menegakan tubuhnya dan membesarkan nyalinya"sa...saya...ingin membicarakan tentang penggunaan hak ru...mah... har.......pan" yory mengulang ucapanya..namun nyalinya kembali ciut...dan ia mengucapkan kalimat terakhir dengan terbata-bata dan hampir berbisik,saat ia melihat hyuga,menatapnya dengan intesitas yang tajam.seakan-akan hyuga dapat melihatnya dengan jelas hingga ke dalam jantungnya...sementara yory hanya menundukan kepala menghindari tatapan itu...

"maksudmu...izin guna tanah yang di berikan keluarga ryu kepada kepala panti mu..." ulang hyuga,yory menganggukan kepala..memaki dirinya yang lemah....

"ada apa dengan hak guna itu..." tanya yory sambil tetap dalam posisi yang sama,dengan nada seolah-olah ia tak tahu apapun yang telah terjadi...yory mengangkat wajahnya menatap hyuuga.

"bukankah,kalian akan mencabut izin dan akan meratakan panti asuhan itu.." tanya yory.

"kalau...'ya'...kenapa?...itu hak kami sebagai pemilik..."senyum sinis mengembang di bibir seksinya itu...bulu-bulu halus di tubuh yory meremang,saat terbayangan bibir itu telah menghisap bagian terpenting di tubuhnya.

"ka..kalian tak dapat berbuat seperti itu.." protes yory mencoba menyingkirkan bayangan-bayangan saat mereka bercinta tadi pagi...yang mengacaukan konsentrasinya.

hyuga tertawa kecil dia bangkit dan berjalan ke sebuah meja kecil di mana telah tersedia sebotol minuman dan dua buah gelas bening.yory tak tahu jenis minuman itu.tapi yory dapat menduga harga dari minuman itu pasti mahal...

"kenapa tidak bisa...tanah itu milik kami..." hyuga membuka tutup botol dan menuangkan isi botol yang berwarna merah itu ke gelas kaca bening di hadapannya,sebelum menutup kembali botol itu dan meletakannya di tempat semula...sekarang ia duduk bersandar di pinggir meja itu dengan mencengram leher gelas.di tangannya.setelah ia menyesap minuman itu.mentapa yory yang gugup  dan salah tingkah..

"itu...itu memang tanah kalian,tapi...tapi kami sudah lama tinggal di sana...beri kami kesempatan...untuk tetap menggunakan tanah itu..atau...atau izinkan kami untuk membeli tanah itu..."pinta yory,menyampaikan ide yang tiba-tiba terbesit di benaknya,hanya untuk membuatnya kembali memaki dirinya atas ucapanya akan ide itu...membeli tanah itu...yang benar saja yory,untuk memenuhi kebutuhan bulanan panti saja masih harus mengandalkan bantuan donatur....jangan mimpi untuk membeli tanah yang pasti di hargai sangat mahal itu...

yory menyiapkan diri menerima tawa merendahkan dari hyuga...namun yang ia dengar hanya gumam ...mmm..datar dari mulutnya.

suasan kembali sunyi,di antara mereka.benar-benar sunyi.seandainya ada orang yang berusaha menguping pembicaraan mereka.orang itu pasti akan mengira tidak ada orang di ruangan itu.

"kalian mau membeli tanah itu,apa kalian mampu..." akhirnya hyuga bersuara memecah kesunyian.dengan nada suara yang meremehkan.yory tertunduk dalam-dalam dan menggeleng lemah...

"tapi,paling tidak...izinkan kami untuk tetap berada di sana..." bisiknya.

"tidak bisa..." jawab hyuga tegas.

ucapa hyuga seperti palu hakim yang memutuskan hukuman mati kepada dirinya.kedua bahu yory turun,perlawanannya tak ada arti lagi...apapun yang akan dia katakan tak kan berarti apapun selamat tinggal rumah harapan...

"kau berjanji...tak akan mengganggu rumah harapan jika aku kembali bukan." bisiknya hampir tak terdengar.

"aku menepati janji ku...dan seorang ryu selalu menepati janjinya..." hyuga mengangkat gelasnya memandang tubuh yory yang terpantul di dalam gelas,lalu mencium gelas itu,memejamkan mata merasakan kehangatan tubuh yori di bibirnya,sebelum menenggak habis isi gelasnya dan meletakannya di atas meja.

"tapi kau telah menyakiti penghuni rumah harapan dengan mengusir mereka..." marah yory,yang tak tahan lagi menjadi seorang pesakitam

" aku tak pernah mengusir mereka..."

"ya..kau..."yory bergerak gelisah,merasa percuma menghadapi kepandaian tuan muda yang telah ahli dalam bernegosiasi dalam segala hal,berbeda jauh dengan dirinya...

"kalau kau tak ingin pindah dari tempat itu...kau bisa membeli tanah itu..akan ku jual pada mu.."senyum hyuga ,senyum yang di mata yory penuh dengan intrik dan jebakan...

"sudah ku katakan ,kami tak kan sanggub membelinya...kami tak punya cukup uang untuk membelinya." ...dan tak akan pernah memiliki cukup uang..tambah yory dalam hati.

"aku tak mengatakan akan menjual tanah itu kepada KALIAN....aku menjualnya kepada MU.." hyuga menekankan kalimat terakhir yang ia ucapkan.

yory menetapnya ada pengharapan tapi juga kebingungan dan keputus asaan di sana.hyuga mengetahui dengan pasti yory tak kan pernah sanggub membeli tanah itu meski dengan mencicilnya dari hasil kerjanya...dan hyuga mengetahui kalau yory sangat menyayangi rumah itu karna dia besar di sana...

hyuga kembali melangkah kearah mejanya,dari atas meja dia mengangkat sebuah amplop besar berwarna coklat dan melambaikannya ke arah yory, ia bersandar santai kembali ke posisi saat sebelum ia meninggalkan meja...hanya kali ini amplop besar berada di tangannya.

"kalau kau tak bisa membeli tanah itu dengan uang,aku tak berkeberatan jika tanah itu di tukar dengan sesuatu yang lain..." ia mendapat perhatian penuh dari yory. "di dalam amplop ini berisi surat-surat kepemilikan tanah.bisa kau miliki saat ini juga jika kau memberikan sesuatu yang berharga..."

"apa yang anda inginkan?..."

"apa yang bisa kau tawarkan padaku?."

yory terdiam memikirkan hal yang berharga yang bisa ia tukar dengan surat-surat itu ."saya tak tahu...mungkin wanita,atau permata....atau tuan ingin mutiara asli dari laut...."...ok itu konyol,bagai mana jika tuan muda benar-benar menginginkan seorang wanita...tentu saja ia akan minta bantuan henry,dia memiliki banyak kenalan wanita cantik...kalau permata..mungkin dia harus menghubungi salah satu pencuri kenalanya...atau mutiara...ia punya kenalan teman yang bekerja di penyewaan alat selam..dia bisa meminjamnya.

"yang kau tawarkan dapat dengan mudah ku miliki,tanpa aku harus bergerak dari tempatku berdiri saat ini." ucap hyuga,dan faktanya benar apa adanya,ia anak orang kaya, putra tunggal dengan warisan yang berlimpah,serta kecerdasan otak yang bisa membuat uang mengalir padanya.apapun yang ia inginkan pasti akan ia dapat hanya dengan menggerakan jarinya .

yory menggeleng lemah, semua yang bisa di andalkan dan berharga untuknya dapat dengan mudah di miliki tuan muda..situasinya saat ini sama saja mengajarkan ikan berenang.

"saya tak tahu..."bisik yory .entah kenapa jarak dirinya dengan surat-surat tanah itu kembali menjauh setelah sesaat mendekat.

"bagai mana dengan dirimu." tunjuk hyuga.kearah yory

"dengan saya..''ulang yory tak mengerti

"iya,surat ini di tukar dengan dirimu...kau jadi miliku dan surat-surat ini jadi milik mu.."

ucapan itu menghentakan kesadaran yory,seakan ada gunturmembahan saat itu di luar sana.

"a... ma maksud anda."

"sudah jelaskan....kalau kau bersedia menjadi miliku,maka surat-surat tanah ini akan menjadi milikmu,yang pasti akan menjadi penyelamat rumah panti asuhan itu," hyuga menatap dengan bersungguh-sungguh.

"anda...anda bergurau ...tak mungkin pria seperti anda...'' yory kehabisa kata-kata.bergerak gelisah dengan wajah pucat.dengan kesal ia memutuskan untuk meninggalkan tempat yang membuatnya gila ini.

"selangkah saja kau meninggalkan ruangan ini...perjanjian kita batal,dan akan ku pastikan besok rumah panti asuhan yang bernama 'rumah harapan' telah rata dengan tanah." hyuga melangkah ke sebuah lukisan mendorong lukisan itu kesamping dan nampak sebuah pintu berangkas di sana.ia menekan beberapa digit dan pintu itu terbuka,ia meletakan amplop coklat itu di sana dan menguncinya,lalu membenarkan lukisan ke posisi semula.

saat ia berbalik ia mendapatkan tubuh yory masih berdiri mematung di depan pintu.senyum kemenangan terpancar di wajahnya...

"pa...paling tidak,beri saya waktu untuk memikirkanya..." pinta yory dengan suara putus asa.

"tidak bisa...malam ini aku sedang bergairah dan aku ingin memeluk seseorang hingga pagi di atas tempat tidurku.." hyuga mengerang sambil memijit lehernhya yang tak pegal ,ia tengah merenggangkan tubuh saat yory membalikan tubuhnya .

"ka...kalu begitu,akan saya carikan wanita untuk anda.." usul yory setelah menelan ludah melihat ketangguhan otot dada tuannya saat ia merenggangkan tangannya kesamping kiri dan kanan tubuhnya.

"aku tidak butuh wanita...the one a want is you..."menatap yory penuh hasrat dan kelembutan.

"kemari lah.." pintanya

yory menggelengkan kepala ,ia mundur sampai punggunya menyentuh pintu."i ...ini salah...ini tak benar..aku..aku ini seorang pria,dan anda...."

"siapapun yang melihatmu juga mengetahui dengan jelas bahwa kau seorang laki-laki...."balas hyuga ,santai..mulai melepas sisa kancing kemejanya.'' kalau kau menolak kau bisa bebas keluar dari rumah ini ..dan aku tak akan mengejar mu...itu janjiku...tapi aku tak janji"...mengambil hp nya dengan perlahan seakan-akan ingin membuat yory melihat apa yang sedang ia ambil saat ini..."aku tak janji, dengan kondisi rumah kesayangan mu itu ,akan tetap utuh saat kau tiba nanti.."

tubuh yory gemetar.ia bagaikan di dua persimpangan terjal yang di setiap ujung jalan adalah kematianya.ia tak bisa memilih salah satunya dan ia di paksa memilih saat ini...rumah panti asuhan tempatnya tumbuh dan besar di mana dua puluh anak yang bernasib sama denganya bernaung dan di sisi lain...dirinya,perasaannya,harga dirinya...

kedua matanya terasa panas ia benar-benar menghadapi jalan buntu...apa yang harus ku lakukan..rintih hatinya .

yory menjatuhkan tubuhnya di ats lutut di hadapan hyuga dengan air mata tak berdaya mengalir di pipinya,ia seorang laki-laki..yang menyerah pada takdir." saya mohon tuan muda...memikirkan kembali keputusan ini.." di saat hyuga tak bergerak.ia meletakan kedua tangannya di lantai...terhina sudah...sekarang ia merunduk seperti seorang budak memohon pengampunan kepada majikannya...pada akhirnya ia sendiri yang memohon pengampunan kepada orang yang telah memangsanya.

sepasang tangan mencengram pundaknya dan menariknya untuk berdiri,hyuga tersenyum menang di depanya " sudah ku katakan ,keputusan berada di tangan mu. kau yang menentukan..." hyuga melingkarkan tanga kirinya ke sepanjang pinggang yory,dan mendekap erat tubuh kecil itu dan membawanya erat ke tubuhnya sementara tangan kanannya membawa dagu yory mendekati wajahnya,jarak mereka begitu dekat hingga terasa hembusan nafasnya di wajah yory. lalu memberi kecupan hangat di bibir yang bergetar menahan tangis."atau aku yang akan memilihkannya untuk mu." ucapnya lagi,setelah melepaskan ciumannya...

ia tersenyum senang saat mendapatkan jawaban itu,dari dalam mata yory yang berair." pilihan yang tepat...''ucapnya sebelum akhirnya kembali melumat bibir yory. hyuga mendudukan yory ke atas mejanya sambil menyerangnya dengan ciuman-ciuman singkat yang dalam ia menyerang bibir itu dengan sangat buas,sementara kedua tangannya berusaha melepas rompi hitam yory yang dan mencampakannya di lantai.

kini tanganya bebas mengelus permukaan kaos yang tipis itu, dan di sana ia menemukan gundukan kecil kesukaannya mencuat di bawah kaos yang tipis..ciuman hyuga pun turun di sana,menjilat dan mengigit hingga permukaan kaos yory basah.yory memekik saat hyuga mengigit puncak dadanya dengan tidak sabar. bahkan ia merobek kaos itu di bagian dada tempat bagian yang ingin ia kulum dan hisap.

hisapan hyuga seperti bayi yang menyusu di dada ibunya,membuat yory menggeliat nikmat dan rasa sakit menyadarkan yory untuk tidak melanjudkan permainan ini lagi...yory mendorong tubuh hyuga

"sa...saya tak bisa..."ucapnya gemetar berusaha menghindari ciuman hyuga. di bibirnya." saya tak bisa melakukan ini.."tolaknya.hyuga menangkap kedua tanga yory dan membisikan kaliamat yang membuat perlawanan yory runtuh...

"kalau begitu pikirkanlah rumah harapan mu...mmh. rumah yang kau inginkan.."saat hyuga kembali mencium bibir yory,pemuda itu tak melawan dan tak menolak..."kau sudah memilih,dan tak akan ku biarkan kau merubah pendirianmu lagi..."

dengan sekali hentak hyuga mengankat tubuh yory seperti layaknya ia membawa karung beras.menuju sebuah pintu yang ada tebok sebelah kanan meja belajar.dalam sekejab mereka sudah berada di sebuah ruang tidur mewah lengkap denga satu set sofa empuk yang menghadap tv layar datar besar di depannya.

yory mengingat ruangan itu ,tempat ia pertama kali menerima pelecehan dari hyuga.kini di kasur dan kamar yang sama ia akan menjadi mangsa hyuga lagi,instingnya memerintahkan dirinya untuk kabur saat hyuga meletakannya di tempat tidur namun sia-sia karna hyuga dengan mudah melumpuhkannya.

hyuga mencengram erat kedua tangan yory di belakan punggungnya membuat yory tak bisa melawan karna cengraman dan berat badan hyuga di punggungnya. yory memekik kesakitan saat merasakan benda kecil tajam menghujam kedalam daging di pergelangan tangan kanan nya. ia menghentak,membalikan tubuhnya dan mendapatkan hyuga tersenyum lebar dengan sebuah suntikan kecil di tangan kanannya.

"ap...apa..yang.." yory memegang pergelangan tangan kanannya yang sakit.dia menemukan bekas suntikan di sana. tubuh yory terasa panas dan ...

" hanya obat perangsang...sudah ku katakan bukan...malam ini aku ingin memeluk seseorang hingga pagi,dan kau harus menemani ku.." hyuga turun dari pembaring,ia melepas pakaiannya,dan masuk kemar mandi...terdengar suara shower yang di buka,dan suara hyuga yang bersiul senang.saat hyuga kembali kekamar ia hanya mengenakan handuk kecil yang menutupi pinggangnya. dan handuk itu tidak bisa menutupi gairahnya saat ini karna kejantannya mulai mengeras,terlebih  saat yory yang mulai menggeliatkan tubuhnya menginginkan sex..tanganya mencengram erat kejantananya yang tak terpuasakan.

hyuga tertawa kecil menarik tubuh yory ketepi kasur ,membuka celana yory yang mulai basah oleh cairanya sendiri.ia mencampakan celana dan baju yory di lantai membuat yory tanpa selembar benangpun sebelum ia memposisikan dirinya di antara kaki yory...lalu tanpa peringatan ia mnghujam masuk kedalam tubuh yory.membuat pemuda itu mengangkat tubuhnya dengan erangan nimat

dengan senyum di bibir merasa puas apa yang ia inginkan telah ia dapatkan.dan malam masih sangat muda,ia masih punya banyak waktu untuk menikmati mangsanya secara perlahan dan pasti,dan juga memasatikan mangsanya tak akan dapat berjalan dan melarikan diri darinya esok hari...

Continue Reading

You'll Also Like

17.2K 324 4
Cerpen-cerpen spinoffs dari cerita-cerita terdahulu. Watak-watak yang mungkin pernah dikenali dari #Kelabu #Cerpen #Gantung #Pakar atau mana-mana cer...
34.7K 1.1K 21
[COMPLETEβœ”οΈŽ] [MALE PREGNANT] JANGAN TANYA MCM MANA DIA BOLEH PREGNANT.....SUSAH NAK TERANG KANπŸ˜‚
1.4K 53 25
[1Λ’α΅— bookβ™‘] *warning! yang mana homophobic tu dielakkan baca!.. kerjasama anda amatlah sy hargai.. [genre bxb] Kehidupan dua lelaki yang menghadapi p...