Why Do You Love Me?

By bukanauthor_

181K 8K 1.2K

=>Raya MakaisarTesya<= Aku sangat menyayanginya begitupun sebaliknya. Dia adalah manusia yang selalu mengelua... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
26
Part 27
Part 28 (Lonely)
Part 29
Part 30
Part 31 (Jangan marah)
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
FYI
37
Cerita baru dan seru
Raya dan Tesya comeback
info hihi

Part 15

3.8K 237 10
By bukanauthor_

Btw, ini lanjutan part 14 yaa ~

Tesya POV

Aldino pergi begitu saja dari hadapanku yang penuh amarah kepada lelaki itu!. Kenapa? Kenapa cinta yang ku yakini kini berubah begitu saja . Berubah menjadi sebuah gonjakan yang tak menarik. Kelopak mataku kini terasa hangat kembali, sepertinya air mata ini akan jatuh . Tapi aku bersih keras untuk tidak menjatuhkan air mata ini. Aku tidak rela menjatuhkan air mata ini jika karena dia . Tidak akan pernah lagi!

Kini aku sudah masuk kedalam kelas, hampir lupa ternyata aku dan dia satu kelas, satu bangku . Aku melewati Aldino yang duduk manis dibarengi dengan tawaan mereka . Langkahku terhenti saat ada seseorang memanggilku.

"Tesyaaa, duduk bareng gue aja . Sini " ohh ternyata dia adalah Reigna. Tidak salah? Bukannua dia benci melihat ku? Tapi, mungkin ini berkat kak Raya. Kak Raya menjagaku memang sangat terbukti. I love you kak Ray.

Aku menghampirinya dan tersenyum dengam rasa berterima kasihku atas semuanya ini.

"Serius nih? Aku boleh duduk disini? " Tanyaku sembari duduk.

"Bolehlah, masa iya gue pelit " ledeknya kini

"Hehe, makasih yaa Re " lagi-lagi senyum ku melingkar

Sesaat perbincangan kami hening, aku melihat bangku milik-ku-dulu, kini hamya diduduki dia dan cewe! Teman sekelas yang hebat!

"Liat deh, betapa bangsatnya si Aldino pacaran sama temen sekelas kita" Reigna menyadari bahwa aku sedang memperhatikan mereka.

"aku nyesel Re, sumpah" jawabku simple

"Ba------" ucapnya terpotong karena guru kini sudah tiba dikelas. Baguslah, agar aku fokus melihat materi tidak melihat mereka!

******

"Tuh si Raya" ucap Reigna menunjuk kak Raya terlihat sedang memesan makanan. Aku dan Reigna masih duduk menunggu makanan yang sudah kami pesan. Berharap kak Raya melihatku disini tanpa aku harus berteriak. Karena saat ini aku sedang menatapnya.

Benar, kak Raya menatapku saat membalikkan badannya. Dia tersenyum padaku dan segera menghampiri meja ini.

"Udah disini aja, gak ajak-ajak" kak Raya langsung duduk disampingku

"Abisnya lu kakak kelas keluarnya suka lama" Reigna, siapa lagi jika bukan dia yang berani berbicara kasar padanya. Tapi, itulah sikap Reigna.

"Mau pesen kak?" Tawarku

"Udah kok, kan tadi kamu liat sendiri " dia mencubit pipitku gemas.

"Ohh iyaa yaa, hehe" aku

"Hehe" Kak Raya meniruku sekaligus meledekku

"Kakak ihh"

"Aduhhh, udah gak usah bawel . Nih pesenan sudah siap"

Kami segera melahap makanan ini. Kali ini aku lapar sekali karena tadi aku hanya saraoan roti itupun hanya setengahnya. Jadi wajar jika aku saat ini hanya fokus pada makanan.

"Syaa, santai aja kali makanannya" tegur Reigna

"Laper Re"

"Kaya anak kecil banget belepotan kek gini" tiba-tiba kak Raya membersihkan mulutku dengan saputangannya. Ada rasa yang menganjal dan jantungku berdetak tak karuan? Kenapa?

"maklum, aku anak kelaparan" aku segera melanjutkan aktivitasku dan ka Raya segera kembali pada posisinya.

Kenapa jantungku bisa seperti itu? Seperti ...... ? Dengan dengan Aldino? Berarti aku telah ..... ? Ahh gak mungkin . Ini kok bego gini.

*****

Bel pulang sudah memberitahu kami bahwa saatnya semua siswa dibolehkan pulang. Seperti biasa aku pulang dengan kak Raya. Kini kami sudah berada didalam parkiran.

"Langsung pulang? Gak mau kemana gitu? " bodohnya kenapa aku berbicara seperti itu.

"Emm, kakak terserah kamu aja "

"Atau kita ke----" ucapku terpotong

"Mending kerumah kamu aja, kangen sama kamar kamu Sya" Kak Raya

"Hmm, yaudah deh" bodoh lagi kenapa aku harus terlihat kecewa seperti ini?

Aku segera menaiku motornya dan kami segera melaju untuk segera pulang ke rumahku.

*****

Raya POV

Tuhan, aku harus berterima kasih seperti apa bisa sedekat ini dengan gadis yang kucintai ini . Tolong jangan hilangkan dja dari hidupku .

"Akhirnya nyampe juga" ucap Tesya merebahkan tubuhnya dikamarnya yang selalu rapih ini. Dirumah ini terdengar sepi tidak ada siapa-siapa selain pembantu dan penjaga gerbang.

"Kamar kamu tetep rapi aja yaaa " aku mengamati semua ruangan ini

"Iyaa dong, aku emang orangnya suka rapi hehe"

"Iya deh, mengakui " aku mengkutinya terbaring disampingnya

"Sya, kakak boleh nanya nggak? " aku

"Nanya apa kak, pake injin segala" Tesya melirikku ke samping kanan.

"Kemarin kamu nangis kenapa? " aku harap dia dapat menjelaskannya.

"Kirain mau nanya apa" jawabnya simple . Dan wajahnya terlihat sedikit kecewa? Memang apa yang dia harapkan dari pertanyaanku?

"Iyaa, cerita dong . Please "

"Kemarin itu aku mau ngerayain anniv . Kata dia, dia bakal ngasih kejutam yang gak pernah dia kasih . Aku kira dia ngasih kejuatan apa . Ehh taunya malah bawa cewe lain . Cantik lagi " jelasnya malas, seperti nya dia malas untuk memceritakan .

Tesya terlihat biasa saja saat menceritakan itu semua, bukannya aku berharap dia sedih . Tapi kenapa?
Aku saja mendengar penjelasannya merasa sangat sakit hati. Rasanya sekarang aku ingin beranjak pergi dan segera membantingkan badan Aldino!

"Brengsek banget si Aldino! Berani-beranunya dia nyakitin kamu" aku mengepalkan tanganku dipermukaan kasur

"Tapi, yaudahlah kak . Aku males untuk memperpanjang masalah ini. Karma masih berlaku ini . Iyakan?" Tanyanya melihatku nerhadapan dengan jarak dekat.

"Gak bisa dibiarin kaya gini Sya! Pokonya kakak mau dia babak belur! " wajahku memang terlihat sangat kesal

"Kak ga usah, please yaa . Jangan nambah beban aku. Aku gak mau kalo liat kakak luka" Deg! Tesya mengusap pipiku yang masih berhadapan dengan jarak yang dekat.

Dia mengusap pipiku dengan lembut sehingga aku tak bisa berkata apa apa. Kami saling bertatapan satu sama lain. Terlihat dari matanya dia berharap bahwa aku harus melindunginya. Tanpa dia meminta aku akan selalu menjaganya.

Apa ini? Tesya memajuka wajahnya agar dekat dengan wajahku. Dia membunuh jarak diantara kami . Hidung kami yang terlibang mancung bernsentuhan. Bukan hanya itu, bibir pinknya kini memdarat pada bibir ku. Kami memejamkan mata dengan penuh ketulusan.Terasa manis saat bibir kami saling berbagi rasa satu sama lain. Bibirnya yang kenyal nan indah ini kini telah aku rasakan. Terasa sangat tulus saat dia menciumku. Dia menciumku duluan dan dengan begonya aku membalasnya?
Apa dia mencintaiku?

Heninng .....

Saat berakhir aktivitas kami tidak ada satupun diantara kami yang bersuara entah kenapa? Aku hanya bahagia bisa metasakan semua ini, tapi kami masih saling berhadapan dengan jarak dekat. Tuhan telah menjawab semua pertanyaanku.

"Aku sayang kakak" bibirnya mendekat pada telingaku. Dan segera kembali pada posisinya.

Readers please kali ini kalian jangan pura-pura gak tau. Culik gua sekarang dari sini sebelum jantung gua kabur. Please kerja samanya :g

"Aku juga, Sya" aku tersenyum memandangnya. Sungguh bahagia bukan jika orang yang kita sayang ternyata dia menyangi kembali.

"Kak jangan pernah tinggalin aku lagi yaa" Wajahnya penuh harapan.

"Iyaa, kakak janji Sya" aku tak bisa menghilangkan senyumku jika berada didekatnya.

"Kakak orang satu-satu yang selalu ada buat aku, orang yang nerima aku dengan tulus padahal aku pernah nyakitin kakak . Pokonya aku gak mau kehilangan kakak" Jelasnya membuatku terharu menatapnya.

"Kok nangis sih kak? Aku salah ngomong ya? " ucapnya heran menghapus air mataku.

"Kakak seneng aja orang yang kakak cint ......." "Kakak sayang sama kamu Sya" hampir saja aku keceplosan dengan perasaan ku ini untung saja aku dapat mengalihkannya . Tapi, terlihat Tesya heran atas tingkahku.

"Cin? " Gawat dia mendengarkan kata yang ku potong itu.

"Cin ... emmm Cin" Tesya menunggi jawabanku. Harus seperti itu kah wajahnya menunggu jawabanku? Dia lucu.

"Cin apa kak? Ngomong kok dipotong-potong" Tesya mencubit bibir ku dengan tangan wanginya.

"Cina, iyaaa cina wkwkwkw" aku tertawa ala salah tingkah didepannya.

Tesya berpikir keras menyambungkan perkataan awalku dengan jawaban yang ku jawab tak sesuai dengan jawaban. Hooo

"Kakak gaje deh"

"Kamu cantik deh"

"Kakak jelek deh"

"Kamu manis deh"

"Kakak bau deh"

"Kamu wangi banget deh"

"Aku sayang kakak"

"Kakak cinta kamu" jederrrrrrrrrrrrrrrrrrr kenapa bisa keceplosan lagi . Kenapa lancar selaki kali ini saat mengatakan 'cinta' kepadanya? Gawat!

Tesya diam setelah aku mengatakan 'kakak cinta kamu" . Dia menatapku dalam dan aku hanya terdiam terkejut atas perkataanku yang sukses membuat Tesya langsung diam. Menatap penuh pertanyaan diantara aku dan Tesya. Aku tau pasti dia terkejut aku berkata seperti itu. Jangankan dia, aku saja yang mengatakan sangat terkejut. Tesya kamu marah?

"Kakak cinta aku? " dia memotong pandangan aku dan dia dengan pertanyaan.

Apa yang harus aku jawab? Apa ini saat yang tepat untukku berkata jujur tentang perasaan yang sudah lama terkubur ini? Apa aku harus menjawab 'iyaa kakak udah lama nyimpen perasaan ini, kakak udah nahan perasaan ini sejak lama. Kamu mau kan jadi pacar kakak? . Ahh tidak secepat itu! Aku rasa ini terlalu cepat untuk berkata jujur padanya. Aku tidak bisa menjawab apa-apa bahkan untuk menggerakkan bibir saja sangat sulit.

Kira-kira Tesya marah nggak yaa? Raya nembak sekarang nggak yaa?

Halo lagi readers ini moodnya lagi bagus. Jadi update nya gak lama wkwkw
Saran dan kritiknya yaa ^^
Untuk saat ini gak papa gak di private aku lagi baik hati sama readers silent ;;)
Readers setia siapa aja yaa? ;;) :D

Happy reading kalian :)

Continue Reading

You'll Also Like

840K 4.7K 13
Berisi cerita pendek dengan tokoh yang berbeda-beda! ⚠️Mature content with a sex, deep kiss, and vulgar words⚠️ ⚠️Setiap cerita bisa membuatmu sange...
361K 11.6K 44
Daren itu posesif, ia tak akan pernah membiarkan apa yang telah menjadi miliknya pergi. Tidak akan. Gaia juga tau, bersama Daren seperti membiarkan...
144K 10.2K 48
Ini tentang seorang anak perempuan yang hidup tapi berkali-kali dimatikan, anak perempuan yang mentalnya dihancurkan oleh keluarganya sendiri, dan an...
194K 9.9K 35
"GW TRANSMIGRASI? YANG BENER AJA?" ... "Klo gw transmigrasi,minimal jangan di peran antagonis lah asw,orang mah di figuran gitu,masa iya gw harus mat...