Meet & Greet 2 | mgc ✔️

By louvingyou

27.4K 4.7K 775

We're really meet each other again but in a different ways. ** All Rights Reserved Copyright © 2016 by louvi... More

Prolog
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Stage | lrh
29
30
penting!
Epilog

11

938 151 29
By louvingyou

"Keyla, let's go out!" Ajak Michael yang saat ini sedang beradu permainan di play station  sama gue. "Astagfirullah" ucap gue setelah mendengar ajakannya yang masih fokus bermain itu dan benar-benar menyebalkannya adalah gue jadi tidak fokus pada permainan itu.

"Stop saying Bahasa" ucap Michael sambil masih memfokuskan pandangannya ke arah TV dan menggunakan kedua ibu jarinya untuk memainkan play station dengan stick. "Okay, okay. But, it's not easy to bring you out there, oh my god" balas gue kesal dan akhirnya kalah di permainan itu karena, pikiran gue terpecah mengakibatkan Michael dengan kegirangan berjoget aneh andalannya.

Ia pun memilih untuk duduk setelahnya karena merasa lelah sehabis melakukan joget ala Michaelnya itu. "Please, Keyla. I'm so bored here" ia membalas ucapan gue dengan mengangkat kedua tangannya memohon dan menunjukan puppy eyesnya.

"Urgh! Okay! Okay! I'll bring you out but, wear something so everyone didn't recognize you that you're Michael Clifford from 5SOS" balas gue lelah melihat kelakuan Michael yang keras kepala ini.

**

Gue memutuskan untuk membawa Michael ke Dufan dan untungnya topi yang dia pakai sudah lumayan cukup untuk sekedar menutupi wajahnya itu walaupun emang tinggi badannya tidak bisa membohongi kalau dia seorang bule tapi setidaknya gak ada yang nyadar kalau dia salah satu member dari band terkenal.

"This is Dufan, most like do-fun in here. You can play whatever you want" jelas gue setelah membeli 2 tiket masuk. "I can play whatever i want with you" tambah Michael sambil menyunggingkan senyum miringnya itu. Ngh bangsat!

"Yaiya lah main sama gue, enak aja, gue rugi udah bayar gak main" balas gue sewot dan Michael dengan cepat menunjukan wajah datarnya mengingatkan agar gue tidak lagi-lagi berbicara bahasa yang tidak dia mengerti ini.

"Let's play roller coaster!" Ucap Michael sambil menunjuk-nunjuk ke arah jalanan yang memberi tahukan kemana arah roller coaster itu dan seketika itu pula wajah gue berubah menjadi pucat karena, dari kecil bahkan sampai sekarang gue paling anti sama yang namanya roller coaster.

"Keyla?" Michael membuyarkan lamunan gue yang sudah membayangkan bagaimana final destination yang gue tonton bakalan jadi nyata nantinya. "Are you scared?" Tanya Michael khawatir setelah melihat mimik wajah gue yang sangat pucat ini.

Menanggapi pertanyaan Michael gue mengangguk ragu saking takutnya. Ya lord untung gak kencing di celana kayak sd waktu itu. Batin gue. "We change the vehicle, okay?" Michael meyakinkan gue sambil menggenggam kedua tangan gue.

"N-no, no. It's okay, l-let's play roller coaster" balas gue sambil menarik Michael menuju wahana roller coaster walaupun gue masih sepenuhnya takut tapi, setidaknya kalau gak di coba pasti gue akan dipenuhi akan rasa takut selamanya kan?

"Don't be stubborn, Keyla. I know you're scared" jawab Michael khawatir yang saat ini menahan tarikan tangan gue di tangannya. "I have to try it to change my fear or else, i'll scared of roller coaster forever" jelas gue meyakinkan Michael, awalnya ia masih menatap gue dengan tatapan 'are you sure?' Tapi, setelah gue berikan senyuman semanis mungkin dan tatapan meyakinkan kepadanya, akhirnya, Michael hanya bisa pasrah menganggukan kepalanya.

"Okay. I'll hold your hand to keep you safe and relaxed. so, you don't have to worry" ucap Michael yang dengan cepat gue tanggapi dengan anggukan kepala.

Gue menarik tangan Michael ke wahana roller coaster kembali sampai akhirnya, saat ini kita udah mengantri untuk mendapatkan giliran selanjutnya. 5 menit setelahnya, antrian kita mendapat giliran untuk menaiki roller coaster tersebut. Ya Allah semoga gue masih idup habis main ini, aamiin. Doa gue dalam hati. Michael mengelus ibu jari kanan gue dengan ibu jari di tangan kirinya bermaksud untuk menenangkan perasaan gue karena wajah gue memang menunjukan tatapan khawatir yang luar biasa takutnya.

"Are you sure to do this? We can go if you don't want play this" Michael kembali meyakinkan gue dan gue akhirnya menghela nafas panjang baru membalas ucapannya. "I'm 100 persent sure" balas gue langsung menyunggingkan senyuman lebar sambil menatap ke arah Michael dengan mendongak mengingat tinggi badannya yang sangat tidak bisa terjangkau dibandingkan tubuh gue yang masih tetap sama.

**

"AAAAAAAAAAA!!" Teriak gue saat roller coaster ini berputar seperti tikungan yang mampu membuat jantung gue terikat karena hampir ingin meloncat dari tempat asalnya, Michael semakin menggenggam tangan gue agar gue tidak panik dan kali aja mati mendadak.

Setelah beberapa menit, akhirnya, roller coaster giliran gue pun selesai dan setelah keluar dari wahana itu gue langsung duduk terkapar di aspal jalanan sampai semua orang melihat gue seperti orang gila, mungkin. "Are you alright?" Michael bertanya dengan nada khawatir dan gue langsung menaikan salah satu telapak tangan gue, meminta tolong agar Michael menariknya untuk berdiri. "I'm okay" sambil memberikan tanda 'ok' yang berbentuk lingkaran dibentuk dari ibu jari serta telunjuk.

"Michael, i want to play carousel" ucap gue setelah gue sudah bisa bernafas normal dan berfikir jernih lalu dengan segera menarik tangan Michael, melihat tingkah gue Michael hanya bisa terkekeh geli. Ya Allah, semoga ini gak salah. Doa gue lagi dalam hati.

Untungnya, Michael mau diajak gila-gilaan sama gue dan mau ikutan malu karena, kita berdua satu-satunya yang dewasa saat ini. Michael emang paling gokil sih!

"Keyla, let's take a picture!" Ucap Michael sambil menaikan salah satu tangannya dan memegang handphonenya. Kuda yang dia naiki tepat di posisi depan gue —gue akhirnya tersenyum dan menatap kamera yang berada di handphone Michael.

Kita menghabiskan beberapa menit di wahana carousel ini dan entah jokes serta tingkah konyol Michael mampu membuat gue ketawa-ketiwi sendiri di atas kuda ini. "You're unbelievable!" Ucap gue sambil memegang perut gue yang sakit akibat kebanyakan ketawa dan sudah mulai berjalan menuju wahana selanjutnya.

Kita menghabiskan waktu yang cukup lama hingga matahari pun sudah hampir terbenam. Tadi ketika, kita melewati beberapa tempat yang bagus untuk foto —gue dan Michael— memutuskan untuk berhenti sejenak mengambil berbagai pose foto dan tentunya lebih banyak pose konyol yang kita lakukan dibandingkan pose normal. Untungnya gue bawa kamera slr kecil gue ini. 

"What's next?" Tanya gue pada Michael yang saat ini terlihat udah kucel. Walaupun masih tetep ganteng. Tambah gue dalam hati. Tadi, kita sempat bermain wahana niagara-gara dan arung jeram yang menyebabkan baju kita sama-sama basah —lalu, berujung dengan kita yang terlihat seperti gembel hanya mengganti sepatu dengan sendal jepit yang langsung gue beli setelah menyelesaikan wahana arung jeram itu.

"Follow me" ajak Michael yang langsung menyodorkan tangan kanannya bak seorang pangeran. Ngh pangeran apa ini kayak begini wujudnya?

Setelah berjalan bersama Michael menuju tempat wahana terakhir akhirnya, kita pun tiba dan ternyata, wahana itu adalah Bianglala. "I want try feeris wheel" ujar Michael ketika kita sedang mengantri.

"I'm never play this vehicle for the rest of my life" jelas gue jujur karena memang baru pertama ini gue memainkan wahana ini ketika ke Dufan.

"Well, it's good then, since you try this one with your idol" ledek Michael langsung menyunggingkan senyuman miring andalannya dan dengan cepat gue langsung mencubit lengannya yang gempal.

"Mba, nanti di gabung sama orang itu ya" jelas penjaga wahana Bianglala itu yang dengan segera menunjuk kedua orang lain di hadapannya itu dan ketika di lihat, ada dua perempuan remaja yang terlihat seperti anak SMA. Semoga dia gak nyadar ini Michael. Batin gue.

"What is she talking about?" Bisik Michael dan gue membalas ledekannya. "It's bahasa. You don't understand and i won't tell you what she's talking about" gue membalasnya sambil menjulurkan lidah. Setelah si penjaga Bianglala ini mengajak untuk menuju tempat bagiannya, akhirnya, gue dan Michael bisa duduk bersama dua remaja di hadapan gue ini —sialnya, salah satunya membisikan sesuatu dan yang dibisikan langsung menatap menyelidik ke arah Michael lalu menatap gue. Gue dengan segera menyenggol lengan Michael. "Don't put your hat off!" Bisik gue kepada Michael

Tapi dengan bodohnya, Michael malah mendongakan kepala sehingga mampu membuat kedua remaja dihadapan kita ini melotot kaget. "Oh my god! Y-you are M-mi-michael, right?!" Ucap salah satu perempuan yang dikucir satu itu dan hampir memekik sebelum akhirnya gue langsung tersenyum kikuk bingung harus menjawab apa. Mati gue deh habis ini! Rutuk gue dalam hati.

"Just don't tell anyone in your social media that i'm here, okay? I'm with my girlfriend" ucapan Michael itu seketika membuat gue melotot tajam ke arahnya dan mencubit pinggangnya karena lagi-lagi dia asal bicara apalagi di hadapan fans remaja yang gue tahu betul bagaimana hebohnya nanti.

"Oh my god!" Pekik kedua remaja itu sambil mengipas-ngipas wajahnya dengan tangannya. Tipikal fangirling. Gue tertawa geli karena tingkahnya mengingatkan gue jaman SMA dulu.

"Sssh! I need my break-time here before we'll starting tour. So please don't tell anyone in your social media, okay?" Michael kembali mengingatkan dan memohon. "O-okay. But, can we take a picture l-later?" Tanya salah satu remaja disebelahnya yang rambutnya digerai dan Michael tersenyum tipis kemudian menganggukan kepalanya pertanda 'iya'.

"By the way, i ship you so hard with your girlfriend. Keyla, right? I thought you guys already seperated 5 years ago" ucap si remaja dengan rambut dikucirnya. Iya, udah putus. Tapi, Michael nya yang bohong, bikin berharap lebih. Balas gue membatin sedih.

"Thank you so much" balas Michael tersenyum. "I hope you guys will get lasting forever and get married very soon! I ship you" ucap keduanya memekik girang dan gue hanya bisa tersenyum sedari tadi mendengarnya bingung harus membalas apa sedangkan kenyataan lainnya berbicara hal yang berbeda.

"Thank you" jawab Michael kembali dan masih menunjukan senyuman tipisnya. "Keyla, can i borrow your camera?" Tanya Michael ke gue dan gue mengangguk lalu memberikan kamera yang gue gantungkan di leher dan setelah itu gue mengambil gambar pemandangan melalui handphone gue.

Tiba-tiba saja gue mendengar suara potretan dari kamera dan ketika gue mengalihkan pandangan ke arah samping, sudah terlihat Michael tersenyum puas akan hasil jepretannya itu. "I took your photo. Look! I'm so proud of myself" Michael membangga-banggakan dirinya seperti biasa.

"You are beautiful, Keyla." Ucap Michael lagi sambil menatap kedua mata gue dalam dan seketika pipi gue bersemu merah mendengarnya. "Delete that picture, Michael. I swear or else you've to go home by yourself" balas gue ngambek yang langsung mengalihkan pandangan ke arah laut yang terlihat dari puncak bianglala ini.

"I won't!" Ledek Michael menjulurkan lidahnya dan gue langsung mencebikan bibir karena, tidak bisa menentang ucapan Michael lagi.

"Let's take a picture together" ujar Michael yang langsung menggenggam handphonenya dan berfoto menggunakan kamera depan. "Michael, may i take a photo of both of you?" Tanya remaja yang rambutnya di gerai itu. Ngh gue kan bukan artis. Batin gue

"Yeah" balas Michael ramah dan setelah itu, kedua remaja itu memekik kembali dengan sunggingan senyuman sumringahnya itu karena diperbolehkan memfoto gue dan Michael walaupun pada awalnya gue sudah menolak dan menyuruh bahwa Michael aja yang difoto tapi, Michael langsung saja menarik gue ke dalam rangkulannya sehingga tidak ada spasi lagi untuk gue bisa menyembunyikan tubuh gue.

"Thank you, Michael, Keyla. Um, Michael, can we take a picture together?" Tanya remaja itu kembali dan yang satunya menganggukan kepala. "Of course we can, c'mon!" Balas Michael bersemangat dan gue menawarkan diri untuk mengambil gambar mereka bertiga.

Sesudah itu, kita masih melakukan putaran terakhir di bianglala ini dan langit pun sudah mulai gelap karena matahari yang sudah mulai tenggelam juga, saat gue menatap ke arah samping masih dengan sibuk menatap pemandangan yang sungguh luar biasa indahnya tiba-tiba tangan gue di genggam dan Michael langsung membisikan suatu kalimat yang mampu membuat gue paling bisa terdiam gagu.

"I love you, Keyla. And no one can stop my feelings for you" bisiknya yang membuat jantung gue berdegup seperti biasanya melebihi detak normal manusia.

**

Vomments ngh

Continue Reading

You'll Also Like

9.8M 886K 51
#1 In Horor #1 In Teenlit (20.05.20) Tahap Revisi! Vasilla Agatha yang dijauhi orang tuanya dan tak memiliki teman satupun. Dia menjalani setiap har...
6.6M 496K 57
Menceritakan tentang gadis SMA yang dijodohkan dengan CEO muda, dia adalah Queenza Xiarra Narvadez dan Erlan Davilan Lergan. Bagaimana jadinya jika...
4.2M 517K 80
Pembelian Novel Version bisa di shopee momentous.publisher❤ Elbiana Angelista Dewaga, siswi cantik SMA Cendrawasih yang terkenal bersikap dingin dan...
1M 91.5K 29
Dark romance Jasmine Gloria, seperti bunga mawar di kebun yang rimbun, hidup dalam keluarga yang selalu menyirami kebahagiaan.Namun, takdir mengajark...