13

690 143 9
                                    

Gue terbangun setelah mendengar lagu yang gue jadikan alarm di handphone gue, setelah itu, gue memutuskan untuk membuat sarapan seadanya untuk diri gue sendiri serta Michael. "Michael" ucap gue mengetuk pintu kamar tamu karena, Michael tidur di tempat tersebut. 

"Wake up, Mike. I made you a breakfast, i must go to college now" ucap gue lagi karena gue tidak mendengar jawaban dari dalam kamar itu sampai akhirnya, Michael membuka kamar dengan wajah kusutnya karena mungkin gue bangunkan sepagi ini. 

Memang jam kuliah gue hari ini lumayan padat yaitu di mulai dari pukul 7 pagi. "What time is it?" tanya Michael dengan morning voicenya yang terdengar lucu sehingga kekehan gue tak lagi bisa tertahan. 

"Why are you laughing?" tanyanya lagi bingung masih sama dengan mimik wajah saat membuka pintu kamarnya, matanya menyipit dan sudah sangat mirip dengan muka-muka anak kecil yang lucu. "Your morning face" jawab gue polos lalu dengan refleks gue mencubit kedua pipinya itu. 

Michael langsung menunjukan cengirannya setelah gue membalas pertanyaannya yang di lontarkannya. "Finally, you admire my cutie face" ujar Michael dengan tingkat kepedeannya yang naudzubillah. 

walaupun emang iya. tambah gue dalam hati. 

"I admire you since day one" jawab gue asal karena, memang jujur saja, gue kan mengidolakan dia dari tahun kapan bahkan sampe sekarang jadi, ngapain mesti jaim kalau udah urusan idola

Saat gue berjalan menuju ke ruang makan yang diikuti oleh Michael, handphone gue berbunyi pertanda ada penelfon masuk dan ternyata, itu adalah Ryan. 

"Halo, yan?" tanya gue 

"aku udah di depan rumah kamu" jawab Ryan dan dengan cepat gue langsung melotot kaget mendengarnya. mampus, jangan sampe dia tau ini ada gitaris 5SOS disini, walaupun bisa aja dia gak peduli dan gak tau, tapi kan kalo dia pernah diceritain sama ponakannya gimana?! ucap gue sendiri berperang dalam hati. 

"Halo?" ucapan Ryan itu mampu memberhentikan perang pada diri sendiri dalam batin gue. 

"O-oh iya, yan. Bentar, aku langsung keluar aja, soalnya, takut udah telat. Lagian ini hari Senin" cerocos gue. maafin aku ya, Yan. ujar gue dalam hati

"oh yaudah, gapapa kok, sayang. Aku tunggu di mobil aja kalau gitu ya" balas Ryan dan setelah itu gue meng-iya-kan saja balasannya. 

Dengan cepat gue mengambil tas yang ternyata belum gue bawa ke bawah dan setelah tiba di lantai bawah gue mendengar lontaran ucapan Michael yang ternyata masih belum menyelesaikan sarapannya itu. "Your boyfriend pick you up?" tanyanya yang mampu membuat gue mengalihkan pandangan dari yang sedang memastikan barang tidak tertinggal di tas gue langsung berubah menuju ke arah wajahnya. 

"Yes" jawab gue dengan nada pelan karena, gue benar-benar gak mau membahas soal keduanya di pagi hari kayak begini. 

"Michael, if you're starving. You can text me and i will order some food for you, okay?" jelas gue yang seperti sedang menasihati seorang anak kecil. "You know that i'm hungry all the way, right?" tanya Michael meledek ucapan gue. 

urgh. dasar perut cadangan onta! rutuk gue dalam hati. 

"I know, i know. Just, don't go anywhere, stay in my house. If you're starving do what i say to you" balas gue dan Michael malah tersenyum tipis. 

"Then, i will starving every second. So, i can text you again and again" mendengar lontaran ucapan Michael gue dengan cepat membulatkan mata karena, bisa-bisanya sih ini idola gue punya pemikiran kayak gitu. Dasar kentut piranha! eh, emang piranha bisa kentut? Ngh. 

Meet & Greet 2 | mgc ✔️Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz