11

938 151 29
                                    

"Keyla, let's go out!" Ajak Michael yang saat ini sedang beradu permainan di play station  sama gue. "Astagfirullah" ucap gue setelah mendengar ajakannya yang masih fokus bermain itu dan benar-benar menyebalkannya adalah gue jadi tidak fokus pada permainan itu.

"Stop saying Bahasa" ucap Michael sambil masih memfokuskan pandangannya ke arah TV dan menggunakan kedua ibu jarinya untuk memainkan play station dengan stick. "Okay, okay. But, it's not easy to bring you out there, oh my god" balas gue kesal dan akhirnya kalah di permainan itu karena, pikiran gue terpecah mengakibatkan Michael dengan kegirangan berjoget aneh andalannya.

Ia pun memilih untuk duduk setelahnya karena merasa lelah sehabis melakukan joget ala Michaelnya itu. "Please, Keyla. I'm so bored here" ia membalas ucapan gue dengan mengangkat kedua tangannya memohon dan menunjukan puppy eyesnya.

"Urgh! Okay! Okay! I'll bring you out but, wear something so everyone didn't recognize you that you're Michael Clifford from 5SOS" balas gue lelah melihat kelakuan Michael yang keras kepala ini.

**

Gue memutuskan untuk membawa Michael ke Dufan dan untungnya topi yang dia pakai sudah lumayan cukup untuk sekedar menutupi wajahnya itu walaupun emang tinggi badannya tidak bisa membohongi kalau dia seorang bule tapi setidaknya gak ada yang nyadar kalau dia salah satu member dari band terkenal.

"This is Dufan, most like do-fun in here. You can play whatever you want" jelas gue setelah membeli 2 tiket masuk. "I can play whatever i want with you" tambah Michael sambil menyunggingkan senyum miringnya itu. Ngh bangsat!

"Yaiya lah main sama gue, enak aja, gue rugi udah bayar gak main" balas gue sewot dan Michael dengan cepat menunjukan wajah datarnya mengingatkan agar gue tidak lagi-lagi berbicara bahasa yang tidak dia mengerti ini.

"Let's play roller coaster!" Ucap Michael sambil menunjuk-nunjuk ke arah jalanan yang memberi tahukan kemana arah roller coaster itu dan seketika itu pula wajah gue berubah menjadi pucat karena, dari kecil bahkan sampai sekarang gue paling anti sama yang namanya roller coaster.

"Keyla?" Michael membuyarkan lamunan gue yang sudah membayangkan bagaimana final destination yang gue tonton bakalan jadi nyata nantinya. "Are you scared?" Tanya Michael khawatir setelah melihat mimik wajah gue yang sangat pucat ini.

Menanggapi pertanyaan Michael gue mengangguk ragu saking takutnya. Ya lord untung gak kencing di celana kayak sd waktu itu. Batin gue. "We change the vehicle, okay?" Michael meyakinkan gue sambil menggenggam kedua tangan gue.

"N-no, no. It's okay, l-let's play roller coaster" balas gue sambil menarik Michael menuju wahana roller coaster walaupun gue masih sepenuhnya takut tapi, setidaknya kalau gak di coba pasti gue akan dipenuhi akan rasa takut selamanya kan?

"Don't be stubborn, Keyla. I know you're scared" jawab Michael khawatir yang saat ini menahan tarikan tangan gue di tangannya. "I have to try it to change my fear or else, i'll scared of roller coaster forever" jelas gue meyakinkan Michael, awalnya ia masih menatap gue dengan tatapan 'are you sure?' Tapi, setelah gue berikan senyuman semanis mungkin dan tatapan meyakinkan kepadanya, akhirnya, Michael hanya bisa pasrah menganggukan kepalanya.

"Okay. I'll hold your hand to keep you safe and relaxed. so, you don't have to worry" ucap Michael yang dengan cepat gue tanggapi dengan anggukan kepala.

Gue menarik tangan Michael ke wahana roller coaster kembali sampai akhirnya, saat ini kita udah mengantri untuk mendapatkan giliran selanjutnya. 5 menit setelahnya, antrian kita mendapat giliran untuk menaiki roller coaster tersebut. Ya Allah semoga gue masih idup habis main ini, aamiin. Doa gue dalam hati. Michael mengelus ibu jari kanan gue dengan ibu jari di tangan kirinya bermaksud untuk menenangkan perasaan gue karena wajah gue memang menunjukan tatapan khawatir yang luar biasa takutnya.

Meet & Greet 2 | mgc ✔️Where stories live. Discover now