9

787 154 24
                                    

Sebenernya gue harusnya tadi bilang gini aja ya. "Michael, apa yang kamu lakukan kepada saya itu... JAHAT" ah, tapi, dia kan gak ngerti. Ngh.

Abaikan aja yang itu. Setelah tadi gue dan Michael memiliki perdebatan kecil karena, memilih tempat penginapan untuk Michael. Ujung-ujungnya, Michael yang menang —sekarang, ia sedang berada di rumah gue. Ck, orang gatau diri emang begini. Untung aja idola gue. Batin gue sambil menatapnya yang sekarang duduk disebelah gue.

"Keyla, i miss you so much" ucap Michael sambil merangkul bahu gue dari samping dan dengan cepat, mencium kening gue. Ya Tuhan, ini salah. Gue tau ini salah.

Dengan cepat gue menarik diri dari rangkulan Michael sehingga mampu membuat dirinya bingung. Gue lebih memilih menjauh daripada membawa perasaan dengan semua tingkah laku kecil yang dilakukan Michael sama gue. Ujar gue dalam hati.

"What happened, Key?" Tanya Michael. "This is wrong" balas gue terdengar seperti bisikan lalu, berusaha langsung beranjak dari tempat itu tapi, terlambat. Tangan Michael sudah terlebih dahulu menarik salah satu pergelangan tangan gue sehingga gue bener-bener gak bisa pergi kemana-mana.

"Tell me then, why this is wrong" ucap Michael dengan posisi gue membelakangi tubuhnya dan tangannya masih di pergelangan tangan gue. Rada dramatis gak sih?

"You'll never see something?! We met just an hour ago and you acting like nothing happened, like we're not over," balas gue langsung memutar tubuh gue menghadapnya. "I'm tired if you act like this, i feel like you give me something then, you throw me away."

"Because, i don't want you to treat me like one of your groupie out there, Michael!" Tambah gue lagi yang saat ini bahkan wajah gue udah terlihat kacau akibat tangisan yang baru saja menyeruak meminta untuk di keluarkan. Michael hanya bisa terdiam mendengar ucapan gue barusan, jujur, gue emang bener-bener lemah kalau udah menyangkut urusan idola dan perasaan hati. Ditambah, idola dan perasaan gue sama-sama berhubungan.

Michael dengan cepat beranjak dari tempat duduk yang ia duduki barusan lalu, langsung merengkuh tubuh gue yang masih sama —terlihat mungil. "I won't treat you like that. I don't have any groupie again if you're thinking about it" ucap Michael terdengar berbisik dan dengan sekali hentakan ia mencium kening gue lalu turun ke arah hidung gue. Gue gak bisa di perlakukan kayak gini tanpa kejelasan dan tentunya dengan keadaan yang gue sudah menjadi tunangan orang lain.

"Okay, this is sound so dramatic. I'm gonna make you a lunch. Stay here" gue melepaskan diri dari rengkuhan Michael dan langsung mendahuluinya menuju dapur. Rencana gue, gue akan membuat nasi goreng sesuai dengan makanan favorit dia, ya daripada indomie kan repot entar kalau dia ketagihan.

Saat gue sedang memotong bumbu-bumbu masakan untuk nasi goreng di dapur tiba-tiba ada dua buah tangan yang memeluk gue dari arah belakang yang refleks gue langsung bersumpah serapah. "Anjing!" Selalu binatang itu yang gue sebut kayaknya.

"Tai tai tai" ucap gue sambil menatrilisir jantung gue yang udah hampir lepas dari tempat asalnya. "You're still using that cursing words in Bahasa, can you stop?" Ujar Michael jengah setelah mendengar kata-kata sumpah serapah gue yang berkali-kali daridulu gue lontarkan dan dengan polosnya gue malah menggeleng tanda tidak bisa untuk berhenti berbicara seperti itu. Gila aja lo, idola lo daridulu sampe sekarang tiba-tiba meluk lo dengan sendirinya dan dari belakang kayak gini pula! Mana bisa gak ngomong kayak gitu! Ucap gue dalam hati.

Michael tetap saja memeluk gue dari belakang dan semakin menjadi-jadi dengan menaruh dagunya di bahu sebelah kanan gue sehingga nafasnya yang berhembus itu membuat gue bergidik dan gemeteran alhasil motong bawangnya jadi amburadul alias kacau balau. "Michael, i want to make you a food so, just sit there and wait for this food already done. Okay?" Ucap gue berusaha berbicara dengan normal. Ya lord, ku ingin menangis ku ingin menangis.

"I won't. I like to do this with you and hug you from behind" balasnya yang mana membuat gue justru kesal. "Batu banget sih itu otak" butuh beberapa saat hingga akhirnya, Michael melepaskan pelukan gue tapi, dia bukan memilih untuk duduk melainkan berdiri tepat di belakang gue dan ketika gue menengok ke arahnya, dia malah menyunggingkan senyuman yang sangat amat menawan. To be honest aja gue ini.

"Oh my god! Nasi gowreng!" Ucap Michael kegirangan yang lebih terdengar seperti anak kecil yang habis diberikan sebuah mainan barunya. "It's nasi goreng not nasi gowreng" ledek gue karena emang accent kental Australia yang dimiliki Michael tidak hilang jika, ia mengucapkan kalimat 'Nasi Goreng'.

"Whatever it is. I'm hungry!" Ucap Michael sambil langsung meraih piring yang gue bawa saat ini. Gue dan Michael pun akhirnya memutuskan untuk duduk di meja makan, gue lebih tertarik ngeliatin dia makan untuk saat ini sampai akhirnya, dia memulai pembicaraan.

"Keyla, what's in your right hand? I mean, in one of your finger, there's a ring. What does it mean?" Tanya Michael yang seketika, membuyarkan lamunan gue yang sedang menatap ke arahnya.

"This?" Tanya gue balik sambil memperlihatkan apa yang dia maksud dan menanggapi itu, Michael mengangguk dengan cepat.

"Please don't say to me that, you're with someone else?" Dan seketika itu juga raut wajah gue dapat ditebak berubah seratus persen mendengar lontaran ucapan Michael.

"You're married or?" Tanya Michael lagi

"Michael, when will you go to Singapore?" Gue berusaha mengalihkan pembicaraan dan menanyakan perihal tour nya dibandingkan harus membicarakan tentang hubungan gue sama Ryan saat ini.

"Don't fucking trying to hide it from me. Just answer the goddamn question, Keyla." ujar Michael dan dapat gue lihat kalau kali ini dia benar-benar berbicara seserius itu sama gue selain saat waktu itu menyatakan perasaannya kepada gue.

Butuh waktu beberapa lama kita diselimuti keheningan dan hanya suara nafas yang terdengar serta, helaan nafas dari gue secara kasar sampai akhirnya dengan berani gue pun menjawab pertanyaan-pertanyaan yang di lontarkan Michael tadi.

"I'm already engaged, Michael" balas gue lirih dan menatap ke arah lain sebelum akhirnya tangisan gue tumpah mendengar jawaban dari Michael.

"I'm miles away from you and all i could do is just thinking about you, Keyla. You know that i love you so much, right? But, maybe, your heart is already belong to someone else and i don't have any chance to do that again to you. But, you have to know this, i'll fight for you." Balasnya panjang lebar dan ucapan itu lah yang mampu membuat gue melemah dan tangisan gue tumpah menjadi-jadi.

Meet & Greet 2 | mgc ✔️Where stories live. Discover now