"Sepertinya ini hotelnya." Ji Yong membuka percakapan diantara mereka. Memang dari tadi suasana sangat hening. Taeyeon merasa duduk kuburan dari tadi. Sunyi sekali.
"Ah iya. Wah, sudah mulai ramai oleh wartawan lain. Ayo cepat!" Taeyeon bersemangat. Ia sebelumnya belum pernah menjadi reporter lapangan, ini pengalaman pertamanya.
Ji Yong mempersiapkan kamera yang akan ia gunakan untuk meliput, Taeyeon juga sudah memegang mic dan note untuk mencatat jawaban dari pertanyaan yang akan ia tanya kepada Byun Baekhyun nanti.
Taeyeon sangat gugup karena ini pengalaman barunya. Ia pernah melihat di tv wartawan saling berdesak-desakan seperti bus yang ia naiki setiap hari.
Ia juga baru pertama kali bertemu artis. Selama ini ia hanya melihatnya---Baekhyun---di tv. Apa ia akan setampan itu di tv? Tapi menurutnya Ji Yong lebih tampan. Yang ini abaikan.
Baekhyun pov
"Ah wartawannya terlalu banyak." Suara perempuan itu memecahkan keheningan.
Park Nadia, dia managerku. Cantik, walaupun sudah diusia kepala tiga. Tidak lupa, ia selalu mengancam tidak akan memberi gajiku jika aku mebuat masalah lagi.
"Sebenarnya kau ada hubungan apa dengannya?"
"Kan aku sudah bilang kalau aku hanya bersahabat dengannya."
"Jika kau bersahabat, tidak mungkin berfoto dengan bersandar-sandar begitu."
"Nuna kau seperti wartawan diluar sana."
"Ah molla. Sekarang bagaimana caranya turun kalau wartawan sebanyak itu? Kau benar-benar membuatku menua 100 tahun."
Aku hanya memijit pelipis ku. Kenapa lagi watawan-wartawan itu? Padahal aku hanya meng-upload foto selcaku berama Eun Bi. Apa tak boleh?
Handphone-ku berdering, ada nontifikasi pesan dan aku membacanya. Setelah membaca pesan tersebut aku buru-buru turun ke bawah dengan lift.
"Yak! Odiga imma?!" Aku hanya mengacuhkan Nadia nuna. Aku merasa sedikit bersalah karena aku keriputnya bertambah banyak.
Dengan was-was aku melewati pintu samping hotel ini, aku diberitahu bahwa ada pintu rahasia di hotel ini. Hebat, hotel ada jalan pintasnya*kampungan.
♡♡♡
Aku melihat Van hitam sudah menuggu di depan. Aku memasang tudung jaket sebagai penyamaran dan berlari secepat kilat ke mobilku. Mobil itu dibawa oleh Yolla Kim. Asisten pilihan Nona Park. Dia cekatan, pintar dan masih muda.
"Ah akhirnya aku selamat, terimakasih untuk jalan pintasnya. Kau tau dari mana di hotel itu ada pintu sampingnya? Hebat!" Reaksi berlebihan bagi kalangan artis sepertiku.
"Tentu. Untung aku bisa menemukan informasi dari resepsionis hotel. Aku susah payah mendapatkan informasi itu. Awas saja kau berulah lagi, aku tak akan menolongmu."
Kali ini Yola yang mengancamku. Hidupku memang penuh ancaman.
Catch me if you can.
Senang melihat wartawan-wartawan itu masih setia menunggu kedatanganku untuk memberi mereka penjelasan. Sayangnya mereka belum terlalu pandai.
♡♡♡
"Aku harus tampil cantik, karena saat ditayangkan nanti Ayah akan melihat putrinya yang cantik ini di tv."
Berita ini memang tidak live tapi setidaknya akan ditayangkan di tv besok. Aku juga akan membuktikan kepada Mr.Vernon bahwa aku bekerja dengan sungguh-sungguh dan tidak bermalas-malasan.
Aku bercermin di depan kaca mobil hitam besar.
Aku menoreh sedikit liptint, it's better!
Adakah sesuatu yang menyangkut di hidungku, tidak ada.
Adakah cabe merah melekat di gigiku, tidak ada juga.
Dan terakhir aku menyisir halus rambut dengan jari-jari tanganku. Perfect!
"Huhhh!" Aku menghembuskan nafas untuk menghilangkan kegugupanku.
♡♡♡
Orang yang sedari tadi di dalam mobil hanya terdiam mematung terkejut menyaksikan hal yang baru saja terjadi. Apakah wanita itu tau ia ada di dalam mobil.
Tapi Baekhyun bernafas lega ternyata perempuan itu hanya bercermin. Masih adakah orang berprilaku seperti ini di dunia? Bercermin dimobil orang, apa ia tidak memikirkan dahulu apakah ada orang di mobil atau tidak.
"Orang-orang sekarang memang benar aneh."
Bodoh. Sudah jelas mobil ini menggunakan kaca film. Tak mungkin wanita itu bisa melihanya dari luar.
"Huuhh! hari ini melelahkan." Batin Baekhyun dalam hati.
♡TBC♡