Between [Completed]

By ndeigetsu

79.3K 5.9K 1.6K

ItaHina, AU, ItachixYugao, slight GaaHina. Pria itu harus memilih antara mempertahankan hidup barunya atau... More

Keluarga Uchiha
Kembalinya Yugao
Menjauh
Kisah Masa Lalu
Kenyataan Pahit
Sayonara my love
Petualangan dimulai
Ayah dan Anak
Jurang pemisah
Pencarian Hinata
Paman Gaara
Masih Mencintainya
Kata Hati
Memori musim dingin
Himawari
Penyesalan
Sayangku
Luluh?
Rindu
Kimi to Boku
Kita dan Waktu
Gelisah
Iwa dan sejuta cerita
Hinata to Yugao
Rahasia
Kebahagiaan?
Kau Berubah
Dead Flower vs Roses
Kepulangan Itachi
Itachi Anakku
Wanita Baik
Gadis Manis Pilihan Hati?
Sesuatu yang Membekas di Hati
Gomen
Senandung Merdu
Mikoto dan Yugao
Kesempatan Kedua?
Terimakasih
Kembalinya Kebahagiaan (Final)

Pertemuan

1.4K 120 23
By ndeigetsu

"Tahu rasa dia sekarang. Dasar pria tua tak tahu diri," umpat seorang wanita sambil melihat seorang pria yang duduk bersimpuh dengan tangan terikat, juga mulut yang disumpal kain.

"Hey tuan, lihat apa boss mu yang tua renta itu menolongmu? Hah?" ejeknya.

Pria itu hanya bisa menatap wanita berambut panjang itu dengan tatapan takut.

"Tuan Akatsuchi, tak kusangka tangan kanan seorang Madara akan duduk bersimpuh dihadapan ku, Yugao Uzuki," ucapnya lagi penuh dengan rasa kemenangan.

.

.

"Itachi-kun, mulai hari ini aku akan kembali bekerja lagi ditoko bunga milik Yamanaka-san, aku bosan dirumah," ucap Hinata yang sedang bersiap untuk pergi setelah menyiapkan sarapan.

"Baiklah, biar kuanta—"

"Tidak, jangan ... Aku ingin pergi sendiri seperti waktu itu," cegah Hinata cepat.

"Kau yakin?" Tanya Itachi.

Hinata mengangguk mantap dan mengatakan bahwa Ia lebih senang berjalan dipagi hari seperti ini.

"Tapi jika kau akan pulang, kabari aku. Aku tidak menerima tolakan," ucap Itachi.

"Baiklah, aku akan menghubungimu," jawab Hinata sambil tersenyum lembut.

Itachi memeluk istrinya itu dengan penuh cinta. Istri terbaik, pikirnya.

.

.

Hari sudah siang, Itachi menjemput anak sematawayangnya disekolah. Himawari tampak sangat bahagia saat mobil berwarna hitam itu terparkir didepan gerbang sekolahnya, didalam mobil Itu Itachi menunggu, panas diluar membuatnya enggan turun. Namun ketika melihat tuan putrinya berlari kearahnya, rasa panas itu seketika hilang dan Itachi langsung turun dari mobilnya dan menyambut sang tuan putri.

"Putri kecilku sudah pulang rupanya," sambutnya.

"Ah papa, aku bukan anak kecil lagi," bantah Himawari.

Itachi hanya tersenyum sambil mengacak rambutsang anak dengan gemas.    


Diperjalanan Himawari memutar lagu favoritenya di tape mobil. Macet sekali siang ini, hampir 30 menit berlalu namun jalanan masih saja padat merayap.

"Tumben sekali macet," gumam Itachi.

"Hari ini ada karnaval untuk menyambut walikota," jawab Himawari.

Itachi mengangguk tanda mengerti, karena tak biasanya Iwa macet seperti ini.  


"Papa, Hima lapar..." ucap Himawari yang lelah bosan karena terlalu lama menunggu.

"Baiklah, kita akan membeli sesuatu untukmu," jawab Itachi sambil tersenyum.

Akhirnya setelah menempuh perjalanan, perlahan tapi pasti mereka sampai disebuah café.

"Papa, aku mau itu," ujar Himawari.

Itachi mengangguk dan segera memesan. sementara Himawari memesan croissant, Ia lebih memilih untuk minum coffee late saja.

"Pa, Hima tunggu dimobil saja ya," ujar Himawari lalu langsung berlari keluar dari bangunan itu menuju mobilnya.

Dari kursi sofa disudut ruangan, seseorang memperhatikan mereka.

"I-Itachi-kun!!?"

"Terimakasih, datang lagi."

"Itachi-kun tunggu."

Baru saja pria Uchiha itu hendak melangkahkan kakinya, seseorang memegang tangannya.

Suara itu..

"Itachi-kun, tunggu dulu," ucap suara dibelakang.

Itachi memutar arah tubuhnya dan menemukan wanita yang Ia tinggalkan tanpa kabar kini berdiri dihadapannya dengan senyuman rindu.

"Yugao..."


Sungguh tak jelas apa yang sedang Itachi rasakan, apakah rasa bersalah, terkejut, atau rindu. Semua tak ada bedanya saat ini. Itachi hanya bisa bergumam nama wanita itu, hanya bisa melihatnya dengan tatapan tak percaya.

Mereka bertemu lagi.

Ini memang resikonya karena Ia meninggalkan wanita ini tanpa kabar yang jelas.

"Itachi-kun kema—"

Tiba-tiba mereka mendengar suara klakson mobil yang ditekan berulang-ulang kali

Sontak Itachi teringat pada Himawari yang sudah menunggunya dimobil.

"Aku harus pergi," ujar Itachi hendak beranjak dari tempatnya.

"Itachi-kun tunggu," cegah Yugao.

"Tidak, aku harus pergi, maaf," Itachi benar-benar bingung dengan perasaannya sendiri.

"Itachi-kun kau akan melanggar janjimu padaku?" ucap Yugao mengingatkan kembali pada janji yang Itachi buat dimasa lalu.

Bahwa Itachi takkan pernah meninggalkannya lagi.

"B-Bukan begitu ta—"

Lagi-lagi suara klakson terdengar, sepertinya Himawari sudah sangat kesal dan kelaparan.
Itachi tak meneruskan kalimatnya dan berjalan menjuh tanpa satu patah katapun terucap dari bibirnya.

"Itachi-kun tungg—"

"Yugao, cukup."

"K-Kau??!"

.

.

"Hinata apa kau baik-baik saja?" Tanya Ino yang cemas karena Hinata terlihat pucat sekali.
"A-Aku baik-baik saja Ino-san," jawab Hinata sambil berusaha untuk tersenyum meski Ia benar-benar merasa tak enak badan.
"Jangan paksakan dirimu, kau belum pulih sepenuhnya." Ino sangat khawatir pada kerabatnya ini, meskipun disini Hinata hanya merangkai bunga, tapi jika dengan kondisinya yang belum stabil seperti ini, apakah akan baik-baik saja? Pikir ino.

"Ino-san kau tenang saja, dokter bilang kesehatanku sudah jauh lebih baik," ucap Hinata.

 "Kau yakin? Wajahmu pucat sekali," ujar Ino.


Hinata mengangguk mantap dan meyakinkan wanita yamanaka itu bahwa dirinya baik-baik saja.

.

.

"Papa lama sekali," tegur Himawari.

"Maaf sayang, papa kan harus membayar?" ucap Itachi.

Himawari kembali tersenyum dan menerima kotak berisi croissant dari tangan sang ayah.

"Pa, Hima senang sekali sekarang papa selalu bersama Hima," ucap Himawari kepada sang ayah yang sedang mengemudi.

"Papa juga senang sekali bisa bersama-sama dengan tuan putri papa," jawab pria Uchiha Itu.


.

.

Sementara Anggota keluarga Uchiha lainnya tengah diterpa badai. Mikoto tak henti-hentinya menangis didalam pelukan Kagami sang kakak, sementara Fugaku sibuk mengurusi administrasi rumah sakit.

Satu jam sebelumnya.

"Apa!?"

Madara tidak percaya dengan pesan yang baru saja ia baca di ponselnya.

"Ada apa Tou-san?" Tanya Mikoto cemas. Namun sang ayah tidak mengindahkan pertanyaannya, seketika Madara menjadi pucat dan memegangi dadanya yang sakit.

"Tou-san!"

Segera Mikoto menyangga tubuh pria Uchiha yang lebih besar darinya itu dengan susah payah.

"Ada apa ini?? Tou-san!!?"

"Mikoto, ada apa ini!??"
Tiba-tiba seorang pria datang dan terkejut melihat Madara tak sadarkan diri.

"Nii-san, tadi tou-san membaca sebuah pesan di ponselnya dan langsung seperti ini," ujar wanita itu.

"Ayo kerumah sakit sekarang."

.

.

"Bagaimana Tou-san," lirih Mikoto.

"Beliau akan baik-baik saja, kau jangan khawatir..." jawab Kagami yang terus berusaha untuk menenangkan sang adik, meskipun dirinya sendiri tak kalah cemas.

Tak ada satupun dari mereka yang mengetahui kenapa Madara bisa sampai terkena serangan jantung, karena saat Fugaku memeriksa ponsel itu, tidak ada pesan apapun.

Pesan itu sudah dihapus.

"Ponsel Itachi juga tidak dapat dihubungi," keluh Fugaku.

Disaat kondisi genting seperti ini, anak sulungnya itu justru tidak dapat diharapkan.

"Sayang, tenanglah ... Tou-san akan baik-baik saja," ujar Fugaku yang masih berusaha menghubungi Itachi.

.

.

"Papa, maaf ... baterai ponselmu jadi habis gara-gara Hima pakai untuk bermain game," sesal Himawari, jalanan yang begitu padat membuat mereka terkurung berjam-jam dimobil.

"Tidak apa-apa, ah sudah jam 3 ya, lebih baik sekalian saja kita jemput mama," jawab Itachi.

"Tapi jalanan macet sekali." Himawari melihat kejalan raya yang penuh dengan kendaraan dan iring-iringan yang membuntuti mobil walikota kini semakin sedikit.

"Papa, sepertinya sebentar lagi macetnya selesai!" sorak Himawari gembira.

"Sudah selesai ya karnavalnya?" Tanya Itachi.

Himawari mengangguk mantap.

.

.

.

TBC


Note : Minna! maaf lagi-lagi aku telat publish ff, minggu ini udah dua kali telat, Gomennnnn

Kemarin benar-benar ga bisa publish bahkan save story pun ga bisa, dan maaf kalo part kali ini gaje dan pendek, soalnya sabtu kemarin si aku ada acara perpisahan disekolah dan dilanjut main sampe sore sama sahabat, jadi nyampe kerumah sekitar jam 6 dan belum ngetik apapun xD eh ditambah wattpad kemarin error terus jadi mau bagaimana lagi :"

Tapi tetap setia yaaa!


LopeLope

ndeigetsu

Continue Reading

You'll Also Like

219K 18.1K 91
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
90.8K 10.2K 28
Naruto @Masashi Kishimoto but this Story by Me [Uchiha Sasuke x Hyuuga Hinata] Sasuke bukanlah pria yang pecemburu, bahkan ia tak peduli dengan hubun...
414K 33.4K 58
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
wish you By raaasi

Teen Fiction

34.9K 1.8K 40
[TAHAP REVISI] Disclaimar: Naruto@Masashi Kishimoto. Pairing : nejiten Tenten, Nama lengkap nya Mitashi Tenten. Gadis yang mempunyai rambut coklat...