Love Me Harder (end)

By finaha201_

437K 24.7K 621

# 7 dlm rendom (05-09-'17) # 15 (14-08-'17) # 18 (09-08-'17) # 42 (25-05-'17) #Iqbaale rank 2 Memang pernikah... More

Part 1
part 2
Part 3
Part 4
Part 5
part 6
part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
part 26 (a)
part 26 (b)
part 27 a
part 27 B
28
29
30 (yeyyyy!!!)
30 B
31
32
33
33 b
34
34 B
35
36
37
37 B
38
39 (a)
39 (b)
Ilustrasi....
40
41
42
43
44
45
epilog
Bonus
Thanks to you, guys...
Pengumuman!!!
pengumuman!!! (2)
Hallo!!!
Promosi
sapaan ajah

Part 19

7K 441 6
By finaha201_

KITA NEXT LAGI!!!

Jangan lupa tinggalkan jejak kasih sayng kalian lewat Vote and Coment..

Maaf kalo banyak Typo..

and..

Enjoy the Story...

*****

Sesampainya di café Poste, Iqbaal langsung memasuki café itu dan mencari meja nomor 24. Dan matanya membulat saat mendapati klayennya hari ini. Wanita itu! Wanita yang amat ia rindukan, wanita yang masih mengandung anaknya, ya, dial ah (namakamu) Daiyamondo yang memakai dress yang seperti di foto, rambutnya ia gerai dan ditambah jepit putih agar poninya tak menghalanginya, wadges putih dan tas kecil cream menjadi pelengkap stylenya.

(namakamu) sedang memandang kagum pemandangan luar yang amat indah, hingga tak menyadari kehadiran Iqbaal.

"ekhm.." Iqbaal berdekhem dan membuat (namakamu) menoleh kearahnya dan langsung menebarkan senyum yang sangat Iqbaal rindukan.

"hai baal.." sapa (namakamu) dengan lembut. Iqbaal hanya tersenyum sambil melambaikan tangannya sesaat, lalu ia duduk di hadapan (namakamu).

"apa kabar?" Iqbaal masih memancarkan senyumannya yang membuat Jantung (namakamu) berdebar cepat.

"baik..." Senyum (namakamu). Lalu ia mengangkat buku menu yang sejak tadi sudah berada di meja. Iqbaal pun melakukan hal serupa dengan (namakamu).

Hening kembali hadir, canggung di antara mereka pun datang, canggung mereka seperti baru pertama kali kencan, padahal ini sudah kesekian kalinya mereka kencan, bahkan kencan mereka bukan ber dua, namun bertiga, yap, si jabang bayi menjadi hitungan ke-3. Namun mereka masih terlihat sangat canggung, gugup pula. 3 bulan tak bertemu jadilah seperti ini, mungkin alasannya seperti itu.

setelah memesan makanan, Iqbaal dan (namakamu) hanya bisa diam, sambil sesekali melirik yang berada di depan mereka, dan tertawa kecil saat mereka melirik di waktu yang sama.

"kok kita ketawa ya? Aneh.." heran Iqbaal saat mata mereka bertemu kembalisaat saling melirik.

"lho? Kok nanya? Aku ngikutin kamu.." ujar (namakamu). Lalu mereka tertawa kecil kembali

"hm..gimana kandungan kamu?" tanya Iqbaal sangat canggung, keringat dingin bercucuran ditangan dan kakinya.

"baik, Cuma kemarin sempet kontraksi gitu.." jelas (namakamu) membuat iqbaal sedikit terkejut.

"Cuma? Itu katamu Cuma? (namakamu), itu tandanya sebentar lagi waktunya.." panic Iqbaal.

"santai lah baal, kata dokter juga waktunya ga kurang seminggu." Ucap (namakamu) sedikit santai.

"(namakamu)! Waktu kelahiran itu bisa lebih cepat bisa lebih lambat, dan Cuma Allah yang tau kapan dia lahir, sekarang kita ke rumah sakit, ok?" Iqbaal hendak beranjak, namun dengan cepat (namakamu) menggenggam tanganya.

"ngapain sih pake ke rumah sakit segala? aku gapapa, sungguh.."kata (namakamu) dengan tatapannya yang membuat Iqbaal luluh dan menuruti kemauan (namakamu).

"tapi janji sama aku, kalo terjadi kontraksi lagi, ga ada alasan kita ke rumah sakit, ok?" (namakamu) mengangguk, lalu Iqbaal menunjukkan kelingkingnya."janji?"

"janji.." (namakamu) melilitkan kelingkingnya ke kelingking Iqbaal, lalu mereka saling tersenyum. Setelah melepas kelingkin mereka dari lilitan itu, (namakamu) langsung melihat-lihat kembali ke luar jendela, sedangkan Iqbaal, pria itu malah menatap (namakamu) dengan kagum.

Makanan pun datang, pesanan mereka sama seperti terakhir mereka datang kemari, Spageti dan secngkir capucino untuk Iqbaal, Lasagna dan lemon tea untuk (namakamu). Mulai menyantap hidangan tersebut sambil tertawa dan mengobrol dengan asiknya.

"eh ya, harusnya hari ini anniv 5th kita kan?" senyuman (namakamu) seketika hilang saat mendengar penuturan Iqbaal yang menyadarkannya, bahwa pria yang kini ada di depannya bukan lagi lelaki yang akan menjaganya dan membantunya untuk ke surga-Nya.

"kumohon, jangan ingatkan aku soal.." ucap (namakamu) sambil menatap Iqbaal tajam.

Ya, hari ini tepat tanggal 24 Desember, harusnya hari ini menjadi anniv 5th wadding mereka berdua, namun kalian tau lah kisah 9 bulan yang lalu, kisah yang bikin para penbaca baper, 'perceraian', yah, satu kata yang sukses membuat rumah tangga mereka terbelah menjadi dua, namun tidak dengan cinta mereka yang masih menjadi satu.

Iqbaal menggenggam erat kedua tangan (namakamu). "walau pun ga ada hubungan lagi di antara kita, kamu tetap menjadi ratu dan bunga sakura di hati ini.."

"dan kamu tetap menjadi raja dan melodi hati ini.." ucap (namakamu) sambil tersenyum.

"ngomong-ngomong soal melodi.." iqbaal memutar tubuhnya dan tersenyum saat mendapati benda itu masih ada ditempat yang ia ingat. "gimana kalo kita nyanyi? Seperti 3rd anniv kita waktu itu, bagaimana?" tawar Iqbaal sambil menaik turunkan alisnya.

"apa?" (namakamu) tak mengerti maksud Iqbaal.

"ayo lah.." Iqbaal menarik tangan (namakamu) dengan lembut, dan (namakamu) pun mengikuti Iqbaal menuju panggung minimalis yang disediakan oleh café. "kamu duduk di sini yah." (namakamu) hanya menatap Iqbaal dan punggung pria itu yang pergi entah kemana namun tak jauh, duduk di kursi tinggi seperti kursi bar/pantry di rumah lamanya, duduk disana sambil melihat sekelilingnya dan mengusap lembut perutnya.

Menarik nafas lalu menghembuskan nafas dengan perlahan. "ide bodoh yang kesekian kalinya.." lirih (namakamu).

Lalu Iqbaal datang dengan dua mic dan gitar akustik coklat, member satu mic ke (namakamu) dan menaruh micnya di tiang tempat mic itu lho, pasti kalian tau. Iqbaal duduk disebelah (namakamu) sambil memegang gitar itu, memposisikan gitar dengan posisi siap untuk dimainkan.

"Selamat siang semua! Saya dan istri saya.."

'DEGH..' rasanya jantung (namakamu) akan keluar dari tempatnya.

"ingin menyanyikan lagu kesukaan wanita cantik yang berada di samping saya ini.."

"Almost is never enough.." lirih (namakamu) lagi sambil menatap Iqbaal yang menoleh kearahnya dan tersenyum.

Lalu Iqbaal mulai memetik gitarnya, dan (namakamu) mulai mengarahkan mic ke bibirnya, membuka mulutnya sambil menutup matanya.

[siapkan lagu 'almost is never enough' dari Ariana Grande, ok? Biar kerasa lagu dan ceritanya, hehe..]

"I like to say we gave it a try
I like to blame it all on life
Maybe we just weren't right
But that's a lie, that's a lie..." (namakamu) mulai bernyanyi, dengan diiringi gitar yang Iqbaal mainkan.

"And we can deny it as much as we want
But in time our feelings will show
Cause sooner or later
We'll wonder why we gave up
The truth is everyone knows

Almost, almost is never enough
So close to being in love
If I would have known that you wanted me
The way I wanted you
Then maybe we wouldn't be two worlds apart

But right here in each other's arms

And we almost, we almost knew what love was
But almost is never enough" (namakamu) bernyanyi dengan merdu.

"If I could change the world overnight
There'd be no such thing as goodbye
You'll be standing right where you were
And we'd get the chance we deserve
Try to deny it as much as you want

But in time our feelings will show" suara merdu Iqbaal akhirnya di keluarkan.


"Cause sooner or later
We'll wonder why we gave up
The truth is everyone knows

Almost, almost is never enough
(We were) So close to being in love
If I would have known that you wanted me
The way I wanted you
Then maybe we wouldn't be two worlds apart
But right here in each other's arms
Yeah we almost, we almost knew what love was
But almost is never enough" bernyanyi secara duet membuat kedua hati mereka terasa amat damai, tak pernah sedamai ini sebelumnya.

Hampir tidak pernah cukup untuk saling mencintai, yah, saat ini perasaan mereka sama persis dengan lagu ini, telah mencoba untuk saling mencintai dan harus berakhir, ya begitulah maksud salah satu liriknya, sangat menyentuh kedua insan ini.

Lagu telah usai, semua pengunjung dan pelayang bertepuk tangan dengan meriah. Iqbaal menaruh gitar itu di tempatnya, lalu menghampiri (namakamu) yang masih terdiam duduk ditempatnya.

"suara kamu makin bagus tau ga?" puji Iqbaal sambil memegang kedua bahu (namakamu) dengan senyumannya yang sungguh di sukai oleh (namakamu), dan Dianty.

(namakamu) tersenyum. "makasih.." lirihnya pelan.

"kayaknya kamu harus berhenti menjadi disainer dan berubah menjadi penyanyi deh.." (namakamu) terkekeh geli.

"bisa bantu aku turun ga? Susah nih.." ujar (namakamu) meminta tolong. Iqbaal mengangguk lalu mulai membantu (namakamu) turun dari kursi itu, Iqbaal memegang kedua lengan (namakamu) dan (namakamu) memegang kedua bahu Iqbaal. Dan...

"akh!!!" (namakamu) memegang bahu kiri Iqbaal dan perutnya yang amat sakit. "ngh..huh.." erangan kecil mulai keluar dari mulutnya.

"kenapa (namakamu)?" tanya Iqbaal panic bin khawatir.

"sakit banget baal, ahh.." jawab (namakamu) sambil meremas bajunya di bagian perut dan jas hitam Iqbaal.

"kita ke rumah sakit ya.." ujar Iqbaal dengan deru nafas yang tak beraturan.

"ga usah baal.." lirih (namakamu) sambil terus meremas bajunya dan baju Iqbaal.

"kok ga usah? Tadi kamu udah janji kalo kamu kontraksi lagi kita kerumah sakit, ga ada alasan lagi, ayok." Iqbaal bersiap untuk membopong (namakamu), namun..

"bidan atau rumah sakit terdekat.." ucap (namakamu) terlihat amat kesakitan.

"apa?" tanya Iqbaal karna (namakamu) mengucapkannya dengan cepat-capet.

"rumah sakit terdekat, baal!" sepertinya sakit yang dialami (namakamu) susah dijelaskan. Karna remasannya semakin kuat, raut mukanya seperti amat kesakitan, dan satu lagi....."ketuban aku pecah.." kata (namakamu) pelan sambil menatap Iqbaal dengan tatapan sendu. Mata Iqbaal membulat sempurna, tak percaya dengan semua ini.

~~~~~

"ngh.... Akh..huhuhu.." (namakamu) menarik dan membuangnya secara cepat, agar mengurangi rasa sakitnya.

"akh! Pake macet segala lagi.." kesal Iqbaal sambil memukul setirnya. Lalu ia menoleh kearah (namakamu) yang kesakitan luar biasa.

"baal...sakit...akh.." rengeng (namakamu) sambil mulai meneteskan air mata itu.

Iqbaal membelai rambut panjang (namakamu), lalu beralih ke perut (namakamu) yang amat sakit. "sabar yah sayang anak Ayah, Bentar lagi kita sampe, ok?" (namakamu) sedikit terkekeh sambl menangis saat mendengar penuturan Iqbaal yang menurutnya konyol.

"sshh..apa saat Dianty lahiran kamu seperhatian itu?" tanya (namakamu) dengan muka yang masih kesakitan.

"enggak juga.."jawab Iqbaal sambil melajutan mobilnya, karna macet mulai mereda. Lalu sambil menyetir Iqbaal terkekeh. "perasaan aku saat Dianty melahirkan, beda sekali saat ini, saat kamu akan melahirkan anak kita.." ucap Iqbaal sambil menoleh kearah (namakamu) sesaat.

"aku ga ngerti.." ujar (namakamu) sambil menahan rasa sakit yang amat sakit.

"Aku masih sayang, masih cinta sama kamu, cara buat melupakanmu saja sangat sulit, apa lagi saat ia hadir, menjadi sebuah rel untuk menghubungkan antara kita berdua,"kata Iqbaal pelan, lalu ia menarik nafas. "jujur, saat ini aku ga bisa ungkapin apa-apa lagi kecuali rasa senang aku, mendengar ketubanmu pecah, jujur bikin aku seneng banget, menjadi seorang ayah dari anak yang kamu kandung slama ini, aku tau bagaimana sulitnya mengandung tampa seorang suami, sama seperti aku yang terasa sulit menghilangkan kamu dari mimpiku." (namakamu) menatap Iqbaal yang masih focus dengan jalanan, sungguh kata-katanya menyentuh hatinya. "aku pengen kita rujuk.."

'DEGH..' 4 kata yang sukses membuat perasaan (namakamu) campur aduk tak menentu.

"terus gimana Dianty dan Diara? Kamu bakal tinggalin mereka?" tanya (namakamu) yang dilanjutkan dengan erangannya kembali.

"jadilah istri keduaku, (nam..)" nampaknya dalam keadaan genting begini, Iqbaal masih sempat-sempatnya melamar (namakamu)? Gimana kamu baal?

"akh..." nampaknya si bayi tak tahan lagi didalam rahim sang Bunda, hingga membuat (namakamu) mengarang kesakitan kembali, namun kali ini lebih tepatnya berteriak.

Akhirnya setelah terjebak macet 5 menit dan menempuh waktu 30 menit, akhirnya (namakamu) sudah berada di ruang persalinan di rumah sakit terdekat dari café tadi. Iqbaal berada di samping (namakamu), member semang dan tangan untuk wanita ini.

Sudah berkali-kali (namakamu) berteriak untuk menyelamatkan sang buah hati, namun belum ada sebuah tangisan keras dari sang bayi. Iqbaal terus menyemangati (namakamu) dengan ribuan caranya. Namun (namakamu) masih terlihat sangat kesakitan.

"SAKIT BANGET!!!! NGH....." Iqbaal membelai rambut (namakamu).

"aku tau kamu bisa, kamu harus tetap semangat, jangan sampai rel itu terputus begitu saja, aku yakin kamu kuat, kamu pasti bisa.." bisik Iqbaal tepat di telinga (namakamu). Dan entah ada apa dengan kata-kata Iqbaal tadi...

"NGHHH.."

"OEK..OEK..."[anggap suara bayi, aku kurang tau] tangisan yang ditunggung-tunggu pun hadir, dan senyuman senang di ruangan itu mengembang, tapi tidak dengan (namakamu), ia masih terlihat sulit untuk tersenyum, keringat dan air mata kebahagiaan membasahi setiap permukaan wajah cantik (namakamu).

"Alhamdullillah, bayi perempuan sehat, pak, bu.." ujar sang Dokter sambil tersenyum manis.

(namakamu) pun tersenyum tipis sambil mengatur deru nafasnya yang masih tak beraturan.

Iqbaal menatap (namakamu) yang masih terbaring lemah. Dan senyumannya terus mengembang sempurna. Lalu pria ini menoleh kearah suster yang menggendong bayi kecil nan mungil itu, Iqbaal menggendong bayi itu, putri kecilnya masih menangis. Mengusap pipi bayi tersebut dengan lembut dan penuh kasih sayang. Lalu mendekatkan telinga kecilnya ke mulutnya, mengumandangkan azan ditelinga kanan dan iqomah di telinga kiri, bayi cantik itu terlahir sebagai Islam..[maaf yah yang bukan islam, maaf banget].

"mau kamu kasih nama apa?" tanya Iqbaal sambilmemberi putri kecil mereka ke (namakamu), (namakamu) langsung menggendongnya dan memberi ASInya.

"Diana, Diana Dhiafakhri,," jawab (namakamu) sambil menatap anaknya. "tapi kamu boleh menambahkan namanya kok.."

Iqbaal berpikir keras untuk nama cantik putrinya itu. "Melody, Diana Dhiafakhri Melody .." ujar Iqbaal.

"kayaknya ga cocok deh susunan namanya."

"Melody Diana Dhiafakhri?"

"aneh juga sih.."

"Dhiafakhri Diana Melody?"

"bagus, tapi coba yang lain.."

"Diana Melody Dhiafakhri?"

"bagus.." Iqbaal tersenyum saat (namakamu) memilih ide susunan nama untuk putri kecil mereka.

"oh ya, kenapa kamu kasih nama sama seperti Bunda kamu?" tanya Iqbaal sambil menatap baby Diana.

"Wanita yang membuat aku sangat rindu, wanita yang sudah membesarkan dan akan ku besarkan, wanita yang memiliki hati dan paras paling cantik yang pernah ku lihat.." kata (namakamu) sambil terus menatap baby Diana."kamu sendiri kenapa kasih nama Melody?" kini giliran (namakamu) yang bertanya.

"nama Diana sudah menjadi perwakilan kamu, dan aku mencari perwakilan aku di namanya, dan Melody cinta kita adalah dia.." ujar Iqbaal lalu menatap (namakamu).

'ceklek..' mendengar ada yang masuk, spontan membuat Iqbaal dan (namakamu) menoleh kearah pintu. Wanita berumuran sekitar 30tahun dengan jilbab yang slalu ia pakai, ya, dia lah kakak tercinta, Ody..

"duh, gimana keadaan kamu (nam..)? terus babynya sehat kan? Aduh, teteh khawatir banget sama kamu.." tanya Ody sambil mendekat kearah Iqbaal dan (namakamu).

(namakamu) terkekeh. "alhamdullillah baik semua kok tehh, nih, liat sendirikan?" jawab (namakamu) sambil tersenyum manis.

"ih, lucunya.." ucap Ody sambil melihat Diana yang sudah mulai terlelap. "namanya siapa?" tanya Ody sambil menoleh ke Iqbaal.

"Diana Melody Dhiafakhri, panggilannya Diana." Jawab Iqbaal sambil ikut tersenyum.

"nama yang cantik,"Ujar Ody. "tunjukkan Diana ke Bunda sama Ayah gih, baal." Iqbaal mengangguk, lalu mengambil alih Diana ke gendongannya, keluar sejenak untuk memperlihatkan anak keduanya(?).

"teteh kalo mau ngomong berdua sama aku bilang aja kali tehh.." cibir (namakamu). Dan Ody pun terkekeh.

"emangnya kenapa sih? Udah seneng yah keluarganya komplit?" Ody menoel dagu (namakamu).

"eh, mmm..enggak, maksudnya kan ga usah bawa-bawa Diana tehh, cukup Iqbaal ajakan bisa.." ucap (namakamu) dengan gugup dan pipi yang memreh bak lobster rebus yang sudah matang.

"(nam..), percuma kamu sembunyiin ini semua, bakal tetap ketahuan kok sama aku.." kekeh Ody. "eh ya (nam..), kamu seriusan ga kepikiran untuk balik sama Iqbaal?"

#Bersambung

baby Diana udah lahir!!! Selamat.. *eh?!

Balikan lagi ga yah? Hm...

penasaran? don't forget Vote and Coment, kalo banyak yang Vote, besok aku share 3 part deh, ok? oke deh, bye...^



Continue Reading

You'll Also Like

163K 4.8K 17
gadis itu menatap jengah lelaki yang sedang memelas di hadapannya. " yang please " " gue lagi gak mood iqbaal" ck.....lelaki bernama iqbaal itu b...
437K 24.7K 61
# 7 dlm rendom (05-09-'17) # 15 (14-08-'17) # 18 (09-08-'17) # 42 (25-05-'17) #Iqbaale rank 2 Memang pernikahan ini sudah menginjak satu tahun, namun...
837K 10K 12
iqbaal itu suka banget susu tapi bukan susu kotak
441K 8.1K 12
Terserah mau dibaca apa kaga Ini mesum!.