Part 17

9.9K 556 7
                                    

HAI GUYS!!!

Maaf yah, kayaknya hari ini aku ga bisa next 5 part deh, kenapa? Karena aku lagi flu dan sebenernya aku ga boleh megang leptop, but karna malming, keknya my Mom tetep bolehin deh, hehehe...

Jangan lupa tinggalkan jejak kasih sayang kalian lewat Vote and Coment^^

Maaf yah kalo banyak Typo...

And..

Enjoy the Story..

*****

"om Iqbaal kan ikut sama tante, jadi kamu ga usah khawatir." Ucap Ody sambil menoel hidung mancung kepesekkan Fadhil..

'DEGH...'

Fadhil memanyunkan mulutnya, kepalanya ia tundukkan. Sedangkan pria dan wanita ini menatap Ody dengan tatapan bingung.

"lho? Kenapa? Kok natap teteh kayak gitu? Emang ada yang salah?" tanya Ody menatap (namakamu) dan Iqbaal bergantian. "kan Iqbaal punya hak buat liat bayi kamu (nam..).."

(namakamu) mengambil nafas, dan menghembuskan dengan pelan, lalu mengangguk pasrah.

"ya udah, gih pada berangkat, keburu pulang dokternya." (namakamu) bangkit dan mengambil tasnya, memasukkan buku tadi kedalam tas. Dan langsung menatap Iqbaal yang masih mematung.

"kalo kamu ga mau ikut gapapa baal, biar aku sama Fadhillah aja." Ucap (namakamu) membuat lamunan Iqbaal buyar.

"enggak, aku ikut." Iqbaal beranjak mendahului (namakamu) yang sedang menggandeng tangan Fadhillah. "pake mobil aku aja ya.." ujar iqbaal ditambah anggukan (namakamu).

Di perjalanan menuju dokter, hening melanda mereka, iqbaal yang focus dengan jalan, (namakamu) yang melihat-lihat pemandangan, dan Fadhillah yang sibuk dengan mainannya. Tak ada yang ingin membuka perbincangan, kedua mantan suami-istri ini terlihat gugup untuk mengatakan satu kata pun, hanya jantung mereka yang bergetar dan hati yang berbicara.

"akh.." (namakamu) meringis saat merasa tendangan dari si jabang bayi.

"kenapa (nam..)?" tanya Iqbaal terdengar khawatir.

"sh... Dia nendang.." jawab (namakamu) sambil mengsap perutnya.

"dia emang sering nendang? Atau emang itu tendangan pertaamanya?" tanya iqbaal lagi.

"jarang kok Dia nendangnya." Ucap (namakamu). "tapi sekali nendang kadang sakit kadang geli gitu."

Iqbaal terkekeh. "kamu, mmm... akh, ga jadi deh.."

"mau nanya apa baal?" tanya (namakamu) meyakinkan Iqbaal yang terlihat tak menentu.

"ga jadi.."

"eh ya, kalian nikahnya 2 hari lagi ya? Slamat ya.." ujar (namakamu) member selamat.

Iqbaal memasang senyum tipis, rasanya aneh jika kata slamat itu dari (namakamu), terdengar menyakitkan bagi Iqbaal. "kamu gapapa kalo bentar lagi aku.." terlihat sangat ragu untuk mengucapkannya.

(namakamu) memasng senyum manisnya kearah Iqbaal. "kamu ngomong apa sih? Ya aku gapapa lah, lagian Dianty kan sahabat aku, aku ikhlas kok.." ucap (namakamu) dengan cepat dan senyuman itu masih mengembang. 'maafin aku, baal, aku udah bohong sama kamu, tapi ini buat kebaikan kita semua, aku ga mau Dianty dan Diara menderita, aku yakin aku gapapa bersama anak kita, maafin aku baal.' Namun batinnya serasa disiksa dengan semua ini.

'aku tau kamu bohong (nam..), aku udah kenal kamu dari kita umur kita 5 tahun, dan aku tau persis kalo kamu bohong kali ini.' Kata Iqbaal dalam hati. "kamu yakin?" Iqbaal menyakinkan (namakamu).

Love Me Harder (end)Where stories live. Discover now