Mantan Suami - Tamat (HAPUS...

By deanakhmad

4M 215K 8.1K

PINDAH LAPAK KE KBM dan HINOVEL Delapan tahun berpisah, takdir kembali mengejek Eliya. Seolah-olah belum puas... More

Satu
Dua
Tiga
Empat
Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Sebelas
Dua Belas
Tiga Belas
Empat Belas
Lima Belas
Sembilan Belas
Dua Puluh
Dua Puluh Satu
Dua Puluh Tiga
Dua Puluh Enam (revisi)
Dua Puluh Tujuh
Dua Puluh Delapan
Tiga Puluh
Say Hi ...
pemberitahuan
Bantu Aku Dong
Epilog

Lima

84.4K 9.3K 184
By deanakhmad

"Pulang, Ran." Sebuah suara menginterupsi kegiatan Rania yang sedang menulis sesuatu dalam map.

Sedangkan si pemilik nama, hanya mendengkus sebal. Tanpa ia mendongakkan kepala, ia tahu siapa yang menyuruhnya pulang. Rajendra, abang kesayangannya.

"Enggak! Selama wanita itu masih bergelayut manja. Aku ogah balik ke rumah." Untuk yang kesekian kalinya Rania menolak permintaan Rajendra agar ia mau pulang ke rumahnya.

"Sampai kapan kamu ngambek gak jelas kayak begini?"

"Sampai abang rujuk sama mbak El."

Jendra mengeram. Terkutuklah mantan istrinya itu. Jendra malas jika Rania sudah menyengol nama wanita pembunuh itu dalam obrolan mereka.

Dadanya kembang kempis, terasa begitu menyakitkan. Ada sejumput rasa penasaran, bagaimana kehidupannya sekarang pasca keluar dari penjara. Namun sesaat kemudian, kebencian terhadap wanita itu kembali timbul kepermukaan.

"Jangan pernah sebut nama wanita pembunuh itu," desis Jendra penuh penekanan.

Rania hanya memutar bola matanya. "Emangnya abang pikir Rania gak tahu? Kalo sebenarnya abang diam-diam mikirin mbak El?"

Jendra melotot tak percaya. Bagaimana adiknya ini bisa tahu.

"Sialan kamu, Ran."

"Ya, adik sialanmu ini tahu betul soal kamu, Bang."

Rania masih saja sibuk dengan pekerjaannya. Jendra sendiri sudah mulai jengah dengan sikap adiknya ini.

Harus seperti apa lagi ia membujuk, agar gadis berhijab ini mau pulang ke rumah.

Pembahasan soal mantan istrinya tidak akan pernah tuntas, sama halnya dengan perasaannya.

Jika dulu perasaan cintanya begitu mengebu-gebu, maka sekarang kebencian itulah yang mengakar di hatinya.

Ada satu keinginan ia ingin membalas kebencian itu, namun sisi baiknya selalu berhasil mengembalikan pikiran warasnya.

Hukuman penjara sepuluh tahun--yang seharusnya didapat Eliya--menurut Jendra tak setimpal dengan penderitaan yang sudah ditorehkan wanita masa lalunya. Jendra bahkan menceraikannya tanpa belas kasihan.

Bisikan kebencian itu menutup hatinya. Ia masih belum berpuas hati. Ingin rasanya ia membalaskan semua sakit hatinya juga keluarganya.

"Pulang lah, Bang. Kamu gak perlu bujuk aku."

"Di mana kamu tinggal?"

"Suatu tempat, di mana aku bisa menembus rasa bersalahku." lirih Rania yang kemudian mengembuskan napasnya.

Dering ponsel Rania membuyarkan lamunan Jendra, sekilas diliriknya layar ponsel Rania.

Ray
Calling ....

Ray? Ray siapa?

"Kenapa, Ray?"

"...."

"Iya, ntar dibeliin. Martabak manis gak pake mentega di atasnya, kan'?"

"...."

"Iya, iya ... sampai ketemu di rumah. Iya bentar lagi pulang kok. Dah, Sayang"

Jendra mendelik tak percaya, ada ucapan 'sayang' terselip dipercakapan mereka.

Sialan! Siapa Ray ini? Kenapa Rania manggil sayang ke dia?

Rania menutup teleponnya, kemudian menatap tajam ke arah kakaknya. "Apa?"

"Siapa Ray? Pacar kamu? jadi kamu tinggal serumah sama cowok?" tanya Jendra dengan nada dan tatapan menyelidik.

"Bukan urusan abang! Mau Rania tinggal sama siapa, gak ada hubungannya sama abang." Rania mulai merapikan barang-barang yang berserakan di atas mejanya, kemudian mengambil tasnya dan melenggang pergi meninggalkan Jendra yang masih kebingungan dengan sosok Ray-Ray itu.

Apa tadi? Martabak manis tanpa mentega di atas. Hey ... itu kan martabak manis kesukaanku juga. Sialan! Itu cowok kenapa seleranya sama sih?

Sedikit gusar Jendra memasuki mobilnya dan melihat sosok Rania juga sudah masuk ke dalam taksi online pesanannya. Hingga satu ide muncul di kepalanya.

Menguntit Rania.

Katakan saja ia sebagai abang yang posesif. Masa bodo lah, asal ia tahu di mana adik kesayangannya ini tinggal.

Apalagi saat meningat si Ray-Ray ini, semakin membulatkan tekad Jendra menguntit Rania. Bahkan gadis itu sudah berani tinggal serumah dengan laki-laki.

Dia juga laki-laki, jadi jangan salahkan pikirannya yang memang tak jauh-jauh dari selangkangan. Terlebih mereka tinggal serumah, bisa dipastikan hal tersebut tak terelakkan.

Sial!

Eh,tapi ... Rania kan gadis yang sholeha dan santun. Masa iya dia tinggal dengan seorang pria.

Astaga! Pikiranmu, Jen. Dangkal banget, bahkan nuduh adikmu sendiri kayak gitu.

Ada sedikit kelegaan dengan hijab yang dipakai oleh Rania. Entah sejak kapan, adiknya itu mulai menutup auratnya. Kalau diingat-ingat semenjak kematian Jetro, Rania berubah 180°.

Dulu Rania itu gadis yang ceria, dan penebar kebahagiaan di dalam keluarga. Bahkan Jendra tahu pasti bahwa Rania begitu dekat dengan mantan istrinya itu.

Rania yang ceria, Rania yang manis, Rania yang patuh, Rania yang pintar, Rania yang cerewet, dan Rania yang jadi kesayangan seluruh keluarga.

Semenjak kematian Jetro, Rania berubah menjadi pendiam juga penyendiri. Seolah-olah ia menarik diri darinya juga Monik.

Hingga siang itu, setelah putusan perceraiannya dengan Eliya. Rania semakin menjadi pendiam. puncaknya keesokan harinya, Jendra mendapati Rania pulang ke rumah dengan berhijab sepulang dari bekerja.

Tak ada lagi Rania yang manis dan ceria. Tergantikan oleh Rania yang pendiam dan pembangkang. Seringkali Rania lebih memilih berdiam diri di kamarnya daripada ikut berkumpul denganya.

Beberapa kali Jendra memergoki Rania melamun, dari sorot matanya mengisyaratkan kekecewaan dan bersalah.

Kenapa Rania menampilkan mimik wajah seperti itu. Ada sesuatu yang Rania sembunyikan, dan Jendra tak tahu apa.

Jika dulu Rania selalu bercerita apa saja yang ia lalui seharian, maka kini tergantikan dengan Rania yang pendiam. Jika ditanya, hanya jawaban pendek yang di dapat.

Ah, Rania. Kenapa kamu bisa seberubah itu, Dek.

Jendra masih duduk anteng di dalam mobilnya, ia mengamati gerak-gerik Rania yang tengah memesan martabak manis pesanan si Ray-Ray itu.

Beruntung lapak tersebut tak begitu ramai, hingga setengah jam berlalu Rania kembali memasuki taksi onlinenya. Tak berapa lama mobil Jendra berhenti tepat di seberang jalan, di mana Rania turun dari taksi pesanannya tadi.

Ada perasaan was-was ketika ia tak melihat lelaki bernama Ray keluar dari rumah tersebut. Begitu juga Rania yang tak keluar dari rumah itu, selama tiga jam.

Jadi benar Rania tinggal di sana!

Cukup!

Jendra tak sanggup lagi, sebelum pikiran negatifnya menyerang lebih brutal lagi.

Dengan langkah mantap Jendra turun dari mobilnya, dan berjalan menuju rumah minimalis dengan taman kecil yang terlihat asri. Ditambah dengan percikan air yang keluar dari air mancur kecil, dan bangku taman membuat siapa saja yang bertandang merasakan sebuah kenyamanan.

Jendra mengetuk pintu rumah bercat kuning gading dengan sedikit tak sabaran. Hingga sebuah suara terdengar agar Jendra menunggu sebentar.

Mungkin karena konspirasi antara udara malam dan gemericik air, membuat Jendra tiba-tiba merasa gelisah. Ada sesuatu yang tak wajar menelusup di dada.

Pada detik berikutnya, Jendra hanya diam membeku ditempat ia berdiri. Netra coklatnya bertemu dengan netra cokelat milik seorang wanita, dengan hijab menaungi wajahnya yang masih terlihat ayu.

Untuk pertama kalinya ia menatap langsung wajah itu, setelah delapan tahun berlalu.

★★★★✩✩✩★★★★

Astaga, glundungan aku nulisnya. Wkwkwkwkwkwk... bener-bener diperes otakku.

Semoga kalian suka ya ...

Kasih saran sama kritik dong. Colek ah, yang biasanya ngarep bang Jendra. akula9i
Yan_Sue chamoe91 Jiyastri emiarpina d2p0k_nthe

Kali aja dapet vote 100bj. Huehehehehe.... as usually, aku bakalan colek sesembak pecinta bang Jendra. Maap yak kalo menuhin notif. 😘😘😘😘

Salam manis dari bang Jendra 😘😘

Mahalo
-Dean Akhmad-
23-07-2018

Continue Reading

You'll Also Like

DEWASA III [21+] By Didi

General Fiction

107K 284 43
[follow untuk bisa membaca part 21+] KUMPULAN NOVEL-NOVEL DENGAN TEMA DEWASA. BANYAK ADEGAN TAK LAYAK UNTUK USIA DI BAWAH 18 TAHUN. 🔞🔞🔞🔞🔞
69.1K 5.2K 17
Menikah dengan 'dia' adalah hal yang sama sekali tidak pernah ada di pikiran Salsa maupun Lian. Kedua nya sudah menjadi musuh bebuyutan sedari kecil...
226K 12.4K 31
( sebelum membaca jangan lupa follow akunnya 👌) yang homophobia di skip aja gak bisa buat deskripsinya jadi langsung baca aja guys bxb bl gay homo ...
KING [End] By Kim Ryu

General Fiction

4.9M 264K 53
Queenaya Rinjani harus membayar hutang sang ayah kepada seorang CEO sekaligus seorang pemimpin mafia, dengan ikut bersamanya. Apakah Naya bisa bertah...