Love Me Harder (end)

By finaha201_

436K 24.7K 621

# 7 dlm rendom (05-09-'17) # 15 (14-08-'17) # 18 (09-08-'17) # 42 (25-05-'17) #Iqbaale rank 2 Memang pernikah... More

Part 1
part 2
Part 3
Part 4
Part 5
part 6
part 7
Part 8
Part 10
Part 11
part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
part 26 (a)
part 26 (b)
part 27 a
part 27 B
28
29
30 (yeyyyy!!!)
30 B
31
32
33
33 b
34
34 B
35
36
37
37 B
38
39 (a)
39 (b)
Ilustrasi....
40
41
42
43
44
45
epilog
Bonus
Thanks to you, guys...
Pengumuman!!!
pengumuman!!! (2)
Hallo!!!
Promosi
sapaan ajah

Part 9

11.3K 580 0
By finaha201_


"(namakamu) sudah kelihatan sembuh total," Rike memulai topic yang sempat satu tahun lebih di lupakan. "dan sekarang waktunya kamu jawab pertanyaan bunda waktu itu."

'Degh..' jantung Iqbaal berdegup sangat cepat, tak mampu melakukan apapun, hanya bisa menatap (namakamu) yang sedang memeluk kedua keponakannya itu.

Posisi duduk Rike berubah menjadi menghadap putranya itu. "Kamu pilih bercerai? Atau tetap bertahan?" Rike mengulang pertanyaan yang menurut Iqbaal bodoh itu.

Iqbaal berdecih, membenci pertanyaan itu, ingin rasanya memakan pertanyaan itu. Menghela nafas agar tenang sambil memejamkan matanya, lalu membuka matanya kembali, dan penglihatannya hanya mampu melihat dia, ya, di lah yang kini terukir di hatinya, hanya dia yang mampu menggetarkan jantungnya. Hanya dia yang mampu membuat pria ini mematung karna sikapnya yang manis. Dan dia lah yang ia cintai. "Bertahan.." jawab Iqbaal berbisik dan pelan, bahkan Rike tak dapat mendengar sempurna kata tersebut.

"apa?" Tanya Rike, meminta Iqbaal mengulangi jawaban itu.

Iqbaal menoleh kearah bundanya tercinta, menatapnya dengan tatapan bahagia, ditambah senyuman yang begitu khas. "Ale memilih bertahan bersama (namakamu), mencintainya seutuhnya, tak peduli badai akan menerjang kami berdua, Ale akan tetap mempertahankannya." Kata-kata indah keluar begitu saja dari mulut Iqbaal, dan sukses membuat air mata haru itu keluar dari kedua mata Rike, ia sangat bangga dengan putranya ini.

"kamu janji untuk tidak menyakitinya lagi?"Tanya Rike minta kepastian dari Iqbaal.

Iqbaal mengangguk pelan. "Ale janji, bunda, Ale janji ga bakal nyakitin wanita yang Ale cintai." Iqbaal berjanji.

Senyuman itu makin mengembang bak kue yang berada di oven. "Kalo begitu, hampiri istrimu, peluk dan cium dia, bilang sama dia kalo kamu sangat mencintainya." Suruh Rike.

"Tampa bunda minta pun Ale akan laksanakan." Rike tertawa kecil saat mendengar penuturan Iqbaal.

Lalu iqbaal langsung berlari kearah (namakamu) yang sedang asik bermain dengan kelima keponakannya, kedua anak tehh ody dan buah hati sepupu iqbaal. Dan langsung memeluk istrinya dengan amat erat.

(namakamu) bingung dengan perlakuan Iqbaal yang sangat aneh, karna tiba-tiba ia menghampirinya dan memeluknya begitu erat. Iqbaal meregangkan pelukannya, dan beralih menatap mata (namakamu). "Ada apa baal? Kok tiba-tiba gini sih?" Tanya (namakamu) masih bingung dengan semua ini. Dan tiba-tiba...

'cup..' Iqbaal merengut bibir (namakamu) dengan lembut, menggenggam tengkuk (namakamu) agar tak lepas. Semua anak-anak yang ada disana, matanya di tutup oleh orang tuanya, tak ingin dewasa sebelum waktunya.

"bukan itu maksud Bunda, le,"cibir Rike pelan. "tapi, sudah lah, dasar.."

"jadi itu pilihan Iqbaal, bund? Mempertahankannya?" Tanya tehh Ody sambil terus menutup mata Fadhil. Rike hanya mengangguk pelan, sambil terus memperhatikan sepasang suami-istri itu.

Sudah 1 menit dan Iqbaal menyudahinya. Menatap kembali mata (namakamu) dengan damai. "(namakamu) Daiyamondo Fakhriansha, aku sangat mencintai mu.." ucap Iqbaal begitu saja, terdengar lepas dan bebas, tampa ada beban di bahunya.

Mata (namakamu) membulat, seluruh mukanya memerah bak lobster matang, tak percaya dengan semua ini sekaligus dibuat terbang oleh suaminya itu. "tolong siapapun cubit aku sekarang!" saat-saat yang romantic seperti ini, masih sempatnya wanita ini bercanda, oh, tunggu! Ia tak bercanda, masih serasa mimpi mungkin ini baginya.

Iqbaal tertawa kecil, lalu mencubit kedua pipi (namakamu) dengan gemas. "ini bukan mimpi sayang, aku beneran, uuu..gemes aku sama kamu..." Ucap Iqbaal sambil terus mencubiti kedua pipi (namakamu), membuat semua orang yang berada disana tertawa.

"ih, Iqbaal! Cubit sih cubit, tapi jangan segitunya amat deh.." cibir (namakamu) sambil berusaha melepas cubitan Iqbaal yang mungkin membuat pipinya semakin memerah.

Iqbaal melepas cubitan itu, lalu kembali memeluk erat istrinya itu. "ini pilihan ku, aku ga mau pisah dari kamu, kamu tau aku emang susah untuk melepaskan Dianty, namun aku lebih sulit untuk melepaskan kamu, aku minta maaf.." Ucap Iqbaal sambil terus memeluk (namakamu) dengan erat.

Senyuman (namakamu) mengembang manis, lalu ia membalas pelukan itu. "Makasih, makasih untuk pilihan kamu itu, aku seneng banget ngedengernya." Ucap (namakamu) dengar air mata kebahagiaan yang mengiringnya.

~~~Iqbaal's pov

Inilah kebahagiaan, entah kapan akan datang, cepat atau lambat. Bahagia bersama orang yang kita sayang dan cinta adalah kebahagiaan yang tak ada duanya. Ya Allah, terimakasih dengan semua kebahagiaan ini, dengan ribuan rintangan kau berikan kepada setiap hambamu, agar saat kami bahagia, kami akan ingat rintangan itu, indah atau pun tidak, rencana Mu tetap yang paling indah.

Pagi ini pagi yang membuat ribuan rantai yang ada di pundakku seketika menghilang, rasanya kini aku bebas, bebas untuk memeluk istriku tampa ada rasa bersalah dengan wanita lain. Dianty? Setelah memeluk erat istriku itu, aku langsung menelfonnya dan langsung mengakhiri hubungan antara kami.

~~~via telfon

Iqbaal : hallo, dainty..

Dainty : iqbaal? Ini beneran kamu? Kamu apa kabar sayang?

Iqbaal : aku baik, kamu apa kabar? Kuliah kamu gimana?

Dainty : aku baik kok, baal, aku kangen sama kamu... (nada manja)

Iqbaal : aku udah putusin semuanya, aku udah jawab semua pertanyaan Bundaku.

Dianty : oh ya? Terus bagaimana? Kamu pilih aku kan? (nada bersemangat)

Iqbaal : aku tau kamu masih sayang sama aku, aku pun begitu, namun..

Dianty : kenapa baal?

Iqbaal : aku ga bisa ngelepasin kamu gitu aja, tapi..

Dianty : kamu milih aku kan baal? (nada bersemangat dan memotong ucapan iqbaal)

Iqbaal : Dianty, dengerin aku dulu! Tapi jujur aku lebih ga bisa cerai dari (namakamu), aku sadar aku sayang dan cinta sama dia.

Dainty : jadi? Maksud kamu kita putus? (ingin menangis)

Iqbaal : aku sayang kamu, tapi aku tau, ada seorang pria yang menunggu kamu untuk dicintai, dan aku tau kamu akan mencintainya dalam waktu dekat.

Dainty : enggak baal! Aku Cuma sayang kamu! Aku Cuma cinta kamu! Ga ada lagi! (nada memaksa dengan suara isakan) tolong ngertiin aku..

Iqbaal : kamu yang harusnya ngertiin sahabat kamu, (namakamu), dia udah banyak berkorban demi kita berdua, dan kini ia dapat balasan atas semua yang udah di lakuin sama kita, yaitu kebahagiaan.

Dainty : aku tau dia bakal bahagia, tapi dia bakal bahagia dengan yang lain, bukan kamu! Kamu Cuma buat aku, baal.

Iqbaal : enggak, aku Cuma buat (namakamu) Daiyamondo, dan kamu buat pria yang ada di luar sana.

Dianty : tapi kamu yakin bakal bahagia sama dia?

Iqbaal : sebelum kamu Tanya itu, kami sudah berbahagia.

Dianty : hiks.. kalo gitu, slamat berbahagia slama yang kalian bisa.."

~~~via off..

Aku menatap aneh hpku yang tak bersalah, tiba-tiba saja Dianty menutup telfonku. Akh, sudahlah.

Dan malamnya, malam yang entah bagaimana harus ku jelaskan, karna malam ini malam yang paling indah layaknya malam pertama pengantin baru, melakukan 'itu' dengan kasar dan tampa beban sediki pun membuat kami bahagia.

Namun, kebahagiaan itu tak sampa disini, karna waktu berjalan dan Tuhan slalu member tantangan baru untuk hamba-Nya agar kami tetap kuat dan slalu berdoa kepada-Nya, meminta ampun dan pertolongan, dan slalu berdoa dengan nikmat yang Engkau berikan.

Dan rintangan baru pun di mulai.............

~~~~~~~SKIP~~~~~~~

Sudah sekitar 1,5 tahun yang lalu kejadian itu terjadi, kejadian dimana aku menjawab pertanyaan dari Bundaku tercinta.

Malam ini begitu sedih bagi istriku--(namakamu), ia sedang menangis di dadaku, merepas kaus yang aku pakai. Aku menenangkannya, memeluknya erat dan mengusap punggungnya, sambil sesekali mengecup puncak kepalanya.

"Jangan nangis, dengan adanya kamu saja udah bikin aku bahagia, dan itu udah cukup buat aku." Ucapku sambil mengusap rambut panjangnya.

"Maafin aku, aku tau kamu pasti kecewa, dan kamu tau kan aku ga mau bikin semua orang yang aku sayang kecewa, maafin aku, maafin aku..hiks.." terdengar sangat perih isakannya.

Kali ini kami sedang berada di rumah sakit, berduka atas keguguran (namakamu) yang kedua kalinya, ya, (namakamu) sudah hamil dua kali, namun sepertinya Allah belum mengizinkan kami memiliki buah hati, ya, (namakamu) slalu saja keguguran, mungkin karna ia slalu cape dengan urusan butiknya, kalian tidak tau ya? (namakamu) sudah memiliki butik yang lumayan terkenal, dengan bantuan dosennya, butik itu kini sudah memiliki 150 disain.

Aku merenggangkan pelukan itu, lalu menangkub kedua pipi (namakamu) dengan lembut, memintanya untuk menatap mataku. Aku tersenym manis sambil menepis air mata di kedua pipinya.

"aku sayang dan cinta sama kamu, dan aku pengen kita punya anak, aku pengen tanggung jawab itu ada pada kita." Ujarnya (namakamu) sambil menatap mataku dengan sendu.

"Kita bisa kan berusaha lagi, atau mungkin kita bisa adopsi anak, itu kan?" aku berusaha menyemangatinya. "Lagian Bunda juga maksa kita punya anak cepet-cepet."

(namakamu) menggeleng lemas. "ini udah terlalu lambat baal, aku ga ingin mengecewakan Bunda." Katanya sambil memegang tanganku yang berada di pipinya, lalu ia mengecup kedua tanganku.

"Kalo umur pernikahan kita 10 tahun kita belum punya keturunan pun aku ga keberatan, (nam..), asal kita berdua bahagia aku udah senang kok." Aku meneangkannya kembali, lalu meraih tengkuknya, dan mengecup bibirnya dengan singkat.

"Betul apa kata Iqbaal, (nam..)" kami menengok kearah pintu keluar, sudah terlihat jelas Bunda ku yang sedang berjalan pelan kearah kami. "Bunda udah punya dua cucu dan itu udah cukup," Bunda berdiri tepat disampingku. "Kalian jangan terlalu keras kerjanya, ok?" nasehat Bunda.

Aku mengelus kembali rambut coklat kepirangan (namakamu) yang indah itu.

(namakamu) menunduk. "Baal, tolong ambil buku disain aku." Ucap (namkamu) meminta tolong untuk mengambil buku sketsanya. Aku hanya mengangguk dan mengambil buku sketsanya.

~~~autor's pov

Kenapa yah? Waktu begitu cepat? Hari ini, tepat hari ini adalah Anniv 4th wadding (namakamu)-Iqbaal, cepat bukan?

Tak seperti dua tahun yang lalu, mereka merayakan annivnya berdua, namun kali ini mereka merayakan annivnya bersama sahabat-sahabat dan keluarga besar mereka, tempatnya di villa yang dulu mereka berlibur sekeluarga besar.

'prok..prok..prok..' semua yang ada disana bertepuk tangan saat Iqbaal dan (namakamu) memotong kue anniv mereka. Lalu setelah itu, Iqbaal dan (namakamu) membagi kuenya, dan mulai berpesta kecil di halaman belakang itu.

"aku kangen sama tempat ini." Ucap (namakamu) sambil tidur di paha Iqbaal yang mengelus rambutnya. Tangan lentiknya memainkan flowercrownnya. Kini mereka sedang bersantai di tikar yang ditebar di rumput luas itu.

"kangen sama moment itu ga?" Tanya Iqbaal sambil menarik gemas hidung (namakamu), (namakamu) hanya meringis kecil.

"moment yang kamu cium aku di depan anak-anakkan? Mana bisa lupa.." mereka tertawa.

"Kamu cantik deh hari ini.." ujar Iqbaal sambil menatap (namakamu) yang masih asik memainkan Flowercrownnya. Iqbaal tidak berbohong! (namakamu) memang terlihat sangan cantik dengan rambut yang ia cruly, dress diatas lutut berlengan panjang berwarna pink dan sepatu hels coklat, dan jika ia memakai flowercrownnya, kecantikannya tak tertandingi oleh siapapun, menurut Iqbaal.

(namakamu) terkekeh. "kamu udah bilang kayak gitu hari ini 25 kali deh," kata (namakamu) dengan matanya ia toleh keatas untuk menatap paras tampan Iqbaal. "Kamu juga ganteng kok, kayak pangeran.." (namakamu) memuji Iqbaal yang berstyel kaus putih oblong dan kemeja levis, tak lupa celana jens putih yang senada dengan kausnya, sangat tampan.

"Kamu juga udah nyebutin itu 25 kali kok." Iqbaal mencubit gemass kedua pipi istrinya itu.

"sakit iqbaal!" ringis (namakamu) sambil memegang kedua tangan Iqbaal, berusaha melepas cubitan itu. Iqbaal tercengir sambil melepas cubitannya. (namakamu) duduk di sebelah Iqbaal dengan bibir yang dimanyunkan dan pipi yang dikembungkan.

"Makin sayang aku sama kamu kalo kayak gitu." Iqbaal menyenderkan kepalanya di bahu (namakamu).

"manja banget sih kamu.." ucap (namakamu) sambil menarik pelan hidung Iqbaal.

"iya lah, yang lagi pacaran sahabat-sahabatnya di lupain.." cibir Kiki sambil duduk disebelah (namakamu).

Iqbaal dan (namakamu) tertawa kecil. Iqbaal mengangkat kepalanya lalu merangkul istrinya.

"yang jomblo mah bisa apa yah? Cuma bisa ngeliat orang pacaran aja." Stefie memanyunkan bibirnya, duduk disebelah Iqbaal dengan tatapan pupy eyesnya.

"Stefie, apalah.." Salsha dan Aldi tertawa.

"yang pengantin baru apalah.." Iqbaal menggoda AlSha dan NadKi yang beberapa bulan yang lalu menikah. Dan mereka pun tertawa.

"eh, stef, kapan nyusul kita-kita? Babas udah ngelamar Jeha, cessie and Rendy bulan depan nikah, kamu kapan, heh? Masih nunggu doi ngelamar kamu? Kelamaan.." Tanya (namakamu), nadanya seperti mengejek gitu.

"eh, jangan ngejek gue dulu (nam..), gue lagi nunggu perjodohan gue, dan lo pada catet! Tanggal 14 Feb gue nikah!" ceria Stefie, membuat para gadis yang ada di tikar itu tercengang, lalu berteriak dan menghamburkan pelukan para wanita ke Stefie, tak menyangka sama sekali.

"aaa..ga nyangka bentar lagi sahabat gue nikah!!!" teriak Salsha.

"BTW, cowoknya siapa? Kita kenal ga sama tuh cowok?" Tanya (namakamu) sambil melepas pelukannya.

"enggak, tap gue kenal deket sama cowok itu! Temen kecil gue.." jawab dan jelas Stefie.

"Siapa namanya dek?" Tanya nadien yang sudah menganggap mereka adiknya sendiri.

"Naufal.."jawab Stefie singkat padat jelas.

Para wanita tercengang.

Merasa diabaikan, para pria pun berkumpul, mengobrol, entah apa yang mereka obrolkan.

~~~~~SKIP~~~~~

~~~14 FEBRUARY~~~

Hari ini adalah hari yang paling membahagiakan untuk Stefie, pernikahannya berjalan dengan lancar, dan acara itu diakhiri dengan suara emas dari CJR, dan kini, jam 7 malam, semua sahabat sudah berkumpul dengan pasangan mereka massing-masing, iqbaal & (namakamu), Aldi & Salsha, Kiki & Nadien, Cessie & Rendy, Stefie & Naufal dan calon suami-istri Bastian & Jeha.

Tawa mereka pecah begitu saja saat pertengkaran Bastian dan Iqbaal mulai, sungguh mengundang tawa pertengkaran mereka, namun seketika tawa mereka berhenti saat..











___________BERSAMBUNG---------


HAYO, APA LHO...coment dan bintang di butuhkan guys..^_^

-Love you all-


Continue Reading

You'll Also Like

194K 9.5K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
278K 17.3K 31
Prilly Aliana Putri seorang wanita berumur 26 tahun,bekerja sebagai Dokter Anak disalah satu rumah sakit di Jakarta Wanita yang sangat suka terhadap...
60.4K 5.4K 47
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
3K 305 28
eros zannali sadana seorang dokter muda yg di jodoh kan dengan seorang gadis super manja bernama ilynara gustav. keputusan apakah yg akan di ambil ol...