Love Me Harder (end)

By finaha201_

437K 24.7K 621

# 7 dlm rendom (05-09-'17) # 15 (14-08-'17) # 18 (09-08-'17) # 42 (25-05-'17) #Iqbaale rank 2 Memang pernikah... More

part 2
Part 3
Part 4
Part 5
part 6
part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
part 26 (a)
part 26 (b)
part 27 a
part 27 B
28
29
30 (yeyyyy!!!)
30 B
31
32
33
33 b
34
34 B
35
36
37
37 B
38
39 (a)
39 (b)
Ilustrasi....
40
41
42
43
44
45
epilog
Bonus
Thanks to you, guys...
Pengumuman!!!
pengumuman!!! (2)
Hallo!!!
Promosi
sapaan ajah

Part 1

30.2K 923 26
By finaha201_

Hai semua!!! sebelumnya, ini buka plagian dari salah satu FP di face book, melainkan repost buat kalian-kalian yang males banget scorlldown di FP 'Story's karya isti and ella', lalu, di FP itu, ada beberapa part yang di hapus entah oleh siapa.

soal alur dan cerita masih sama, begitu pula dengan ketypoan aku yang menyebar kemana-mana.

BTW, slamat membaca..^^

~!

"HAPPY 1ST ANNIVERSERI, IQBAALE!!!!" Seru (namakamu) dengan senyuman ceria dan semangat yang membara.

Ya, tempat tanggal 24 Desember adalah hari anniv wadding iqbaale-(namakamu).

Iqbaale berdecak kesal. "ngapain sih lo kayak gitu? Norak tau ga?" kesal iqbaale dengan sedikit membentak (namakamu) yang sedang membawa kue kecil bertulisan '1st anniv!', memang sedikit norak, namun jika itu buatan koki berbintang lima, tapi jika ini hasil disainer, sangat indah pastinya, apalagi sang disainer baju itu adalah istrinya, jika.........istri itu adalah istri tercinta, namun ini adalah istri terbenci bagi iqbaale.

Iqbaale pergi menuju meja makan, melewati (namakamu) dan tampa melirik (namakamu) yang sedang memasang muka sedih.

(namakamu) menghembuskan nafas beratnya, menahan rasa sakit di dalam hatinya, dan kembali mengingat kata-kata almarhumah Ibunda tercinta-Diana permata- sebelum kecelakaan itu terjadi.

*fashback on*

"(namakamu), kamu mau ga janji sama bunda?" Tanya Diana sambil mengelus rambut sebahu putrinya yang kini berumur 10 tahun.

"Mau lah bunda.." jawan (namakamu) senang, karna kalo bundanya sudah berjanji seperti itu, ia sudah pastikan akan mendapat hadiah.

"janji sama bunda, Kalo nanti ayah dan bunda ga ada, kamu harus turut ya sama keluarga baru kamu nanti, khususnya calon suami kelak," Tutur Diana sukses membuat putri semata wayangnya berkaca-kaca.

"bunda tuh ngomong apa sih? Kayak besok mau pergi buat selamanya?" Tanya (namakamu) tak mengerti. Matanya masih berkaca-kaca, dan jika ia mengedipkan kedua matanya, ia akan mengis.

Diana mulai menangis. "Bunda Cuma mau denger janji berlian Bunda satu-satunya aja, kan umur tuh ga ada yang tau, (namakamu) Daiyamondo Fakhriansha.." kini aimata (namakamu) benar-benar mengalir.

Memberi pelukkan kepada sang 'Berlian' satu-satunya adalah waktu yang pas saat ini.

Hingga....................

*Flashback off*

Itu lah percakapan terakhir antara (namakamu) dan Diana-Bundanya-, dan pesawat mengalami masalah system dan, akh...jika mengingat itu semua membuat hati (namakamu) sakit dan slalu menjetikkan air matanya.

(namakamu) menghapus air matanya, dan membalikkan badannya, terdapat seorang pria yang ia sangat cintai, ia adalah suaminya-iqbaale.

Memberi senyuman termanisdan kejutan manis memang bukan lah yang pas untuk Iqbaale, namun sebuah kejutan kali ini akan membuat Iqbaale berterima kasih kepada (namakamu).

(namakamu) tersenyum dan langsung duduk di hadapan Iqbaale, lalu mulai melahap santai pancakes buatannya.

"hari ini anniv kalian yang ke tujuhkan?" tebak (namakamu) sok tak tau, padahal dia tau. Lalu ia memasukkan pancakes yangsudah ia potong kecil.

Iqbaale menatap sinis (namakamu) sambil terus memotong pancakesnya.

(namakamu) hanya tersenyum, lalu ia menaruh pisau dan garpuhnya di atas piring. Menatap damai Iqbaale yang sedang asik menatap dan melahap sarapannya.

"oh ya, aku punya sesuatu buat kamu, hadiah anniv wadding kita." Kata (namakamu) sambil mengambil paperbag dari bawah meja, dan langsung menyodorkannya ke Iqbaale. "Semoga bermanfaat.." ia tersenyum manis.

Iqbaale menerimanya dengan dingin. "Makasih.." Kata-kata itu pula juga ikut mendingin, lalu Iqbaale melanjutkan makannya.

"Aku boleh minta sesuatu ga kekamu?" Tanya (namakamu) memulai basa-basinya.

"ish...apaan?" Tanya Iqbaale dengan dingin(lagi).

"bisa ga kamu ke halaman belakang, dan tinggalin sarapan kamu, aku punya kejutan buat kamu.." Saru (namakamu), senyumnya belum sirna dimulutnya, lalu ia mulai melahap kembali sarapannya.

"ngapainsih? Kurang kerjaan banget.." dumel Iqbaale sambil menaruh kasar peralata makannya.

"pokoknya ke halaman belakang! Buruan!" Suruh (namakamu) sambil tetap focus ke sarapannya.

Iqbaale berdecak kesal, lalu bangkit dari duduknya, dan jalan dengan malas menuju taman belakang.

Sungguh terkejut dirinya melihat semua dekorasi yang romantic, namun bukan hanya itu saja yang membuat Iqbaale terkejut, namun kedatangan Diyanti-kekasihnya-.

"Happy Anniversery.." ucap Diyanti sambil tersenyum manis. Tangannya membawa balon berbentuk love dan balon itu bergambar foto mereka berdua saat berlibur di HongKong, sangat romantic foto itu, seperti prewadding gitu.

Iqbaale tersenyum, senyuman yang hanya ia-iqbaale- beri kepada Diyanti, saja. Bahkan (namakamu) hanya diberi sekali senyuman itu, tapi itu sudah menjadi kepuasan sendiri bagi (namakamu).

Iqbaale langsung berlari dan langsung memeluk Diyanti dengan erat. Diyanti membalas pelukan tersebut sambil mulai menutup mata, menikmati detik saat mereka berpelukkan, lalu ia membuka kembali matanya, terlihat seorang wanita sedang duduk di anak tangga yang menyambungkan antara dapur dan taman belakang, wanita itu memakai dress diatas lutut berwarna putih, lengannya hanya 3/4, rambutnya ia gerai dan ia curly bagian bawahnya, sungguh cantik, dan siapapun yang melihatnya akan terpukau, namun siapa sangka? Wanita ini sudah menikah. Yap, kalian benar! Ia (namakamu) Daiyamondo, alias Ny. Diafakhri. Akh..jika ada yang memanggil (namakamu) dengan 'Ny. Diafakhri', rasanya sangat geli dan sesak didadanya pun mulai meraja lela.

(namakamu) tersenyum manis kearah Diyanti. Lalu menyeruput coklat panasnya dan bangkit bersama segelas minumannya dan menaiki 2 anak tangga menuju dapur, membersihkan rumah, mencuci baju, pergi bersama mobil minicopernya menuju kampusnya, belajar menjadi disainer baju, itulah tugasnya hari ini, tapi mungkin hari ini akan menambah satu acara, yaitu acara perayaan anniv wadding nya-(namakamu)- dengan Iqbaale bersama semua sahabatnya.

Sementara Iqbaale dan Diyanti, kini mereka sedang asik memakan cupcake buatan....entah lah.

"Enak banget nih cupcakesnya, kamu beli dimana, say?" Tanya Iqbaale bersemangat dengan mulutnya yang penuh cupcakes green teanya.

Diyanti terkekeh saat melihat krim kue disudut bibir Iqbaale. "Kamu tuh makannya kayak anak kecil tau ga?" Tutur Diyanti sambil mengelap krim putih itu dari sudut bibir Iqbaale.

Iqbaale terkekeh malu. Yah tau lah, kalo makanan enak kayak gini, Iqbaale ga segan-segan akan menghabiskan seorang diri.

"aku ga beli, tapi ada yang khusus buatin buat kamu.." Diyanti langsung menoleh kearah dapur, tepatnya kearah (namakamu) yang sedang asik mencuci piring.

Iqbaale ikut menoleh kearah tolehan Diyanti, lalu ia menyender di kepala bangku dan menaruh sisa cupcakes di piringnya. Yang awalnya ia menguyah dengan cepat dan semangat, kini ia mengunyah dengan pelan, karna ternyata cupcakes yang ia makan adalah buatan seseorang yang ia benci, (namakamu).

Kini Diyanti menoleh kearah Iqbaale yang sedang mengelap mulutnya. "Udah selesai makannya?"

"udah ga nefsu.." Ujar Iqbaale sambil menarus lapnya di meja dengan kasar.

"Ya udah, yuk kita berangkat! Bentar lagi jam 7 lho, say. Nanti telat di marahin dosen lho.." ancam Diyanti sambil bangkit dan ngambil tasnya lalu menaruh tasnya di pundak kirinya.

Iqbaale tersenyum tipis, lalu bangkit dan langsung memakai jaket hitamnya, mengulurkan tangannya kearah Diyanti.

Dengan senyuman yang mengembang, Diyanti pun langsung memegang erat tangan kanan Iqbaale, dan mereka pun pergi menuju ruang depan, dan pastinya akan melewati (namakamu) yang sedang menyci piring sambil merasakan sesek di dadanya.

~(namakamu) pov

'hiks..hiks..' entah untuk yang keberapa kali aku menangis hanya karna kebahagiaan mereka –iqbaale & Diyanti-. Seharusnya aku bahagia jika suamiku bahagia, namun kebahagiaan itu mengapa menjadi kesedihanku? Sungguh ku tak mengerti.

Tuhan! Mengapa sesak dadaku Tuhan? Ada apa denganku? Aku memang mencintai suamiku, namun apa salah membiarkannya bersama kekasihnya? Sungguh dugaanku memang slalu salah, Tuhan!

Sambil memegang dadaku, aku pun menoleh kearah taman belakang. Terlihat sepasang kekasih yang akan menghampiriku, kurasa.

Aku pun buru-buru melanjutkan aktivitasku, mencuci piring.

"eh! (namakamu)! Jangan lupa baju gue di kamar mandi dicuci! Jangan kayak kemarin!" Ujar Iqbaale kasar. Aku pun membalikkan badanku sambil tersenyum paksa.

"Ya.." hanya kata itu yang sanggup ku ucapkan.

"oh ya, (namakamu)! Makasih udah mau bantu, eh, ngidein kejutan tadi, sukses.." Kata Diyanti sambil mengacungkan jempolya, aku hanya tersenyum sambil mengangguk.

Iqbaale sedikit terkejut mendengat ucapan Diyanti. Lalu ia menggeleng dengan keras, lalu menarik pelan lengan Diyanti, dan mereka pun pergi tampa mengucapkan salam.

Aku menghembuskan nafas beratku dengan asal. Lalu melanjutkan aktivitasku selanjutnya, membereskan rumah.

~~~09.00 am, Jakarta~~~

~autor pov~

Setelah melakukan sebagian pekerjaan rumah tangganya, (namakamu) pun mangganti pakaiannya dengan baju kaus putih berlengan pendek, celana jens biru dan sepatu hak heals putih setinggi 5cm, rambutnya masih ia gerai dengan curly dibawahnya, tas putih kecil berisi alat tulis, hp dan dompet sudah siap, begitu pula map dan baju hasil karyanya luasa kemarin.

Dengan terburu-buru, (namakamu) menuruni anak tangga sambil membawa kebutuhannya.

"BI!! Saya berangkat dulu ya! Jangan lupa bikin makan malam buat pak Iqbaale. Bikin porsi makanan 5 aja, buat pak Iqbaale, pak Ujang, bibi sm pak Tio dan pak Eko, terus jaga-jaga satu porsi kl ada Diyanti. Terus makan siang juga jangan lupa!" Tutur (namakamu) sambil jalan tergesa-gesa menuju pintu keluar.

"baik nyonya.." jawab Bi Uni sambil sedikit membungkuk sopan.

"ya udah, Assalamu'alaikum.." (namakamu) cepat-cepat keluar rumah disusul bi Uni untuk mengunci rumah.

"Wa'alaikumsalam.."

(namakamu) pun masuk ke mobil mini coopernya dan langsung menuju kampusnya.

"Ya gusti, nyonya (namakamu) tuh baek sebenernya, terus, kenapa pak Iqbaale bareng nyonya Diyanti ya? Aneh.." Kata bi Uni berbicara sendiri, lalu masuk kedalam rumah.

~~kampus~~

'tektektek.."

(namakamu) kini sedang berada di koridor kampus, jalan terburu-buru menuju kelasnya, tak mempedulikan orang-orang sekitarnya yang sedang memperhatikannya dengan kagum, cantik, ya, orang-orang itu berpikiran seperti itu.

~~~~~SKIP~~~~~

~~~perjalanan~~~

Setelah pelajaran selesai pelajaran, tepatnya pukul 01.00pm, (namakamu) langsung menaiki mobilnya menuju butik dosennya-Sella's factory-.

'kring..kring..kring..'

Mendengar hpnya bordering, (namakamu) pun langsung meraihnya dan mengangkat telfon dari.....Salsha, sahabatnya.

~VIA tel.~

Nk : hallo? Kenap sha?

Salsha : Elo udah dimana, (nam..)? kita udah ditempat biasa nih..

Nk : OTW sana, kalem aja, 5 menit lagi sampe kok, oh ya, nanti bisa jemput gue di butik biasa ga? Gue ada urusan sebentar disana, bisa ga?

Salsha : lho, bukannya elo sama Iqbaale?

(namakamu) terdiam, focus mengemudi sambil pula menghela nafas.

Nk : menurut lo dia kemana?

Salsha terdiam di sebrang sana.

Salsha : Elo sabar ya (nam..), kita slalu dukung hubungan kalian kok, dan kita ga pernah ngedukung hubungan mereka, beneran deh..

(namakamu) terkekeh.

Nk : udah yah, nanti kita ngomong banyaknya di tempat biasa, ok? Bye!

Salsha : ya udah,cepetan ya, bye!

~VIA Off~

(namakamu) menaruh hpnya di sebelah tasnya, lalu ia menghela nafas berat kembali. Sungguh sulit hidup (namakamu) kali ini, membangun rumah tangga karna perjodohan yang sejak lama orang tua (namakamu) –Almh. Diana dan Alm. Ali- dan orangtua Iqbaale-Rike dan Harry- rencanakan. Menikah diusia muda dan merasa menjadi PHO dalam hubungan suami dan sahabatnya, sulit bukan? Amat sulit jika kalian yang merasakannya.

"Bunda, Ayah, (namakamu) sangat berterimakasih karna sudah menjodohkan ku dengan Iqbaale, jika (namakamu) mau jujur, ini sulit Bund, Yah, namun jika ini untuk kebahagiaan kalian, (namakamu) ikhlas menghadapinya," (namakamu) memegang liontin emas putih berbentuk oval, dan jika dibuka, terdapat foto kedua orangtuanya.

"Ya Tuhan, tolong kuatkan hamba, jujur hamba tidak kuat mengalami semuanya. Mencintai dan menyakiti untuk suami tercinta, memang sangat sulit. Tolong hamba ya Tuhan.." (namakamu) mulai berdoa saat lampu lalu linta menandakan lampu merah.

~~~~~SKIP~~~~~

~Mall~

(namakamu) langsung berjalan cepat menuju butik dosennya.

Sesampainya disana, sudah terdapat salsha dan cassie yang sedang mencuci mata dibutik itu-Sella's Factory-.

"Elo lama banget sih, (nam..)" dumel Salsha sambil menatap (namakamu) kesal.

"Maaf deh, tadi di kampus ada masalah gitu, jadi aja gue telat, maaf ya." (namakamu) meminta maaf.

"Ya udah, lo buru mau ngurus apaan? Kita tunggu disini, sekalian shopping.." Ujar Cassie sambil mengcungkan dua baju yang bagus dan cocok jika ia pakai.

(namakamu) tersenyum tipis dan langsung berlari menuju kasir, entah melakukan apa.

2 menit kemudian, Salsha dan Cassie datang menghampiri (namakamu), sebenarnya mereka ke cassir bukan ke (namakamu)nya.

"Buset dah, baru gue tinggal 2 menit, tuh baju udah laku 10 aja!" Tutur (namakamu) kaget melihat kedua sahabatnya yang cepat sekali memilih bajunya.

"Yah kita sih Cuma nyari baju hasil karya lo doang, ga macem-macem lagi." Kata Salsha sambil memberi kelima baju yang ia pegang.

Oh ya, (namakamu) adalah mahasiswi kesayangan bu Shilla-dosen jurusan Disainer baju-, karna hasil karya bajunya slalu bagus dan memuaskan, dan kadang hasil karya bajunya slalu di pasarkan di butik milik bu Shilla, amazing bukan?!

(namakamu) hanya bisa terkekeh geli, lalu melanjutkan urusannya.

"Eh, kita udah bayarnya nih, lo udah selesai belum sama urusannya?" Tanya Cessie.

"Udah nih, yuk!" Ajak (namakamu) sambil menaruh tas kecilnya di bahu kanan, lalu mereka jalan menuju salah satu resto yang biasa mereka tempati.

Sesampainya di resto, mereka-(namakamu), salsha dan cassie langsung menghampiri Stefie, aldi, bang kiki, bastian, randy dan Jeha yang sedang bercanda dan tawa.

"Hay semua.." Sapa (namakamu) sambil melambaikan tangan.

Salsha dan cessie sudah kembali ketempatnya tadi, salsha dekat aldi dan cessie dekat rendy.

"Hay cantik.." Sapa balik mereka hampir bebarengan.

(namakamu) tersenyum manis, lalu ia duduk disebelah bang kiki.

"Eh, si Iqbaale ke mana, (nam..)?" Tanya bang kiki sambil mengerutkan dahinya.

(namakamu) menunduk, tak mampu menjawab.

"ish, si abang nih, gue tanga 'mana pacar lo?' aja ga lo jawab." Tutur Babas kesal.

Mereka pun tertawa puas, kecuali bang kiki dan (namakamu).

"Akh! Rese lo!" Kesal bang kiki sambil meninju pelan lengan babas.

Karna merasa tak mood untuk tertawa, akhirnya (namakamu) pun memesan makanan, milkshek coklat dan green tea cakes, itu lah pesanannya.

"eh ya, (nam..)"

Merasa namanya dipanggil, ia pun menoleh. "Ada apa di?" Tanyaya lembut.

"Si Iqbaale kemana sih? Gue jarang liat dia deh perasaan.." Tanya Aldi sambil merangkul Salsha.

"iya nih, padahal gue sama si Iqbaale satu jurusan, tapi gue jarang banget deh liat dia." Kata Randy lalu ia merebut garpuh dari tangan cassie, sungguh jail pria satu ini.

(namakamu) hanya menggeleng pelan. "kalo masalah masuk kuliah atau enggak gue juga kurang tau, yang pasti tiap ada jadwal kuliah dia slalu pergi, entah itu pergi jalan ama Diyanti, entah emang kekampus beneran." Jawab (namakamu) jujur.

"Iqbaale masih jalan sama Diyanti?" Tanya Stefie tak percaya.

(namakamu) menunduk,lalu menganggung pelan.

"Astaga! Tuh cowok maunya apa coba? Udah dijodohan yang terbaik, masih aja jalan sama ceweknya, aneh gue sama tuh orang.." Kesal Aldi sambil mengacak-acak rambutnya.

"Apa perlu kita hajar dia? Biar dia tau rasa?!" Kata-kata bang Kikki sukses membuat (namakamu) kaget.

"Gue setuju ma lu bang.." Babas menyetujuinya.

"Gue juga!!!" Aldi dan Rendy ikut-ikutan.

Saat para laki-laki bangkit...

'Brak...'

(namakamu) memukul meja dengan keras sambil berdiri, membuat sahabat-tidak! Semua orang disitu menatapnya dengan bingung.

"Apa harus kekerasa batin dibalas sama kekerasn fisik?!" (namakamu) membentak keempat sahabat prianya itu. Ini moment yang langka bagi sahabat-sahabatnya, karna sangat tumben sekali (namakamu) marah dan membentak. "Biarin aja lah!! Aku juga gapapa kok, masa kalian ga percaya sama aku?!"

"Tapi slama setahun, bahkan lebih dia itu memperlakukan kamu kayak gitu!!! Apa kamu tahan, heh?!" Bang kiki balik membentak (namakamu).

"IYA AKU BISA TAHAN!!!"(namakamu) menjawabnya dengan cepat. "Dan jika itu semua untuk kebahagiaan orangtua ku aku ikhlah kok bang, gapapa.." Lanjutnya.

"Biarin aja (nam..), lagian si Iqbaal emang pantes kok dapet tinjuan dari mereka.." Stefie bangkit dari duduknya dan langsung menenangkan sahabatnya itu.

(namakamu) menatap tajam Stefie. "Tapi aku ga rido Stef, aku ga ikhlas kalo Iqbaale digituin.." Tutur (namakamu) menatap tajam manic Stefie. "Aku memang Cuma wanita lemah yang ga bisa apa-apa,"

Semua sahabat (namakamu) kini menatapnya dengan bingung.

"Agama aku lemah, aku egois, dan aku pikir Iqbaale pantes nyari yang lebih dari aku, dan aku yakin itu Diyanti.." Kata (namakamu) dengan nada ingin menangis.

"Tapi gimana pun juga, tuh cowok ga pernah ngertiin perasaan lo, (nam..)!" Kata Rendy dengan amarah yang sedikit masih ada.

"Dan kita ga tega kalo lo diginiin terus sama dia.." Kini Salsha angkat bicara.

(namakamu) tersenyum. "Kalian emang sahabat terbaik sedunia, tapi untuk kesekian kalinya, Jangan lakuin itu.."

Suasana kini sedikit tenang, para pria pun sudah duduk kembali ketempat duduknya semula.

15 menit sudah mereka bercanda, tentunya 15 menit sebelumnya yang memulai adalah babas, seperti biasa.

Saat asik bercanda, entah kenapa kepala (namakamu) ingin menoleh kearah ruangan no Smoking, dan terdapat...

'iqbaale..' kaget (namakamu) dalamhati, melihat suaminya bersama.......

'DEGH...'

Sesak meraja lela kembali, ya, Iqbaale kini bersama..........................................Diyanti, sahabat, bahkan ia sudah menganggap Diyanti sebagai saudarinya sendiri.

(namakamu) terus saja menatap sepasang kekasih itu makan siang,dan sesekali menghela nafas berat dan menoleh kearah sahabat-sahabatnya.

Salig suap menyuap dan selfie bersama memang sudah biasa membuat sesak didadanya, numun kali ini.......................................

BERSAMBUNG PUN DATANG UNTUK MEMBUAT KALIAN PENASARAN...tapi ga tau juga ya, pada penasaran ga neh? Ah, sudah lah..

Hayo lho, apa yang terjadi lho?

Continue Reading

You'll Also Like

363K 7.5K 48
Detik detik ruangan yang bergema suara senjata, pistol dan rintihan kesakitan, darah yang berceceran kemana mana dan ada luka disetiap tubuh. Ketika...
437K 24.7K 61
# 7 dlm rendom (05-09-'17) # 15 (14-08-'17) # 18 (09-08-'17) # 42 (25-05-'17) #Iqbaale rank 2 Memang pernikahan ini sudah menginjak satu tahun, namun...
48.9K 2.7K 21
Follow dulu sebelum baca:))) Kim jeonsa (ocha) remaja 18 tahun yg di jodohkan dg seseorang oleh orang tuanya,apakah ocha akan menerima perjodohan itu...
227K 17.9K 65
"Kamu lebih pilih aku atau sahabatmu? " Siapa yang akan Iqbaal pilih? Yuk Baca