Comeback βœ”οΈ [End]

By QwertyYapeyo

407K 19.4K 468

Nazea terbangun dari alam mimpinya. akan tetapi semua telah berubah, 15th ia melupakan kehidupannya. Bagaiman... More

Prolog
01. Bangkit dari mimpi
Protagonis
02. Alone?
03. New Work
04. New Life
05. Teman lama
06. KingMate
07. Bertemu Kembali?
08. Sakit yang Tak Nyata
09. It's Twins Day
10. Sosok tak Terlupakan
11. Meet
12. I want Mommy!
13. Jangan Membencinya
14. Mimpi atau Kenyataan
15. Teman Lama part 2
16. I will Go
17. Tamu Tak Diundang
18. You're My Mom!
19. Bertemu Kembali part 2
20. Penjelasan
21. Mengingat Kembali
Flashback
22. Duo Bungsu
24. Berbeda? atau Berubah?
25. Boleh Baikan?
26. Penyemangat
27. Memiliki Keluarga?
28. Masa Lalu
29. Kesialannya
30. Mengakuinya
31. Kedatangan Tamu
Flashback part 2
32. Kenyataan yang Tersembunyi
33. Menemui
34. Kian yang Kecewa
35. First Things
36. Penjelasan Part 2
37. Alam Bawah Sadar
38. Love U Mom!
39. Kunjungan Bayi
40. Hari Pertama
41. Mari Berbaikan
42. Memulai Kembali
43. Comeback
44. Mencoba Berubah
45. Bertekad
46. Berusaha Sembuh
47. Batas Gengsi
48. Kebencian Ken
49. Kecemasan
50. Hadiah
51. Kembali Bekerja
52. Perlakukan Buruk
53. Kerja Keras Kian
54. Ketahuan
55. Menerima
56. Tatapan Tajam
57. Perusak
58. Nyonya Besar?
59. Tragedi
60. Terlupakan
61. Antagonis yang sebenarnya
62. Rosalia dan Kekesalannya
63. Pengakuan
64. Menuju Ending
65. Akhirnya End!

23. Are You Really My Mom?

6.1K 320 0
By QwertyYapeyo

Hai! Hai! Hayyyyy..... Author comeback lagi ya yourobun.. seperti biasa, up nya Rendom. Jadi tidak terjadwal.

Yang suka ceritanya di betah-betahin ya..... Soalnya ceritanya kurang ih! 🥰🥰

__________________________________

Happy Reading 😙
.
.
.

Nazea bingung harus mulai dari mana, ia tidak terlalu memiliki pengalaman untuk bermain bersama anak kecil.

Nazea meletakkan Baby Je di sofa ruang tamu. "Kamu tunggu sini ya Key.... Mommy mau ganti baju."

Baby Je mengangguk patuh, ia dengan setia menunggu di sofa. Nazea sebenarnya masih agak canggung jika membahasakan dirinya di depan Keyjen dengan sebutan Mommy, tapi ia sendiri bingung harus bagaiman. Bukannya Nazea belum bisa menerima Baby Je, tapi rasa canggung itu membuat Nazea harus beradaptasi jika bersama Baby Je, semoga saja setelah hari ini ia akan lebih akrab dengan bayi itu, atau bisa dibilang anaknya?

Selepas mengganti pakaian dan membersihkan bekas darah Nazea bergegas menuju Keyjen. Dilihat bayi itu yang duduk diam saja dan tidak rewel.

Nazea duduk di sampingnya. "Kenapa Key tidak rewel?"

"Kenapa Mommy tanya cepelti itu?"

"Biasanya kan bayi kalo ditinggal Mommy-nya suka rewel."

Baby Je menggembungkan pipinya. "Je bukan bayi Mommy! Je sudah besal..." Je bersedekap dada pura-pura marah.

Zea yang melihat tingkah itu terkekeh geli. "Kenapa kau sangat lucu sekalih ihh... Mommy jadi gemes."

Nazea dengan gemas menggendong Baby Je dan menciumi seluruh wajah Je, sampai Baby Je tertawa senang.

"Em... Apa Key mau roti?" Tanya Zea, ia bingung harus melakukan apa, apa lebih baik ia membuat roti saja bersama Keyjen?

"Loti?" Baby Je memiringkan kepalanya, dan itu membuat Zea sangat gemas.

"Hem... Roti... Kalo Key mau, ayo buat roti bersama!"

Baby Je berbinar. "Belsama?"

Nazea mengangguk meng iyakan. Baby Je senang. "Let's go Mom!"

∆∆∆∆

Di kelas Al tidak bisa fokus pada studinya, entah kenapa pikirannya melayang pada adiknya. Ia jadi membayangkan, bagaimana jika Baby Je di hempaskan Mommy-nya dalam sekali hentakkan. Al menggeleng, ia tak ingin membayangkan itu.

"Al... Lo kenapa?" Tanya teman sebangkunya yaitu Aji.

Al menggeleng, lalu melanjutkan mendengarkan penjelasan dari guru. Untungnya tempat duduk Al di bangku paling belakang jadinya ia tidak terlalu terlihat guru. Al di belakang nggak berati bodoh ya teman-teman.

Aji sebenarnya ingin mengatakan sesuatu pada Al, tapi ia agak sungkan, tapi karena ia juga sedikit kepo nggak ada salahnya kan?

"Al..." Panggil Aji agak berbisik.

"Hem...." Jawab Al

"Kata Mama... Kemarin Mama ketemuan sama Mama lo.... Apa Mama lo beneran balik?" Tanya Aji hati-hati. Aji ingin mengetahui reaksi sahabatnya ini, karena yang Aji tau Mama Al pergi ke luar negeri. Tapi saat Aji tau Mama Al kembali kenapa Al tidak bahagia?

Aji dan Al adalah teman sedari Al kecil, mereka tidak satu sekolah, karena rumah mereka jauh. Al hanya bermain dengan Aji jika orang tua mereka ada pertemuan. Mereka baru satu sekolah saat masuk sekolah menengah hingga sekarang.

Al terdiam, jadi benar jika Mommy-nya telah kembali? Al semakin ingin cepat pergi menemui adiknya.

"Kenapa lo diam aja Al?"

Al menoleh sekilas dengan raut datarnya. "Memang kenapa?"

"Nggak gue cuman mau memastikan aja apa bener Mama lo udah kembali."

Al mengangguk. "Mungkin..."

"Kalo iya semoga Lo bisa senyum lagi kayak dulu." Ujar Aji tak lupa di sertai senyumnya.

Al mengangguk sebagai jawaban. "Thanks.."

"Ke Mie petir yok!" Ajak Zidan semangat.

"Ngapain kesana? Pasti lo mau apel ama Kakak yang kata lu cantik itu!?" Tanya Rangga.

Zidan tersenyum, ia jadi ingin segera bertemu Kak yang menggemaskan itu. "Yok kesana..."

"Ah... Males Ah..." Seru Aji, ia tidak ingin kemana-mana hari ini, ia ingin pulang rebahan dan lanjut nonton Anime.

"What's up bro!" Seru Nopal yang baru datang.

"Bro... Ke Mie petir yok!" Ajak Zidan.

"Ogah gua! Gue udah kapok! Lo tau, gara gara tu makanan gue jadi boker 3 hari 3 malam berturut-turut." Tolak Nopal mentah-mentah.

"Ngga? Ke? Al?"

"Sorry Dan... Gue lagi nggak mood makan pedes..." Tolak Mike halus.

"Kan ada Mie sweet..."

"Males makan Mie gue..."

"Alah... Bilang aja ogya Ke! Dari pada lo banyak alesan!" Seru Rangga.

"Lo gimana Ga? Ikut g?"

"Gue? Gue kalo soal makanan sih gasss.... Tapi nggak hari ini."

"Bangke lo! Sok-sokan ngece gue, lo yang sok-sokan nerima tapi jatuhin ekspetasi si Zidan."

"Terserah gue...."

"Al?" Harapan satu-satunya Zidan.

"Ada urusan." Jawab Al singkat padat dan jelas, syukurlah teman-temannya nggak bloon jadi paham.

∆∆∆∆

Ketukan pintu mengalihkan kegiatan mereka ibu dan anak itu yang sibuk memakan roti brownies kukus coklat yang Nazea buat.

"Bentar ya sayang.." Nazea pamit pada Keyjen yang sibuk melahap Brownis yang lezat.

Nazea berjalan ke arah pintu, mungkin itu Keanel. Tapi cepat sekalih dia kembali? Bukankah seorang pemilik perusahaan seperti Keanel akan sibuk dan pulang sore?

Chklek'

Nazea membuka pintu. Zea terdiam, dilihatnya anak muda yang tampan dan tinggi kurang lebih 170 an, tinggi karena Zea tingginya cuman 162. Zea menangkap raut terkejut pemuda itu.

"Cari siapa ya?" Tanya Zea, ia memberikan tatapan ramah.

"Ha?" Pria itu masih terkejut. Apa ini benar Mommy-nya? Mommy yang selalu memarahinya? Apa wanita ini melupakannya setelah lama di luar negri?

"Cari siapa? Atau Masnya ma-"

"Abang!" Potong Je, bayi mungil itu berlari melewati Mommy-nya dan memeluk kaki panjang milik abang sulungnya.

Al berjongkok dan menggendong adik mungil kesayangannya. "Kenapa mulutmu cemong begini hm?"

Baby Je hanya menampilkan cengirannya terlihat jika giginya terdapat beberapa coklat yang menempel.

Nazea diam di tempat, apa ini? Apa pria ini juga anaknya? Kenapa sudah sebesar ini? Tapi Nazea seperti pernah melihatnya di suatu tempat. "Abang?" Tanya Zea.

Baby Je mengangguk. "Iya Mom.... Ini abang Je! Abang kecayangan Je!"

Entah mengapa rasanya menjadi canggung, Nazea menatap Al. Dan Al menatapnya dengan pandangan datar. 'kenapa ni anak kaya tembok ya? Datar banget.' batin Zea.

"Ya udah.. yuk masuk dulu..." Nazea menyuruh Al masuk agar tidak terlalu canggung.

Kini Nazea, Al dan Baby Je sedang duduk di sofa. Baby Je sibuk memakan brownies nya sedangkan Al, ia sibuk memperhatikan adiknya yang makan dengan tidak santai. "Jangan tergesa-gesa Baby... Tenang saja, tidak akan ada yang mengambilnya dari mu."

Nazea melihat itu merasa hangat, apa begini rasanya memiliki keluarga? Entah mengapa ia senang saat Al sangat memperhatikan Baby Je. Apakah seperti ini saat mendapatkan perhatian dari seseorang? Ia ingat, dulu ia tidak pernah mendapatkan perhatian dari keluarganya.

"Bagaimana kabarmu?" Tanya Zea pada Al untuk mengurangi kecanggungan.

Al mengalihkan pandangan pada Wanita yang kini memperhatikannya. "Aku?"

Nazea mengangguk. "Bagaimana Kabarmu?" Ulang Zea.

"Seperti yang Mom lihat."

Nazea mengangguk, tentu saja pasti keadaan anaknya ini baik-baik saja. Pasti mereka hidup dengan damai bukan? Pasti mereka bahagia.

"Mommy.... Lotinya habis..." Ucap Baby Je.

Nazea melihat piring yang tadinya penuh kini sudah kosong. Nazea terkekeh gemas. "Tidak masalah Key... Nanti Mommy bisa buatkan lagi."

Al sempat tertegun melihat kekehhan dan diakhiri senyuman manis Mommy-nya yang belum pernah ia lihat sejak 12 tahun terakhir ini. Apa Mommy-nya benar berubah seperti apa yang Daddy dan Keyjen katakan?

"Apa anda benar Mommy?"

Nazea bingung, maksudnya? Apa lelaki ini tidak percaya? Ia sendiripun juga tidak percaya sudah memiliki anak sebesar ini.

"Giman diluar negri? Apakah di sana luar biasa?" Tanya Al.

Nazea yang awalnya fokus pada keimutan Baby Je kini beralih melihat Al. "Ha? Maksudnya?"

"Kata Daddy.. Mommy ke luar negeri bukan? Apakah disana menyenangkan?" Al menatap Mommy-nya lekat, 'apa disana menyenangkan sampai Mommy lupa dengan Kami?' lanjut Al dalam hati.

"Luar negeri? Apa Daddymu mengatakan itu?" Tanya Zea memastikan.

Al mengangguk. "Kenapa Mom kembali?"

Nazea diam, ia bingung harus jawab bagaimana. Jadi si Tolol Keanel berbohong pada putranya? Putra sulungnya loh?

"Entahlah... Apa itu bisa di katakan perjalanan menyenangkan atau bisa disebut istirahat yang tenang?" Jawab Nazea se kenanya. Ia tidak membayangkan ke luar negeri, tapi ia membayangkan saat ia berada di RSJ. "Dan Kau tidak perlu tau itu."

Benar... Anak ini tidak boleh mengetahuinya, jika tidak pasti mereka akan merasa malu karena memiliki seorang ibu yang gila dan gagal dalam hidup.

"Benarkah? Apa aku dilarang tau?"

Nazea tersenyum. "Ngomong-ngomong siapa namamu?" Tanya Nazea, jujur saja ia jadi mudah lupa.

Al mendatarkan wajahnya. Apakah di sana sangat menyenangkan hingga Mommy-nya bahkan melupakan namanya. "Al... Kaalvian." Jawab Al, ia tidak boleh terbawa emosi.

Jika ia bisa menasehati Kian, maka ia juga harus melakukannya untuk menjadi contoh, kepada adiknya.

Berdamai dengan masa lalu.

.
.
.
.
.

To Be Continue

Sekedar mengingatkan don't forget Votenya 🔥

Continue Reading

You'll Also Like

464K 35.4K 51
Irish ragu dengan apa yang ia lihat kali ini. Ia tidak minus. Seratus persen ia yakin pandangannya tidak bermasalah. Dia juga tidak punya kemampuan u...
38.6K 5.9K 43
Tentang Dera, gadis desa yang mati-matian mencari kakaknya di kota Jakarta. Saat sampai di sana, ia justru mengalami banyak kejadian yang tak terduga...
126K 6.8K 50
Niat hati kabur dari perjodohan yang diatur orang tuanya dengan duda anak 1 yang sialnya masih tampan itu, Herna malah harus terjebak menikahi pria k...
787K 13.4K 13
[Terbit] Hanya segelintir orang yang mengenal Aluqa, istri Jun Cherestio. Rumornya dia adalah wanita yang buruk rupa dan cacat. Anggapan itu muncul k...