Comeback ✔️ [End]

By QwertyYapeyo

407K 19.5K 468

Nazea terbangun dari alam mimpinya. akan tetapi semua telah berubah, 15th ia melupakan kehidupannya. Bagaiman... More

Prolog
01. Bangkit dari mimpi
Protagonis
02. Alone?
03. New Work
04. New Life
05. Teman lama
06. KingMate
07. Bertemu Kembali?
08. Sakit yang Tak Nyata
09. It's Twins Day
10. Sosok tak Terlupakan
11. Meet
12. I want Mommy!
13. Jangan Membencinya
14. Mimpi atau Kenyataan
15. Teman Lama part 2
16. I will Go
17. Tamu Tak Diundang
18. You're My Mom!
19. Bertemu Kembali part 2
20. Penjelasan
21. Mengingat Kembali
Flashback
22. Duo Bungsu
23. Are You Really My Mom?
24. Berbeda? atau Berubah?
25. Boleh Baikan?
26. Penyemangat
27. Memiliki Keluarga?
28. Masa Lalu
29. Kesialannya
30. Mengakuinya
31. Kedatangan Tamu
Flashback part 2
32. Kenyataan yang Tersembunyi
33. Menemui
34. Kian yang Kecewa
35. First Things
36. Penjelasan Part 2
37. Alam Bawah Sadar
38. Love U Mom!
39. Kunjungan Bayi
40. Hari Pertama
41. Mari Berbaikan
42. Memulai Kembali
43. Comeback
44. Mencoba Berubah
46. Berusaha Sembuh
47. Batas Gengsi
48. Kebencian Ken
49. Kecemasan
50. Hadiah
51. Kembali Bekerja
52. Perlakukan Buruk
53. Kerja Keras Kian
54. Ketahuan
55. Menerima
56. Tatapan Tajam
57. Perusak
58. Nyonya Besar?
59. Tragedi
60. Terlupakan
61. Antagonis yang sebenarnya
62. Rosalia dan Kekesalannya
63. Pengakuan
64. Menuju Ending
65. Akhirnya End!

45. Bertekad

4.6K 257 6
By QwertyYapeyo

Happy Reading ♥️
.
.
.

Hari ini, Nazea tidak dapat pergi bekerja. Tentu saja karena ia harus menjaga Baby Je yang di tinggal di rumah sendiri bersama para pelayan.

Sebelumnya ia telah mengirim pesan pada Nisa karena ia tidak bisa hadir kerja hari ini.

Nisa OG K'M

Anda
Nisa... Hari ini aku tidak |
bisa hadir.. mohon bantuannya

Kini, ia tengah memperhatikan Baby Je yang sedang asik bermain di ruang tengah. Tapi pikirannya sedang berkeliaran kemana-mana.

Nazea berfikir, ia ingin mencari cara agar bisa lebih dekat dengan si kembar. Apa dia mencoba mendekati si kembar terus menerus saja sampai mereka luluh? Tapi ia juga butuh strategi.

Fokus Nazea terhenti saat Baby Je berbicara sendiri. Seolah-olah, ia memiliki teman bermain. Zea memperhatikan Baby Je, apa kehidupan keluarga keanel selalu begini? Bagaimana dengan Baby Je? Mereka meninggalkannya di rumah hanya dengan para pelayan? Untungnya para pelayan dapat di percaya. Jika tidak, mungkin Baby Je sudah mendapatkan kekerasan dan pelecehan.

Nazea bergidik ngeri jika membayangkan itu. "Key..."

Baby Je menoleh kala mendengar panggilan dari Mommy-nya. "Yes Mom?"

Nazea mendekat ke arah Baby Je dan duduk di sampingnya. "Apa Key selalu main seperti ini setiap hari? Apa Key selalu sendiri?"

Meski sedikit bingung, Baby Je mengangguk. "Hum... Daddy kelja cali uang buat mainan Je! Abang-abang cekolah... Jadi Je cama mbak-mbak itu!" Baby Je menunjuk para pelayan yang memang mengasuh Je sedari kecil.

Para pelayan tersenyum kaku. Saat Baby Je mambawa-bawa mereka.

"Capi, Lau juga main ke cini!"

"Lau? Siapa Lau?" Tanya Nazea.

"Lau itu teman Je! Dia baik cama Je!"

Nazea menoleh ke arah pelayan meminta untuk di jelaskan. Salah seorang pelayan menjawab. "Begini Nyonya, yang di maksud Tuan Muda adalah Nona Laura, putri dari nyonya Nia dan Tuan Anton."

Nazea coba mengingat ingat siapa mereka, apa ingatan mereka ada. Tapi samar-samar ia sedikit ingat. "Rekan bisnis Keanel?"

"Iya Nyonya... Nona Laura sendiri juga terkadang orang tuanya meninggalkannya karena sibuk bisnis Nyonya."

Nazea mengangguk-angguk paham. "Ah... Begitu rupanya." Jadi si Laura itu senasip dengan Key-nya.

Kasihannya, untungnya ia sekarang di sini, jadi ia bisa menjaga Baby Je.

"Je tidak papa Mommy! Kalena cekalang ada Mommy cama Je yeyy!" Seru Baby Je senang.

Nazea tersenyum, apakah sesederhana itu kebahagiaan Baby Je? Maka Nazea akan berusaha selalu disisinya agar Key selalu bahagia.

Bukan hanya Key, tapi juga untuk Al, Ken dan Kian! Karena mereka adalah korban yang sebenarnya. Nazea akan berusaha lebih lagi untuk mendekatkan keluarganya!

∆∆∆∆

Jam istirahat, kini Ken sedang sibuk membaca buku yang entah itu buku apa Kian tidak peduli.

Tapi Kian bosan jika harua bersama Ken, tapi abangnya ini tidak membiarkan adiknya lepas dari jangkauannya.

Hah.... Kian bosan, tapi ia teringat, tadi Mommy-nya membawakannya bekal.

Kian mengambil kotak makannya, lalu dengan perlahan ia membukanya. Mata Kian seketika berbinar. Ada Sandwich, susu kotak rasa coklat dan coklat yang di bungkus meski ukurannya mini.

Bagaimana Mommy tau jika ia menyukai coklat? Ah, Kian tidak peduli! Yang penting ia bisa makan coklat hari ini tanpa perlu berdebat dengan Ken maupun Abang Al.

Ken diam diam melirik Kian yang seperti terlihat senang saat membuka bekalnya. Lucu sekali, tadi menolak dan sekarang ke senangan, dasar Kian.

Ken menutup bukunya, ia juga mengambil kotak makannya yang berwarna hijau, ia melirik kotak makan Kian, apa Mommy-nya juga menyiapkan hal yang sama? Tapi selera mereka agak beda.

Sudah lah, yang penting Mommy-nya memberikannya dengan tulus. Ken membuka kotak makannya, ia terkejut. Di dalamnya berisi Sandwich, susu kotak original dan buah semangka kesukaannya.

Bagaimana Mommy-nya tau? Ia yakin 1000% Kian yang ada di sisinya tidak tau. Apa lagi yang lain, pasti tidak ada yang mengetahuinya. Bagaimana Mommy-nya tau.

Di sisi lain, Nazea membayangkan bagaimana reaksi anak-anaknya saat melihat bekal yang ia bawakan, mereka senang atau membuangnya?

Semoga saja mereka menyukainya, untungnya ia ingat hal-hal kecil yang disukai mereka tanpa mereka ketahui. Meski Nazea dulu jahat dan abai, tapi dia diam-diam memperlihatkan anak-anaknya.

∆∆∆∆

"Guys.... Nongki yok!" Ajak Mike.

"Kemana? Di traktir nggak? Gas gue kalo lo traktir!" Ujar Rangga.

"Ya kagak lah! Bayar sendiri! Apa gunanya jadi Holkay kalo duit lu, lo simpen mulu!" Elak Mike.

"Gue mah gass aja! Dah lama juga kita kagak Nongki! Lu juga harus ikut Al sama Bu!" Ujar Nopal.

"Bu? Siapa Bu?" Tanya Rangga.

Nopal tertawa. "Itu! Si wibu!" Nopal mengarahkan dagunya ke arah Aji.

Aji yang di ejek Wibu tidak tinggal diam. "Lo pilih piring apa sepatu!?"

"Ha? Apa? Gue nggak denger?" Nopal berlagak budeg.

"Lo!" Aji bersiap melepas sepatunya.

Nopal yang tau alarm berbahayanya berbunyi langsung berlari meninggalkan kantin di ikuti Aji yang mengejarnya.

"Berhenti lo sialan! Anjing! Nopal Babi!" Maki Aji. Aji ini tipe orang yang tidak main-main dengan kata-katanya, jadi begitulah.

"Tu duo nggak ada akur-akurnya." Rangga geleng-geleng.

"Kog lo bisa sih, temenan lama sama tu duo? Betah lu?" Tanya Mike pada Al.

Al mengedikan bahu, itu sudah menjadi hal biasa baginya. Al yakin, jika sekarang Aji sibuk memukuli Nopal. Ya karena Aji selalu berhasil saat memburu Nopal.

"Dan... Kenapa?" Tanya Al yang melihat Zidan diam saja akhir-akhir ini.

Merasa di perhatikan Zidan angkat bicara. "Kakak cantik di pecat."

"Ha? Kakak cantik mie petir?" Mike memastikan.

"Hm..."

"Gimana lu bisa tau?" Tanya Rangga.

"Gue selalu ke sana, dan keknya ada yang peka sama gue, jadi mereka kasih tau gue." Jelas Zidan.

"Kenapa di pecat?"

Zidan mengedikan bahu. "Gue kagak di kasih tau, yang pasti... Gue kangen pengen liat kakak cantik!"

Rangga menonyor kepala Zidan. "Alay lu! Gitu aja galau! Cewek masih banyak Dan!"

Zidan tidak peduli, yang pasti ia hanya menginginkan kakak cantik-nya.

"Btw... Jadi nongki kan?" Tanya Mike memastikan.

"Gue sibuk!" Balas Al, seraya berdiri dan meninggalkan kantin.

"Lah.... Lo Dan?"

Zidan melirik Mike tidak peduli seraya ikut beranjak pergi menyusul Al.

"Ck! Kog bisa ya, gue temenan ama mereka." Heran Rangga, sambil menopang dagu.

"Karena lo kagak punya temen." Balas Mike seraya ikut berdiri dan pergi, meninggalkan Rangga.

"Eh... Eh.... Kog gue di tinggal sih! Tunggu egee!"

∆∆∆∆

Tet tet tet!

Bel pulang sekolah berbunyi, seluruh murid SMA berbondong-bondong meninggalkan kelas masing-masing.

"Al.... Ikut gue." Ajak Aji.

"Kemana?"

"Kerumah Marsyella."

"Siapa Marsyella?" Tanya Rangga.

"Kepo lu kayak Nopal!"

"Ck! Di tanya serius juga."

"Teman Aji." Jawab Al singkat, ia malas mendengar perdebatan Rangga dan Aji.

"Kog temen gue sih... Dia juga temen lo juga kali...." Aji tidak terima.

"Oh... Gue kira pacar Aji!" Sahut Mike.

Aji merotasi matanya malas. "Gue? Gue ogah.... Cewek ugal-ugalan kayak gitu bukan tipe gue!"

"Jan bilang gitu... Tar cinta tau rasa lo!" Ejek Nopal yang berdiri di pintu kelas mereka.

"Lo!-"

"Jadi nggak?" Tanya Al, jika Aji tidak segera di tanggapi, bisa perang dunia ketiga dengan Nopal.

"Jadi... Yok!" Aji merangkul bahu Al, dan mengajaknya pergi.

"Duluan." Pamit Al pada Mike dan Rangga.

"Woky!"

"Tiati!"

"Duluan Dan." Al menepuk punggung Zidan yang tidak semangat.

"Hm...." Jawab Zidan singkat.

∆∆∆∆

Setelah kepulangan si kembar, Nazea memilih ikut Siti salah seorang pelayan dikediaman pergi ke supermarket untuk belanja bersama.

"Nyonya ada yang ingin Nyonya tambahkan lagi?"

Nazea berfikir, ia ingin beli apa lagi ya? Ah... Makanan kesukaan anak-anaknya.

"Mbak Siti beliin semangka sama beberapa buah ya... Saya mau pergi ke sana dulu, nanti ketemu di kasir." Nazea menunjuk rak yang berisi jajanan.

"Baik Nyonya." Mereka berdua berpisah.

Nazea melihat rak jajanan, ia memilih beberapa cemilan dan tak lupa beberapa coklat dari berbagai merek.

"Kalo aku beli terlalu banyak, bukankah itu tidak baik untuk kesehatan anak-anak?"

"A... Iya... Aku buatkan kue kering coklat, mungkin itu bisa untuk camilan." Nazea ingin membuat sesuatu yang bisa menarik perhatian Kian.

Nazea pergi ke rak yang ber isi bahan-bahan membuat Kue, dengan teliti Nazea memilih bahan-bahan yang menurutnya wajib dan harus ia beli.

Setelah di rasa cukup, Nazea segera pergi ke kasir dan di sana sudah ada Siti.

Sang kasir menghitung total belanjaan mereka.

"Totalnya 3.679.000, mau debit atau tunai."

Nazea sempat terkejut dengan totalnya. Nazea segera mengambil dompetnya dan ingin membayar dengan uang pribadinya.

"Tunggu Nyonya.... Anda bisa membayar menggunakan ini." Siti menyerahkan kartu berwarna hitam.

"Apa ini?"

"Ini pemberian dari Tuan besar, beliau memberikan ini untuk belanjaan bulanan Nyonya."

Nazea memberikan kartu itu pada penjaga kasir, sang kasir yang awalnya bingung langsung menerima kartu.

"Ini Nyonya.... Selamat datang kembali."

Setelah selesai mereka segera keluar dari supermarket. "Mbak Siti... Tolong kau bawa belanjaannya pulang, Saya ada urusan sebentar."

"Apa tidak lebih baik Saya menemani Anda Nyonya?"

"Tidak perlu... Kau bisa pulang di antarkan supir, aku akan mencari taksi."

"Tap-"

"Tidak ada tapi-tapian.... Ini, aku hanya pergi sebentar."

.
.
.
.

To Be Continue

Don't forget Votenya 🔥 dan komennya.

Continue Reading

You'll Also Like

490K 36K 31
Setelah bangkit dari kematian, Luna tak lagi seperti sebelumnya. Tujuan hidupnya-pun berubah. Ia yang awalnya seperti bayangan kini muncul di permuka...
129K 5.1K 58
Alicea Lovez wanita yang di perkirakan sudah meninggal satu tahun yang lalu, akibat kapal pesiar yang di datanginya untuk mengikuti acara Amal intern...
473K 36.1K 51
Irish ragu dengan apa yang ia lihat kali ini. Ia tidak minus. Seratus persen ia yakin pandangannya tidak bermasalah. Dia juga tidak punya kemampuan u...
74.2K 2.4K 33
[Part Lengkap] +Slow revisi+ 💠******💠 Bagaimana nasibmu, jika pacarmu digoda oleh orang ketiga? Menyebalkan bukan? Dan apa rasanya jika pacarmu mal...