Comeback βœ”οΈ [End]

By QwertyYapeyo

406K 19.4K 468

Nazea terbangun dari alam mimpinya. akan tetapi semua telah berubah, 15th ia melupakan kehidupannya. Bagaiman... More

Prolog
01. Bangkit dari mimpi
Protagonis
02. Alone?
03. New Work
04. New Life
05. Teman lama
06. KingMate
07. Bertemu Kembali?
08. Sakit yang Tak Nyata
09. It's Twins Day
10. Sosok tak Terlupakan
11. Meet
13. Jangan Membencinya
14. Mimpi atau Kenyataan
15. Teman Lama part 2
16. I will Go
17. Tamu Tak Diundang
18. You're My Mom!
19. Bertemu Kembali part 2
20. Penjelasan
21. Mengingat Kembali
Flashback
22. Duo Bungsu
23. Are You Really My Mom?
24. Berbeda? atau Berubah?
25. Boleh Baikan?
26. Penyemangat
27. Memiliki Keluarga?
28. Masa Lalu
29. Kesialannya
30. Mengakuinya
31. Kedatangan Tamu
Flashback part 2
32. Kenyataan yang Tersembunyi
33. Menemui
34. Kian yang Kecewa
35. First Things
36. Penjelasan Part 2
37. Alam Bawah Sadar
38. Love U Mom!
39. Kunjungan Bayi
40. Hari Pertama
41. Mari Berbaikan
42. Memulai Kembali
43. Comeback
44. Mencoba Berubah
45. Bertekad
46. Berusaha Sembuh
47. Batas Gengsi
48. Kebencian Ken
49. Kecemasan
50. Hadiah
51. Kembali Bekerja
52. Perlakukan Buruk
53. Kerja Keras Kian
54. Ketahuan
55. Menerima
56. Tatapan Tajam
57. Perusak
58. Nyonya Besar?
59. Tragedi
60. Terlupakan
61. Antagonis yang sebenarnya
62. Rosalia dan Kekesalannya
63. Pengakuan
64. Menuju Ending
65. Akhirnya End!

12. I want Mommy!

6.9K 334 20
By QwertyYapeyo

Sepertinya ketikan yang sebelum-sebelumnya jan lupa sedekah votenya untuk to day.

__________________________________

Happy Reading
.
.
.

Keanel side

Keanel baru saja mendapatkan telpon jika Baby Je terkena demam. Dengan buru-buru ia meninggalkan rapat penting di kantor untuk segera kembali ke kediaman.

Sebelum itu ia sempat pergi ke minimarket untuk membeli kompres penurun demam anak-anak (baby-baby fiver)

Keanel memarkirkan mobilnya di minimarket terdekat, setelah mobilnya terparkir sempurna ia segera keluar mobil dan memasuki minimarket.

"Selamat datang."

Sambutan ramah dari seorang pegawai Keanel abaikan. Ia langsung mencari barang yang dibutuhkan. Tak lupa membeli minuman dan camilan untuk anak-anak dirumah.

Keanel masuk antrian di kasir. Setelah gilirannya, ia menyerahkan belanjaannya. "Mau tambah apa lagi kak?" Tanya Kasir tersebut fokus menghitung belanjaan miliknya.

"Tidak." Jawabannya dengan suara berat dan serak. Entah kenapa ia merasa tidak asing dengan suara serta perawakan wanita di depannya ini.

"Totalnya jadi 156.800."

Keanel menyerahkan 2 lembar uang merah dan di terima baik oleh sang kasir tanpa menatapnya. 'Entah kenapa dia mengingatkanku pada Nazea' batinnya.

".............mau disumbangkan kak?"

Tapi menurutnya Nazea dulu suka bermake-up. Sedangkan wanita didepannya ini terlihat lebih muda dan polos tanpa make-up.

Kasir itu tiba-tiba menatap ke arah Keanel, ia tertegun.

Deg'

Bukan hanya kasir itu, ia pun juga ikut terkejut. 'Nazea' pekiknya dalam hati. Sungguh, Nazea sangat berbeda, tapi Keanel yakin dia adalah Nazea-nya. Dia sama persis seperti saat sebelum itu terjadi, terlihat lebih murni dan cerah.

Nazea terlihat menormalkan ekspresinya. "Ah.. maaf, yang 200 mau di sumbangkan?"

Keanel segera kembali mendatarkan ekspresinya. "Lakukan."

Kini Nazea sangat berubah, dia seperti berbeda tapi sama. Apakah benar jika Wanitanya kini memang amnesia?

Nazea terlihat membasahi bibirnya yang kering, sungguh terlihat sangat seksi. "Kembalinya 43.000, terimakasih dan selamat datang kembali." Zea menyerahkan kembalian dan belanjaan Keanel.

Keanel terdiam, apakah Nazea benar melupakan nya? Apakah dia tidak mengingatnya? Benarkah itu? Keanel sedikit percaya jika Zea amnesia, terbukti tatapan gadis itu terlihat berbeda, tidak seperti dulu.

Suara Nazea menyadarkan nya. "Maaf Tuan, di belakang anda masih ada antrian."

"A.." Keanel sadar, dia lupa jika putranya sedang demam. Lalu, dia bergegas pergi. Dan pulang menuju kediaman.

Di sepanjang perjalanan ia berfikir. 'Apakah wanita itu adalah Nazea?'. Keanel sengat yakin jika itu Nazea.

∆∆∆∆∆

Sesampainya di kediaman, Keanel segera masuk ke kamar putra bungsunya. Dilihat kembar yang sudah pulang dan berdiri di samping kasur adiknya.

"Hikss.... Daddy.... Hiks...." Tangis Baby Je lirih.

Keanel menyerahkan belanjaannya pada salah seorang pelayan. Tak lupa ia mengambil penurun demam terlebih dahulu, ia membuka dan menempelkannya perlahan di kening Baby Je.

Baby Je yang semula menutup mata kini membuka mata, ia lihat Daddy yang duduk di sampingnya. "Daddy......." Baby Je merentangkan kedua tangannya minta di gendong.

Keanel dengan sigap menggendong putranya, bisa ia rasakan suhu tubuh putranya yang hangat hampir panas.

"Cup cup cup baby... Daddy di sini."

Keanel berdiri, ia mengelus punggung Baby Je. Baby je mengalungkan tangan ke leher Keanel dan menyandarkan kepalanya di bahu kokoh Daddy-nya.

"Hiks.... Daddy..... Panasss..."

"Daddy..... Hikss.."

Baby Je masih terisak. Baby Je mamang jika sedang sakit suka rewel dan tidak mau jauh dari Daddy-nya.

Si kembar menatap adiknya iba, mereka kasihan melihat Baby Je yang dari tadi tidak mau berhenti menangis, apalagi sesekali batuk yang membuat Kembar kawatir. Tadi hampir saja Kian ikut menangis gara-gara melihat adiknya yang kesakitan.

"Apa yang terjadi?"

Salah seorang pelayan menjawab dengan takut-takut. "Ampun Tuan besar, Sepertinya Tuan Muda akan segera tumbuh gigi baru makanya Tuan muda demam."

Sepertinya yang dikatakan pelayan itu benar. "Lanjutkan pekerjaan kalian." Titah Keanel.

Para pelayan yang berada di kamar Baby Je menunduk hormat dan segera keluar dari dalam kamar.

"Dad...." Panggi Kian.

Daddy menoleh melihat putranya yang sepertinya menahan tangis.

"Apakah Baby sakit parah?"

Keanel yang berekspresi datar langsung mengubah menjadi biasa saja. "Kalian jangan kawatir. Kalian segera kembali ke kamar biar Daddy yang urus Baby Je."

∆∆∆∆∆

Kini Keanel dan putra-putranya sedang berkumpul di ruang keluarga dengan Baby Je yang duduk di pangkuan Daddy-nya, si Kian yang bermain mobil-mobilan, Ken yang menyusun lego dan Al yang bermain ponsel.

Baby Je menggeliat tak nyaman. Ia memandang Daddy-nya. Daddy-nya sedang melihat ponselnya.

Baby Je melihat Abang-abang yang sibuk dengan urusan masing-masing.

"Why Baby?" Tanya Keanel saat merasakan Baby Je terus-terusan menggeliat.

Baby Je menatap Keanel dan Keanel juga melakukan hal yang sama. "Daddy.... Je mau tanya."

Keanel meletakkan ponselnya di meja. "Tanyakan saja Baby.... Daddy akan menjawab."

"Lau bilang, semua anak punya Mami."

Deg'

Pernyataan yang dilontarkan Keyjen membuat semua orang memusatkan atensi pada Baby Je.

"Apa Je juga punya Dad?"

Semua diam, pertanyaan Baby Je membuat mereka beku. Bahkan si bar-bar Kian juga ikut diam.

Lidah Keanel kelu untuk menjawabnya. "Kenapa Baby bertanya?"

"Je juga ingin disayang sepelti Mami Lau ke Lau." Ungkapnya polos.

"Bukankah, Daddy sangat menyayangi Baby? Bahkan Abang-abang juga."

"Hem...." Baby Je memainkan kaos yang Keanel kenakan. "Tapi Je juga mau sepelti Lau." Rengeknya lirih

Kian, Ken dan Al menyimak. Entak kenapa ungkapan yang dikatakan Baby Je, membuat batin mereka berperang dengan realita yang mereka alami.

Keanel memijat pelipisnya, kenapa putranya ini tiba-tiba menanyakan prihal Mommy-nya. "Baby, apa baby kurang cukup dengan kehidupan Baby sekarang?"

"No Dad!" Baby Je memajukan bibirnya. "Apa Je ndak punya Mami?"

"Baby dengarkan Dad-" Ucapan Keanel terpotong.

"Baby jangan mencari Mommy! Mommy itu jahat!" Pekik Kian sebal mendengar rengekan Baby Je mencari Mommy-nya.

"Tapi kata Lau-" Keyjen berusaha menyangkal.

"Jangan dengarkan omong kosong gadis itu Je! Mommy itu jahat! Dia akan memarahi setiap hari, menghukum, dan mengurung kita Je!" Potong Kian.

Keyjen kesal jika ucapannya di potong. "TAPI JE BELUM PERNAH MELIHAT MAMI JE!" Jerit Je sangat kesal, matanya merah mulutnya bergetar, nafasnya tidak beraturan, dan-

"Huwaaaaaa....... Mamiiiiii..... Hwaaaaa Daddy!" Baby Je menendang-nendang angin.

Kian sendiri ikut kesal, ia tiba-tiba pergi ke kamarnya dengan perasaan kesal.

Brakk!

"Hwaa....." Di kamar Kian juga ikut menangis, kepalanya dibenamkan di bantal.

Keanel pusing mengahadapi kedua anaknya. Keanel mencoba menenangkan Baby Je yang menangis, ia takut jika putranya ini nanti tambah sakit.

"Biar Al lihat Kian Dad." Ujar Al lantas pergi.

"Haaa.... Daddy... Uhukk... Huk... HwaaDaaaaddd...."

Keanel mempuk-puk pantat Je agar segera tidur. "Cup...cup baby...." Keanel mengambil botol susu Je dan menyuruh Baby Je untuk meminumnya.

Tak lama Baby Je sudah tenang dan berakhir tertidur. Ken sedari tadi diam dan memperlihatkan Daddy nya. Ia tau, pasti sekarang perasaan Daddy-nya kacau.

"Dad...." Panggil Ken.

"Ya Boy?" Suara Keanel agak dikecilkan agar tidak menggangu Baby Je.

"Apa Daddy benar-benar ingin bercerai dari Mommy?"

Keanel diam, dari mana putranya ini tau. "Ken... Jangan mulai."

"Aku hanya bertanya." Ken menata mainannya. "Mommy di sini kan Dad? Mommy tidak keluar negeri." Bukan pertanyaan tapi pernyataan.

Keanel membeku, kenapa Ken jadi semakin pintar. Dari mana bocah berumur 12 tahun ini mengetahui. "Aku tau... Daddy menyembunyikan banyak hal dengan paman Ajuna dari kita."

Setelah mengatakan itu Ken memilih pergi ke kamarnya, biarkan Daddy-nya berperang dengan perasaan.

∆∆∆∆∆

Keanel perlahan-lahan meletakkan Baby Je di kasurnya. Baby Je membuka sedikit kelopak matanya.

"Dad..." Panggil Je lirih.

"Yes Baby?" Keanel memberi puk-puk di pantat Je agar kembali terlelap

"Dad..... I want Mommy...." Gummanya lirih, lalu kembali tertidur.

Keanel menatap Baby Je yang sudah tertidur dengan perasaan campur aduk, apa lagi kata-kata Ken tadi masih berputar di otaknya.

.
.
.
.
.

To Be Continue

Continue Reading

You'll Also Like

38.6K 5.9K 43
Tentang Dera, gadis desa yang mati-matian mencari kakaknya di kota Jakarta. Saat sampai di sana, ia justru mengalami banyak kejadian yang tak terduga...
129K 5.1K 58
Alicea Lovez wanita yang di perkirakan sudah meninggal satu tahun yang lalu, akibat kapal pesiar yang di datanginya untuk mengikuti acara Amal intern...
2.1M 167K 36
#1 in islam 03/09/2020 #1 in kuliah 06/10/2020 Mahasiswa killer. Itulah julukan yang diberikan para Mahasiswa/i kampus kepada Panca Nugraha. Kalau bi...
32.1K 702 26
"Jangan bermimpi Ran, aku tidak akan menikahimu," kata Guren yang malam ini dijebak oleh Ran untuk bermalam dengannya. Ran adalah gadis ceria, namun...