Comeback ✔️ [End]

Bởi QwertyYapeyo

407K 19.5K 468

Nazea terbangun dari alam mimpinya. akan tetapi semua telah berubah, 15th ia melupakan kehidupannya. Bagaiman... Xem Thêm

01. Bangkit dari mimpi
Protagonis
02. Alone?
03. New Work
04. New Life
05. Teman lama
06. KingMate
07. Bertemu Kembali?
08. Sakit yang Tak Nyata
09. It's Twins Day
10. Sosok tak Terlupakan
11. Meet
12. I want Mommy!
13. Jangan Membencinya
14. Mimpi atau Kenyataan
15. Teman Lama part 2
16. I will Go
17. Tamu Tak Diundang
18. You're My Mom!
19. Bertemu Kembali part 2
20. Penjelasan
21. Mengingat Kembali
Flashback
22. Duo Bungsu
23. Are You Really My Mom?
24. Berbeda? atau Berubah?
25. Boleh Baikan?
26. Penyemangat
27. Memiliki Keluarga?
28. Masa Lalu
29. Kesialannya
30. Mengakuinya
31. Kedatangan Tamu
Flashback part 2
32. Kenyataan yang Tersembunyi
33. Menemui
34. Kian yang Kecewa
35. First Things
36. Penjelasan Part 2
37. Alam Bawah Sadar
38. Love U Mom!
39. Kunjungan Bayi
40. Hari Pertama
41. Mari Berbaikan
42. Memulai Kembali
43. Comeback
44. Mencoba Berubah
45. Bertekad
46. Berusaha Sembuh
47. Batas Gengsi
48. Kebencian Ken
49. Kecemasan
50. Hadiah
51. Kembali Bekerja
52. Perlakukan Buruk
53. Kerja Keras Kian
54. Ketahuan
55. Menerima
56. Tatapan Tajam
57. Perusak
58. Nyonya Besar?
59. Tragedi
60. Terlupakan
61. Antagonis yang sebenarnya
62. Rosalia dan Kekesalannya
63. Pengakuan
64. Menuju Ending
65. Akhirnya End!

Prolog

19.7K 458 1
Bởi QwertyYapeyo

Happy Reading cegil is back!
.
.
.

"DASAR ANAK BODOH!"

Pekik wanita yang memakai dater kuning yang menatap nyala pada kedua anak laki-laki kembar yang menunduk, tak lupa dengan tubuh yang gemetar ketakutan. Kedua anak itu masih mengenakan seragam SD yang melekat pada tubuh mungil mereka.

Wanita itu menarik keras lengan salah satu dari mereka dengan kuat. Tentu saja keduanya terkejut, melihat kembaran yang ditarik dengan keras. "Jangan! tolong lepaskan kembaranku." Teriaknya dengan tegas meski ada rasa takut pada hatinya. Jantung berdebar kencang.

Wanita yang semula menarik salah satu dari mereka kini mulai melepaskan cekalan tangannya. "Kau! Kau mulai berani meneriakiku." Wanita itu mendorong bahu kecil salah satu kembaran yang berani meneriakinya.

"Siapa yang mengajarimu bodoh!" Ia mendorong anak laki-laki itu dengan keras. Sedangkan kembaran yang lainnya hanya mampu menangis ketakutan.

"Jangan! Jangan sakiti kakakku..." Gumanaya lirih dengan sesenggukan, menghampiri kembarannya yang terjelembab ke lantai.

"Kalian berdua anak yang tidak tau di untung!"

Wanita itu melihat ke samping, ada timba air yang ber isi air bekasnya mengepel. Dengan tidak berperasaan wanita itu menyiramkan air itu pada kedua anak kembarnya.

Byurrr

Brak!

Wanita itu melemparkan timbanya ke Sembarang arah.

"Karena kalian! Kalian membuat hidupku hancur!" Wanita itu menunjuk kedua anak kembar yang saling berpelukan dengan tangis keduanya.

"Beraninya kalian menangis ha!"

Wanita itu mengambil pel-pelan yang tergeletak di lantai, hendak memukulkan pada kedua anak kembar yang menjengkelkan.

"Berhenti Mom!" Teriak anak laki-laki yang lainnya.

Anak lelaki yang mengenakan seragam SD itu namun terlihat lebih dewasa dari pada kedua anak kembar. Anak lelaki itu menghampiri kedua adik kembarnya, sungguh sakit sekalih melihat adiknya yang menangis dengan pakaian yang basah.

"Abanggg...." Panggil si adik kembar.

Anak lelaki itu berjongkok dan melihat keadaan kedua adiknya. "Ada yang sakit?"

"Hahahaha......" Tawa wanita yang memegang pel pelan di tangannya.

Ketiga anak itu melihat wanita yang malah tertawa seakan tak memiliki dosa sedikitpun.

"Cukup memilukan sekalih bukan? Melihat ketiga bersaudara yang bodoh seperti kalian di sini!" Wanita itu mendatarkan ekspresinya. "Kalian anak bodoh! Rasakan ini."

Wanita itu mulai memukulkan pel-pel yang ia pegang pada ketiga anaknya.

Si sulung langsung memasang badan untuk adik-adiknya.

"Jangan Mom hikss..."

"Ku hiks... Mohon berhenti.... Hisk...."

"Rasakan ini sialan! Karena kalian hidupku menderita!" Wanita itu terus memukuli hingga.

"CUKUP MOM!" Bentak sang sulung. Nyeri di panggungnya tidak terasa sakit, namun melihat adiknya ketakutan dan Ibunya yang menggila, cukup membuatnya sakit.

Wanita itu menghentikan aksinya seolah tersadar.

Sang sulung bangkit dan menatap nyala pada ibunya. "Mommy sadar!"

Ekspresi wanita itu masih merah menahan marah. "Dasar bodoh! Kalian yang seharusnya sadar! beban!"

Nafas wanita itu memburu, ia menatap tajam pada si sulung. Si sulung yang ditatap tajam seolah hilang rasa takutnya yang malah berbalik menatap tajam pada Mommy nya.

"Mommy tau, Aku sangat muak harus tinggal satu atap dengan Mommy!" Seru sang sulung tidak tahan dengan tingkah Mommynya. "Mommy tau? Kita capek Mom! Kenapa Mommy perlakukan adik-adikku layaknya hewan!"

"Kau-"

Ucapannya terpotong oleh teriakan si bungsu kembar. "MOMMY JAHATTTT!!" Sambil menangis sesenggukan.

Si sulung menatap Mommy nya dengan sinis, penuh ketegasan dan kejujuran. "Aku kecewa Mom!"

Wanita itu memegang ganggang pel-pelan dengan kuat dan membantingnya dengan asal.

Prak!

"Kalian anak tidak tau berterimakasih! Mati saja kalian!" Pikik wanita itu seraya pergi ke kamarnya.

Brak!

.
.
.
.

_______________________________________________

Awali dengan prolog, dan akhiri dengan epilog.

Okey yorobunn, cegil is back! Jangan lupa sedekah votenya ya!

Corry kalo ceritanya agak alay dan nggak ngotak, doakan aja semoga bisa sampai END.

.
.
.
.
.

To Be Continue

Đọc tiếp

Bạn Cũng Sẽ Thích

476K 36.1K 51
Irish ragu dengan apa yang ia lihat kali ini. Ia tidak minus. Seratus persen ia yakin pandangannya tidak bermasalah. Dia juga tidak punya kemampuan u...
74.2K 2.4K 33
[Part Lengkap] +Slow revisi+ 💠******💠 Bagaimana nasibmu, jika pacarmu digoda oleh orang ketiga? Menyebalkan bukan? Dan apa rasanya jika pacarmu mal...
129K 5.1K 58
Alicea Lovez wanita yang di perkirakan sudah meninggal satu tahun yang lalu, akibat kapal pesiar yang di datanginya untuk mengikuti acara Amal intern...
4.7K 447 14
Xabiru tidak tahu apa itu definisi seorang papa. Siapa yang harus dia panggil papa? Atau dimana papanya berada. Itulah pertanyaan yang selalu bersara...