The Conqueror of Blades and H...

By namratsr

1.6M 131K 1.8K

Satu-satunya harapan Sera adalah diakui dan dicintai oleh putra mahkota. Demi pengakuan dan cinta dari sang P... More

MAPS KEKAISARAN EMBERLYN
PROLOG
CHAPTER 1
CHAPTER 2
CHAPTER 3
CHAPTER 4
CHAPTER 5
CHAPTER 6
CHAPTER 7
CHAPTER 8
CHAPTER 9
CHAPTER 10
CHAPTER 11
CHAPTER 12
CHAPTER 13
CHAPTER 14
CHAPTER 15
CHAPTER 16
CHAPTER 17
CHAPTER 18
CHAPTER 19
CHAPTER 20
CHAPTER 21
CHAPTER 22
CHAPTER 23
CHAPTER 24
CHAPTER 25
CHAPTER 26
CHAPTER 27
CHAPTER 28
CHAPTER 29
CHAPTER 30
CHAPTER 31
CHAPTER 32
CHAPTER 33
CHAPTER 34
CHAPTER 35
CHAPTER 36
CHAPTER 37
CHAPTER 38
CHAPTER 39
CHAPTER 40
CHAPTER 41
CHAPTER 42
CHAPTER 43
CHAPTER 44
CHAPTER 45
CHAPTER 47
CHAPTER 48
CHAPTER 49
CHAPTER 50
CHAPTER 51
CHAPTER 52
CHAPTER 53
CHAPTER 54
CHAPTER 55
CHAPTER 56
CHAPTER 57
CHAPTER 58
CHAPTER 59
CHAPTER 60
CHAPTER 61
CHAPTER 62
CHAPTER 63
CHAPTER 64
CHAPTER 65
CHAPTER 66
CHAPTER 67
CHAPTER 68
CHAPTER 69
CHAPTER 70
CHAPTER 71
CHAPTER 72
CHAPTER 73
CHAPTER 74
CHAPTER 75
CHAPTER 76
CHAPTER 77
CHAPTER 78
CHAPTER 79
CHAPTER 80
CHAPTER 81
CHAPTER 82
CHAPTER 83
CHAPTER 84
CHAPTER 85
CHAPTER 86
CHAPTER 87
CHAPTER 88
CHAPTER 89
CHAPTER 90
EPILOG
EXTRA PART
NEW STORY BESTIEE!!

CHAPTER 46

14.2K 1.1K 14
By namratsr

Siang itu mentari bersinar cerah di langit ibukota. Memberikan sentuhan keindahan ekstra pada pemandangan kota. Sera duduk dengan anggun di dalam kereta kuda yang melaju menuju istana kekaisaran.

Saat kereta kuda yang ditumpangi oleh Sera melintasi jalanan ibukota. Sera melirik ke arah toko-toko yang tersusun rapi di kedua sisinya. Dengan tatapannya yang datar. Ia memperhatikan setiap ornamen dan hiasan yang menghiasi etalase toko-toko tersebut.

Ingatan akan pesta mewah yang diadakan oleh baginda ratu dua hari lalu masih segar dalam benaknya. Ruangan-ruangan megah, musik yang memikat. Bahkan tarian antara dirinya dengan Lucian pun. Semuanya masih terbayang dengan jelas dalam ingatannya.

Tapi setelah pesta tersebut berakhir. Keesokan harinya ia kembali mendapatkan undangan dari Baginda Ratu. Sejenak Sera menarik nafasnya dengan dalam. Dengan kedua tangan yang terlipat di depan dada. Ia kemudian meluruskan pandangannya.

Sayangnya, pada undangan kali ini ia tidak bisa menolaknya. Andai saja ia tidak berdansa dengan Lucian saat itu. Baginda Ratu pun tidak akan mengundang pada perjamuan tehnya. 

Sesaat Sera menjatuhkan kepalanya pada sisi jendela kereta kuda. Dengan pandangan kembali menatap ke luar jendela.

*****

Setiba Sera di lorong istana. Matanya langsung menatap sekitarnya dengan tatapan datar. Tempat ini tidak berubah sama sekali. Semuanya masih sama seperti terakhir kali ia menginjakkan kakinya di kehidupan sebelumnya.

Tiba-tiba pelayan yang mengantarkannya itu berhenti di depan sebuah pintu yang menjulang tinggi. Seketika pelayan itu membalikkan badannya dan menghadap dirinya. Pelayan tersebut kemudian menundukkan kepalanya dengan penuh hormat.

"Beliau sudah menunggu anda sejak tadi, Lady. Silahkan masuk." ucapnya dengan suara pelan.

Seketika pintu yang menjulang tinggi itu terbuka lebar. Memperlihatkan keindahan ruangan di dalamnya. Dengan langkah pasti Sera memasuki ruangan tersebut. Namun, begitu kakinya melangkah masuk. Ia sedikit terkejut saat melihat orang lain dalam ruangan tersebut selain dirinya.

Matanya menatap dua orang yang sedang berbincang dengan Baginda Ratu. Salah satu dari mereka pun terkejut saat menatapnya. Tanpa sadar Sera menarik salah satu sudut bibirnya ke atas. Sepertinya ia tahu maksud perjamuan ini.

"Selamat datang, Lady. Terima kasih sudah mau menerima undangan dari saya." Ucap Vyora dengan lembut.

Seketika Sera menundukkan kepalanya dengan rendah. "Suatu kehormatan bagi saya atas undangan anda, Baginda."

Sera kemudian melirik ke arah Eluned terkejut menatapnya. "Senang bisa bertemu kembali dengan anda, Lady Eluned." Ucap Sera dengan sedikit tersenyum tipis.

Sontak Eluned mengerjapkan matanya berkali-kali. "Ah, i-iya. Senang bertemu denganmu juga, Lady Ravenscorft." Ucap Eluned dengan gugup. Lalu dengan cepat memalingkan wajahnya.

Vyora yang memperhatikan itu seketika tersenyum. "Seperti anda berdua saling kenal."

"Tidak, Baginda. Kami hanya pernah beberapa kali berbicara saja." Sahut Eluned dengan cepat. Sedangkan Sera hanya tersenyum tipis sebagai tanggapannya.

Seketika Vyora menganggukkan kepalanya. "Sepertinya saya ketinggalan oleh Lady Eluned, ya." 

"Oh iya, Lady Ravenscorft perkenalkan dia Lady Quickbeam. Dia merupakan putri sulung dari Duke Quickbeam." Sambungnya.

Sontak seorang perempuan lain bangkit dari tempat duduknya. Lantas dia langsung membungkukkan tubuhnya ke hadapan Sera. "Saya Evangline Quickbeam. Senang bisa bertemu dengan anda, Lady."

Sesaat Sera menatap datar pada Eva. Matanya menatap perempuan yang berdiri di hadapannya. Akhirnya ia dan perempuan ini kembali berhadapan. Setelah beberapa kali mereka hanya menatap dari kejauhan.

Di kehidupan sebelumnya perempuan ini yang membuatnya tampak seperti penjahat di hadapan Lucian. Akankah di kehidupan kali ini perempuan ini akan membuatnya seperti itu juga. Sera kemudian menundukkan kepalanya dengan rendah sebagai balasan atas salam tersebut.

"Senang bisa bertemu denganmu, Lady." Ucap Sera dengan datar.

Tak lama Vyora terkekeh kecil. Membuat Eva dan Sera menatap pada Vyora. "Silahkan duduk, Lady Ravenscorft." Ucap Vyora pada Sera.

Sera kemudian duduk berhadapan dengan Vyora. Di samping kanannya ada Lady Eluned yang terus menerus menghindari tatapannya. Sedangkan di samping kirinya ada Eva yang terus menatapnya sambil sesekali tersenyum padanya.

"Hari ini saya mengundang kalian bertiga hanya untuk mengobrol ringan antarwanita. Jadi, tidak perlu tegang seperti ini." Ucap Vyora sambil tersenyum lebar.

"Baik, Baginda." Ucap Eva dan Eluned dengan tersenyum kecil.

"Ah, Lady. Apa kali ini anda di temani dengan kerabat anda?" Tanya Vyora pada Sera.

"Tidak, Baginda. Kebetulan dia sudah kembali sejak kemarin." Ucap Sera dengan terus terang.

"Oh, benarkah? Saya kira dia akan terus menemani anda." Sera hanya tersenyum tipis sebagai tanggapan.

"Jika di lihat-lihat dia memang cocok untuk menemani anda. Tapi menurut saya ada yang lebih cocok untuk itu." Sambung Vyora.

Sesaat Sera menatap wanita tersebut sambil terus menampilkan senyum tipisnya. "Terima kasih atas perhatian anda, Baginda. Tapi saya memang nyaman jika kerabat saya yang menemani."

"Sepertinya anda tidak mudah percaya dengan orang lain ya, Lady." Ujar Vyora dengan senyum sipul.

"Saya hanya berhati-hati saja, Baginda. Karena tidak semua orang sebaik yang terlihat." Sindir Sera secara terang-terangan.

Tak lama Vyora tertawa kecil begitu mendengar perkataan tak terduga dari Sera. Sontak Eluned melebarkan kedua matanya tak percaya pada Sera. Sedangkan Eva hanya tersenyum tipis.

"Anda benar, Lady. Kita semua di sini perlu berhati-hati. Siapa tahu di antara kita ada yang memiliki maksud lain." Ucap Vyora dengan tersenyum miring.

Sera tak menjawab. Lantas Vyora kemudian memalingkan wajahnya pada Eva. "Kudengar Lady Quickbeam akan menetap di sini seterusnya?"

Sera seketika menoleh dengan cepat pada Eva. Matanya tak lepas dari perempuan yang sedang tertawa kecil pada Ratu tersebut.

"Ah, benar, Baginda. Mulai hari ini saya akan menetap di sini seterusnya." Ucap Eva dengan ramah.

"Oh, bagus itu. Mungkin lain kali kita bisa kembali berbincang bertiga dengan Lady Eluned, ya, Lady."

"Lalu Lady Ravenscorft?" Ucap Eva dengan bingung.

"Ah, iya." Sontak Vyora kembali mengalihkan pandangannya pada Sera. "Apa Lady berencana juga untuk menetap di ibukota? Kita bisa sering-sering mengobrol ringan seperti ini."  Sambungnya.

"Mohon maaf sebelumnya, Baginda. Tapi saya tidak berencana untuk menetap lebih lama di sini. Setelah urusan ayah di sini selesai. Saya dan beliau akan kembali ke Imperium Marinos." Terang Sera.

"Ah, sangat disayangkan sekali, Lady Ravenscorft. Jika anda tidak menetap disini. Anda mungkin bisa menyesal karena kehilangan kesempatan emas, Lady." Ujar Vyora dengan tatapan penuh arti.

Sera yang mengerti ucapan itu hanya tersenyum kecil. "Meski saya kehilangan kesempatan tersebut. Saya pastikan saya tidak akan menyesalinya."

Vyora menganggukkan kepalanya pelan. "Sepertinya anda sudah cukup yakin, ya. Apa Putra Mahkota sudah mengetahui kabar anda akan kembali ke Imperium Marinos ini?"

Seketika Sera mengerutkan keningnya bingung. "Maksud anda, Baginda?"

"Bukankah Lady dekat dengan Putra Mahkota?" Tukas Vyora.

Sontak Sera melirik ke samping kanan dan kirinya. Yang mana Eluned menatapnya dengan tajam. Sedangkan Eva menatapnya dengan pandangan yang sulit di artikan. Lantas Sera mengalihkan pandangannya pada secangkir teh yang berada di depannya.

"Dekat, ya." Gumam Sera pelan.

"Saya, tidak tahu. Baginda mendapatkan kabar seperti itu darimana. Tapi saya dan Yang Mulia Putra Mahkota tak sedekat itu." Lanjutnya.

"Benarkah? Tapi dari yang saya lihat. Sepertinya anda dan Putra Mahkota sangat dekat. Itu sangat terlihat saat pesta dansa kemarin, Lady."

Seketika Sera menatap datar pada Vyora yang tersenyum miring padanya. Ia sudah menduga jika kejadian itu akan dilihat oleh Baginda Ratu.

Sial, gara-gara tindakan Lucian yang memaksanya untuk menjadi partner dansa pria itu. Ia jadi terseret dalam politik wanita di depannya ini.

*****

Namratsr | Na


Continue Reading

You'll Also Like

2.9M 185K 46
[Part lengkap] Blur : Apa yang kamu lakukan jika mengulang waktu kembali? Tabitha Veronika Miller sosok gadis yang diberi kesempatan untuk mengulang...
783K 68.8K 32
Ibuku bilang, selama ini kami harus hidup susah dan terus-menerus bersembunyi karena ayahku sangat membenci kami dan ingin membunuh kami. Namun ... K...
317K 31.6K 53
Vinera, Kapten militer Kerajaan Soutnard mati dibunuh oleh orang terdekatnya hanya karena jabatan. Bukannya mati dan pergi ke alam baka, Vinera just...
28.1K 4.5K 52
TAHAP REVISI Angkasa Geano Putra, ketua OSIS SMA Garuda yang terkenal tegas. Cowok yang memiliki alis tebal dan postur tubuh yang tegap bisa di bilan...