The Conqueror of Blades and H...

By namratsr

1.5M 122K 1.6K

Satu-satunya harapan Sera adalah diakui dan dicintai oleh putra mahkota. Demi pengakuan dan cinta dari sang P... More

MAPS KEKAISARAN EMBERLYN
PROLOG
CHAPTER 1
CHAPTER 2
CHAPTER 3
CHAPTER 4
CHAPTER 5
CHAPTER 6
CHAPTER 7
CHAPTER 8
CHAPTER 9
CHAPTER 10
CHAPTER 11
CHAPTER 12
CHAPTER 13
CHAPTER 14
CHAPTER 15
CHAPTER 16
CHAPTER 17
CHAPTER 18
CHAPTER 19
CHAPTER 20
CHAPTER 21
CHAPTER 22
CHAPTER 23
CHAPTER 24
CHAPTER 25
CHAPTER 26
CHAPTER 27
CHAPTER 28
CHAPTER 29
CHAPTER 30
CHAPTER 31
CHAPTER 32
CHAPTER 33
CHAPTER 34
CHAPTER 35
CHAPTER 36
CHAPTER 37
CHAPTER 38
CHAPTER 39
CHAPTER 40
CHAPTER 41
CHAPTER 42
CHAPTER 43
CHAPTER 45
CHAPTER 46
CHAPTER 47
CHAPTER 48
CHAPTER 49
CHAPTER 50
CHAPTER 51
CHAPTER 52
CHAPTER 53
CHAPTER 54
CHAPTER 55
CHAPTER 56
CHAPTER 57
CHAPTER 58
CHAPTER 59
CHAPTER 60
CHAPTER 61
CHAPTER 62
CHAPTER 63
CHAPTER 64
CHAPTER 65
CHAPTER 66
CHAPTER 67
CHAPTER 68
CHAPTER 69
CHAPTER 70
CHAPTER 71
CHAPTER 72
CHAPTER 73
CHAPTER 74
CHAPTER 75
CHAPTER 76
CHAPTER 77
CHAPTER 78
CHAPTER 79
CHAPTER 80
CHAPTER 81
CHAPTER 82
CHAPTER 83
CHAPTER 84
CHAPTER 85
CHAPTER 86
CHAPTER 87
CHAPTER 88
CHAPTER 89
CHAPTER 90
EPILOG
EXTRA PART
NEW STORY BESTIEE!!

CHAPTER 44

14.4K 1K 15
By namratsr

Di saat orang lain berkumpul untuk berbincang dalam kemeriahan pesta. Hanya dua orang yang memilih menepi dari keramaian pesta tersebut. Sera seketika memandang lurus seseorang yang berada dalam kumpulan orang-orang itu.

Atensinya tertuju pada satu orang yang menarik perhatiannya sejak tadi. Ardan yang berdiri di samping gadis itu. Hanya menoleh sekilas lalu kembali meluruskan pandangannya.

"Kau melamun lagi?" Tanya Ardan yang memecah keheningan di antara mereka.

Sera kemudian menoleh pada Ardan yang meluruskan pandangannya dengan tatapan datar. "Kali ini aku tak melamun."

"Lalu?"

Sera seketika menghela nafasnya dengan dalam. Lalu pandangannya tertuju pada seorang perempuan yang sedang berkumpul dengan para nona bangsawan lainnya.

"Kau lihat perempuan yang bergaun merah cabai di sana." Sahut Sera sambil menunjukkannya.

Sontak Ardan menoleh sebentar. Sebelum akhirnya dia mengikuti arah pandang Sera. Namun, seketika dia terkejut. Begitu matanya menatap gadis yang ditunjuk oleh Sera.

"Pantas saja sedari tadi aku merasa ada sesuatu yang aneh di sini." Gumam Ardan tapi masih bisa terdengar oleh Sera.

Sontak Sera langsung menoleh pada Ardan. "Kau mengenalnya?" Tanya Sera dengan heran.

Ardan seketika mengerjapkan matanya yang tersadar dengan apa yang dia ucapkan. Sontak dia kembali menoleh pada Sera.

"A-ah, tidak." jawab Ardan dengan nada yang agak terbata

"Begitu rupanya." Ucap Sera dengan sedikit kecewa.

Ardan kembali menatap perempuan itu dengan tatapan tajam. Jika perempuan yang mengenakan gaun merah cabai itu berada di sini. Ada kemungkinan orang yang dia cari pun berada di dekatnya.

Sial, dia harus menyelediki gadis itu. Entah mengapa firasatnya mengatakan akan ada sesuatu yang terjadi. Tapi tunggu sebentar. Seketika ia teringat tentang cerita Sera di kehidupan sebelumnya.

"Kau bilang jika di kehidupanmu dulu. Orang yang selalu kau curigai itu seorang wanita?"

"Ya, dan wanita itu dia. Ketika aku berada di dekat perempuan itu. Aku selalu merasa aneh padanya. Tapi aku tidak bisa menjelaskannya bagaimana."

Ardan menganggukkan kepalanya mengerti. Seketika matanya tak sengaja menatap salah satu jendela yang berada tak jauh. Dia seketika mengerutkan keningnya. Saat melihat bayangan seekor Gargoyle disana.

"Aku akan ke kamar kecil sebentar." Sera sontak menganggukkan kepalanya mengerti.

Lantas dengan cepat Ardan meninggalkan Sera. Dengan sesekali pandangannya menatap sekitar dengan waspada. Sementara Sera yang masih berada di tempatnya hanya menghembuskan nafasnya pelan.

Sepertinya ia perlu menghirup udara segara saat ini. Namun, saat hendak membalikkan badannya. Tiba-tiba ia kembali menoleh begitu seseorang memanggilnya. Matanya seketika terbelak begitu Lucian berjalan ke arahnya.

Sialan, mau apa lagi pria itu.

Lantas Sera menatap datar pada Lucian. Begitu pria itu berdiri di hadapannya. "Ada yang bisa saya bantu, yang mulia?"

Lucian yang berdiri di hadapan Sera hanya tersenyum tipis. Secara tiba-tiba Lucian langsung mengulurkan ke hadapan Sera.

"Ayo, jadi partner dansaku kali ini." Ajak Lucian dengan tangan kanannya yang masih terulur di hadapan Sera.

Sontak saja tindakan yang dilakukan oleh Lucian menarik perhatian orang-orang di sekitar Mereka. Orang-orang yang berada di sekitar mereka lantas mulai berbisik mengenai kedekatan putra mahkota dan putri sulung dari Grand Duke yang paling berjasa di kekaisaran ini.

Sontak Sera pun terperangah. Matanya pun membelak terkejut. Apakah ia tak salah dengar? Maksud pria ini, dia ingin berdansa dengannya? Pikirannya seketika berkecamuk.

Tatapannya pun kemudian beralih pada tangan yang masih mengulur dari Lucian. Ingatannya seketika terlempar pada kehidupan sebelumnya.

Di mana saat di kehidupan sebelumnya. Lucian dan dirinya tidak pernah berdansa. Karena Lucia akan selalu berdansa dengan Eva. Dan Ia pun selalu menjadi penonton setiap Lucian dan Eva berdansa. Jangankan berdansa. Mengulurkan tangannya seperti saat ini pun pria itu tidak pernah.

Tapi di kehidupan kali ini. Lagi-lagi Tindakan Lucian di luar ekspetasinya. Entah ia harus senang karena akhirnya pria itu menaruh perhatiannya pada dirinya atau membencinya karena baru saat ini dia seperti itu. Setelah ia merasakan luka yang diciptakan olehnya.

Lucian hanya mengerutkan keningnya. Saat dirinya menatap Sera yang sedang menundukkan pandangannya pada uluran tangannya.

"Sera?" Ucapnya menyadarkan gadis di depannya.

Sera sontak mengalihkan pandangannya dengan tajam pada Lucian yang memanggil namanya tanpa ada embel-embel 'Lady'. Seketika ia tersenyum sinis. Memangnya dia dan dirinya sudah sedekat itu. Lantas Sera menghela nafas sejenak.

"Mohon maaf, yang mulia. Sayangnya, saat ini kaki saya sedang sakit. Mungkin yang mulia bisa mengajak lady lain untuk menjadi partner dansa anda." Tolak Sera dengan ramah.

"Benarkah?" Lantas Lucian melirik sekilas pada kaki perempuan di depannya.

"Jika kakimu sakit. Saat ini kau pasti sudah melepaskan sepatu setinggi 9 cm itu." Sambungnya.

Lantas Lucian kembali menatap Sera. Dengan bibir yang menyeringai. "Kau tidak pandai berbohong."

Sontak Sera sedikit tersentak mendengar ucapan Lucian. Seketika salah satu tangannya terkepal dengan erat. Mencoba melampiaskan emosinya.

"Kau tahu pasti bukan, jika menolak permintaan anggota kekaisaran." Ucap Lucian sambil menyeringai.

"Anda mencoba menggunakan kekuasan anda di saat seperti ini?" Ujar Sera dengan mata menatap tajam pria di depannya.

"Kenapa tidak? Mengingat sifatmu sama persis dengan Grand Duke. Jadi, otomatis aku harus menggunakannya saat ini."

"Wah, saya tak menyangka anda seputus asa itu."

Sontak Lucian menarik uluran tangannya. Sera yang melihat Lucian menarik uluran tangan dari hadapannya kembali tersenyum sinis. Namun, siapa sangka ia kembali dikejutkan. Saat Lucian tiba-tiba langsung menarik pergelangan tangannya.

"Kau benar-benar harus ditarik paksa rupanya."

Dengan cepat, Lucian membawa Sera menuju lantai dansa. Mereka berdua melangkah memotong lalu lintas manusia yang bergerak di sekitar mereka. Begitu mereka berada di tengah-tengah lantai dansa. Sera langsung menatap tajam pria yang berdiri di hadapannya.

"Bukankah saya sudah bilang jika kaki saya sedang sakit." Ujar Sera dengan suara yang menusuk tajam.

Tanpa menunggu aba-aba. Dengan cekatan Lucian langsung melingkarkan pergelangan tangannya pada pinggang ramping milik Sera. Lalu ditariknya Sera mendekat ke arahnya. Hingga menabrak dada bidangnya.

"Sayangnya, aku tak mudah untuk di tipu." bisik Lucian di samping telinganya.

Sontak Sera menggertakan giginya dengan kesal. Ia kemudian menghela nafas pelan. Matanya tanpa sengaja mengedar menatap para tamu undang yang menatap ke arah mereka berdua. Sialan, setelah ini pasti akan ada rumor tentang dirinya dan pria ini.

Tapi saat ini ia pun tak bisa lepas darinya. Sial, mau tak mau ia harus mengikuti pria itu. Namun, seketika muncul ide licik di dalam benaknya.

Akan kubuat kau menyesal. Batinnya.

Seketika itu juga, gemuruh melodi indah memenuhi ruangan. Mengalun dengan gemulai dari panggung di ujung lantai dansa. Lucian dan Sera pun mulai menggerakan tubuh mereka selaras dengan alunan musik yang mempesona.

Langkah-langkah mereka mengalir mengikuti irama. Sontak, keindahan gerakan mereka memikat hati para tamu yang hadir dalam pesta tersebut. Sorak suara kagum bergema di antara percikan percakapan.

"Wah, Putra Mahkota berdansa dengan Lady Ravenscorft."

"Apa hubungan mereka sudah sedekat itu."

"Dari kabar yang beredar. Katanya Putra Mahkota juga pernah menjenguk Lady Ravenscorft beberapa kali."

"Apa Lady Ravenscorft akan menjadi saingannya Lady Eluned."

"Sepertinya Lady Eluned perlu berusaha lebih keras lagi."

Semua orang seakan terpaku pada dua sosok yang berdansa dengan begitu memukau. Bahkan, tidak terkecuali Vyora yang selama ini memperhatikan mereka dua dari atas podium. 

"Bukankah mereka cocok, Baginda Ratu?" Ujar pelayan yang berdiri setia di samping Vyora.

"Ya, kau benar. Aku bisa menjadikannya salah satu kandidat dari dua kandidat yang telah ditentukan sebelumya."

"Tapi, Baginda. Akankah Grand Duke Ravenscorft menyetujuinya?"

"Dia akan setuju. Karena aku akan ikut menyokongnya juga."

*****

Halo, selamat malam semuanya.

Aku mau ngucapin terima kasih sebanyak-banyak. Buat kalian yang sudah membaca dan menunggu cerita ini. Aku gak nyangka bakal sebanyak ini yang baca cerita ini. Sampe tembus 100rb yang baca. Pokoknya aku bener-bener berterima kasih sekali pada kalian semua

Oh iya, aku mau ngasih tahu juga nih. Buat yang belum tahu, aku update cerita ini hanya di hari Senin, Kamis, Jum'at dan Sabtu saja. Dan aku selalu up cerita di jam 19.30. Jadi, di tunggu terus kelanjutan ceritanya ya, teman-teman.

Terima kasih semuanya <3

Namratsr | Na

Continue Reading

You'll Also Like

499K 48K 41
Setiap kerajaan pasti memiliki peraturan mereka sendiri yang harus di patuhi oleh anggota kerajaan atau bahkan masyarakat, entah merugikan atau bahka...
202K 16K 53
Estelle Sol Artie Merupakan Seorang Ratu dari kerajaan Amber. Wajah yang sangat cantik,Tegas dan bijaksana membuat ia dicintai oleh rakyatnya. Rambut...
133K 10.3K 49
[ORIGINAL STORY BY ME] RIVALLION #1 Perjodohan adalah jenis ikatan pernikahan dimana pengantin pria dan wanitanya dipilih oleh pihak ketiga dan bukan...
144K 14.8K 36
Jemima Hildegard anak dari mendiang Perdana Mentri yang meninggal karena melindungi Raja Darren De Voulos dari kerajaan Bloomsytch. Tepat diumur dia...