The Conqueror of Blades and H...

By namratsr

1.6M 131K 1.8K

Satu-satunya harapan Sera adalah diakui dan dicintai oleh putra mahkota. Demi pengakuan dan cinta dari sang P... More

MAPS KEKAISARAN EMBERLYN
PROLOG
CHAPTER 1
CHAPTER 2
CHAPTER 3
CHAPTER 4
CHAPTER 5
CHAPTER 6
CHAPTER 7
CHAPTER 8
CHAPTER 9
CHAPTER 10
CHAPTER 11
CHAPTER 12
CHAPTER 13
CHAPTER 14
CHAPTER 15
CHAPTER 16
CHAPTER 17
CHAPTER 18
CHAPTER 19
CHAPTER 20
CHAPTER 21
CHAPTER 22
CHAPTER 23
CHAPTER 24
CHAPTER 25
CHAPTER 26
CHAPTER 27
CHAPTER 28
CHAPTER 29
CHAPTER 30
CHAPTER 31
CHAPTER 32
CHAPTER 33
CHAPTER 34
CHAPTER 35
CHAPTER 36
CHAPTER 37
CHAPTER 39
CHAPTER 40
CHAPTER 41
CHAPTER 42
CHAPTER 43
CHAPTER 44
CHAPTER 45
CHAPTER 46
CHAPTER 47
CHAPTER 48
CHAPTER 49
CHAPTER 50
CHAPTER 51
CHAPTER 52
CHAPTER 53
CHAPTER 54
CHAPTER 55
CHAPTER 56
CHAPTER 57
CHAPTER 58
CHAPTER 59
CHAPTER 60
CHAPTER 61
CHAPTER 62
CHAPTER 63
CHAPTER 64
CHAPTER 65
CHAPTER 66
CHAPTER 67
CHAPTER 68
CHAPTER 69
CHAPTER 70
CHAPTER 71
CHAPTER 72
CHAPTER 73
CHAPTER 74
CHAPTER 75
CHAPTER 76
CHAPTER 77
CHAPTER 78
CHAPTER 79
CHAPTER 80
CHAPTER 81
CHAPTER 82
CHAPTER 83
CHAPTER 84
CHAPTER 85
CHAPTER 86
CHAPTER 87
CHAPTER 88
CHAPTER 89
CHAPTER 90
EPILOG
EXTRA PART
NEW STORY BESTIEE!!

CHAPTER 38

17.7K 1.2K 7
By namratsr

Lucian yang tengah fokus dalam sesi sparing dengan Kaelen. Tiba-tiba menghentikan aktivitasnya saat ia mendengar seseorang memanggil namanya. Ia mengernyitkan keningnya. Ketika salah satu anak buahnya berlari mendekat dengan terburu-buru.

"Ada apa denganmu?" Lucian bertanya heran, matanya memandang anak buahnya dengan tatapan tajam.

Anak buahnya menghentikan langkahnya di depan Lucian. Napasnya tersengal-sengal mencoba menghirup udaranya di sekitarnya. "Y-ya-yang Mu-- liah," ucapnya dengan napas yang terputus-putus.

Lucian mendengar kata-kata itu dan hanya bisa memutar bola matanya dengan malas. Ia mengangkat alisnya dan berkacak pinggang. Menatap anak buahnya dengan ekspresi datar.

"Putri dari Yang Mulia Grand Duke telah pulih," sambungnya.

Lucian mendengar kabar pulihnya Sera.Tiba-tiba terdiam dengan mata yang terpaku menatap anak buahnya. Entah mengapa, ada rasa lega yang menyelinap di hatinya setelah mendengar kabar baik tersebut dari wanita itu.

Pada saat peristiwa mengerikan di Hutan Eldermyst terjadi seminggu yang lalu. Sera tiba-tiba terjatuh pingsan.

Hal itu membuatnya merasa sangat cemas dan panik. Dia tak tahu apa yang harus dilakukan. Namun, di tengah kepanikannya.

Grand Duke Ravenscorft dengan tiba-tiba muncul dan mengambil alih Sera darinya. Dia langsung membawa putri itu pergi ke mansionnya tanpa sepatah kata pun.

Kejadian itu meninggalkan Lucian dalam kebingungan dan kekhawatiran. Karena tak bisa berbuat banyak. Setiap kali Lucian berusaha untuk berkunjung dan memastikan keadaan Sera.

Grand Duke Ravenscorft selalu melarangnya dengan tegas. Bahkan Dia sampai mengeluarkan larangan. Di mana semua orang dilarang keras berkunjung ke mansionnya hingga sebulan ke depan.

Larangan itu berlaku tidak hanya bagi orang-orang bangsawan saja. Tetapi berlaku juga bagi anggota keluarga kekaisaran sendiri. Sebenarnya ia merasa tak terima saat mendengar larangan tersebut. Namun, Grand Duke Ravenscorft tetap bersikeras dan mempertahankan larangannya.

Meski ia pun sampai mengeluarkan perintahnya sebagai Putra Mahkota. Tapi tetap saja Grand Duke Ravencsorft tidak bisa memberikan ijin untuknya. Sialnya, mau tidak mau, ia harus menuruti perintah Grand Duke untuk tidak datang ke mansion itu.

Namun, meski ia tak bisa datang kesana. Bukan berarti ia tak memiliki cara lain untuk mendapatkan kabar tentang Sera. Dengan sengaja, ia memerintahkan anak buahnya untuk memantau keadaan wanita itu.

"Saat ini bagaimana keadaannya?" Tanyanya dengan cepat.

"Saat ini, Putri sulung Grand Duke sudah mulai melakukan aktivitasnya seperti biasa. Namun, Grand duke tetap melarang putrinya untuk keluar dari mansion." Lucian mengangguk kecil saat mendengar kabar tersebut.

"Terima kasih atas informasinya."

Seketika Lucian menoleh ke belakang. Menatap Kaelen yang berdiri setia di belakangnya. "Kau siapkan kereta kuda, kita akan pergi ke mansion Grand Duke Ravenscorft. Jangan lupa siapkan juga buah tangan untuk putrinya."

Kaelen terperangah mendengar perintah ini. Namun, saat Lucian hendak berbalik pergi untuk bersiap. Tiba-tiba Kaelen memberhentikannya.

"Yang Mulia, tapi setahu saya. Grand Duke Ravenscorft tetap melarang siapapun untuk berkunjung. Jadi bagaimana jika kita hanya mengirimkan saja, buah tangan dan sebuah surat untuk putrinya." Ujar Kaelen dengan hati-hati.

Lucian seketika menatap datar Kaelen. "Kau pikir aku peduli? Siapkan sekarang juga atau aku sendiri yang akan pergi kesana."

"Tapi, yang mulia,"

Kaelen menghela nafas dalam-dalam dengan ekspresi kelelahan yang terpancar jelas di wajahnya ketika melihat Lucian pergi. Pikirannya berputar-putar, berkeinginan untuk berhenti menjadi pengikut pria keras kepala ini.

Sudah nasibmu seperti ini, Kaelen. Batinnya

*****

Sera sedang memperhatikan Rowan yang sedang berlatih pedang dengan Cedric dari kejauhan. Menghela nafas dalam-dalam. Meskipun dia secara fisik hadir di tempat tersebut. Namun, pikirannya seolah-olah melayang-layang entah ke mana.

Sera kemudian mengalihkan pandangannya ke langit yang mulai menggelap. Sayangnya, meski sudah menunggu lama di sana. Orang yang Sera tunggu-tunggu, masih belum muncul. Sampai menjelang sore, Ardan tetap tak ada tanda-tanda kembali ke mansion.

Sebuah pertanyaan seketika muncul dalam benaknya. Apakah Ardan telah kembali ke pegunungan Flamberge tanpa memberi tahu padanya. Jika, iya seharusnya Ardan memberitahunya terlebih dahulu, sebelum menghilang.

"Kakak." Panggil Rowan begitu tiba di hadapannya.

Sera seketika terhenyak. Kemudian mengalihkan pandangannya pada Rowan. "Ah, kau sudah selesai?"

"Sudah sedari tadi. Kakak melamun, ya?"

"Tidak." Sera tersenyum kecil sembari menggelengkan kepalanya pelan.

Rowan seketika memicingkan matanya. Dia tahu kakaknya ini tengah berbohong. Pasalnya selama dia berlatih dengan Sir Cedric. Sesekali dia melirik kakaknya yang sedang melamun. Seperti memikirkan sesuatu.

"Apa kakak menunggu pria itu?" Godanya.

Sera pun mengerutkan keningnya. "Siapa yang kau maksud?"

"Tuan penyihir itu." lanjut Rowan. "Kakak kan sejak tadi terus bertanya pada Aria tentang pria itu. Jika di pikir-pikir, tuan penyihir itu memang tampan. Rasanya saat pertama kali melihatnya. Aku sempat terkagum-kagum padanya."

Sera terperangah menatap Rowan. "Aish, kau ini berbicara apa. Sudah sana, ganti pakaianmu. Lihat, keringatmu sangat banyak." Elak Sera dengan cepat.

"Kakak mengalihkan pembicaraan ya. Hahaha," Rowan seketika tertawa keras. Sera yang melihat itupun memberikan tatapan tak suka.

"Ah, sudahlah terserah kau saja. Kakak akan pergi terlebih dahulu ke ruang makan. Ganti pakaianmu dan segera kesana."

Sera kemudian beranjak dari tempat duduknya dan bergegas pergi meninggalkan Rowan yang terus menggodanya. Saat Sera melangkah menuju ruang makan keluarganya. Matanya sesekali melirik ke kanan dan ke kiri.

Berharap melihat Ardan di antara orang-orang di sekitarnya. Namun, ketika ia benar-benar fokus mencari sosok tersebut. Tiba-tiba ia dikejutkan oleh suara bisikan lembut di telinganya.

"Kau mencariku, hm?"

Sera segera menoleh ke belakang dengan gerakan refleks dan mata bertemu dengan Ardan yang memandanginya dengan ekspresi heran.

"S-sejak k-kapan kau berdiri di belakangku?" Bukannya menjawab pertanyaan Sera malah berbalik bertanya pada Ardan.

"Sejak kau pergi meninggalkan adikmu." Jawab Ardan.

"Apa?"

Sera membelalakkan matanya. Tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya dari Ardan. Ternyata, pria itu sudah kembali sejak tadi. Lalu kenapa tidak menghampirinya jika pria itu sudah kembali.

Sera mengalihkan pandangannya ke kedua tangan Ardan yang sedang memegang sesuatu. Wajahnya terlipat dalam ekspresi penasaran.

"Apa itu?" tanya Sera dengan rasa heran.

Ardan kemudian memperlihatkan sebungkus apel hijau yang ia genggam erat di kedua tangannya.

"Ah, ini," ucap Ardan dengan senyum di bibirnya.

"Tadi aku berkeliling di pasar rakyat dan tak sengaja melihat ini. Rasanya sangat manis. Jadi, aku membelinya. Kau mau?"

Sera seketika dibuat ternganga oleh perkataan Ardan. Jadi, pria ini tidak terlihat batang hidungnya sejak pagi. Karena pergi berkeliling di pasar rakyat. Astaga, rasanya Sera ingin berteriak kesal padanya. Sera pun memejamkan matanya sejenak guna menetralisir emosinya.

Ardan yang melihatitu hanya tersenyum tipis. Untuk saat ini sebaiknya ia berbohong dulu padanya. Lagipula, dia belum bisa mengatakan pada gadis itu tentang apa yang ditemuinya

Namun, seketika gemuruh tapak kuda mengalihkan perhatian mereka. Sera dan Ardan dengan cepat menoleh ke arah rombongan kereta kuda berlambang kekaisaran yang baru saja datang.

"Wah, pria itu memang tidak kenal lelah rupanya," gumamnya.

Sera segera memandang Ardan, wajahnya mengerut dalam kebingungan. "Maksudmu?"

"Sejak pertama kali kau pingsan, pria itu selalu datang kemari untuk melihat keadaanmu. Rasanya aku muak melihatnya yang terus-terusan datang ke sini. Untung saja ayahmu mengeluarkan larangan untuk siapapun yang ingin berkunjung kemari, termasuk keluarga kekaisaran sendiri."

Sera terhenyak. Ayahnya mengeluarkan larangan seperti itu. Ini baru pertama kalinya ia mengetahuinya. Selama ini tak pernah ada satupun yang memberitahunya jika ayahnya mengeluarkan larangan tersebut. Sera kembali mengalihkan pandangannya pada kereta kuda yang berhenti di depan pintu masuk keluarganya.

Dan ia bisa melihat Lucian yang baru saja keluar dari kereta kedua itu. Pikirannya kembali pada perkataan Ardan yang mengatakan jika sejak dirinya pingsan. Pria itu selalu mencoba mengunjunginya. Sera tak mengerti kenapa Lucian bersikap seperti itu.

*****

Namratsr | Na

Continue Reading

You'll Also Like

857K 67.3K 54
FOLLOW DULU YUK SEBELUM BACA🥰 karna tak kenal maka tak sayang ehe >< WARNING : KALAU GASUKA JANGAN DIBACA Sinopsis: Chloe, Seorang putri Kerajaan Gr...
2M 239K 92
# 2 Edisi Novel Transmigrasi #Season 2 Warning '16+++ [Follow sebelum membaca ya 🙏] Kayla yang masuk ke dalam tubuh seorang wanita dari...
768K 74.9K 64
KARYA ASLI BUKAN NOVEL TERJEMAHAN CERITA INI DIBUAT UNTUK DINIKMATI BUKAN UNTUK DI PLAGIAT, HARAP DIBACA DAN JANGAN DI JIPLAK.? I was kidnapped by...
1.3M 183K 38
Ketika aku tertabrak, Aku pikir, Aku akan terlahir kembali sebagai babi. Ternyata aku Menjadi Marchioness.