Strong Girl Michella (END)

By oktavia5918

177K 8.6K 3K

[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] { Harap tinggalkan jejak dengan cara memberi vote dan komen disetiap part} Bagaima... More

Prolog
1.Pagi Yang Sial
2.Teman Baru
3.Ketos Sialan!
4.Kenakalan Michel
5.Perjodohan
6.Terima atau Tolak?
7.Pertemuan Dua Keluarga
8.Meminta Restu
9.Permainan Kata
10.Perpustakaan
11.Digrebek Guru
12.Trut or Dare
13.Married
14.Malam Pertama
15.Perkara Baju
16.Michel dan Kebodohannya
17.Gombalan Maut
18.Membaca Pikiran Cowo
19.Setitik Rasa
20.Hari Boker Sedunia
21.Kenyataan Pahit
22.Tamparan Keras
23.Mencoba Bangkit
24.Teman Laknat!
25.Salah Siapa?
26.Sang Penolong
27.Tumbuh Rasa?
28.Surat Perjanjian
29.Why?
Dikasih Info Maszehhh...
30.Perdebatan
31.PDKT
32.Selfie
33.First Kiss
34.Mall
35.Aurel's Birthday
36.Drama Kantin
37.Sasimo dan Gigolo
38.Bullying {1}
39.Khawatir
40.Bullying {2}
41.Skorsing
42.Penjelasan
43.Nobar
44.Skin to Skin
45.Permintaan Maaf
46.破壊の火
47.Manja
48.Pasar Malam
49.Salah Paham
50.Camping
51.Pertengkaran
52.Michel Hilang
53. Pengorbanan
54.Jauh Berbeda
55.Sakit
56.Cerita Masalalu
57. Bertemu Mama
58.Bunuh Diri
59.Retaknya Persahabatan
60.Berita Kematian?
61.Putus
62.Rumah Kedua
63.Kecurigaan Nathan
64.Kerandoman Devano
65.Urgent
66.Penusukan
67.Selamat Jalan, Aurel!!
68.Toxic Relationship
69.Malaikat Pelindung
70.Cerai??
71.Penyelidikan
72.Fakta Mengejutkan
73.Menepati Janji
74.Michel Pulang
75.Bertemu Kembali
76.Sama-Sama Berjuang
77.Bertukar Peran
78.Perjuangan Devano
80.Misi Penyelamatan
81.Yang Terbaik (END)
EPILOG
EXTRA PART??

79.Duel Basket

1.6K 83 16
By oktavia5918

"Kamu adalah satu-satunya orang yang membuatku ingin memperbaiki diriku sendiri untuk menjadi lebih baik lagi."
-Devano Albert Wijaya-

------------------------------------------------------------------------

Happy Reading!!!

Dalam kesunyian malam, ditemani bintang-bintang yang menampakkan silaunya, serta udara dingin yang menusuk pori-pori kulit putihnya. Devano, lelaki yang memiliki sejuta pesona itu tengah bergelut dengan pikirannya.

Jam sudah menunjukkan pukul 22.13 malam, tapi hingga saat ini pun matanya masih enggan terpejam. Devano kepikiran, kira-kira Michel lagi apa ya. Gadis itu sudah tidur atau belum ya. Sejujurnya, ia sangat ingin mengirimkan pesan pada Michel, tapi Devano tak tau harus mengangkat bahan apa sebagai topik.

Karena pikirannya sudah mentok dan tidak bisa diajak kompromi, akhirnya cowok dengan wajah bak Dewa Yunani itu mengetik sesuatu pada aplikasi handphone miliknya. "Bagaimana Cara Menggombali Cewek?", tulisnya. Tak lama, muncul beberapa artikel yang menunjukkan cara menggombal beserta contohnya.

Devano tersenyum setelah mendapat gombalan yang menurutnya pas untuk Michel. Lalu jari-jari besarnya menari-nari diatas layar untuk mencari kontak Michel. Setelah ketemu, Devano membuka room chatnya dengan sang istri.

Senyum Devano kembali terbit saat melihat Michel tengah online. Itu artinya, gadisnya belum tidur. Dengan segera Devano mengirimkan beberapa pesan singkat pada Michel. Tak perlu menunggu lama, Devano segera mendapat balasan pesan dari empunya.

My Wife 🤍🙆
Online...

[ Sayanggg ] 22.33
[ Google lagi error ya? ] 22.33

[ Knp ] 22.36

[ Masa Dev cari cewe tercantik didunia gaada foto kamu ] 22.37

[ Lo mau bikin gue sadar kalau gue emang ga cantik, gitu? ] 22.38

Mendapat jawaban demikian membuat Devano panik bukan main. Ini kan rencana awalnya mau bikin Michel baper, kenapa malah jadi gini?

  Devano berfikir keras, mencari jawaban yang sekiranya aman. Jika Devano salah jawab sedikit saja. Bisa dipastikan akan terjadi perang dunia kelima. Devano tidak mau itu terjadi

***

  Bibir Devano berkedut saat mendapatkan tiga pesan singkat berturut-turut dari gadis pemilik senyum manis itu. Tak ingin membuat Michel menunggu lama, Devano segera membaca pesan singkat tersebut.

My Wife 🤍🙆
Online...

  [ Dev, mending lo diem ] 22.47
  [ Gue lagi males ribut sama lo ] 22.47
  [ Perut gue sakit bgt dari td ] 22.48

[ Kmu lg PMS? ] 22.49

[ Hmm ] 22.49

  Devano mengerti sekarang, ia paham kenapa cewek itu gampang sekali terpancing emosi. Ternyata Michel tengah kedatangan tamu bulanan toh.

Pantas saja Michel sangat sensitif padanya. Tidak heran sih, cewek kalau lagi PMS emang hobi banget ngereog. Dan bisa dipastikan yang akan jadi sasaran kemarahan pasti kaum Adam.

***

  Devano kembali mendapat PR. Ini adalah first time, Devano menghadapi cewek PMS. Ia bingung bagaimana cara mengatasinya. Sampai akhirnya, Devano kembali bertanya pada aplikasi Google. "Apa yang harus dilakukan saat istri lagi PMS?", tulisnya lagi. Lalu muncul beberapa artikel dilayar ponselnya.

Buat Cowok, Begini Cara Balikin Mood Doi yang sedang PMS:
1. Tunjukkan empati kamu. ...
2. Dengarkan Keluhannya. ...
3. Lakukan Hal yang Disukainya. ...
4. Traktir Makan Enak. ...
5. Bikin Dia Tertawa. ...
6. Manjakan Dia. ...
7. Jalan-jalan ke Tempat Baru. ...
8. Fast Response.

Devano berfikir sejenak, rasanya sangat tidak mungkin jika ia mengajak Michel keluar malam-malam begini. Jadi menurutnya, opsi ke tujuh bukanlah pilihan yang tepat.

Setelah menimang-nimang, Devano memilih opsi pertama, empat, enam, dan terakhir delapan untuk mengembalikan mood gadisnya.

Tanpa berlama-lama, Devano meraih jaket kulit yang tersampir dikursi belajarnya, mengambil dompet, kunci dan bergegas pergi ke supermarket terdekat untuk membeli beberapa snack dan minuman pereda nyeri haid untuk Michel.

***

Dilain sisi, Michel tengah mati-matian menahan sakit diperutnya. Sudah lebih dari dua jam yang lalu, Michel terus bergelut dengan nyeri yang kini tengah menyerangnya.

Michel sibuk membolak-balikkan tubuh mencari posisi yang nyaman. Mulai dari terlentang, tengkurap, menyandar, bahkan sampai bersujud. Entah mengapa, perutnya terasa sangat sakit, pinggangnya juga begitu pegal. Demi apapun, ini benar-benar menyiksa.

Michel sudah mencoba mengompres perut ratanya dengan air hangat, tapi nyerinya belum juga reda. Biasanya jika sedang PMS seperti ini, Michel akan mengonsumsi minuman pereda nyeri. Tapi karena sekarang ia sedang berada dirumah Marchel, jadi Michel tidak dapat menemukan minuman tersebut dikulkas.

"Aduh, perut gue kenapa sakit ba-"

Ting...

Keluhan Michel seketika terhenti saat mendengar suara notifikasi masuk diponselnya. Dengan malas-malasan, Michel meraih benda pipih berlogo apel itu, lalu membuka aplikasi hijau. Disana, terpampang jelas nama "Devanjg🐕💨", yang tak lain adalah suaminya.

Michel memutar bola matanya malas. Sedikit lelah dengan Devano yang selalu saja mengusiknya. Hampir setiap malam Ketua OSIS itu selalu mengganggunya, entah itu mengirim pesan singkat atau menelponnya.

Awalnya Michel ingin mengabaikan semua pesan masuk dari Devano. Tapi mengetahui bahwa cowok itu hendak menemuinya membuat Michel berfikir sejenak. Mungkin ada baiknya jika ia membiarkan Devano datang. Dengan begitu, Michel bisa menyuruh lelaki itu untuk membelikannya pembalut. Kebetulan sekali stok pembalutnya juga sudah menipis.

  Merasa yakin dengan keputusannya, Michel pun mengiyakan keinginan Devano untuk menemuinya. Tak lupa, gadis dengan tubuh body goals mirip gitar Spanyol itupun meminta tolong untuk dibelikan beberapa keperluan pribadinya.

***

Devanjg🐕💨
Online...

[ Katanya kalau cewe PMS gampang laper ] 23.15
[ Makanya Dev beliin kamu jajan sekalian ]  23.15

  [ Udh Dev gausa banyak' kalo ga hbs mubadzir ] 23.17

[ Ini Dev udh mau bayar, tapi kata mba kasir baru ada promo besar'an ] 23.19

[ promo apaan? ] 23.19

Mendengar kata promo membuat jiwa emak-emak Michel meronta. Cewe mana sih yang tidak senang dengan yang namanya diskon, apalagi ini besar-besaran. Michel tersenyum senang, tapi sedetik kemudian senyum itu berubah menjadi umpatan saat melihat foto yang dikirimkan oleh suaminya.


"KASIR SIALANNN!! GUE TANDAIN LO!!!" Seru Michel dengan amarah menggebu-gebu. Benar-benar mengesalkan!!

***

Dibawah teriknya matahari yang menusuk kulit tak menyurutkan semangat Michel untuk tetap bermain basket. Tangan kecilnya dengan lihai memainkan bola yang berada dibawah kendalinya. Mendribble bola berwarna oren itu dan memasukkannya ke dalam ring.

Michel mengusap peluh yang mengalir didahinya, berusaha mengatur nafas yang sedikit ngos-ngosan akibat terlalu lama bermain. Ia mengibaskan bajunya untuk mengurangi rasa gerah yang menyerangnya.

"Huh, hari ini panas banget gila!!" Keluhnya.

Karena merasa lelah, Michel memutuskan untuk istirahat sebentar. Merenggangkan otot-ototnya dan duduk ditribun lapangan basket. Michel merogoh tas biru yang dibawanya, lalu meraih air mineral dan meneguknya hingga tersisa setengah. Ahh, rasanya segar sekali.

Saat tengah asyik dengan aktivitasnya, Michel dikejutkan dengan kedatangan tamu tidak diundang. Wajahnya berubah menjadi datar saat melihat Devano yang tengah tersenyum manis kepadanya.

"Hai sayang, habis ngapain sih? Kok kelihatannya cape banget?" Tangan kekar Devano terulur untuk menyeka keringat Michel.

Michel sontak menepis kasar tangan Devano yang sudah lancang menyentuhnya. Jujur saja, Michel masih sangat kesal akibat kejadian semalam. Jangan kira Michel lupa dengan promo yang ditawarkan mbak-mbak kasir pada suaminya itu.

"Gausah pegang-pegang!! Gue alergi sama cowo gampangan," Sentak Michel seolah menyindir.

"Kok ngomongnya kasar gitu sih? Emangnya Dev ngapain, Sayang??" Tanya Devano berusaha sabar. Tangan besarnya asyik menyingkirkan anak rambut Michel.

"Gausah panggil gue sayang kalau dibelakang masih suka kegatelan sama cewe lain!" Ketus Michel yang sudah memalingkan wajah.

"Ditawarin promo dikit aja langsung meleng, pake acara bilang mau berjuang. Cuihhh, basi tau ga?!" Sindirnya pedas.

Devano tersenyum tipis melihat gelagat Michel yang nempaknya tengah terbakar api cemburu. Terbukti dari respon Michel yang menunjukkan ketidaknyamanan saat Devano didekati oleh wanita lain.

"Istri aku cemburu, hmm?" Devano meraih dagu Michel agar mau menatapnya.

  Tangannya beralih mengelus pipi Michel. Mata tajamnya menatap Michel intens penuh kelembutan. Berada sedekat ini dengan Devano membuat Michel mendadak gugup. Sial, kenapa jantungnya jadi berdebar tidak karuan begini?

  Michel berdecak, menepis pelan tangan kekar Devano yang masih bertengger dipipinya. "Apaan sih! Siapa juga yang cemburu? Orang gue biasa aja," Elaknya.

Devano mangut-mangut, ia mengalihkan pandangannya menjadi lurus ke depan. "Iya deh iya, kamu nggak cemburu..... tapi jealous kan?"

  Michel refleks memukul keras lengan Devano. Menatap cowok itu penuh permusuhan. "PD gila lu ngira gue cemburu! Berobat lu,"

Devano tertawa renyah melihat wajah kesal Michel. Ini adalah momen yang sangat ia rindukan. Perdebatan kecil dengan Michel dan membuat gadis itu naik pitam.

"Udahlah, mending sekarang lu pergi! Jangan gangguin gue." Usir Michel terang-terangan.

Michel mengambil bola basket dan membawanya ke tengah lapangan. Gadis itu kembali mendribble bola dengan lihai. Sesekali menembakkannya ke dalam ring.

Michel kembali dibuat naik pitam saat Devano tiba-tiba merebut paksa bola basket yang tengah dimainkannya. Michel mendegus kesal. "Apalagi sih?!"

Devano berdiri tepat dihadapan Michel, menatap gadis itu angkuh seolah menantang. "Ayo, duel sama Dev. Banyak-banyakan masukin bola ke dalam ring." Tantangnya.

"Gue lagi gak mood berantem ya. Jadi please, jangan bikin ribut." Lelah Michel.

Devano tertawa renyah, setelahnya ia menaikkan sebelah alisnya. "Kenapa? Takut kalah ya?" Remeh Devano, sengaja memancing amarah Michel.

Merasa diremehkan, Michel maju selangkah. Kini gadis itu berhadapan langsung dengan Devano, bahkan jarak antara keduanya hanya beberapa jengkal saja.

Michel bersidekap dada seraya memandang Devano angkuh. "Lu remehin kemampuan gue?" Sentaknya tak terima.

"Dev gak ada ngomong gitu. Dev cuma ajak kamu main basket doang." Kilahnya.

"Gue dapet apa kalau bisa ngalahin lu?" Tanya Michel meminta imbalan.

"Kita buat kesepakatan, yang menang boleh ngajuin satu permintaan. Dan yang kalah harus menuhi permintaan itu, tanpa terkecuali. Gimana?" Devano memberikan penawaran.

Menarik juga, batin Michel. Ini adalah kesempatan untuk Michel. Jika ia berhasil memenangkan permainan ini. Michel bisa dengan mudah meminta Devano untuk berhenti mengganggunya.

"Oke, gue setuju!" Finnal Michel. Keduanya pun saling berjabat tangan sebagai tanda kesepakatan.

"Ayo mulai," Ajak Devano melempar bola basket ke arah Michel.  "Ladies first." Katanya.

Michel dengan penuh percaya diri melempar bolanya dengan sekali hentakkan. DAN HAAPPP!! Bola itu masuk tepat sasaran. Michel melirik sinis Devano yang hanya dibalas kekehan kecil oleh empunya.

"See, gue bisa dengan mudah naklukin tuh ring." Sombongnya.

"Boleh juga skill kamu, tapi masih dibawah aku." Devano terkekeh. Giliran dia yang mengambil bolanya, lalu dimasukkan ke dalam ring tanpa basa-basi. "Skor satu sama."

"Gak masalah," Michel mengikis lengan seragamnya, merasa lebih antusias. Ia memicingkan mata dan memandang ring basket dengan serius. Sampai tersenyum lebar saat bola masuk lagi. "Yeay!! Dua satu!!" Serunya heboh.

Devano menaikkan alis, giliran dia memasukkan bola tapi tidak masuk membuat Michel tersenyum puas.

"Mampus gak masuk!!" Ledeknya.

Michel kembali meraih bola, dengan percaya diri melempar ke atas tapi gagal masuk ring membuatnya seketika mengumpat.

"Giliran Dev," Devano kini memasukkan bolanya dengan santai. "Masuk.  Dua sama."

Michel kembang kempis, menunduk dan mengambil bolanya. Lalu komat-kamit merapalkan doa membuat Devano menggigit bibirnya menahan senyum. Gemas sendiri melihat tingkah Michel.

Satu, dua, tiga....

"Gagal." Devano tersenyum miring.

Michel langsung mendesah kecewa melihat bolanya meleset. Lalu melirik Devano sinis. Cowok itu kemudian membungkuk meraih bolanya, memasukkannya lagi ke dalam ring dengan mudah.

"Dua tiga." Ucap cowok itu. "Sekarang bola terakhir."

Michel mulai serius, merampas bolanya ditangan Devano. Lalu menatap ring dengan seksama, melebarkan kakinya ala-ala orang profesional. Lalu detik berikutnya ia melempar bola tersebut.

Dan.....

"Yesss!!!" Michel mengepalkan tangannya meninju udara saat berhasil memasukkan bola dengan mulus. "Tiga sama, artinya kita seri."

"Kan Dev belum," Ucap Devano membuat senyum diwajah Michel memudar.

Devano menatap ring basket dengan serius. Ia berambisi untuk bisa memenangkan pertandingan ini demi Michel. Hanya ini satu-satunya kesempatan untuk bisa kembali dekat dengan pemilik hatinya itu.

Devano mendribble bolanya dulu sebelum ia angkat dan lempar ke depan. Membuat Michel mendelik dengan napas tertahan.

Dan ya, masuk.

Devano bersorak riang dalam hati, tapi tetap berusaha stay cool didepan Michel. "Tiga empat. Dev menang."

Michel berdecak tak terima. "Lu pasti curang kan?!" Tudingnya.

"Gamau tau, pokoknya gue mau tanding ulang!!!" Pintanya memaksa. Tak terima dengan kekalahannya.

"Dih, gak bisa gitu dong!!" Tolak Devano cepat.

"Kan udah jelas Dev yang menang. Michel harus sportif dong!!" Sewot Devano. Enak saja mau tanding ulang!!

Michel berdecak kesal. "Fine!! Gue ngaku kalah." Akunya.

"Sekarang lu mau minta apa dari gue?" Tanya Michel.

Devano tampak berfikir. "Dev mau kita dinner romantis berdua." Pintanya.

Michel melotot lebar. "Dihh ogah!! Gue--"

"Gak boleh nolak!!" Sela Devano. "Kan sesuai kesepakatan diawal yang kalah harus penuhi permintaan yang menang, tanpa terkecuali."

  Michel menatap Devano dengan nafas memburu. Demi apapun ia menyesal. Kenapa juga Michel harus mengiyakan permintaan Devano untuk duel basket. Sekarang lihat, akibat kecerobohannya. Michel harus mau dinner berdua dengan cowok itu.

"Kenapa diem? Kamu gak mau penuhin permintaan Dev?" Tanya Devano. Lelaki itu kembali membuka suara saat melihat Michel terdiam. "Gak masalah. Dev cukup tau kalau ternyata kamu itu pengecut." Remehnya, sengaja memancing amarah Michel.

Sudah cukup! Michel muak dengan semuanya. Ia tidak suka diremehkan dan dianggap sebagai pengecut. "Oke, tapi ini untuk yang pertama dan terakhir kali. Setelah itu, lu gak boleh ajuin permintaan apapun lagi."

Devano mengedikan bahu acuh. "Kalau soal itu Dev gak janji." Jawaban itu membuat Michel semakin gondok. Ingin sekali mencekik cowok itu sekarang juga.

"Yaudah, kalau gitu Dev pamit dulu. Jangan lupa dandan yang cantik ya Tuan Putri." Devano melesat pergi setelah mengacak puncak kepala Michel.

Kini hanya tersisa Michel seorang diri yang sibuk memberikan sumpah serapah pada suami menyebalkannya itu.

***

"ARGHHH..... MICHEL SIALAN! RENCANA GUE GAGAL GARA-GARA LU, BANGSATTT!!!!"

Aurel membanting asal semua barang yang berada dikamarnya, hingga menyebabkan bunyi yang nyaring. Kini kamar dengan nuansa hijau putih itu sudah dipenuhi dengan pecahan beling yang tersebar dimana-mana.

Aurel marah. Ia murka karena seluruh rencana yang sudah ia rancang dengan rapi dapat digagalkan dengan mudah oleh Nathan dan yang lainnya.

  Iya, Aurel tau mereka semua sudah mengetahui tentang fakta bahwa selama ini ia hanya berpura-pura mati. Dan sialnya, kini ia jadi incaran polisi karena ketahuan menjadi penyebab dibalik kematian kedua orangtua Michel.

Yang perlu kalian ketahui, Aurel-lah pelaku dari kecelakaan yang dialami oleh Anantha dan Adinda. Aurel yang sudah membayar orang untuk menyabotase mobil yang dikendarai orangtua Michel dan membuat seolah-olah semua murni kecelakaan.

Iya, Aurel memang mempunyai dendam pribadi yang sudah ia simpan sejak lama. Selama ini, Aurel hanya berpura-pura tulus berteman dengan Michel. Ia bermain terlalu rapi sampai tidak ada yang menyadari ada rencana busuk dibalik kebaikannya selama ini.

Yang membuat heran, bahkan sampai saat ini pun tidak ada seorangpun yang tau apa penyebab Aurel bisa mempunyai dendam sebesar itu kepada keluarga Michel. Hingga menyebabkan ia tega memfitnah sahabatnya sendiri.

"BAJINGAN!! SEKARANG SEMUA ORANG UDAH TAU KALAU GUE DALANG DIBALIK SEMUA INI. SEKARANG APA YANG HARUS GUE LAKUIN?? GUE GAMAU MEMBUSUK DIPENJARA!!!" Erang Aurel terdengar frustasi.

Aurel melempar kaca meja riasnya dengan figura, hingga pecahannya mengenai beberapa bagian tubuhnya. Tapi ia tidak peduli, yang ia mau hanya melampiaskan seluruh emosinya.

Ditengah ketegangan yang terjadi, datang seorang lelaki yang diyakini adalah kekasih Aurel. Cowok jangkung dengan tubuh atletis yang tak lain adalah Daren, saudara tiri dari Devano.

Fyi, selama ini Aurel tidak melancarkan aksinya seorang diri. Ia bekerja sama dengan Daren dan juga Nindi- ibu kandung Devano. Mereka mempunyai visi dan misi yang sama, yaitu menghancurkan Michel dan juga Devano.

Awal mula Aurel mengenal Daren adalah karena Ayah Daren adalah patner bisnis Papi Aurel. Itu sebabnya, Aurel dan Daren menjadi sering bertemu sampai akhirnya memutuskan untuk menjalin hubungan.

  Balas dendam yang mereka lakukan berawal dari Daren yang bercerita bahwa ia memiliki saudara tiri yang tak lain adalah Devano. Daren bercerita bahwa ia berencana untuk menyingkirkan Devano agar cowok itu tidak bisa merebut Nindi- ibu sambung yang selama ini mengasuhnya sedari kecil. Daren terlalu takut kehilangan Nindi. Ia berambisi hanya Daren-lah satu-satunya anak Nindi. Tidak boleh ada yang lain, termasuk Devano.

Mengetahui fakta tersebut, Aurel pun menawarkan untuk bekerja sama. Aurel selalu mengawasi setiap gerak gerik Michel. Hingga pada akhirnya dia mengetahui bahwa diam-diam Michel telah menikah dengan Devano. Itu sebabnya, Aurel berusaha untuk merebut perhatian Devano agar Michel tersiksa melihat orang yang dia cintai lebih memilih orang lain untuk menjadi kekasihnya.

  "Gue gamau mendekam dipenjara seumur hidup gue. Ini semua gara-gara lu, Michel. Lu emang biang masalah dihidup gue. Lu harusnya mati, Sialan!!" Aurel semakin tak terkendali.

Melihat itu, Daren dengan sigap mendekati sang kekasih dan berusaha menenangkannya. "Hei calm down, Babe!! Ini semua belum berakhir. Kita pasti bisa hancurin mereka." Kata Daren positif thinking.

"Gimana bisa tenang? Mereka udah tau kalau aku yang udah jebak Michel dan ngerencanain ini semua. Terus sekarang kamu suruh aku tenang? Are you crazy?!" Sarkas Aurel.

  "Percaya sama aku, kita pasti bisa atasi ini semua. Aku gak akan mungkin biarin kamu mendekam dipenjara. Kita bisa lakuin sesuatu untuk kasih mereka pelajaran." Ucap Daren.

"Apalagi yang mau kamu lakuin? Sekarang ruang gerak kita terbatas. Polisi pasti lagi cari-cari kita. Ren, kita udah jadi buron sekarang. Dan itu semua gara-gara Michel." Aurel hanya takut polisi berhasil menemukannya.

Ditengah perdebatan kecil mereka, Nindi datang dengan wajah tenangnya. Ia sudah menebak bahwa ini akan terjadi. Itu sebabnya, Nindi sudah menyiapkan plan B untuk mengatasi masalah ini.

"Saya sudah menduga hal ini pasti akan terjadi. Untung saya sudah menyiapkan plan B." Ujar Nindi membuat Aurel mengernyit.

"Maksud tante?"

Nindi tertawa jahat. "Kamu tenang saja, saya bisa pastikan balas dendam yang sudah kita susun dari awal tidak akan gagal. Karena saya masih punya satu rencana lagi."

"Rencana apa, tante?" Tanya Aurel penasaran.

"Saya masih sangat dendam pada Marchel. Itu sebabnya, saya berencana untuk menghancurkan hidup lelaki bejat itu. Dan satu-satunya cara adalah dengan menyerang kelemahan Marchel." Nindi tersenyum smirk.

"Kita akan menyingkirkan Devano, kalau perlu kita bunuh dia. Dengan begitu, Michel dan Marchel akan mati dengan sendirinya."

Perkataan Nindi membuat senyum Daren dan Aurel terbit. Tidak salah memang mereka memberikan kepercayaan pada wanita paruh baya itu. Nindi memang selalu bisa diandalkan.

   "Devano, kematian lu udah didepan mata. Gue gak sabar buat datangin pemakaman lu." Batin Daren tersenyum smirk.

***

Huwaaa gimana part ini??

Seperti biasa 80 vote dan 70 komen untuk lanjut ke chapter selanjutnya.

Kalau udah tembus target baru Via UP!!!!

DETIK-DETIK ENDING NIHH!!! Tinggal beberapa part lagi dan SGM dinyatakan selesai!!!!

Kalian mau ending yang kayak gimana??

Happy or Sad??

Mau Michel sama siapa?? Devano or Nathan??


Jangan lupa follow⤵️⤵️

IG: @wp.oktavia5918
      @oktavia5918
Tiktok: oktavia5918

Kalian bisa dapat info terupdate mengenai spoiler cerita-ceritaku🤗🙌

Oke deh, cukup segini dulu untuk hari ini.

See you next time:)

-Michella Queenby Lavanya-

-Devano Albert Wijaya-

Continue Reading

You'll Also Like

427K 18.7K 88
Tentang kita yang terikat dalam luka -Ketika aku yang kini sudah bukan tujuan mu untuk pulang- [ROMBAK TOTAL!!] Kata orang, Rasyid itu iblis berwujud...
20.8K 744 52
FOLLOW SEBELUM MEMBACA^^ THANK YOU Sulit hidup di dunia sekarang. Berbagai hal selalu menggunakan uang, lantaran mencari uang itu sendiri lebih menyu...
67.5K 3.5K 52
Hitam. Itulah warna dunia bagi seorang Kafkha Raffasya Athafariz atau biasa di sebut akha. Dunia bagi akha Kejam,Jahat. Dunia hanya memberi nya luk...
773K 56.3K 33
Aneta Almeera. Seorang penulis novel legendaris yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwany...