Strong Girl Michella (END)

By oktavia5918

177K 8.6K 3K

[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] { Harap tinggalkan jejak dengan cara memberi vote dan komen disetiap part} Bagaima... More

Prolog
1.Pagi Yang Sial
2.Teman Baru
3.Ketos Sialan!
4.Kenakalan Michel
5.Perjodohan
6.Terima atau Tolak?
7.Pertemuan Dua Keluarga
8.Meminta Restu
9.Permainan Kata
10.Perpustakaan
11.Digrebek Guru
12.Trut or Dare
13.Married
14.Malam Pertama
15.Perkara Baju
16.Michel dan Kebodohannya
17.Gombalan Maut
18.Membaca Pikiran Cowo
19.Setitik Rasa
20.Hari Boker Sedunia
21.Kenyataan Pahit
22.Tamparan Keras
23.Mencoba Bangkit
24.Teman Laknat!
25.Salah Siapa?
26.Sang Penolong
27.Tumbuh Rasa?
28.Surat Perjanjian
29.Why?
Dikasih Info Maszehhh...
30.Perdebatan
31.PDKT
32.Selfie
33.First Kiss
34.Mall
35.Aurel's Birthday
36.Drama Kantin
37.Sasimo dan Gigolo
38.Bullying {1}
39.Khawatir
40.Bullying {2}
41.Skorsing
42.Penjelasan
43.Nobar
44.Skin to Skin
45.Permintaan Maaf
46.破壊の火
47.Manja
48.Pasar Malam
49.Salah Paham
50.Camping
51.Pertengkaran
52.Michel Hilang
53. Pengorbanan
54.Jauh Berbeda
55.Sakit
56.Cerita Masalalu
57. Bertemu Mama
58.Bunuh Diri
59.Retaknya Persahabatan
60.Berita Kematian?
61.Putus
62.Rumah Kedua
63.Kecurigaan Nathan
64.Kerandoman Devano
65.Urgent
66.Penusukan
67.Selamat Jalan, Aurel!!
68.Toxic Relationship
69.Malaikat Pelindung
70.Cerai??
71.Penyelidikan
72.Fakta Mengejutkan
73.Menepati Janji
74.Michel Pulang
75.Bertemu Kembali
76.Sama-Sama Berjuang
77.Bertukar Peran
79.Duel Basket
80.Misi Penyelamatan
81.Yang Terbaik (END)
EPILOG
EXTRA PART??

78.Perjuangan Devano

2K 101 39
By oktavia5918

"Aku tunggu kamu besok, jika besok kamu belum kembali juga, maka setiap hari adalah besok."
-Devano Albert Wijaya-

------------------------------------------------------------------------

Happy Reading!!!

Seorang gadis cantik yang menyandang status sebagai istri dari anak tunggal pengusaha kaya raya, baru saja selesai menjalani ritual mandinya. Sepulang sekolah, Michel memutuskan untuk menyegarkan dirinya sebelum menjalani aktivitasnya.

Setelah selesai mandi, Michel mengeringkan rambut panjangnya menggunakan hairdryer. Ia mendudukan diri didepan cermin meja rias yang langsung memantulkan wajah cantiknya.

"Huh, habis ini enaknya ngapain ya? Makan dulu atau ngerjain tugas dulu?" Michel bermonolog. Ia mengetuk dagunya sembari berfikir bagaimana baiknya.

"Mending rebahan dulu gak sih?" Jawabnya pada diri sendiri.

Aneh memang, yang jadi opsi apa, yang dipilih apa. Sangat tidak singkron sekali. Dasar Michel, untung cakep.

  Michel mematikan hairdryer setelah selesai menggunakannya. Tak lupa, Michel mengoleskan lipbalm agar bibirnya tidak kering. Michel juga menggunakan bedak tipis untuk merias wajahnya.

Dirasa semua sudah lengkap, Michel bersiap untuk merebahkan dirinya dikasur king size yang sedari tadi sudah menanti kedatangannya.

Namun suara notifikasi dari ponselnya membuat niat Michel terurung. Ia berdecak sebal, siapa sih yang mengiriminya pesan siang-siang begini, gatau apa Michel mau rebahan santuy, pikirnya.

Dengan sedikit dongkol, Michel bangkit berjalan menuju meja belajarnya. Gadis berkulit putih itu, meraih benda pipih boba tiga yang kini sudah berada digenggamannya.

Michel membuka aplikasi hijau dan melihat siapakah orang yang mengiriminya pesan. Ia memutar bola matanya malas saat tau ternyata pelakunya adalah Devano, suami sekaligus musuh bebuyutannya dulu.

Devanjg🐕💨
Online...

[ sayangggg ] 13.31
[ coba kamu berdoa ] 13.31
[ kmu lg pgn makan apa hari ini? ] 13.31

Michel mendegus sebal, kenapa Devano sangat menyebalkan? Lelaki itu sudah mengganggu waktu istirahatnya hanya untuk menanyakan hal yang menurut Michel tidak penting.

Untuk apa juga Devano bertanya Michel ingin makan apa. Memangnya lelaki itu mau membelikannya? Ahh tidak mungkin, Devano pasti hanya basa-basi bertanya seperti itu. Sekedar untuk formalitas saja.

Sebenarnya, Michel enggan membalas pesan tersebut. Tapi jika dipikir-pikir, lumayan juga kan kalau Devano benar ingin membelikannya makan. Jadi, Michel tidak perlu repot keluar rumah sendirian.

  Terlebih sekarang Marchel sedang ada kerjaan diluar kota. Bibi yang biasa bekerja dirumah ini pun sedang pulang kampung. Dan kebetulan, Devano menawarinya makan.

"Jawab aja kali ya? Kalo kata Bunda, rezeki ga boleh ditolak, pamali,"  Cerocos Michel.

Michel pun segera memberikan balasan pesan kepada sang suami. Tapi Michel tetap harus berlagak cuek. Gengsi dong kalau ketahuan ngincer makanan. Mau ditaruh mana muka  Michel?!

Devanjg🐕💨
Online...

[ knp emng? ] 13.33

[ berdoa aja udaaaa ] 13.33
[ doanya yg serius ya? biar bisa terkabul ] 13.34

Tuh kan, Devano emang gak jelas banget! Tadi tanya Michel mau makan apa. Terus sekarang, Michel malah disuruh berdoa. Ya Tuhan, kenapa Michel harus punya suami serandom ini, batin Michel meronta-ronta.

Dengan sisa kesabaran yang hanya tinggal seperempat, Michel kembali membalas pesan tersebut. Dan kalian tau apa yang Devano lakukan? Lelaki itu hanya membaca pesannya saja. Sialan emang!!

Setelah beberapa waktu, suara notifikasi kembali terdengar. Ternyata, Devano baru memberi respon balasan chat terakhir dari Michel.

Michel rasanya ingin jungkir balik sambil kayang saat membaca balasan pesan dari Devano. Siapapun tolong!!! Kenapa Devano mendadak berubah jadi cowok paling peka didunia!!

Michel mengalihkan pandangannya dari ponsel, saat mendengar suara bel berbunyi. Buru-buru gadis itu berlari kecil menuruni anak tangga, menuju pintu utama.

Dan benar saja, saat Michel membuka pintu rumahnya. Michel langsung disuguhkan dengan seorang pria paruh baya berjaket kuning yang membawa sebuah paperback.

"Atas nama mbak Michel?" Tanya pria itu.

Michel mengangguk. "Iya, saya sendiri. Ada apa ya, Pak?"

"Ini ada kiriman makanan buat mbak Michel," Jawab pria paruh baya yang mungkin seumuran dengan Marchel.

"Makanan? Dari siapa ya, Pak?" Tanya Michel berlagak polos.

"Disini tertera nama pengirimnya, Dev ganteng kesayangan Michel, Mbak!" Michel meringis mendengarnya.

"Saya terima ya, Pak! Makasih udah mau nganterin kesini. Ini uang buat Bapak," Michel menyodorkan dua lembar uang berwarna merah.

Pria paruh baya itu menolak pemberian Michel dengan halus. "Gausah Mbak! Tadi uang yang dikasih masnya udah lebih dari cukup. Kalau gitu, saya permisi dulu ya Mbak. Assalamu'alaikum." Pamitnya.

"Waalaikumsalam," Balas Michel.

Setelah kepergian driver ojol itu, Michel menutup pintu, tak lupa menguncinya. Ia mati-matian menahan salting plus malu didepan driver itu.

Michel mengintip isi paperback itu, ternyata disana terselip sebuah surat. Karena tingkat ke kepoan nya sudah meradang. Michel segera duduk dimeja makan dan mengeluarkan semua isi paperback itu.

Hal pertama yang Michel lakukan bukan melihat isi makanan pada kotak bekal itu. Melainkan, ia lebih fokus pada sebuah amplop berwarna pink yang menarik perhatiannya.

  Dengan gesit, Michel segera membuka amplop pink tersebut. Dan ternyata, isinya adalah selembar surat. Karena semakin kepo, Michel segera membuka dan membaca isi pesan didalamnya.

   Hallo Cantikku, Calon Ibu dari Anak-anakku💓
  How was your day, Sayang? Gimana hari ini? Baik atau baik banget? Seru atau sebaliknya? Cerita dong sama aku!!!
Aku gamau ngomong banyak disini, aku cuma mau bilang. Makasih udah mau berjuang selama ini ya, Sayang.
Aku bangga banget sama kamu, bangga karena kamu udah kuat jalani ini semua.
  I will give you reward, karena cantikku udah pinter banget ngejalanin hari ini dengan ikhlas dan sabar.
Kalau kadang dunia jahat sama kamu, kamu harus tetep baik sama diri kamu sendiri. Banyak loh orang yang sayang sama kamu, tapi tetep aku sih yang cinta mati sama kamu, hihihi. Kita aja sayang sama kamu, masa kamu ga sayang sama diri kamu sendiri? Jangan lupa berterimakasih sama diri sendiri, karena udah bisa bertahan sampai sejauh ini.
Kamu hebat, kamu cewek terkuat yang pernah aku kenal.
Jangan lupa dimakan ya nasi gorengnya. Itu aku buatnya pake cinta. Love you, Sayang💓.

Oh shittt!!! Michel ingin menangis rasanya. Kenapa Michel baru sadar, jika Devano semanis ini. Michel baru tau, ternyata Devano penuh dengan kejutan. Meski hanya hal-hal kecil, tapi itu cukup berkesan bagi Michel.

Beberapa hari belakangan, Devano benar-benar menunjukkan keseriusannya untuk berubah. Devano tidak pernah kasar, menghakimi, atau bahkan berkata ketus lagi pada Michel.

Malah sekarang Devano seolah menjelma menjadi pangeran idaman dimimpi Michel. Lelaki itu bersikap seperti cowok-cowok fiksi yang pernah Michel baca. Benar-benar idaman!!

Kalau sudah begini, gimana Michel gak baper coba? Devano selalu sabar menghadapi sikap Michel yang terkadang diluar nalar. Bahkan lelaki itu tidak marah saat Michel mempermalukannya didepan semua orang.

Menurut kalian, apakah Devano sudah bisa dimaafkan?? Apakah Devano layak mendapat kesempatan kedua dari Michel?

***


Michel cukup tercengang saat melihat hasil masakan Ketua OSIS itu. Lihatlah, ini benar-benar menakjubkan! Jujurly, melihat bentuknya yang  menggemaskan ini membuat Michel jadi tidak tega memakannya

Tapi Michel penasaran dengan rasanya. Dari aromanya saja udah enak banget, apalagi rasanya. Oke, tega tidak tega, Michel harus tetap makan nasgor imut ini.

Di sela-sela waktu Michel menikmati nasi goreng seafood buatan suami tercinta. Ponselnya kembali memunculkan sebuah notifikasi, kali ini dari Nathan.

Kak Nathan🕊✨
Online...

[ P ] 13.50
[ Chel, hari ini free gak? ]13.50

[ knp Kak? ] 13.53

[ temenin gue keluar bentar yukk? ] 13.53
[ tapi kalau lu gamau gapapa sihh ] 13.54
[ gue gak maksa, takutnya lu ada acara lain ] 13.55

Sebenarnya Michel mager banget keluar hari ini, apalagi tugas Michel udah numpuk kayak cucian emak. Mau nolak, tapi gak enak sama Nathan. Apalagi cowok itu udah banyak berjasa dihidup Michel. Yaudah deh iyain aja, toh juga cuma sebentar kan?

Kak Nathan 🕊✨
Online...

[ gimana Chel? bisa gak? ] 14.00

[ bisa kok Kak, bisa! ] 14.01
[ mau kemana emang? ] 14.02

[ ada deh, nanti juga lu tau sendiri ] 14.02
[ nanti jam 16.00 gue jemput ya? ] 14.03

[ oke ] 14.04
Read.

***

Langit sore seringkali memberikan pemandangan yang menakjubkan lewat kehadiran warna jingga yang menyembur dari arah Matahari terbenam.

Sesuai perjanjian, kini Nathan dan Michel tengah bersantai disebuah tempat yang cukup banyak diminati para wisatawan. Membaringkan tubuh lelahnya dipesisir pasir putih dengan suguhan sunset yang memancarkan keindahannya.

Suara deburan ombak pantai serta angin sepoi-sepoi pun menambah akrab suasana obrolan santai sore itu.

"Langitnya cantik ya, Kak?" Puji Michel menatap salah satu keindahan karya Tuhan.

  Nathan menoleh dan menatap lekat wajah Michel yang berbaring disebelahnya. "Iya cantik! Cantik banget malah,". Kagumnya.

Langitnya emang cantik, tapi lebih cantik lagi karya Tuhan yang ada disamping gue, batinnya.

"Chel, lu tau kenapa gue suka banget memandang langit?" Tanya Nathan.

  "Karena dia indah?" Tebak Michel.

Nathan mengangguk. "Betul! Salah satunya itu. Tapi selain indah, ada satu hal lagi yang bisa gue pelajari dari filosofi langit."

"Langit itu dia! Langit mengajarkan bahwa sehebat dan sebesar apapun perasaan suka kita terhadap sesuatu, bukan berarti sesuatu itu milik kita. Dengan memandang langit, gue bisa tau kalau jarak gue dengan sesuatu yang gue sukai itu sulit untuk gue perpendek. Langit itu luas, mana mungkin gue bisa memilikinya sendirian." Jelas Nathan.

"Tapi Kak, kalau lu sesuka itu sama dia, kenapa gak lu kejar aja?" Heran Michel.

Nathan menggeleng. "Percuma! Karena sampai kapanpun juga, gue gak akan pernah bisa milikin dia. Dan pada akhirnya, gue cuma bisa mengagumi langit yang gak akan bisa gue gapai."

Memang benar kan? Mau secinta dan sesayang apapun Nathan sama Michel. Nathan tidak akan pernah bisa memiliki Michel.

Tugas Nathan hanya menjaga dan menguatkan, Michel disaat gadis itu butuh tempat untuk pulang. Selebihnya, Nathan hanya bisa mengagumi dan mengubur semua harapannya untuk bisa bersanding dengan gadis yang amat ia cintai.

   "Balik yuk? Udah jam segini, takutnya nanti Om Marchel nyariin," Nathan bangkit dan mengulurkan tangannya untuk mrmbantu Michel berdiri.

Michel dengan senang hati menerima uluran tangan dari lelaki itu. Lalu kedua remaja itu pun bergegas meninggalkan pantai untuk kembali ke rumah masing-masing.

***

Detik menjadi menit, menit menjadi jam, tak terasa kini waktu telah menunjukkan pukul 23.41 malam. Devano gabut! Sedari tadi cowok dengan marga Wijaya itu sibuk mencari-cari posisi ternyaman untuk tidur. Tapi sayang, mata tegasnya seakan enggan terpejam.

Karena tak tau ingin melakukan apa, Devano mencoba mengisi waktunya dengan bermain handphone. Iseng membuka room chat dengan gadisnya. Pas banget empunya sedang online.

Tanpa pikir panjang, Devano segera menekan tombol telepon dipojok kanan atas. Panggilan pertama, kedua, tiga, sampai keempat ditolak. Tapi Devano pantang menyerah, hingga pada panggilan ke sepuluh baru Michel mau mengangkatnya.

Devano melakukan panggilan video call. Hal pertama yang ia lihat saat panggilan terhubung adalah wajah kusut Michel. Terlihat sekali jika cewek pemilik senyum manis itu merasa terganggu, tapi Devano tidak peduli. Ia benar-benar merindukan traublemaker kesayangannya itu.

"Lu ngapain sih telpon gue malem-malem gini? Ganggu banget tau ga!" Devano refleks menjauhkan ponselnya saat mendengar teriakan menggelegar dari gadisnya.

"Sayang, kalau di call suami tuh yang ramah dong. Kasih senyum kek, jangan malah marah-marah gini," Tegur Devano.

"Kamu tumben jam segini belum tidur, kenapa? Lagi ada masalah?" Tanya Devano.

Michel merotasikan matanya. "Sok tau lu!" Sarkasnya.

"Terus kenapa jam segini masih online? Mana chat Dev ga dibales lagi," Keluhnya.

"Serah gue lah! Lu juga ngapain sih pake call gue segala?!"

"Dev gak bisa tidur. Kepikiran kamu mulu sih,"

  "Apasih, kalo gak jelas gue tutup nih!" Ancam Michel.

"Ehhh, jangan dong! Dev kan masih kangen sama Michi." Ungkap Devano dengan mimik wajah dibuat memelas.

"Temenin Dev sampai tidur ya? Nanti kalau Dev udah tidur, Michi boleh matiin telponnya," Pintanya penuh permohonan.

  "Dihh ogah! Mending gue tidur daripada nemenin lu," Tolak Michel.

"Yaudah kalau gitu. Jangan salahin Dev ya kalau nanti Dev langsung samperin rumah kamu,"

  "Oke fine! Gue temenin lu," Final Michel cari aman.

Devano tersenyum penuh kemenangan. "Sayang, Dev mau cerita," Ungkapnya membuka topik.

  "Hmmm, apa?" Balas Michel ogah-ogahan.

"Tadi waktu Dev nongkrong ada cewek centil mintain nomor telpon, tapi Dev tolak." Devano mulai bercerita.

"Iyuh banget ngeliat cewek modelan kayak gitu. Dia duduknya deket-deket terus sama Dev, tapi sama Dev dihus-hus gitu," Michel hanya diam menyimak ocehan cowok itu.

"Terus Dev bilang gini. 'Gue udah punya cewek, cewek gue cantik, mending lu pergi deh, gak boleh deket-deket ntar cewek gue marah', gitu." Ucap Devano memperagakan dengan ekspresi dibuat sok garang.

  Michel ingin tertawa melihat tingkah konyol suaminya itu, tapi sebisa mungkin ia tahan. "Terus?"

"Terus si cewek itu mukanya bete, tapi Dev gak peduli sih. Dev cuma peduli sama Michi. Dev gamau buat cantiknya Dev cemburu, apalagi merasa tersaingi. Dev sayangnya cuma sama si cantik, asli gak bo'ong!!" Devano menunjukkan tanda peace.

  "Semua orang harus tau kalau Dev udah punya si cantik. Cuma Michel yang boleh milikin Dev sepenuhnya. Semua yang ada di diri Dev, itu semua milik Michel." Ini bukan bualan semata, Devano serius dengan perkataannya.

Lagi-lagi Michel kembali dibuat salah tingkah dengan perlakuan Devano. Michel yakin, pasti sekarang pipinya sudah merah seperti kepiting rebus. Gawat, Michel blushing!!

Untuk menutupi kegugupannya, Michel memeluk guling dan berpura-pura menguap. Sementara Devano yang melihat itu hanya tersenyum tipis.

  "Kesayangan Dev ngantuk, hmm?" Goda Devano. Michel hanya mengangguk samar.

   "Jangan tidur dulu, Dev ada sesuatu buat kamu!" Cegah Devano.

Michel mengernyit. "Apa?" Tanyanya.

"Tunggu bentar, call nya jangan ditutup dulu!" Michel hanya mengangguk.

Tak lama kemudian, Devano kembali dengan membawa gitar dipangkuannya. Michel menaikan sebelah alisnya, bingung dengan apa yang akan dilakukan oleh cowok itu.

"Ngapain bawa gitar segala? Mau ngamen lu?" Serobot Michel.

"Diem dulu! Dev ada puisi buat kamu. Dengerin ya?" Pintanya. Michel hanya mengangguk mengiyakan.

Devano menarik nafas panjang seraya memejamkan mata guna menghilangkan kegugupannya. Lalu, cowok dengan tinggi 180cm itu mulai membuka mulutnya. Melantunkan rangkaian kata yang telah ia susun sedemikian rupa, menjadi sebuah puisi yang indah untuk sang istri tercinta.

  Terimakasih untuk sudah hadir disaat-saat paling terpuruk.
Sudah membagi sedikit tawa, yang mungkin untukmu juga belum cukup.
Sudah mau mendengarkan dan membagi banyak sekali cerita.
Sudah mendengarkan semua hal yang aku keluhkan pada dunia.
Terimakasih untuk sudah mengerti dan memberi pengertian.
Untuk sudah menghabiskan waktu membosankan dan mengubahnya menjadi sedikit lebih berarti.
Semesta sangat baik! Mendatangkan kamu, disaat dunia sedang seru-serunya bercanda.

Devano dapat melihat sebuah senyuman tulus terbit diwajah Michel. Devano dapat merasakan perasaan hangat menjalar pada hatinya. Darahnya berdesir hebat, setelah sekian lama akhirnya, Devano dapat melihat lagi senyum tulus itu terbit diwajah gadisnya. Dan kini, ialah yang menjadi penyebabnya.

Michel kembali dibuat terpukau saat jari-jari kekar lelaki itu mulai memetik senar gitar. Melahirkan sebuah lantunan lagu yang indah didengar. Hingga tak lama kemudian, terdengar suara merdu Devano yang menyanyikan sebuah lagu untuknya.

Malam ini, Devano membawakan sebuah lagu yang ia persembahkan khusus untuk Michel. Lagu berjudul "Orang Yang Sama", yang dipopulerkan oleh Virgoun. Sebuah ungkapan perasaan yang dikemas menjadi sebuah karya indah yang disukai banyak insan manusia.

Teringat lagi hal yang buat hatiku
Jatuh cinta dengan hebatnya padamu
Hingga kini ku belum mampu percaya
Kau milikku s'lamanya

Devano kembali mengingat saat pertama kali ia bertemu dengan Michel. Dengan segala tingkah polah gadis itu yang membuatnya pusing tujuh keliling. Hingga mereka yang berakhir dengan perjodohan.

Kutemukan arti cinta
Di waktu hidup denganmu yang tak terduga
Seperti nadimu yang s'lalu denyutkan setia
Aku bahagia menjadi miliknya

Bagaimana bisa aku jatuh cinta
Berulang kali
Berulang kali pada orang yang sama? "

  Masih teringat jelas bagaimana buruknya Devano memperlakukan Michel kala itu. Selalu bersikap kasar dan menduakan gadis itu secara terang-terangan. Tapi dengan hebatnya, Michel selalu setia berada disampingnya. Mendampinginya hingga detik ini.

Terima kasih, kau tetap di sampingku
Di tengah kencang badai hidup menerpa
Saat dunia memaksamu 'tuk pergi
Kau tetap setia

Devano benar-benar dibuat kagum dengan keteguhan hati Michel yang tetap ingin berada disampingnya. Meski telah diusir berkali-kali, Michel tak gentar dan terus maju untuk memperjuangkannya. Berusaha dan terus berharap jika suatu saat nanti  Devano bisa membalas perasaannya.

Kutemukan arti cinta
Di waktu hidup denganmu yang tak terduga
Bila waktu izinkan kita menua bersama
Di mataku, indahmu tetaplah sama

Bagaimana bisa aku jatuh cinta
Berulang kali
Berulang kali pada orang yang sama?

Finally, kini semua penantian Michel telah dibayar tuntas oleh semesta. Setelah perjuangan yang panjang, akhirnya lelaki itu kini bertekuk lutut padanya. Bahkan sekarang gantian Devano yang berusaha untuk bisa menggapainya kembali.

Devano mengakhiri nyanyiannya saat melihat Michel memejamkan mata. Bibir tipis lelaki itu tertarik, hingga membentuk sebuah senyuman. Saat melihat wajah damai Michel yang sudah tertidur pulas.

Tak bisa dipungkiri, ada sedikit rasa bahagia saat ia bisa kembali berkomunikasi dengan gadisnya. Menghabiskan malam yang panjang dengan berbagi cerita. Menemani gadis itu hingga tertidur lelap, meski hanya lewat telepon.

Ingin rasanya Devano memeluk istri kecilnya itu. Mengelus surai gadisnya dan membisikan ditelinga itu bahwa ia sangat rindu. Devano rindu berinteraksi secara langsung dengan Michel. Devano ingin kembali kemasa dimana ia masih bebas memeluk dan bermanja dengan gadisnya, tanpa ada batasan seperti sekarang.

"It's for you, aku cuma mau bilang, aku bersyukur banget punya kamu. Kamu orang baik yang selalu sabar ngadepin semua hal. Kamu yang selalu nyoba untuk ngertiin keadaan aku, padahal aku sering egois dan gamau ngertiin kamu." Devano memandang lekat wajah cantik itu.

"Kamu selalu ngedengerin apapun itu dari aku, selalu ngasih saran terbaik yang kamu punya. Aku gak setiap saat ada disamping kamu. But to honest, aku nyaman banget ngobrol sama kamu."

"These dumb convertations they raise my affections, obrolan random kita yang selalu bikin aku nyaman bareng kamu. Aku harap, kita bisa selalu kayak gini kedepannya."

Devano berharap semoga semuanya lekas membaik. Hati Michel bisa cepat pulih dan mau menerima kehadirannya seperti sebelumnya.

"Makasih udah bikin hidup aku lebih happy with everything about you. Aku beruntung banget udah ketemu dan bisa milikin kamu. Seneng bisa kenal kamu, i am also very lucky to have you, i love you infinitely."

Devano mengakhiri panggilan tersebut dengan perasaan bahagia. Tanpa Devano sadari, Michel mendengar semua percakapannya. Iya, gadis itu belum sepenuhnya tertidur.

***

Huwaa gimana part ini?? Suka gak??

Seperti biasa 80 vote dan 70 komen untuk lanjut ke chapter selanjutnya.

Kalau udah tembus target baru Via UP!!!

Menurut kalian Devano udah pantes dimaafin belum nih??

Kalian tim mana:
ChelDev??
      Atau
ChelNath??

Tim sad ending?

Atau happy ending?

Buat kalian yang kepo sama kerandoman Devano, Michel, Nathan, Daniel, Farrel, Lia, Aurel, dll. Kalian bisa kunjungi profil IG aku.


Yukk guys bantu support/follow⤵️⤵️

IG: @wp.oktavia5918
        @oktavia5918
Tiktok: @wp.oktavia5918

Oke deh, cukup segini dulu untuk hari ini.

See you next time:)

-Michella Queenby Lavanya-

-Devano Albert Wijaya-


Continue Reading

You'll Also Like

184K 18.5K 60
Yang sudah baca cerita ini, tolong jangan spoiler alur cerita dan Endingnya! Anastasya Aurelian Bramasta alias Aca, selalu dihantui perasaan bersalah...
6.2M 265K 58
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
2.4M 143K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...
1.6M 90.9K 55
Klara-dia merupakan gadis cantik keturunan marga Arkananta. Anak orang kaya, mapan, dan tersohor dikalangan kolega bisnis. Namun, siapa sangka? Klara...