๐™๐ˆ๐๐๐ˆ๐€

Par 12kentang

2.5M 293K 125K

ZINNIA : CINTA TANPA KOMA Novelnya masih bisa dipesan๐Ÿ“Œ โ‰ชโ€ขโ—ฆ โˆ โ—ฆโ€ขโ‰ซ Fyi: alurnya masih berantakan, yang rapi ve... Plus

00 || PROLOG
01 || Kita Imam, bukan makmum!
02 || Status
03 || Kembali Sadar
04 || Acara Dadakan
05 || Bertemu Kembali
06 || Niat Zayden
07 || Menyelinap
08 || Bertemu Sepihak
09 || Harapan Yang Kandas
10 || Demi istri
11 || Pemilik Cincin
12 || Ternyata dia
13 || Niat 2 Bunga
14 || Akhirnya bertemu
15 || Canggung
16 || Alegori Mawar Hitam
17 || Not a Dream, but This is Reality
18 || Perjanjian Konyol
19 || Kesepakatan
20 || Seminggu
21 || Kepikiran
22 || Kali Kedua untuk pertama
23 || Perlahan Membaik
25 || Gagal paham
26 || Perihal Minuman
27 || Nyaman?
28 || Kaum Hawa
29 || Boyongan
30 || Pasar
31 || Tamu
32 || Kajian Singkat
33 || Tentang Karya
34 || Password
35 || Jujur 1/4
36 || Boleh Makan?
37 || Official
38 || Zona
39 || Dua Kakak
40 || Zaya?
41 || Makam di Sore itu
42 || Ajakan Zayden
43 || Jaga anak orang
44 || Double Date
45 || Pondasi
46 || Zafian
๐ŸŒปCOLLAB: WHAT IF-
47 || Bersama Zona
48 || Panik
49 || Sudah Terjadi
50 || Al-Baqarah 156
51 || Tenggelam Menggenggam Rasa
52 || Kabur atau Hadapi
53 || Permintaan Zaina
54 || Cicak
55 || Pemintaan Maaf
56 || Jump to conclusion
57 || Zecia
58๐ŸƒCEK OMBAK!
58 || Jawaban Zecia
59 || Bedug Atau Hadroh?
โœงโ—VOTE COVER ZINNIA!
60 || Hanya Firasat?
PRE ORDER
61 || Cemburu Lagi
62 || Menyusul
63 || Selesai
Epilog

24 || Kyai Fathar

39.9K 5.2K 2K
Par 12kentang

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Typo tolong tandain

JANGAN LUPA VOTE! COMMENT!

Bacanya jangan cepat-cepat 😭😭
.
.

SELAMAT MEMBACA•

"ٱللَّٰهُ أَكْبَرُ!"

"بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الَّمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِ يْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّيْنَ. اَمِينْ!"

Untuk pertama kalinya Zaina diimami shalat oleh suaminya. Perasaannya bercampur aduk. Gadis itu sangat terharu sampai ia tidak sadar bahwa air matanya terus menetes begitu saja saat menjalankan ibadah shalat subuh.

Suara Zayden memang tidak semerdu suara kakaknya, tapi suara Zayden mampu menenangkan hatinya.

Zaina sangat bersyukur. Walau awalnya Zayden bukan laki-laki yang ia cintai bahkan tidak ia kenali, tapi sekarang ia sudah bisa menerimanya. Apa yang pernah ibunya ceritakan benar.

"Kuncinya ikhlas, Zaina."

"Sayyidina Ali Bin Abi Thalib pernah berkata ...." Akifah menggantungkan ucapannya.

"Berkata apa, Bu?" tanya Zaina. Ia sangat penasaran.

"Ketika kamu ikhlas menerima kekecewaan hidup, maka Allah akan membayar tuntas semua kecewamu dengan beribu-ribu kebaikan."

"Tapi Zaina nggak kecewa sama hidup, Bu, Zaina hanya sedikit keberatan--"

"Intinya kamu masih meragukan takdir Allah, kan, Na? Kamu belum yakin dengan pernikahan kamu sama Zayden?" Zaina langsung terdiam.

"Iya, Bu."

"Allah selalu punya cara dan selalu punya hikmah dibalik takdir yang dibuat-Nya."

"Suatu saat kamu akan tau maksud takdir hidup kamu, Nak."

Zaina perlahan tau.

"السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ!"

Zayden berbalik menghadap ke belakang. Lebih tepatnya ke depan Zaina yang buru-buru menghapus air matanya.

"Zaina, kenapa?" tanya Zayden terdengar lembut. Namun, ada nada khawatir di sana.

"Kenapa nangis lagi, hm?"

Zaina buru-buru menghapus air matanya yang masih tersisa di pelupuk matanya. Kemudian ia tersenyum.

"Kenapa panggil Zaina?" tanya gadis itu.

Pertanyaan itu membuat dahi Zayden berkerut karena tidak mengerti. "Kenapa?"

"Kenapa nggak Ayana lagi, Kak?"

Zayden semakin bingung. "Bukannya kamu lebih nyaman dengan nama Zaina?"

Zaina mengangguk, tapi detik berikutnya ia langsung menggeleng. "Aku nyaman dengan nama Zaina, tapi aku lebih suka dipanggil Ayana sama, Kakak," jawab Zaina dengan jujur.

Mendengar itu perasaan Zayden menghangat.

"Ayana," panggilnya.

"Iya, Kak?"

"Sini dekatan," pinta Zayden. "Hm, kamu masih takut?" lanjutnya.

Zaina menggeleng, lalu tersenyum. "Habis shalat hati jadi tenang," ucapnya.

"Ayo sini."

Dengan gugup Zaina menjawab. Namun, ia teringat sesuatu. Gadis itu lantas meringis.

"Ada apa?" tanya Zayden cepat.

"Saliman, kan, Kak? Maaf aku lupa," ungkap gadis itu. Ia mengulurkan tangannya, lalu disambut oleh Zayden.

Dengan sepenuh hati gadis bernama Zaina Alayya tersebut mencium punggung tangan Zayden.

Saat ingin mendongak, keningnya langsung diserang oleh kecupan singkat dari bibir Zayden. Seketika perutnya seperti dipenuhi oleh kupu-kupu yang berterbangan. Pipinya terasa memanas. Ia pastikan pipinya sudah merah merona.

"Kenapa nunduk terus, Na? Tatap saya," pinta Zayden tanpa beban.

"Saya nggak apa-apain kamu, Ayana. Cuma cium kening kamu sebagai lambang kasih sayang dari saya," jelas Zayden, lalu terkekeh.

Lambang kasih sayang? Zayden geleng-geleng tidak habis pikir karena ucapannya sendiri.

"Iya, Ayananya maluuuuu," jawab Zaina semakin menunduk.

Tangan Zayden terulur untuk mengusap puncak kepala Zaina yang ditutupi oleh mukena.

"Saya bukan laki-laki baik, Ayana. Saya Zayden Abdijaya hanya laki-laki yang berusaha untuk menjadi lebih baik lagi, terutama menjadi suami untuk kamu. Ilmu saya hanya secuil, tapi tekad saya untuk membimbing kamu itu besar, Na."

"Percaya saya, ya," pinta Zayden dengan lirih.

Zaina mengangguk.

Zayden tersenyum, tangannya yang masih berada di puncak kepala pun berinisiatif mengusapnya.

"Allahumma baarikli fi ahli wa baarik li-ahli fiyya warzuqhum minni warzuqniy minhum."

"Zaina tersentak saat Zayden membaca doa itu.

"Terimakasih," ungkap Zaina dengan mata yang kembali berkaca-kaca.

"Cup cup cup, kok nangis lagi?" tanya Zayden terkekeh sambil menepuk-nepuk puncak kepala istrinya.

Bibir Zaina sedikit mengerucut. "Jangan manja, Na, dia bukan kak Arfa, jangan menye-menye jadi perempuan," batin Zaina.

"Tapi dia suami aku," lanjutnya membatin.

"Kenapa itu?" celetuk Zayden membuyarkan lamunan Zaina.

"Itu apa, Kak?" tanya Zaina mengutarakan kebingungannya.

"Itu bibirnya?"

Zaina langsung menutup mulutnya dengan tangannya sendiri. Gadis itu menggeleng.

Zayden terkekeh. "Kamu lucu," ungkap Zayden.

"Tapi aku bukan badut ataupun komedian," balas Zaina terkikik.

Tok tok tok

Pintu kamar Zaina diketuk dari luar. Mereka berdua kompak saling tatap.

"Siapa itu?" tanya Zayden.

"Biasanya ibu," jawab Zaina.

"Aduh, Na ...."

"Kenapa, Kak?"

"Kalo ketahuan gimana?"

Zaina menepuk jidatnya sendiri.

"Berarti ibu nggak tau kalo kamu di sini, Kak? Ke sini diam-diam lagi? Berarti panjat tembok lagi, ya?"

Zayden menggeleng. "Enggak, Gus tau kok, tapi ibu nggak tau," jelas Zayden.

"Terus ini gimana?"

"Ya, kita berterus terang aja," jawab Zayden mengambil jalan cepat.

"Zaina, kamu udah shalat belum, Nak?" panggil Akifah dari luar.

Zayden bangkit dan menuntun Zaina untuk ikut berdiri. Tangannya menggapai tangan Zaina yang tenggelam dibalik mukena. Gadis itu terkejut, belum selesai rasa terkejutnya, Zayden kembali mengagetkannya.

Laki-laki itu menarik tangan Zaina menuju arah pintu. Yang lebih gilanya lagi, Zayden membuka pintu.

Pandangan yang ditangkap oleh kedua pasangan itu adalah raut terkejut dari Akifah.

"Kalian?"

"Ibu ...." Zaina tidak bisa melanjutkannya kata-katanya lagi.

"Maaf, Bu ... maaf kalo saya datang tanpa izin ke ibu. Saya bisa jelasin--"

"Enggak perlu, Nak. Itu hak kalian, ibu tidak melarang kalian," jawab Akifah tersenyum.

Zayden terharu. Sungguh tidak menyangka ia mendapat ibu mertua yang sangat pengertian.

"Ibu ke luar dulu, ada jadwal ngajar," pamit Akifah. Wanita itu segera pergi, ia sengaja pergi untuk memberikan ruang kepada Zayden dan Zaina.

Sebelum melangkah lagi, Zayden lebih dulu memanggil Akifah. Wanita itu berhenti melangkah.

"Bu."

"Iya, Zayden?"

"Saya boleh bawa Zaina nanti ke suatu tempat," izin Zayden.

"Silahkan, Nak," jawab Akifah memberi izin.

Zaina langsung mendongak untuk melihat siapa Zayden yang lebih tinggi dari dirinya.

"Ke mana, Kak?" celetuk Zaina.

▼・ᴥ・▼

"Kita ngapain ke sini, Kak?" tanya Zaina bingung. Zayden membawanya ke pemakaman.

"Mau minta restu sama Abah kamu," jawab Zayden.

"Loh? Kan yang restuin kamu sama aku, kan, Abah, Kak."

"Mau yang lebih serius, Na. Waktu itu masih ada sedikit keterpaksaan. Jadi, sekerang waktunya. Ayo." Zayden menarik tangan Zaina.

Setelah mereka berada di pemakaman Kyai Fathar, Zayden dan Zaina pun bersimpuh di samping makam itu.

"Assalamualaikum, Abah ...." Zayden menggantungkan ucapannya.

"Masih ingat saya?"

"Orang yang anda pilih untuk menjadi temeng terkuat dan perisai putri anda pada waktu itu."

"Abah, saya mau izin lagi ...."

"Izinkan saya mencintai putri anda dengan separuh hati saya, Abah."

"Kenapa gak sepenuh hati, Kak?" celetuk Zaina.

"Cinta sepenuh hati hanya untuk Allah, kan?"

"Iya," jawab Zaina mengangguk polos. Zayden terkekeh.

"Setelah ini saya dan Zaina yang akan langsung mencari rumah yang akan kami tinggali."

"Syarat Abah akan segera terpenuhi," lanjutnya tersenyum.

"Kita mau cari rumah?" tanya Zaina cukup terkejut.

"Iya, Ayana. Setelah ini kita akan cari rumah yang sekiranya cocok dan sesuai harganya."

"Gimana kalo kita cari rumah yang di dekat rumah Kak Alara. Boleh, Kak?"

"Kenapa memangnya, hm?"

"Soalnya suka sama si kembar. Aku suka anak kecil, hehe."

"Nanti kita buat aja, ya."

.
.
.

BUAT APA DEN???

GIMANA?

KURANG, KAN??

MATAKU UDAH GAK BISA DIAJAK BERKOMPROMI SOALNYA▼・ᴥ・▼

Bantu aku rekomendasikan cerita ini ke yang lain ayooo

4k vote 2k+ komen
Spam Next

Spam zaza

Spam alel

Spam huruf a-z secara acak

Follow dulu wattpad 12kentang

SPAM 12KENTANG

WAJIB FOLLOW akun Instagram
•≫wp.12kentang
•≫teratai_story
•≫n.jannati_
•≫zayden.abdijaya
•≫zainaayya
•≫elvanraymd
•≫sakyaalara
•≫eki.nuganteng
•≫dylanganedra
•≫nilaanitaa
•≫galih.saguna

Follow juga tiktok ini biar dapat spoiler:
•≫desember.10
•≫wp.12kentang
•≫wattpadforyou_

YouTube
⟩ 12kentang

Pinterest
»12kentang

Kunjungi pinterest 12kentang yaaaa biar dapat foto cast-cast cerita ini

TERATAI MASIH BISA DIPESAN, LINK ADA DI BIO IG

BACA AU TERATAI 2 DI IG JUGA

Selamat malam, wassalamu'alaikum.....

Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

488K 60K 17
Lentera Hati - Series keempat Lentera Universe Romansa - Spiritual - Militer "Dejavu paling berat adalah bertemu seseorang yang mirip dengan dia tapi...
2.8K 290 24
Bagaimana, jika seorang pria tidak pernah berharap untuk menikah? Tapi, sebuah pertemuan dengan seorang gadis lulusan Kairo, Mesir membuat semuanya b...
367K 21K 84
"Manusia saling bertemu bukan karena kebetulan, melainkan karena Allah lah yang mempertemukan." -Rashdan Zayyan Al-Fatih- "Hati yang memang ditakdirk...
2.8M 188K 40
[า“แดสŸสŸแดแดก แด…แดœสŸแดœ sแด‡ส™แด‡สŸแดœแด ส™แด€แด„แด€!] ส€แดแดแด€ษดแด„แด‡ - sแด˜ษชส€ษชแด›แดœแด€สŸ "Pak Haidar?" panggil salah satu siswi. Tanpa menoleh Haidar menjawab, "Kenapa?" "Saya pernah menden...