Mencintai Dalam Diam

Galing kay LiNaaaboooo

6.2K 3.5K 2.2K

Cerita ini menceritakan tentang seorang gadis yang mencintai dalam diam seorang lelaki di sekolahnya tanpa se... Higit pa

Prolog
First time, I meet U
I Think U
Degup jantung
Menjaga Pandangan
Ragu
Jawaban?
MAAF
Mengakui
masalah kecil
Aneh
Main Bareng
Informasi tentangmu❀
Idamanku
Semakin Jatuh Hati
Instagram
Kita saling berbicara
Upacara
Santunan Anak Yatim
Hafalan
Dia punya pacar?
Mendoakan-Nya

Bertemu lagi

366 274 146
Galing kay LiNaaaboooo

Hai Assalamu'alaikum, I'm backkkkkkkk

Happy Reading guys😇

Matahari telah berpindah menjadi di barat, warna oranye mulai bermunculan menghiasi langit. Sebentar lagi senja akan datang untuk menemui para penggemar sejatinya. Seperti yang dilakukan Aggya sembari menunggu senja datang ia menyirami halaman rumahnya dan tumbuhan disitu. Supaya mereka tidak kehausan setelah menahan teriknya panas matahari hari ini, dengan begitu pula halamannya menjadi lebih segar dan enak di pandang.

Aggya menyirami tumbuhannya dengan air yang mengalir dari selang panjang berwarna hijau. "Sekarang kalian harus mandi dulu, biar seger."

Air yang mengalir itu bikin mau mandi lagi saja, kelihatannya begitu segar sekali. Tetapi Aggya sudah mandi tadi jadi tidak mungkin ia mandi lagi.

Aggya dan ibunya sangat senang sekali menanam tumbuhan maupun merawatnya. Selain itu, dengan adanya tumbuhan yang ditanami di halaman rumah itu menjadi ramak dan tidak sepi.Rumahnya menjadi lebih berwarna juga karena kehadiran bermacam-macam tumbuhan yang ditanam disitu.

"Sekarang jadi seger semua," Aggya melihat semua bunga telah mendapat bagian untuk mandi. Sekarang semuanya kelihatan lebih segar dan cantik sekali, dengan begini siapa saja yang memandang akan merasakan kenyamanan dan kesegaran juga seperti apa yang ia rasakan.

Setelah selesai menyirami tumbuhan dan halamannya, Aggya kembali untuk masuk ke dalam. Sebelum ia melepaskan sandalnya terdengar suara deru motor yang memasuki rumahnya. Sontak, ia tidak jadi masuk dan menggerakkan badannya ke belakang.

Aggya melebarkan matanya dan belari menghampiri seorang pria paruh baya dengan sepeda motor maticnya yang berhenti di halaman rumahnya.

"Ayahh...."

"Assalamu'alaikum." Pria paruh baya itu mencopot helmnya dan Aggya mengambil alih untuk memegangnya.

"Wa'alakumsalam, ayah kok udah pulang?"

Ayah Aggya mesti pulangnya malam mengingat karena dia mengajar kelas malam juga. Tapi sekarang masih sore dia sudah pulang jadinya Aggya senang.

"Tugas ayah sudah selesai makanya pulangnya sore."

"Oh gitu," Aggya mengangguk. "Yaudah ayo masuk." ucapnya sembari mengaitkan lengan ayahnya. Ia begitu senang sekali ayahnya bisa pulang sore dan tidak malam. Sejujurnya Aggya merasa kasihan kalau ayahnya sering pulang malam, takutnya kenapa-napa diluar dan takut ayahnya kecapekan.
Tetapi ayah selalu bilang baik-baik saja dan Alhamdulillah ayah masih diberikan tubuh yang sehat oleh Allah.

****

Selama belajar malam Aggya harus bisa puasa tidak bermain ponsel selama 3 jam, pokoknya ponselnya itu harus berjauhan dengannya. Biasanya ia taruh di kasur biar tangannya ini tidak bisa menjangkaunya, kalau ditaruh di laci atau dekatnya itu bisa gawat. Karena Aggya bakalan tidak bisa fokus, makanya itu harus dijauhkan.
Setelah hampir 3 jam lebih akhirnya Aggya kembali memainkan ponselnya.

"Akhirnya kau dalam genggamanku lagi," Gumamnya sendiri yang sangat aneh sekali. Jika sedang sendirian Aggya bisa mesti kayak begini suka aneh.

Banyak pesan masuk dari grup kelas dan grup khususon untuk sahabatnya yaitu Aggya, Darka, Lisna, Tisa, dan Bian. Grup itu selalu ramai tak pernah sepi sama sekali, palingan yang sering ngirim pesan itu sih Tisa.

🌹Grup Sahabata Sahabati🌹

Tisayangku
Guyss holla
Cek
Hei
Everybody
Guys

   
Darka
Rame banget sih lu
Berisik!!!!

Bian
Tau nih cemong, gara-gara lu gue kalah main game.

Tisa
Heh ambien enak aja lu panggil gue cemong. Nama cantik gue itu nggak boleh diganti, enak aja lu manggil gitu.

Bian
Bomat🤪

Darka
Namanya cantik orangnya nggak buahahaha😆

Bian
Bener banget lu, Dar.

Lisnaquuu
Gue diem aja, mode nyimak

Tisa
Anjir ya lu pada, darkon dan ambien. Awas ya lu besok disekolah, gue balas.

Setelah membaca pesan itu Aggya keluar dari grup,bukan hanya dikelas saja mereka adu bacot tetapi di whatsapp juga. Grup itu selalu ramai dengan pembahasan yang unfaedah dari sahabatnya,apalagi Tisa sama Darka tidak ada habisnya saling mengejek satu sama lain. Tetapi terkadang mereka juga membahas tugas bersama.

Aggya jarang ikut nimbrung, ikut itupun pas mereka membahas tugas ataupun hal yang lain. Pokoknya tergantung moodnya juga dia mau ikut nimbrung atau tidak, ia kebanyakan menjadi penyimak saja.

Setelah melihat grup itu,Aggya mendapati pesan dari Figo yang menjabat sebagai ketua remas sekaligus ketua kelas ips 1. Dia mengirimkan pesan di grup remas memberitahukan bahwa besok sepulang sekolah, seluruh anggota remas harus berkumpul di masjid untuk mengadakan rapat.

"Jadi besok rapat remas dong."Gumamnya sendiri

Untuk remas ini jarang sekali mengadakan rapat secara terus menerus seperti anak osis. Di remas ini juga ada proker seperti mengajarkan al-quran yang diampu langsung oleh guru agama pada hari kamis, mengadakan acara khotmil Qur'an setiap 2 minggu sekali pada hari jumat, mengadakan lomba-lomba agama, mengurus masjid dan lain sebagainya.

Memang Aggya dari awal ingin sekali ikut organisasi remas ingin tahu seperti apa itu dan ingin mendapatkan teman maupun pengalaman dari organisasi tersebut. Mengingat sekolahnya bukan madrasah melainkan umum, jadi di sekolahnya remas itu minoritas dan masih belum banyak yang tahu dan jarang ada yang ikut remas.

"Karena besok harus rapat lebih baik sekarang aku tidur," Aggya menaruh ponselnya di atas laci meja sebelah kasurnya. Sekarang ia harus tidur lebih cepat supaya bisa bangun subuh dan waktu rapat tidak mengantuk.

*****

Aggya memasuki kelas yang masih sepi hanya ada beberapa orang, Retha masih belum datang dan Tisa juga pasti ini anak sengaja berangkat terlambat. Mentang-mentang rumahnya dekat jadi ia berangkatnya suka telat.

"Aggya."

Tiba-tiba saja seorang berbadan mungil dengan kerudung yang menjulur datang menghampiri tempatnya. Dia adalah teman Aggya namanya Bilqis yang kebetulan satu organisasi sama dirinya. Kelasnya juga bersebelahan dengannya tetapi mereka jarang bersama mengingat beda kelas. Menghabiskan waktu bersama itupun cuman pas ekstrakurikuler.

"Iya ada apa, Bil. Tumben kesini kamu,"tanya Aggya sambil melepas tasnya.

Bilqis pun duduk di bangku sebelahnya.

"Nanti ke masjidnya barengan ya,"

"Oh itu siyap." Aggya mengangguk.

"Memangnya nanti kita rapat apa?"

Bilqis mengedikkan bahunya. "Mana aku tahu, seharusnya kamu nanya gitu ke Bakti kan satu kelas."

"Eh iya juga ya,"

"Assalamu'alaikum."

Disaat orang dikelas sibuk mengobrol satu sama lain mereka dikagetkan dengan salam seseorang yang amat cepreng, siapa lagi kalau bukan Tisa.

"Wa'alaikumsalam." Semuanya menjawab serempak.

"Bagus," ucapnya di depan pintu sambil mengacungkan jempol ke arah temannya kemudian ia menghampiri tempat duduknya. Semua yang ada dikelas sudah tidak kaget lagi dengan sikap Nisa itu yang memang sering membuat gaduh di kelas, pokoknya yang sering meramaikan kelas itu Tisa sama Darka. Mereka kalau sudah disatuin haduh bikin kepala puyeng.

"Helo bestie." Sapanya pada Aggya dan Aggya membalasnya. Kemudian ia mengarahkan pandangannya ke arah Bilqis. Bilqis yang ditatap begitu tersenyum.

"Ngapain lu dibangku gue?" tukas Tisa secara tiba-tiba dengan raut muka judes. Aggya memandang temannya itu bingung, tidak biasanya Tisa sejudes itu sama orang.

"Tisa kok begitu?"

Tisa bersedekap dada. "Minggir sekarang gue mau duduk."

Bilqis memandang keduanya secara bergantian, dia pikir mengapa Tisa begitu dinginnya sama dia. Padahal kenal aja nggak tapi judes banget.

"Iya."
Bilqis beranjak dari bangku itu dan Tisa langsung mendudukinya masih dengan raut muka judes.

"Eh Aggya aku pergi dulu ya,kita ketemu nanti. Oke."

"O-oke."

Setelah itu Bilqis pergi tetapi sebelumnya dia sempat bertatap muka dengan Tisa sebentar. Meskipun Tisa menunjukkan raut muka tidak mengenakkan, dia tetap tersenyum padanya. Lalu Aggya menoleh ke arah Nisa dengan penuh rasa penasaran mengapa ia bersikap begitu pada Bilqis. Kan Aggya menjadi merasa kasihan dan tidak enak.

"Kok kamu gitu sama Bilqis? Biasanya kamu nggak sejudes itu sama orang lain?"

Tisa melepaskan tas dari bahunya, raut muka judesnya juga sudah menghilang. "Nggak tahu," dia mengangkat bahunya.
"Gue nggak srek aja sama dia."

"Biarpun kamu nggak srek sama dia jangan diperlakuin kayak tadi. Lagian Bilqis bukan orang jahat kok dia baik."

Tisa menatap Aggya. "Tau darimana kalau dia baik? Lu aja belum kenal betul gimana sikap dia." Sindirnya.

Ya, Aggya dan Bilqis bukan sahabat melainkan seorang teman. Mereka jarang keluar bersama apalagi berbincang, mereka hanya sebatas kenal saja itupun karena remas. Memang apa yang dikatakan Tisa ada benarnya juga kita tidak boleh menilai orang secepat itu. Tetapi Aggya percaya Bilqis orang yang baik karena selama ia bersamanya, ia selalu bersikap sopan dan sering membantunya di organisasi.

"Aku tahu nggak selamanya orang bakalan baik. Biarpun aku sama Bilqis nggak deket, aku tahu dia orang baik."

"Iyalah terserah lu.Gue cuman ingetin aja hati-hati sama orang. "

"Iya, makasih udah diingetin ya." Aggya memegang tangannya sambil tersenyum, Aggya pun begitu.

****

Aggya memasukkan buku dan peralatannya ke dalam tasnya. "Aku pergi duluan ya mau rapat remas," ujarnya kepads kedua sahabatnya sambil mencangklong tasnya.

"Ngapain juga rapat, nggak usah ikut."
Sih Tisa ini memang sektes sesat sukanya mengajarkan yang tidak-tidak kepada anak polos.

"Ngawur aja kamu,"

"Emang dia suka ngawur." Sahut Lisna
"udahlah Aggya nggak usah di dengerin, sekarang mendingan lu pergi,"lanjutnya

"Oke,Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam." Jawab Tisa dan Lisna bersamaan sambil melihat Aggya yang keluar kelas.

Ternyata di luar Aggya sudah ditunggu oleh Bilqis.

"Kamu lama nunggunya?"

Bilqis menggeleng. "Nggak kok,baru aja keluar juga."

Ia mengangguk. "Yaudah ayo berangkat,"

Aggya menarik tangan Bilqis, keduanya pun berangkat ke masjid bersama.

Aggya pikir di masjid sudah banyak orang nyatanya masih ada hanya ada beberapa saja, anggota yang lainnya belum datang. Tetapi ketuanya telah standby disana, memang seharusnya seperti itu.

Menjadi seorang ketua itu harus tepat waktu tidak boleh terlambat,kalau sering terlambat maka akan dijadikan contoh oleh anggota lainnya. Ini bukan hoax tetapi faktanya begitu, jadi semisal ada ketua yang sering telat bukan karena alasan pasti. Anggotanya boleh mengkritiknya. Begitu pula aturan yang ada di remas ini seperti itu.

"Yang lain masih belum datang nih Figo?"

"Sebentar lagi," Jawabnya sambil melihat ke arah pintu.

Saat menunggu kedatangan anggota lain Aggya menjadi teringat dengan kejadian antara Bilqis dan Tisa tadi. Ia mau meminta maaf padanya tetapi lupa, nah sekarang akhirnya ingat jadi Aggya mau mengatakannya.

"Bilqis,"

Bilqis yang awalnya main ponsel pun menoleh ke arah Aggya. "Iya kenapa?"

"Emm ... Maaf ya kejadian tadi .... "

"Kejadian tadi?apa?" Bilqis menautkan alisnya tak mengerti apa yang dimaksud Aggya.

"Itu... kejadian antara kamu sama Tisa,"

"Oh yang itu?"

Aggya mengangguk dan memegang tangan gadis itu. "Aku mau minta maaf atas sikap judesnya Tisa sama kamu tadi." Ungkapnya.

"Biarpun judes begitu Tisa nggak benci kamu kok, dia----"

"Iya aku tau kok." Selanya sambil ikut mengenggam tangan Tisa.

"Lagian aku juga baik-baik aja dan nggak mempersalahkan itu.Jadi kamu nggak perlu minta maaf dan merasa nggak enak sama aku, oke?"

Aggya pun mengangguk mengerti. "Oke," ia mengangkat jempolnya.

Aggya menjelaskan itu semua biar Bilqis tidak salah paham dengan sikap Tisa dan ia tidak mau kalau nantinya ada dendam di hati Bilqis. Makanya Aggya mencoba untuk menjelaskannya dan meminta maaf biar Bilqis mengerti. Alhamdulillah Bilqis mengerti dan malahan tidak mempersalahkan itu sama sekali, dengan begitu Aggya menjadi lebih baik.

"Assalamu'alaikum."

Mendengar suara salam yang menggema semua orang pun menghadapkan pandangannya ke arah pintu. Nampaklah disana kedua orang lelaki yang sama-sama bertubuh jangkung cuman yang satunya lebih berisi dan satunya kurus. Aggya terlihat terkejut melihat kehadiran dua orang itu, siapa lagi kalau bukan Hikmal dan temannya yang memanggilnya waktu itu dilorong kelas.

"Wa'alakumsalam." Jawab semuanya serentak.

"Loh dua orang itu ikut remas kok aku jarang ngeliat. Perasaan selama kumpul nggak pernah ketemu itu anak.Terus masa Nikmat juga ikut remas." Batinnya dalam hati sembari melihat kedua lelaki yang berjalan mendekati perkumpulannya.

Aggya masih memikirkan itu seraya melihat keduanya yang duduk di samping Figo, mereka bersalaman ala lelaki. Ia dipertemukan lagi dengan mereka selama dua hari berturut-turut, entah apa yang terjadi mengapa Aggya selalu dipertemukan dengan keduanya.

"Siapa mereka?" Bilqis berbisik di telinga Aggya.

"Nggak tahu." ucapku yang memang tidak tahu mereka apalagi kenal. Cuman tau namanya itupun Hikmal.

"Oke," ucap Figo sambil menepuk tangan dan semua perhatian beralih kepadanya.

"Berhubung semua anggota sudah berkumpul jadi rapat akan kita mulai. Namun, sebelum dimulai saya mau memperkenalkan anggota baru dulu. Pasti kalian kepo kan sama orang disebelah saya ini," lanjutnya sambil menunjuk lelaki berisi disebelahnya yang hanya tertawa saja.

"Tanpa menunggu lama-lama langsung saja silahkan memperkenalkan diri."
Semuanya pun memperhatikan orang disamping Figo.

"Terimakasih atas waktunya pak ketua. Assalamu'alaikum semuanya." Sapanya

"Wa'alakumsalam."

"Jadi disini saya adalah anggota baru remas, perkenalkan nama saya Muhammad Arrisfan Wijaya. Panggilannya Risfan, saya dari kelas 11 Mipa 1."

"Sudah?" Tanya Zio dan lelaki yang bernama Risfan mengangguk.

"Jadi nama dia Risfan." Batinnya,Aggya mantuk-mantuk sendiri akhirnya mengerti dua nama orang tersebut.

"Ada yang ditanyakan?"

"Saya mau tanya?" Seseorang gadis yang duduknya sebelahan dengan Bilqis mengangkat tangannya.

"Iya silahkan."

"Jomblo nggak nih?" tanyanya malu-malu dan semua orang disitu meneriakinya. Tak menyangka akan ada pertanyaan seperti itu.

"Huhuuuuu bisa ae lu maemunah."
Tukas Cahyo teman sekelas Aggya.

"Ngasih pertanyaan kok nggak bermutu, huuuu...." Tambah Argo.

"Biarin, wle." Gadis itu memeletkan lidahnya.

"Saya jomblo kok." Jawab Risfan yang mana itu membuatnya menunjukkan senyuman bahagia.

"Ah okay makasih."

"Ada lagi?"

"Itu yang deketnya Risfan nggak perkenalan juga?" tanya Bilqis sambil menunjuk lelaki berwajah tampan dekat Risfan. Aggya mau menanyakan itu tapi sudah keduluan Bilqis.

"Oh teman saya yang ini tidak ikut remas, dia sudah ikut organisasi osis.Dia disini cuman menemani saya saja. "

"Jadi dia nggak ikut remas." Batin Aggya. Kirain Hikmal mau ikut organisasi lagi selain remas taunya cuman nemanin temannya.

"Iya cuman Risfan doang yang anggota baru." Timpal Figo dan semuanya mengangguk paham.

"Daripada salah paham mendingan saya minggir dulu," Ujarnya kemudian berlalu pergi tanpa menunggu jawaban orang lain. Aneh sekali anak itu.

"Oke sesi nanyanya ditutup sekarang langsung aja kita mulai rapatnya." ucap Figo dan semuanya mengangguk.

Selama rapat entah mengapa Aggya tidak bisa fokus karena kehadiran Hikmal disini, ia selalu curi-curi pandang melihat Hikmal duduk di tiang beton yang tak jauh dari mereka.

Aggya bingung dengan dirinya sendiri yang selalu aneh jika ada Hikmal, apalagi akhir-akhir dia selalu memikirkannya dan dia menarik perhatiannya bikin Aggya frustasi saja.



A/N

Gimana lanjutannya seru apa nggak?

Maaf yah🙏kalau kurang ngefeel + nyambung

Jangan lupa vote and komennya sebanyak-banyaknya

Jangan plagiat❗❗❗❗❗❗

Kalau ada saran dan kritik silahkan komen ya...

Terimakasih yang udah mampir dan next ketemu di chapter selanjutnya 🥰

Assalamu'alaikum......


Ipagpatuloy ang Pagbabasa

Magugustuhan mo rin

4.9M 527K 52
Lentera Senja terbit di Penerbit Loveable Spiritual - Romansa - Militer MEMINTA JODOH DI JABAL RAHMAH? LALU BERTEMU JODOH DI HAGIA SHOPIA? Ini kisah...
694 181 14
πŸ—£οΈSeperti biasa bijak dalam apaa???? πŸ—£οΈ"BERKOMENTAR πŸ—£PINTERRRRRRRR hehehe yang di atas cuman peringatan aja okeyyy Nt: Aku penulis amatirrr yan...
2.7K 336 37
{DILARANG MEMBACA MENUNGGU END. BACA SEADANYA! FOLLOW AKUN INI DILARANG PLAGIAT KARYA PENULIS} Bagaimana jatuh cinta kepada seorang penulis? Ini menc...
2.4M 141K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...