GIONATAN 2: Harta, Takhta, St...

By ichiyohana123

6.6M 1M 356K

Hanya sebuah kisah keluarga yang cukup unik dengan semboyan: " Cerewet kayak babi." Kepo? Baca ae lah👍 More

Pembukaan
1. Xandrea Stella Angkasa.
2. Lea nih bos, senggol dong.
3. Galang's family.
4. the pelet of fang.
5. About Franklin.
6. Bukan anak gue.
7. Delon dan segala kesalahannya.
8. trik of pewangi.
9. Reunian.
10. Happy Wedding Delon.
mari menabung
11. mauuuu
12. Pewangi vs para bocil kompleks.
13. Janji mereka
14. mimpi pewangi.
15. Rrrrrrrr
16. Anak Terakhir VS Cucu Pertama.
17. Korban kesekian.
18. Nafsu or napcu.
19. TheyTime
20. keinginan si bumil.
21. bang Leon ompol.
22. Garang.
23. ziarah.
24. Cerai 💔
25. kembalinya si raja jalanan.
26. cucu penurun harga diri.
27. minggat
28. Hbd Opa..
29. Do you angry?
30. The Rongsokan.
31. Jangan kayak mommy, sayang
32. Dua bocil kematian.
33. Lea gak cuka kalian.
34. household conflict
35. Boneka babi.
36. ???
37. Capa Lo?
38. Kehilangan Stella
39. kilas masa lalu
40. Cobaan untuk pewangi.
41. Masih ingat dengan mereka?
42. Menuju kelahiran babby Twins
43. berubah?
44. Kerinduan Stella.
45. Apakah dia gagal?
46. Sekuat apa Rai?
47. Alasannya
48. Ken?
49. past memories?
50. Bisakah kau berjanji?
52. Bobok?
53. let us switch positions
54. want her to wake up
55. Nama adek botak.
56. Gak ada yang sayang Lea
57. bengkel ama om ulik.
58. Lea kakak yang baik.
59. pasar
60. disgusting dinner
61. Barbie with daddy.
62. Api pernikahan
63. his busy
64. selfishness
65. selamat tinggal ibu kota dan kisah indahnya
66. Notif
67. painful reality
68. Rencana Raisya.
69. Raisya's birthday.
70. Gionatan dan endingnya.
Ucapan Terima kasih.
Pengumuman.
WOI
lanjutan?

51. menuju kelahiran

79.7K 13.9K 4.9K
By ichiyohana123

Cis dulu yang berharap author khilaf 📸

Happy rebahan 👍

⚔️⚔️⚔️

PRIIIIITTTTTT

suara peluit terdengar membuat dua balita berlari tuing tuing mendekati sang kakek yang berdiri tegap.

Kedua bocil itu secara bersamaan melap tangan kotornya ke celana seraya menatap polos kakeknya bersiap untuk menerima upah.

Mata Arifin melihat pekarangan rumahnya yang telah bersih. Kemudian ia mengeluarkan dompet dan memberikan uang dua puluh ribu kepada Stella dan dua puluh ribu kepada Jerikho.

" Jangan jajan sembarangan. Uangnya ditabung aja di celengan babi Lea sama celengan ayam Riko." Nasehat Arifin tapi tidak dibalas sama sekali.

Yah, beginilah pekerjaan Stella untuk menghidupi keluarganya😔

Rai, Lusiana, dan Chia tertawa geli melihat hal itu. Apalagi wajah Stella sangat bahagia karena di umur tiga tahun ia sudah bisa mencari nafkah dengan keringat sendiri meskipun badannya terasa pegal.

Berbeda dengan Jerikho yang tetap merasakan bugar lantaran ia memang terbiasa dalam bekerja merapikan kamarnya. Balita dua tahun itu memang bukan pemalas, ia suka membantu ibunya membersihkan kamar, memasak kue, mengumpulkan daun-daun kering di halaman atau intinya dia bukanlah beban keluarga.

Stella juga sebenarnya suka bekerja. Yakni menjalankan tugas sebagai apa? Yaps, bener👍

Walaupun tadi di dalam hati Stella sudah berjanji akan melaporkan tindakan Arifin ke perlindungan anak sebab telah memperkerjakan bocil-bocil di bawah umur. Tapi karena telah bahagia mendapatkan upah, Stella mengurungkan niat.

Balita cantik itu mencium uangnya sekilas lalu menatap Leon yang memasuki pekarangan rumah dengan wajah lesu sehabis pulang les tambahan.

Lantas Stella segera berlari ke arah Leon untuk memamerkan uangnya.
" Abang onyet, liat Lea dapat uang."

Leon melirik bocil sesat dengan tidak minat. " Trus gue harus bilang wuihhh, Kelen banget anjay. Gitu?"

Anak bungsu itu berjalan lesu lalu duduk bersandar pada ibunya
" Mamah... Leon mau nikah aja."

" Emang udah punya calon? Udah punya pekerjaan bagus untuk memenuhi biaya rumah tangga nanti?" Tanya Lusiana seraya memijat punggung putranya.

" Culuh nikah ama onyet aja, Oma." Saran Stella dan mendapat pelototan tajam dari ibunya.

" Lea, gak jera mommy cubit terus hah?" Omel Rai.

Stella menatap sekilas ibunya lalu berjalan mengendap-endap keluar pekarangan hendak jajan ke Indomaret yang tepat berada di depan rumah Oma dan Opa nya.

Tapi tiba-tiba saja ia dikejutkan dengan kedatang seorang laki-laki tampan yang mengendarai motor matic mulai memasuki halaman rumah. Hal tersebut membuat Stella segera berlari ke pelukan ibunya sebab om ulik sudah pulang.

Sekarang Elvalindo sudah membuka bengkel sebagai usaha dengan dimodali oleh sang ayah.

" Assalamualaikum."

" Wa'alaikumussalam."

Lelaki itu mengedipkan sebelah mata ke arah Stella yang semakin memeluk ibunya erat. Ia sangat suka menggoda atau menakuti keponakannya itu lantaran sampai saat ini masih takut kepadanya. Berbeda dengan Leon dan Jerikho yang sudah kompak dengannya. Sungguh, mengambil hati Stella sangatlah sulit.

Elvalindo berjongkok mensejajarkan tinggi dengan Stella yang saat ini sudah berpindah ke pangkuan Oma lantaran ia begitu sulit memeluk Rai yang sedang mengandung adek botak.

" Cana om. Oma liat, om ulik liatin Lea." Rengek Stella memegang pipi Lusiana dan menolehkan ke arah Elvalindo.

" Itu om baik sayang. Dia gak mau culik Lea." Ujar Lusiana tertawa geli.

" HUAAA... OM ULIK UDAH ULIK UANG LEA...." teriak Stella heboh sebab uang hasil dari jerih payahnya sudah dirampas oleh Elvalindo. Parahnya lagi lelaki itu malah tertawa ngakak.

Balita tersebut bergerak kepanasan hendak kembali merampas tapi masih ada rasa takut. Lantas ia pun terdiam lalu memberikan tatapan paling tajam kepada Elvalindo.
" Udah pelnah ulik Lea, telus ulik uang Lea lagi. Dacal, pahalanya gak dikacih ama Allah."

Ekspresi Stella adalah antonim dari ekspresi Rai, chia dan Oma-Opa. Juga Elvalindo yang sudah berdiri tegak dan menatap Leon serta Jerikho.

" Ayok jajan, kita beli sate." Ajaknya dan berjalan ke arah motor matic dan menghidupkan.

" Let's to the go." Leon berlari diikuti Jerikho.

Jerikho duduk di depan dan Leon duduk di belakang membuat ada api cemburu di hari mungil Stella lantaran ia tidak di ajak.

" Ikut gak?" Tanya Elvalindo menyalakan klakson sekali.

" Sana sayang. Beliin mommy bakso sama sate ya." Bujuk Rai mengusap rambut putrinya.

" Tapi nanti Lea di ulik, mommy." Balas Stella.

" Gak bakal. Kalo Lea di culik langsung colok matanya." Kata Chia.

Akhirnya dengan tekat yang kuat, Stella memberanikan diri untuk turun dari pangkuan Lusiana dan berjalan pelan ke arah motor matic membuat Elvalindo gemas dengan tingkah keponakannya itu.

" Abang, maju lagi. Lea duduk paling belakang." Perintah Stella.

" Sinting Lo." Leon turun dan menggendong Stella ke atas motor tapi balita itu malah menyisakan jarak lebar kepada Elvalindo.

" Maju sayang.." Leon mendorong Stella ke depan dan duduk di belakangnya.

" Pulang sebelum magrib ya." Nasehat Arifin dianggguki oleh Elvalindo.

Motor tersebut pun mulai melaju dan menghilang dari pandangan mereka.

" Dua hari ini Stella udah belajar gak pake popok waktu tidur." Ujar Rai.

" Oh ya?" Respon Lusiana terkesima.

Rai mengangguk dan menggaruk tengkuknya. " Walaupun tetap ngompol."

⚔️⚔️⚔️

Jika Rai dan Gio tersenyum tak sabar menanti kehadiran dua buah hati mereka, berbeda dengan Stella yang tampak murung. Ia menatap iri kamar mewah itu dengan bibir mengerucut.

Kemudian ia menatap ayah dan ibunya yang asik duduk romantisan di kursi seraya berbincang-bincang kecil. Sungguh sangat membuat Stella kesal lantaran ia tidak diperhatikan.

" Mommy ama daddy gak cayang Lea."

Sepasang pasutri itu menoleh jengkel dan menghela nafas panjang. Minggu ini adalah prediksi dokter tentang kelahiran bayi kembar Rai. Oleh karena itu rasa gelisah dan gembira tergabung di hati mereka.

" Kenapa sayang?" Tanya Gio.

Stella berjalan pelan dan segera duduk di pangkuan ayahnya.
" Gak ucah kacih kamal becal gini. Culuh di luang tamu aja boboknya."

" Wuihhh, saran sesat." Gumam Gio.

" Kan dulu waktu Lea lahir, kamarnya juga cantik kayak gini. Trus sekarang giliran adek botak yang lahir, kamarnya juga harus kayak gini dong biar adil." Ujar Rai menjelaskan.

" Tapi Lea gak cuka. Culuh adek botak gak ucah kelual aja, mommy." Pinta Stella.

" Gak bisa lagi sayang. Kan Lea dulu bilang kalo udah gak sabar nunggu adek botak keluar." Balas Gio.

" Oh gini aja mommy, daddy. Nanti atu culuh tinggal di lumah glanpa, telus atu lagi culuh tinggal di lumah Oma ama Opa." Saran semakin sesat ala Stella.

" Trus nanti kalo Lea kesepian di rumah ini gimana?" Tanya Rai lagi.

Nah, jawaban itu membuat Stella bungkam. Dia yang dulu menjadi anak satu-satunya di keluarga Angkasa sebentar harus rela kedatangan dua member baru. Dia yang dulunya diberi kasih sayang melimpah, sebentar lagi harus rela berbagi dengan dua member baru. Dia yang dulu sebagai pewaris segala aset keluarga Angkasa, sekarang harus rela berbagi juga dengan dua member baru.

" Tapi nanti kalo adek botak udah meledak, mommy ama daddy gak ucah pelhatiin meleka ya." Pinta Stella memelas.

Gio menangkup wajah mungil putrinya berusaha untuk menjelaskan.
" Mommy sama daddy sayang Lea, itu berarti mommy sama daddy juga harus sayang sama adek botak. Paham."

Stella langsung mengangguk cepat sebab terhipnotis dengan nada tegas ayahnya. Hal tersebut membuat Gio terkekeh dan mengecup hidung sang anak dengan geli.

Lelaki tampan itu menoleh ke samping saat tangannya dicengkeram kuat oleh sang istri yang sekarang memegang perut ditemani wajah semakin pucat.

" Kak, ini kayaknya bukan kontraksi palsu lagi." Ujar Rai meringis kesakitan.

⚔️⚔️⚔️

To be continued.

Next 2k➡️

Part ini sebenarnya cuman kayak part tenang sebelum part tegang aja🤡 makanya rada gak seru gitu. Soalnya author sempat mau buat part tegang, tapi kalo di hubungkan dengan part sebelumnya gak bakalan masuk akal. Makanya di buat part gini dulu.

Oke, author up nya hari Selasa ya BESTie🙈

Ekspresi Lea ketika ketemu om ulik












Continue Reading

You'll Also Like

3.5M 180K 27
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...
Love Hate By C I C I

Teen Fiction

3.5M 232K 39
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Ada satu rumor yang tersebar, kalau siapapu...
593K 28K 74
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
5.7M 295K 61
Dia, gadis culun yang dibully oleh salah satu teman seangkatannya sampai hamil karena sebuah taruhan. Keluarganya yang tahu pun langsung mengusirnya...