Triangle by Riani ✔

By De_Apriane

35.8K 492 15

[BUKAN FANFICTION ANIME] Elsa sebagai kakak. Olsa sebagai adik. Mereka adalah kembar. Olsa dijodohkan dan men... More

Update
Sipnopsis
Beginning
Elsa
Jomblo
Persahabatan
Memperkenalkan
Masalah
Pernikahan Olsa
Malam Pertama
Kepergian Elsa
Galih Hocka Viergo
Zeze
Pertengkaran
Lahiran Elsa
Kepedihan Galih
Malu!
Malu atau Cemburu?
Kerinduan Cinta
Putri Itu Galak
Hari Buruk!
Galih, Tolong!
Sejahat ini?
Verel Ven Faraday
Feeling seorang Ayah.
Berpisah
Pergi ke Jeju
Hanya Jika (?)
Akhir Dari Mereka
END

Jawaban

396 17 0
By De_Apriane

ΔΔΔΔ

Olsa POV

Hari ini aku berdandan cantik dan menggunakan dress yang kubeli 3 hari yang lalu. Ya, hari ini ada makan malam dengan keluarga Galih. Hmm, apakah perjodohan? ah seperti nya tidak, tidak mungkin, ya karena selama aku dengan Galih -antar jemput- orang tua ku tidak menyinggung hal-hal seperti itu. Mungkin niat mereka hanya ingin anak-anak nya dekat. Mereka kan sahabatan. Mungkin aku akan memberlakukan hal yang sama ketika aku sudah punya anak nanti, dengan persahabatan ku, Yasmin, Salma, dan Ulfah.

Astaga! calon saja aku belum punya sudah memikirkan anak saja. Eits! tapi bisa jadi ini perjodohan. perkiraan ku perjodohan 60% dan Pertemanan dekat 40%

"Aurell, sudah selesai dandan nya atau belum sayang?" teriak Mom dari bawah sana

"Bentar ya Mom, sedikit lagi." Ujarku berteriak juga

Aku kembali mengecek dandanan ku. Make up ku, baju ku, rambutku, maklum saja tadi terlalu lama berfikir, yakan?

ΔΔΔΔ

"Hai tante." Sapa ku pada Ibu Galih. Ya, seperti biasa, setiap wanita rempong seperti kami pasti ketika bertemu akan berpelukan lalu bercipika-cipiki. Wakakaka

"Hai Om." Sapa ku pada Ayah Galih, dan aku menyalimi nya

Begitupun dengan orang tua ku yang menyapa mereka versi 'lebay' nya orang tua bertemu dengan sahabat

"Hai." Sapa ku basa-basi pada Galih. Aku duduk di hadapan nya. Yang seperti nya ini adalah kursi untuk ku, karena semua sudah diduduki mereka dan tetap mereka masih 'lebay' an nya

"Hai." Jawab nya

"Kau tau acara apa ini?" Tanya ku pada nya

"Hmm." Hei! jawaban apa itu! Okelah kini aku menatapnya sambil seolah berkata 'ANEH!'

Aku dan dia saling menatap merasakan ada sesuatu yang harus dihentikan. Lalu aku dan dia menoleh kearah para orang tua rempong, dan kemudian kembali lagi bertatapan

"EKHEM..!!" Kami berdua berdeham cukup keras untuk menyadarkan mereka ber-4. Ya Tuhan!

Setelah nya kami hanya bisa menunduk setelah orang tua kami sadar akan ke-'lebay'-an nya itu, ya pura-pura tidak tahu begitu

Kami pun kemudian makan, dan aku sangat menikmati nya, hmm masakan di restoran ini enak sekali, lain kali aku akan mengajak sahabat-sahabat ku untuk makan kesini dan tak lupa juga menyuruh Salma untuk membayar semua nya, hahaha Salma kan terkaya diantara kita.

Selesai nya makan, kami maksudku kecuali aku dan Galih berbincang-bincang. Sementara aku dan Galih hanya mendengarkan saja sesekali ikut menjawabi nya atau bahkan tertawa

"Kalian disini akan kami jodohkan. Kami rasa kalian sangat cocok untuk membangun sebuah rumah tangga. Lagi pula jika kalian menikah persahabatan kami akan terasa erat." Jelas Ayah Galih

"Bhaaaahahaha.." Aku tertawa terbahak-bahak. Cih! memang nya ini lelucon ya dengan mengatakan perjodohan?

"Sayang, kami serius dengan ucapan kami, mangka nya kenapa kami menyuruh nak Galih untuk mengantar jemput mu, ya supaya kalian lebih dekat." terang Mom ku

Apakah begitu? aku berusaha untuk berhenti tertawa dengan menghela nafas berulang kali

"Perjodohan? dengan Galih? Serius?" tanya ku meyakinkan

"Iya sayang. Hmm, bagaimana menurutmu kau setuju?" tanya Dad

Aku memandang orang tua ku, apa yang harus aku jawab?

"Kami serius sayang." Ujar Mom lembut, seakan tau bahwa aku tidak yakin dengan semua ini

Oh oke baiklah. Saat nya berfikir. Aku memegang pelipis ku, berusaha memikirkan yang terbaik. Ku lihat sekilas pria didepan ku dengan santai nya melipat tangan didepan dada dan juga mengamati ku, menunggu ku untuk menjawab. Kemudian aku kembali menundukkan kepalaku dan mulai berfikir

"Harus nya kau bercerita kepada kami tentang itu, bahwa kau tidak nyaman dengan cerita-cerita itu. Kami pikir kau sudah nyaman dengan kehidupan mu yang menyendiri seperti ini. Karena yang kami tahu, rasa itu rasa yang sekarang kami rasakan sulit sekali untuk memampir dihati mu....."

Aku teringat dengan kata-kata Yasmin, bukan kah rasa 'cinta' itu sulit sekali mampir dihatiku? lalu jika aku terus menunggu nya bisa jadi perawan tua lagi. Lagi pula kalau difikir-fikir Galih itu ya tampan, sukses, kaya, tajir, ya mungkin saja baik, tinggi, bidang, mungkin juga sixpack, gigi nya rata, hidung nya mancung, rahang yang tegas, oke cukup aku mengamati diri nya. Besar kepala lagi nanti

Jika aku dijodohkan dengan diri nya ya apa salah nya, bukan kah aku akhir-akhir ini sedang cari jodoh? mempunyai pasangan tanpa dibayar dengan cinta atau uang bukan kah itu menguntungkan bagiku? apalagi cowok nya sekeren dia. Dan ingat! Aku kan akan mendatangi resepsi pernikahan Ulfah 2 hari lagi. Jadi jika aku menerima Galih pada hari ini, itu sangatt membantu

OKE FIX

"Iya aku menerima perjodohan ini." Ujarku pada orang tua ku dan orang tua Galih. Aku melihat mereka tersenyum senang. Dan aku merasakan kebahagiaan ketika melihat orang tersenyum karena aku

Kulirik pria didepan ku yang kini sedang menunduk. Apa dia berniat menggagalkan rencana ku huh?

"Ayo Galih, keluarkan cincin nya, ini sebagai acara pertunangan kalian yah?" Ujar Ibu Galih

Pertunangan? secepat ini? Boleh lah, aku kan bisa pamer dengan sahabat ku bahwa aku sudah bertunangan

Kulihat dia mengeluarkan sebuah kotak merah dan meletakkan nya di tengah meja. Jadi? Apakah pria ini mengetahui perjodohan kita? dan dia tidak memberitahuku? Tapi ini berarti dia juga MENERIMA acara perjodohan ini?

Argh! Yes! thanks god!

"Nah, pasangkan cincin nya Galih. Dan semoga kamu suka Olsa dengan cincin nya." tutur ayah Galih

"Heh, baiklah. Sekarang kau jadi tunangan ku." Ujar Galih kepadaku dan memasangkan cincin itu di jari manis tangan kiri ku. Telapak tangan nya menyentuh telapak tangan ku, dan ku rasakan begitu kuat dan tegas -telapak tangan nya-

"Dan, kau sekarang jadi tunangan ku juga." Ujarku padanya dan melakukan hal yang sama pada Galih

Setelah nya aku melihat cincin ditanganku, cincin nya indah, bergemelap emas. Ya, warna nya adalah emas bukan putih.

"Bagaimana? kau menyukainya Olsa?" Tanya Ibu Galih lembut

"Terlihat indah ditangan ku." Ujarku masih menatap cincin di jari ku

"Karena cincin itu memang ditakdirkan untuk mu, sayang. Terpasang manis dijari lentik mu." tambah Ibu Galih tersenyum

Benarkah? Jadi ini takdir ku? Galih, jodoh ku? Pria ku begitu?

"2 minggu lagi kalian akan menikah. Kami sudah mengurusnya melalui WO. Dan kami harap kalian akan lebih dekat lagi." Tutur Dad

"Ke-"

"Sayang, Saora akan datang seminggu lagi, jadi pernikahan mu dipercepat. Supaya saudara mu bisa melihat mu menikah." Bisik Mom di telinga ku karena tadi aku akan menolak usulan -pernyataan- menikah 2 minggu lagi

ΔΔΔΔ

"Ohya, terimakasih." Ucap ku seperti biasa pada Galih. Ya, dia mengantarkan ku pulang selesai acara pertunangan tadi. Bukan kah hal itu wajar bukan? seorang tunangan mengantarkan tunangan nya pulang?

"Apa kau merasa pernah bertemu dengan ku sebelum nya?" Tanya Galih padaku

"Maksudmu sebelum hari ini? Ya aku kan sudah mengenalmu setelah acara makan malam itu dirumah ku." Ujarku enteng

"Bukan. Maksudku ketika kau di SMP."

"Hmm. tidak. Aku mengenalmu hanya akhir-akhir ini. Kenapa? Kau merasa bertemu dengan ku juga sebelumnya?" tanya ku penasaran

"Hmm." Gumam nya entah menandakan dia berfikir atau menjawab 'lupakan' atau menjawab yang lain nya. Cih! itu kan ambigu

"Ohya, boleh aku tau dimana alamat kantormu?" Tanya ku. Karena sekarang aku memikirkan sebuah rencana

Dia memberikan kartu nama nya

-Galih Hocka Viergo-

"Kenapa kau ingin tau?" tanya nya

"Apakah sesuatu yang dilarang apabila mengetahui identitas tunangan nya?"

"Ya, ya, ya. Terserah anda Nona. Seperti nya anda senang sekali menjabat sebagai tunangan ku."

"Siapa sih wanita yang tidak bahagia bertunangan dengan Galih Hocka Viergo?" Tanya ku mencibir

"Aku duluan." Ujarku mengakhiri percakapan didalam mobil Galih. Aku membuka pintu mobil nya lalu keluar.

Galih melesat pergi setelah aku melambaikan tangan.

Continue Reading

You'll Also Like

724K 67.5K 50
{Rilis in :1 February 2021} [Fantasy Vampire series] Ivylina terjebak di sebuah Museum kuno di negara Rumania dan terkunci di kamar yang penuh dengan...
5M 921K 50
was #1 in angst [part 22-end privated] ❝masih berpikir jaemin vakum karena cedera? you are totally wrong.❞▫not an au Started on August 19th 2017 #4 1...
1.9M 92.4K 56
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
3.5M 27.2K 47
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...