Quirkless (Todoroki Shoto X R...

ShokoLight

101K 16.9K 5.8K

Menjadi Rival Todoroki Shoto? Kenapa tidak? Kamu memperkenalkan dirimu di kelas sebagai seorang Quirkless yan... Еще

꧁☬Prolog☬꧂
꧁☬Hari Pertama☬꧂
꧁☬Perkenalan☬꧂
꧁☬Rasa Gejolak☬꧂
꧁☬Kejadian Aneh☬꧂
꧁☬Solusi☬꧂
꧁☬Teman Duduk☬꧂
꧁☬Pelatihan USJ☬꧂
꧁☬Sandera Villain☬꧂
꧁☬Kemunculan Quirk☬꧂
꧁☬Banyak Pertanyaan☬꧂
꧁☬Informasi Mengejutkan☬꧂
꧁☬Mencari Tahu☬꧂
꧁☬Pengumuman☬꧂
꧁☬Gurauan Singkat☬꧂
꧁☬Festival Olahraga☬꧂
꧁☬Babak Pertama☬꧂
꧁☬Babak Kedua☬꧂
꧁☬Istirahat☬꧂
꧁☬Kecurigaan☬꧂
꧁☬Babak Penyisihan☬꧂
꧁☬Semifinal☬꧂
꧁☬Khawatir☬꧂
꧁☬Final☬꧂
꧁☬Ajakan☬꧂
꧁☬Restu☬꧂
Promosi
꧁☬Menginap☬꧂
꧁☬Rekrutan☬꧂
꧁☬Magang☬꧂
꧁☬OTANJO BIOMEDETO☬꧂
꧁☬Keanehan☬꧂
꧁☬Bertemu☬꧂
꧁☬Kumat☬꧂
꧁☬Serangan☬꧂
꧁☬Stain☬꧂
꧁☬Memberontak☬꧂
꧁☬Valentine☬꧂
꧁☬Copy Soul☬꧂
꧁☬Jodoh☬꧂
꧁☬Pelatihan☬꧂
꧁☬Gertakan☬꧂
꧁☬Asrama☬꧂
꧁☬Latihan Air☬꧂
꧁☬Jurus Pamungkas☬꧂
꧁☬Peniru☬꧂
꧁☬Twice☬꧂
꧁☬OFA and AFO☬꧂
꧁☬Sandiwara☬꧂
꧁☬Inti Hati☬꧂
꧁☬Begin☬꧂
꧁☬Middle☬꧂
꧁☬Break☬꧂
꧁☬Endeavour Fight☬꧂
꧁☬Final☬꧂
꧁☬End☬꧂
꧁☬Epilog☬꧂

꧁☬Kedok☬꧂

1.1K 226 112
ShokoLight

Maaf baru apdet, beberapa hari kmaren sy sakit soalnya 🙏✨

Author POV

Kabar mengenai Mirai yang mendapat petunjuk dari suara misterius di kepalanya menyebar dengan cepat ke seluruh sekolah.

Semua guru bahkan para Hero yang mendapat kabar ini pun mulai bersiap sedia jika mendapatkan informasi baru dari pihak Yuuei.

Sedangkan Mirai sendiri saat ini sangat merasa senang. Karena apa? Karena dirinya di anggap penting oleh para guru dan para hero. Kek merasa wow aja gitu.

Yaa walaupun sebenernya mereka mengkhawatirkan (name), bukan Mirai. Tapi Mirai ni anaknya percaya proses.

Dia mikirnya kalo bantuin sekolah buat nyari (name) + nemuin markas villain, dia bakalan di segani oleh para guru dan hero itu. Bahkan temen teman seangkatan, adek kelas, dan kakak kelas nanti bisa hormat padanya.

Jasanya bakal di kenang, karena pengaruhnya dalam membantu menemukan markas villain itu sangatlah besar.

Setidaknya itulah yang Mirai harapkan. Sy doakan tidak berjalan lancar🙏✨

Tapi takdir berkata lain. Sejauh ini, rencananya masih berjalan sempurna.

Kini, di dalam sebuah asrama. Tepatnya di ruang tengah asrama 1A, semua hanya duduk random dan terdiam.

Menunggu suatu hal yang pasti, yaitu telepati misterius yang hanya dapat di dengar oleh Mirai. Hanya itu satu-satunya petunjuk untuk menemukan (name) yang sudah hilang sejak 3 hari lalu.

Disaat-saat hening seperti ini, Mirai menunggu waktu yang pas untuk melangsungkan sandiwaranya. Ia perlu pura-pura terkejut dan ketakutan.

Dan... mungkin sekarang adalah waktu yang tepat untuk...??

"Astaga!!" Mirai yang saling bersandar bahu dengan Hagakure itu tersentak pelan. Di ruangan yang hening ini, sudah tentu suara pelan sekalipun akan terdengar dengan jelas.

"Ada apa?!" tanya beberapa dari mereka.

"Suara itu--suara itu, kembali terdengar..." gumam Mirai lirih. Ia menutup telinganya seakan ketakutan dengan suara itu dan tak ingin mendengarnya lagi.

"Apa itu mengenai (name)-chan??" tanya Hagakure pelan, ia tak ingin menambah rasa takut Mirai.

Mirai mengangguk pelan dengan kepala tertunduk, menyembunyikan ekspresi sendunya yang telah dibuat-buat.

"A-apa yang kau dengar, Mirai-san?? Tolong beritahu kami," Yaoyorozu bertanya lembut, disusul oleh yang lain dengan pertanyaan yang sama.

"Dia... hanya mengatakan bahwa... (Name)-chan, berada di--di USJ..." ucap Mirai, masih dengan kepala yang tertunduk.

BRAAKK!!

Tepat setelah Mirai menyelesaikan ucapannya, Bakugou dan Kirishima secara bersamaan memukul meja dengan keras. Membuat yang lain sontak terjengit kaget.

"Hoi! Ada apa dengan kalian?!" Kaminari emosi, jantungnya masih dag dig dug karena kaget.

"KAU TIDAK DENGAR?! DIA BERADA DI USJ!! TUNGGU APALAGI, AYO KESANA!" bentak Bakugou seraya beranjak dari duduknya.

"Benar, si pelaku sudah memberikan lokasinya, jadi apalagi yang kalian tunggu?!" Kirishima sedikit membentak, heran dengan respon teman-teman lain yang tampaknya merespon informasi penting itu dengan lamban.

Kirishima berjalan menyusul Bakugou, hendak mengambil kostum heronya dan bergegas menuju gedung USJ.

"Tunggu," Suara Todoroki terdengar menyahut, mengambil atensi Bakugou dan Kirishima yang langsung menoleh kearahnya.

"Bagaimana kalau itu hanya keisengan belaka?" -Todoroki

"Apa maksudmu bodoh, jelaskan dengan benar!!" -Bakugou

"Maksudku, suara telepati yang Mirai dengar. Bagaimana jika itu hanya bualan yang dibuat oleh orang random untuk mengelabui kita?" -Todoroki

"Astaga, dia menyebut namaku!!" batin Mirai senank.

"Todoroki-san benar, mungkin saja ada seseorang dengan quirk yang sama seperti Mirai-san lalu mengirimkan suara telepati secara iseng. Itu tidaklah mustahil bukan?" -Yaoyorozu

"Lalu? Apa yang akan kalian lakukan?" tanya Bakugou pelan, mengembalikan suasana hening yang tadinya sempat pecah.

"Hanya berdiam disini dengan perasaan tidak pasti? Hanya karena tidak yakin dengan telepati itu kalian jadi linglung lalu tidak bertindak? SEBENARNYA MAU KALIAN APA HA?! PELAKU SUDAH MEMBERIKAN LOKASI YANG SEJAK KEMARIN KITA INGINKAN!! SETELAH DIBERI JUSTRU TIDAK MELAKUKAN APAPUN?! BISA-BISA DIA MATI DI TANGAN MUSUH I--"

BUAGHH!!

"JANGAN MENYANGKUT PAUTKAN PERIHAL KEMATIAN DENGAN (NAME), SIALAN!!" bentak Todoroki yang baru saja menonjok muka manusia bom ini.

"K-kalian..." Kirishima ingin melerai, tapi setelah dilihat sepertinya seru juga. Dua lelaki populer di kelas berkelahi untuk mengambil keputusan mengenai seorang gadis yang sama-sama mereka sukai. Wah, seketika itu Kirishima ingin mengganti cita-cita menjadi seorang penulis!

"KAU MENANTANG KU?! BERANINYA MEMUKUL SEPERTI ITU?! AKU MENGATAKAN FAKTANYA, BODOH!!" -Bakugou

"TIDAK AKAN ADA YANG MATI!! DIA AKAN SELAMAT!! JAGA MULUTMU!" -Todoroki

"Kenapa ha? Ah, benar juga. Kau kan pacarnya, sudah tentu tidak ingin gadis aneh itu terluka kan?" Bakugou tersenyum miring menatap Todoroki yang sedari tadi mencengkram kerahnya erat.

"Memangnya kenapa jika ia benar-benar pacarku?" Todoroki bertanya dengan nada yang ditekankan.

"Akan kurebut dia darimu," balas Bakugou santai, ditambah dengan smirknya yang sedari tadi tak luntur.

"Ah, sepertinya tidak. Karena sebelum kurebut dia darimu mungkin ia sudah mati," Bakugou mengangkat kedua bahunya acuh.

Todoroki mendecih kesal sembari melepas cengkramannya pada kerah Bakugou. Ia tahu bahwa berdebat dengan Bakugou hanyalah sia-sia dan tidak berujung. Jadi ia memutuskan untuk pergi sendiri ke USJ untuk memastikan kebenaran telepati Mirai.

"H-hei! Todoroki-kun, kau mau kemana?!" teriak Midoriya yang melihat Todoroki berjalan meninggalkan asrama.

"Ia pasti ingin mengambil kostumnya dan pergi ke USJ seorang diri. Aku akan pergi bersamanya," Tokoyami berlari kecil menyusul Todoroki.

"HE?! SEORANG DIRI?! T-tunggu!! Apa kita tidak perlu melapor pada guru??" -Midoriya

"Tinggal lapor aja apa susahnya sih?!" batin Mirai.

"Melapor pada guru menurutku hanya membuang waktu. Mereka pasti memberikan info terlebih dulu kepada seluruh hero yang ada di kota ini baru melancarkan serangan. Itu saja perlu membuat rencana terlebih dahulu, sungguh rumit," -Sato

"Jadi? Kita akan pergi sendiri? Hanya kelas ini?" -Uraraka

"Tidak! Tidak boleh! Melakukan itu hanyalah bunuh diri secara tidak langsung! Murid kelas satu melawan ketua dari Villain, bisa saja kita akan dibunuh massal dengan mudah!" -Iida

"Iida-kun benar, kita harus melaporkan ini pada guru. Kita pastinya perlu pro hero untuk menghadapi musuh," -Mirai

"Para guru harus datang, jika tidak rencanaku akan melenceng," batin Mirai pt2.

"Lalu bagaimana?! Kalau begini terus justru (name)-chan yang akan matii!!" -Mineta

"Diamlah! Jangan terus menyangkut pautkan kata mati dengan (name)-chan, kero!" -Tsuyu

"Iida, buatlah keputusan!" -Sero

"(Name)-chan bisa saja sekarat kau tahu?!" -Jirou

"Akh, baiklah!! Kita pergi ke USJ bersama!! Tapi jika kita dalam masalah, aku minta tolong kepada siapapun yang selamat nantinya harus se-segera mungkin meminta pertolongan kepada pihak sekolah!!" putus Iida tegas. Ia tidak sempat berpikir panjang akan hal ini, jadi... ntahlah mereka akan benar-benar selamat atau tidak.

"T-tunggu! Tapi itu tidak sesuai rencanaku!!"

***

Author POV

Perjanjian antara Mirai dan Shigaraki telah terjalin. Yaitu dengan mempertemukan (name) dengan para pro hero di gedung USJ.

Tujuannya agar Mirai mendapat kepercayaan dari banyak orang. Dia bisa saja masuk berita dan menjadi terkenal. Ya, tujuan dia hanya untuk ketenaran...

Lalu kenapa Shigaraki menyetujuinya?

Entahlah, coba tebak??

Oke kita kembali ke topik, yang dimana Shigaraki sendiri belum menemukan alasan untuk memancing AFO agar ia bisa membawa (name) ke gedung itu.

Yakali Shigaraki nyulik (name) dari AFO cuma karena perjanjian sama gadis prik. Yang ada nanti dia yg di kill sama AFO karena main nyulik anak orang sembarangan.

--setelah berthinking lama--

"Bawa (name) ke gedung USJ," ucap Shigaraki pelan. Sebenernya mau pakai nada kek seakan memerintah gitu, tapi dianya ga berani.

"Apa maksudmu?" tanya AFO yang tengah duduk santai di singgasananya. Sedangkan (name) lagi makan nasi padang di kursi sebelah AFO.

Kursinya bahan plastik yang kek di warung warung elah, padahal punya AFO kursinya pake bahan yg sama kayak kostumnya Ksatria Baja Hitam.

"Para Pro Hero ingin menemui mu dan memberikan suatu penawaran. Mereka pasti ingin (name) kembali, jadi bawa saja dia sebagai sandera," jelas Shigaraki. Yaa walaupun dari kmaren2 juga (name) nya udah jadi sandera sih.

"Apa untungnya bagiku?" tanya AFO lagi.

"Ada All Might disana," jawab Shigaraki. Hanya dengan mendengar nama itu, badan AFO yang tadinya menyandar tampak sedikit ia tegakkan. Sepertinya ia sedikit tertarik??

"Baiklah, aku datang hanya untuk mendengarkan tawaran mereka," -AFO

"Kau tidak ingin menyerahkan (name)?" -Shigaraki

"Tentu tidak, dia itu a--"

"Om, ngasih jan setengah setengah dong. Masa dikasih nasi tapi ga dikasi minum? Apa maksut?!" protes (name), menyela pembicaraan kedua insan itu.

"Ah, benar juga. Kau, bawakan dia air untuk diminum," perintah AFO pada Shigaraki.

"Anda... belum menceritakan apapun pada dia ya..??" Shigaraki melirik (name) pelan. Sedangkan (name) yang ditatap malah natep balik.

"Tidak untuk sekarang," -AFO

"Ha? Cerita apa weh?" -(Name)

***

Author POV

"Dimana pro hero yang dimaksud?" batin AFO heran, tangan kanannya masih terus setia memegang kepala (name) agar anak itu ga lari ke temen temennya.

"Apa-apaan?! Jadi telepati yang di dengar Mirai-san itu dari All For One?!" batin Midoriya ketakutan. Jujur, badannya sekarang gemetar dan mulai terpikir untuk memanggil All Might. All For One tidak bisa dianggap main-main.

"Iida-kun, bagaimana ini? Haruskah kita menghubungi sensei sekarang?" bisik Yaoyorozu pelan.

"Sebelum dia menghabisi kita, kita harus kembali secepat--" Iida tersela oleh teriakan Bakugou yang menyalang.

"LEPASKAN DIA JELEKKK!!" Bakugou berlari menerjang AFO tanpa pikir panjang. Menyiapkan tangan kanannya yang sudah terangkat dengan percikan merah seakan ledakan akan datang.

Jadi posisinya AFO sama (name) nih ada di tengah gedung. Sedangkan  anak-anak 1A di depan pintu masuk. Jadi ada jarak sekitar belasan meter yg menengahi.

"Bego banget!! Dia ketua anggota villain loh!!" batin Kaminari panik.

"Woi jan kesini!! Dia udah ngambil quirk--"

Grep

Bakugou yang tadinya menerjang, kini kepalanya dapat ditahan dengan mudah oleh AFO menggunakan tangannya sendiri. Tangan kiri megang pala bakugou, tangan kanan megang pala (name).

"Kan kan!! Bakugou ah! Ntar dia nyedot quirk mu!!" omel (name).

"Nyedot?" Bakugou loding...

"QUIRK MU BAKAL DIAMBIL BODOH!! CEPAT LARI!!" bentak (name) kesal.

Tampak mimik wajah Bakugou yang menjadi panik. Ia segera meronta-ronta dengan brutal untuk melepaskan genggaman AFO dari kepalanya.

"LEPASKAN SIALAANN TIDAK ADA YANG MEMPERBOLEHKAN MU MENGAMBIL QUIRK KU!!" bentaknya keras. Siapapun tau kan kalau Bakugou itu sayang banget sama quirknya.

Melihat kondisi Bakugou yang seperti itu, beberapa dari anak 1A hendak maju untuk menolongnya. Tapi sebelum mereka bertindak...

"LEPASKAN MEREKAA!!" teriak Mirai dengan sangaatt keras.

"M-Mirai-chan..." Hagakure melirih pelan.

Mirai berjalan menuruni anak tangga dengan tatapan tajam yang tak lepas dari AFO.

Tap tap tap

"Mirai-san!! Itu berbahaya!!" Midoriya berteriak seraya berlari menyusul Mirai.

Setelah jarak diantara AFO dan Mirai hanya beberapa langkah, AFO dapat merasakan perasaan aneh yang dirasakan oleh (name). Dan benar saja, (name) rupanya menatap Mirai dengan tatapan tak suka.

"Lepaskan teman-teman--"

BUAAKKK!!

Tanah yang muncul secara tiba-tiba dari dalam tanah dengan cepat menghantam tubuh Mirai hingga tubuhnya terpental jauh ke belakang. Untungnya ada Midoriya yang dengan sigap menangkap tubuh itu agar Mirai tidak menabrak dinding.

"Mirai-san?! Daijobu?!" tanya Midoriya panik.

"I-iya... gapapa..." jawab Mirai pelan. Tapi tak lama, cairan berwarna merah mengalir keluar dari dalam mulutnya.

Seketika itu Kaminari dan Kirishima yang notabenya seorang lelaki 'gentleman' pun langsung berlari menghampiri AFO dan...

"BERANINYA KAU MELUKAI SEORANG GADIS!!" teriak mereka bersamaan.

"Bodoh!! Kau mau kemana?!" -Jirou

"Kalian berdua!! Cepat kembali!!" -Iida

Tentunya panggilan panggilan itu tidak dihiraukan oleh si empu.

Kaminari bergumam pelan, "Serangan listrik, 1.3 juta volt.." gumamnya pelan.

Kirishima juga tampak sudah mengeraskan tubuhnya dan berlari sembari mengangkat tangannya yang berjari runcing.

"Sial..." gumam Todoroki yang sudah memperkirakan apa yang akan kedua temannya itu lakukan.

"RASAKAN INII!!!" -Kaminari, Kirishima

"T-tunggu--" -(name), bakugou

Bzztt--

BLAARR!!

KHUAKKK!!

KRAAKK!!

Serangan Kaminari dan Kirishima mengarah bersamaan pada AFO. Namun setelahnya, terjadi ledakan besar yang membuat tubuh kedua cowo ini sedikit oleng menjauh.

Ntah apa yang terjadi, semuanya terlihat tidak jelas akibat asap yang menutupi pandangan.

"A-apa yang terjadi...??" gumam mereka pelan.

Tak lama, asap ini mulai menghilang terbawa angin lalu. Perlahan, dapat dilihat bahwa sebongkah es besar tengah menutupi tubuh AFO, (Name), dan Bakugou. Sehingga serangan Kaminari dan Kirishima sama sekali tidak berpengaruh akibat es yang menghalangi.

Tunggu... es...??

"Dimana Todoroki-kun?!" tanya Iida sambil tolah-toleh.

"Loh, tadi masih ada disi--jangan jangan?!" Yaoyorozu yang juga peka situasi langsung noleh kearah es besar itu.

Dan benar saja, sosok Todoroki terlihat dari balik es, bersama dengan AFO, (name), dan Bakugou.

"Dia... melindungi... musuh...??" Kaminari bergumam tak percaya.

Drap drap drap

PLETAK!!

"BEGO!! KALIAN BEGO!! BISA-BISANYA MENYERANG (NAME)-CHAN DAN BAKUGOU!!" omel Mina yang baru saja menjitak kepala kedua lelaki itu.

"HA?! KITA KAN MAU MEMBU--eh," -Kirishima konek

"Apa? Mau membunuh penjahat itu? Lalu? KAU TIDAK LIHAT TEMANMU SEDANG DALAM GENGGAMANNYA?! BAGAIMANA JIKA MEREKA IKUT TERKENA DAMPAK QUIRK MU HA?!" omel Mina lagi, tertekan dengan kebegoan temen satu sirkelnya ini.

"G-gomennasai..." Kirishima berucap pelan, kalau Kaminari udah konslet.

Sementara itu, (Name) masih terkejut dengan Todoroki yang tadi tiba-tiba berlari kearahnya lalu terjadi ledakan tepat setelah dia mengeluarkan es besar.

"Kau tidak apa apa?" tanya Todoroki tanpa memedulikan kehadiran AFO disitu.

"Kamu ngapain?!" tanya (name) balik sambil kode-kode mata ke Todoroki.

(Name)= //lirik lirik ke AFO sambil kedip

"Mata mu sakit? Apa kemasukan sesuatu saat ledakan tadi?" Todoroki mendekat dan menangkup wajah (name) guna menatap matanya. Siapa tau ada serpihan tajam yang masuk yakan?

"EHEM!!" Bakugou berdehem keras.

"Ah, kau tersedak?" -Todoroki

"Tidak ada gunanya aku disini," batin AFO kesal.

Drap drap drap

Sret

"Shoto-kun?! Kamu gapapa?! Ada yang sakit?! Atau luka?!" Mirai menangkup wajah Todoroki, membuat tangkupan Todoroki pada wajah (name) terlepas.

Todoroki hanya diam tak menjawab, lalu...

"Sahabatmu ada disini, kau tau bahwa kondisinya lebih tidak memungkinkan dan kau tidak mengkhawatirkannya?" tanya Todoroki datar.

"Ah? Itu..." Mirai menoleh kearah kanan, tatapannya dengan (name) pun bertemu.

"Untuk apa aku mengkhawatirkannya?" batin Mirai ketus.

"(Name)..." Mirai memasang tampang sedih seakan ingin menangis.

"Hei kau, tidak bisakah melepas cengkraman kasarmu itu dari temanku?! Apa yang kau inginkan?!" bentak Mirai pada AFO.

"Ah, jadi kau Mirai? Sudah besar rupanya. Dulu saat aku memberikan tugas ini pada orang tua mu, kau masih sangat kecil. Beginikah hasil dari usaha mereka dalam membesarkan anaknya?" Nada AFO terdengar merendahkan.

"Tau apa kau mengenai keluargaku?!" bentak Mirai lagi.

"Begini sikapmu terhadap bos sendiri?" -AFO

"Ha? Bos?! Bentar, maksudnya apaan?!" -(Name)

"Aku tidak mengenalmu! Jangan sok akrab!!" Mirai menahan rasa bergetar di tubuhnya. Jujur, ini nekat banget dia pura-pura gakenal AFO biar rencananya ga ketauan temen-temen.

AFO hanya diam, namun suara bisikan roasting anak kelas 1A tidak bisa luput dari pendengarannya.

"Bos? Apa maksudnya?"

"Mereka saling mengenal?"

"Apa ini? Rupanya dia bersekongkol dengan villain?!"

"Apa hubungan mereka sebenarnya?"

"Aku tidak mengerti,"

Mirai berusaha mengabaikan bisikan-bisikan yang terdengar menusuk hatinya.

"To-tolong, jangan sakiti temanku," lirih Mirai sambil menundukkan kepalanya.

"Diem, gausah sok kasihan," (Name) membuka suara.

"Siapa juga yang kasihan?! Aku kan melakukan ini karena diriku sendiri," -Mirai (batin)

"A-apa maksud mu? Aku--aku kan ingin-hiks, aku hanya ingin menolong mu," Mirai terisak pelan.

"Dasar tukang drama," (Name) tersenyum miring.

Anak 1A yang mendengar itu menjadi bingung dengan keadaan. Kenapa sekarang tampaknya (name) yang membelot? Padahal Mirai lah yang paling berusaha untuk menolongnya, tapi itu balasan yang (name) berikan? Pikir mereka heran.

"Ya, terus begitu. Biar mereka menganggap bahwa kamu lah yang bersalah," Mirai mengelap air matanya, lalu bergerak memeluk (name).

"Aku mengkhawatirkan mu (name), hiks. Bahkan--bahkan telepati itu--aku berusaha mengabaikannya, tapi--" tangis Mirai dalam pelukan (name).

"Telepati??" sela (name) heran.

"Astaga!" Mirai tersentak kaget, reflek melepas pelukannya.

"Telepati apa ya?" -(Name)

"Dia mendengar suara seseorang di kepalanya. Dan suara itu menuntun kami kesini," jawab Todoroki mewakili.

(Name) menatap Todoroki sejenak, lalu menatap Mirai balik.

"Suara itu bilang apa?" tanya (name) lagi.

"Ah, itu--"

"(Name) dalam bahaya, (Name) berada di gedung USJ, seperti itu," sela Todoroki lagi dengan nada datar.

(Name) mengangkat satu alisnya seraya menatap AFO.

"Om yang bilang gitu ke Mirai lewat telepati?" -(Name)

"Tidak," jawab AFO singkat.

"Lalu? Si rambut biru itu?" -(Name)

"Dia tidak bisa telepati," -AFO

"Terus? Yang tau tentang USJ hanya aku, om, dan Shigaraki bukan? Kalau bukan salah satu dari kita lalu siapa?" -(Name)

"Shigaraki yang menyuruhku datang ke tempat ini. Untuk bertemu para pro hero," -AFO

"Ah... gitu..." (Name) tersenyum tipis menatap Mirai.

"Nekat banget kamu besti, sampai berbuat sejauh ini. Ga takut ketauan?" -(Name)

"A-apa maksudmu? Aku--aku benar-benar--" -Mirai

"Benar-benar berusaha dalam bersandiwara? Jadi semua ini ulahmu?" -(Name)

"Bekerja sama dengan Shigaraki? Usaha yang bagus," AFO ikut menyahut. Dia sudah menduga bahwa semua ini terasa janggal.

"Tidak, aku--aku tidak tahu itu suara siapa, dan yang bisa kulakukan--" -Mirai

"Kau menipu kami?" timpal Bakugou dengan suara serak basahnya. Ah, dia tidak ngegas untuk kali ini.

Vote vote vote~

Bentar, chap ini rada gak make sense njir. Sori bangett sy gaada mood ngetik soalnya. Tapi udah kelamaan ga apdet, jadi yaa mau gamau harus ngetik.

Btw udah chap 50 aja, bentar lagi mau tamat sekitar 2-3 chap lagi mungkin?

Just Info, kalau Mirai nih ga tahan sama semacam roasting-an gtu. Soalnya dia dari kecil udah dimanja sama ortunya, jadi kalau dihina dikit aja dia nangis. Hatinya gakuad.

✨🔫

Продолжить чтение

Вам также понравится

139K 14.7K 33
[Complete] + [Ekstra Story] pembantaian dimana mana, kekacauan tiada henti setiap harinya. Rumor iblis pemangsa manusia semakin meluas yg mereka seb...
32.7K 3.1K 15
"Pergi, dan enyalah dari hadapanku, [yourname]." Kisah gadis setengah iblis buronan Muzan dan UpperMoon karena berhasil menaklukkan matahari. Iblis p...
93.8K 10.2K 27
"Eh? Apa ini?" -·-·-·-·-·-·-·--·-·-·-·-·-·- "Bagaimana aku bisa sadar jika kartuku terlalu banyak?" • • • • • • Haikyuu milik Haruichi Furudate Gamb...
77.8K 7.7K 22
[Rate 17+] "Cinta itu seperti lubang, begitu kamu terjatuh kedalamnya, akan sulit untuk keluar." Start : 28-02-21 Finish : 12-04-21