ALTARIGEL

By Nillamaulida_

7.2M 726K 135K

"𝒟𝒾𝓃𝑔𝒾𝓃𝓂𝓊 𝒿𝓊𝓈𝓉𝓇𝓊 𝓂𝑒𝓁𝓊𝓁𝓊𝒽𝓀𝒶𝓃𝓀𝓊" -𝒮𝓉𝒶𝓇𝒾𝑔𝑒𝓁 Kisah ini rumit. Tentang si cantik... More

CRANIOXX
1. GANGSTER
2. RITUAL STARLA
3. RUANG BK
4. PUJAAN HATI RIGEL DAN SISI GELAP STARLA
5. BALAP LIAR
6. PACARAN TRIAL
7. DIANTAR PULANG PERTAMA KALI
8. ANTARA BINTANG DAN ARANA
9. STREET FOOD
10. ARANA YANG MALANG
11. KERIBUTAN
12. TRAGEDI PERPUSTAKAAN
13. SELF HATE
14. KETEMU CALON MERTUA
15. MAAF DARI RIGEL
16. KEMBALINYA BLACK TIGER
17. STARLA, CRANIOXX DAN BLACK TIGER
18. NYORIDE BERSAMA CRANIOXX
19. HARI PENUH HUKUMAN
20. PERJANJIAN RIGEL DAN BINTANG
21. SEDIKIT PEDULI
22. OLIMPIADE FISIKA
23. LABORATORIUM FISIKA DAN CLUB
24. PENCULIKAN
25. PELUKAN PERTAMA DIGUDANG
26. RIGEL MENJADI LEBIH BAIK
27. STARLA FEAT CRANIOXX
28. SANDWICH PENUH PERJUANGAN
29. JANGAN MENJAUH
30. HAPPY MENSIVERSARY
31. RENCANA
32. SEBUAH FAKTA
33. TUGAS SIALAN
34. 70
35. KANTIN DAN AMARAH
36. HEALING MASING-MASING
37. DIHUKUM BARENG
38. STARLA, MAAF!
39. BERDAMAI
40. FIRST DATE
INFO PART 40
41. ROTI JEPANG UNTUK STARLA
42. AGENDA CRANIOXX
FULL VISUAL (CAST)
43. PLESTER HELLO KITTY, UKS DAN TOKO BUKU
44. KUNCI JAWABAN
45. BELAJAR BERSAMA RIGEL
46. HAPPY BIRTHDAY STARLA
47. TOPI UPACARA
48. JANGAN PERGI
49. PELUKAN
50. BASKET
51. BEKAL
52. BIANGLALA DAN HUJAN
53. NIGHT RIDE, CITYLIGHT DAN WARPAT
54. SUNDAY MORNING RIDE
55. CAFE ATLANTIC DAN 5 CM DI GUDANG
56. FUCK KISS
57. BYE RIGEL, HI AKSARA
58. MEMORI
59. GOMBALAN ALA RIGEL SI ANAK IPA
60. MARLBORO DI ROOFTOP
61. COFFE SHOP
62. NAFAS BUATAN
63. BROKEN HOME
64. TERBONGKAR
65. MENGHILANG
66. WAKTU ITU
67. STARLA DAN MASA KECILNYA
68. SI LILAC
69. RIGEL VS GALAXI AS STARLA
70. FINALLY HUG
71. LATE NIGHT, SURAT PERNYATAAN MAAF, NOTES, ALARM DAN PLAYLIST
72. KOTAK DARURAT
73. LIBRARY DATE
74. DEEP TALK DAN BROKENROOM
75. CONFESS
76. BELAJAR BARENG
77. CRY AT 00.00, MIDNIGHT DRIVE & NIGHT WINE
78. UNDANGAN, TIKET, KUPON DAN KARTU UCAPAN
79. BUNGA, LAPORAN DAN GRAFIK
80. POWER POINT, EMAIL, KODE QR & SERPIHAN KACA
81. TRAGEDI DI GEDUNG TUA
82. KABAR DUKA
84. SAYANG
85. GOOD BYE MY ANGEL
86. I LOST YOU NOW, RIGHT?
87. HAPPY BIRTHDAY RIGEL
88. HADIAH BUAT STARLA
ONE SHOT MOMENT STARIGEL
SERBA-SERBI LINK ALTARIGEL
89. AMSTERDAM
WHAT IF #1 : RIGEL WIBU
WHAT IF #2 : RIGEL YANG MUTUSIN STARLA
WHAT IF #3 : STARIGEL MENGASUH VENUS
WHAT IF #4 : KISS IN CAR
WHAT IF #5 : STARIGEL BERANTEM
WHAT IF #6 : HAPPY NEW YEAR
WHAT IF #7 : STARLA PENCINTA LELAKI KOREA
INFO TERBIT!
VOTE COVER
OPEN PO ALTARIGEL BOOK 1
ALTARIGEL 2?!
OPEN PO ALTARIGEL 2

83. TATA & LALA

55.9K 6.5K 967
By Nillamaulida_

"You are my first love, so I will make sure you are my last love too."
-Altarigel

Pagi harinya, Rigel terbangun lebih dulu. Cowok itu bahkan melupakan fakta bahwa pagi ini ia harus sekolah dan mengerjakan soal-soal PAS. Rigel menatap sendu kearah Starla yang masih setia dengan tidur dan lelapnya, seakan gadis itu sudah terlalu nyaman untuk membuka kedua mata cantiknya kembali. "Good morning my world, my girl, my universe, my star and my sun."

Tok!

Tok!

Tok!

"Permisi," Tiba-tiba seorang suster dengan seragamnya yang serba putih datang untuk mengingatkan bahwa Starla harus segera mengumpulkan berkas-berkas yang dibutuhkan untuk melakukan donor ginjal.

Rigel hanya menanggapi dengan tiga kali anggukan, kemudian si suster pun undur diri. Setelah itu Rigel memilih menelpon Bunda-nya untuk meminta tolong. "Hallo, Bun?"

"Ya ampun, Mas. Kamu dari mana aja, sampai pagi nggak pulang ke rumah? Lupa jalan pulang? Sekarang udah ada google maps, perlu bunda shareloc? Rumah aja nggak inget apalagi sekolah iya kan? Hari ini masih PAS loh mas yang terakhir," Omel Rossa dalam bentuk telepon, bagaimana pun juga wanita itu mengkhawatirkan putra sulungnya yang tak kunjung pulang walaupun sudah sering.

"Mas mau minta tolong, Bunda bisa ke rumah sakit sekarang nggak? Gantiin mas jagain Starla, soalnya mas mau ambil berkas-berkas Starla sebentar ke rumahnya. Penting dan mendesak." Rigel sama sekali tak menghiraukan omelan Bunda-nya, cowok itu langsung mengutarakan tujuan dan maksud utamanya menelpon Rossa.

"Rumah sakit? Loh, Starla kenapa? Starla sakit? Dia sakit apa? Keadaanya gimana? Udah lebih baik? Dokternya baguskan? Pelayanannya oke?" Sahut Rossa dengan beberapa pertanyaan secara bertubi-tubi.

"Bunda bisa kesini dulu nggak? Nanti Mas jelasin kok,"

"Oke mas, janji ya? Kalau gitu Bunda siap-siap dulu sebentar mumpung Venus lagi sekolah jadinya nggak ada yang ngerecokin."

"Iya,"

Lalu, Rigel tak lupa mengabari ketiga sahabat Starla termasuk Dannia dan teman-teman Cranioxx-nya.

***

Kaki Rigel dengan perlahan memasuki kamar Starla yang memiliki suasana hening dan sunyi, ini pertama kalinya bagi Rigel memasuki kamar Starla. Cowok itu hendak mencari berkas-berkas milik Starla yang dibutuhkan pihak rumah sakit atas izin Mbok Iyem. Mbok Iyem-nya sendiri sedang packing barang-barangnya yang akan dibawa untuk menjaga Starla di rumah sakit nanti.

Dengan detail mata Rigel mengamati setiap inci kamar Starla, novel-novel yang tertata rapi didalam rak-nya, meja belajar yang sedikit berantakan dengan buku-buku pelajaran tebal, polaroid-polaroid foto selfie Starla yang disusun rapi ditembok dengan judul harus self love, vinyl pemberiannya yang berhenti berputar, lilin teraphy tanpa lilin dan yang paling menarik perhatian Rigel adalah sebuah figura berwarna coklat dengan bentuk persegi panjang yang berada diatas nakas samping tempat tidur Starla.

Rigel menghampiri figura itu dan mengambilnya. Terlihat foto dua bocah kecil berseragam orange tengah berpose piace dengan tersenyum menampilkan barisan gigi mereka kearah camera. Dua bocah laki-laki dan perempuan itu terlihat sangat bahagia, seperti tidak ada beban. Rigel tahu betul pasti bocah perempuan difoto itu adalah Starla. Yang menariknya adalah Rigel tak asing dengan bocah kecil laki-laki difoto itu, yaitu dirinya sendiri. Rigel kecil yang tengah berusia empat tahun.

TATA & LALA

Deg.

Darah ditubuh Rigel seakan mendesir lebih cepat ketika membaca note dibagian pojok bawah foto itu. Seketika rangkaian-rangkaian memori beberapa tahun lalu berputar kembali bak alur di sebuah film yang diulang kembali.

Memori 1 :

Dulu Rigel kecil adalah sosok yang pendiam, pemalu bahkan termasuk sulit bergaul. Di sekolahnya, Taman Kanak-kanak. Rigel memilih untuk duduk sendirian di bangku belakang. Disaat jam istirahat, yang lainnya sibuk untuk membeli jajan bersama Ibu-Ibu mereka yang setia menunggui anak-anaknya sekolah. Rigel malah sibuk belajar membaca di dalam kelas sendirian, ia bahkan mewanti-wanti Rossa agar tidak menungguinya karena ingin belajar menjadi mandiri.

Tapi tak lama kemudian datanglah gadis kecil berkuncir dua dengan jepitan rambut berwarna pink menghampirinya. "Hai!" Sapa gadis kecil itu dengan tersenyum rekah.

Rigel terpaksa menutup bukunya dan menatap Starla, nama si gadis kecil itu. "Ada apa?" Tanya Rigel kecil.

"Aku boleh duduk disini nggak?"

"Boleh aja,"

"Kamu kenapa sendilian di kelas?" Tanya Starla.

"Lagi baca buku," Jawab Rigel.

"Oh gitu."

"Kamu sendili juga sendilian, kenapa?"

"Iya, Mama aku lagi nyuapin kakak aku dilual"

"Kamu punya kakak? sekolah disini?"

"Iya, tapi dia di kelas A. Aku sama dia kembal, kita berdua katanya mirip loh namanya Bintang." Jelas Starla.

"Kenapa mama kamu nggak nyuapin kamu juga?"

Starla menggeleng. "Kata mama aku udah salapan, jadi disuluh masuk kelas aja. Nanti disuapin kalau udah dapat nilai selatus sama jempol lima dari bu gulu,"

"Aneh," Sahut Rigel kecil tanpa dosa. "Yaudah, kamu duduk aja disini bial nggak sendilian lagi." Lanjutnya dengan menepuk kursi kosong di sampingnya.

Starla pun duduk. "Nama kamu siapa? Kita belum kenalan."

"Alta,"

"Aku boleh panggil kamu Tata aja nggak? Bial milip sama nama aku,"

"Emang nama kamu siapa?"

"Stala tapi bial gampang panggil Lala aja,"

"Iya boleh,"

"Makasih Tata,"

"Iya Lala,"

"Jadi, sekalang kita belteman?"

"Iya Lala,"

"Makasih Tata,"

"Sama-sama Lala,"

Tata adalah temen pertama Lala, begitu juga sebaliknya.

Memori 2 :

Jam istirahat pun tiba, Tata mengeluarkan kotak bekal bergambar batman yang berisi dua roti berselai keju dari dalam tas-nya kemudian menawari Lala yang duduk disampingnya. "Kamu mau?"

"Apa itu?"

"Loti keju, Bunda-ku yang bikin pasti enak banget. Kamu halus coba, katanya bisa bikin ketagihan."

Starla menggeleng. "Aku pengen tapi aku nggak suka keju,"

"Kenapa nggak suka? Enak loh,"

"Aku juga nggak tau tapi aku nggak suka,"

"Kamu aneh! Yaudah kamu makan rotinya aja, aku makan kejunya."

Memori 3 :

Tata dan Lala pulang bersama dengan berjalan kaki padahal rumah mereka berlawanan arah tapi Tata tetap mengantarkan Lala. Sedari kecil cowok itu sudah diajari untuk menghormati dan menjaga perempuan oleh Ayahnya. "Sampai sini aja, udah deket kok."

"Bocah perempuan kecil nggak boleh jalan sendirian nanti di culik orang jahat," Sahut Tata.

"Kamu bisa capek,"

"Aku kuat kan aku laki-laki,"

Lala pun pasrah, mereka berdua tetap berjalan beriringan namun tiba-tiba Tata melihat seekor kucing kelaparan di pinggir jalan dengan tubuh yang begitu kurus dan kumel. "Lala liat deh kucingnya kasian banget!" Ucap Tata.

"Ayok kita samperin! Kita bantuin dia," Ajak Tata dengan menggandeng tangan Lala.

Lala menolak. "Nggak mau!"

"Kenapa?"

"Takut!"

"Dia nggak gigit, dia lucu."

"Tetep takut, kamu sampelin aja sana kayaknya dia kelapelan kasian."

"Aku antelin kamu pulang dulu, habis itu aku bawa kucingnya pulang. Aku mau lawat dia biar gemuk, pasti tambah lucu biar kamu nggak takut lagi sama kucing."

"Ih aku bisa pulang sendili, kamu ulus kucingnya aja nanti dia nangis."

"Selius?"

"Iya Tata,"

"Yaudah hati-hati Lala,"

"Sekarang kucingnya udah nggak ada, Star. Gara-gara ketabrak motor, gue nggak bisa jagain dia." Gumam Rigel menjeda ingatannya. "Padahal rencana gue mau ngasih dia nama bareng sama lo,"

Memori 4 :

Baru saja sampai di sekolahan, Lala langsung menghampiri Tata yang sedang sibuk dengan game di jam tangannya. "Allo, Tata!" Sapa Lala.

"Hai," Balas Tata.

"Em... Aku boleh minta tolong sama kamu nggak?"

"Minta tolong apa?"

"Ajarin aku baca, aku belum bisa baca. Aku takut nanti dimalahin,"

Tata yang awalnya sibuk sendiri kini menatap Lala. "Dimalahin sama siapa?"

"Papa Mama,"

"Yaudah sini aku ajalin sampai bisa, biar nggak dimalahin lagi!" Sahut Tata penuh semangat sembari mengeluarkan buku membacanya dari dalam tas.

"Makasih Tata,"

"Sama-sama Lala,"

Memori 5 :

Tata mengajak Lala ke lapangan didekat komplek-nya untuk menghibur gadis kecil itu karena kemarin ia bercerita kalau ia dimarahi oleh Papa-nya sampai tak diijinkan makan. Alhasil, gadis kecil itu bersedih sampai sekarang.

Duk!

Duk!

Duk!

Tata mendribble bola berwarna oranye dengan garis-garis berwarna hitam. Yap, bola basket. Bocah kecil itu sudah diajarin bermain basket oleh Ayah-nya disini setiap sore atau ketika Ayah-nya sedang memiliki waktu luang.

"Apa itu?" Tanya Lala.

"Ini bola kan," Jawab Tata.

"Bola? Kenapa nggak ditendang?" Tanya Lala yang masih penasaran.

"Ini bola basket,"

Tata menghampiri Lala, menuntun tangan gadis kecil itu untuk memantulkan bola basket ke tanah. "Bola basket calanya gini, enggak ditendang. Kalau yang ditendang namanya bola sepak. Ngelti?"

"Beda ya?"

"Iya, beda."

Lala mengangguk kecil sehingga kuncir air mancur-nya bergerak. "Jadi, bola basket nggak boleh ditendang ya?"

"Enggak dong, yuk masukin kesana!"

"Tapi itunya tinggi banget, Tata." Keluh Lala dengan menunjuk ring basket yang tingginya hanya 1,5 M, dibuat khusus untuk anak-anak.

"Tau dali mana kan belum dicoba, pasti bisa kok. Sini aku bantuin,"

Memori 6 :

Tata dan Lala tengah menikmati jajanan mereka masing-masing didepan kelas disaat jam istirahat. "Tata," Panggil Lala.

"Apa Lala?"

"Pacaran tuh apa sih?" Tanya Lala.

"Pacaran itu buat olang yang saling menyayangi."

"Lala sayang Tata. Jadi, kita bisa pacalan?"

Tata terkekeh. "Pacalan itu buat orang yang udah gede, udah dewasa. Kita kan masih anak-anak, kata Bunda harus belajar dulu yang bener biar pinter."

"Yaudah kalau gitu kita dewasa bareng-bareng ya? Biar kita bisa pacalan pasti seru deh," Sahut Lala dengan girang.

"Iya, kalau kita saling menyayangi pasti kita pacalan."

"Kamu halus sayang aku waktu besal nanti,"

"Iya deh,"

"Janji?"

"Iya Lala, sekalang aku juga sayang kamu."

"Yey! Kita halus saling menyayangi sampai dewasa bial bisa pacalan,"

"Iya Lala,"

"Kamu halus pacalan sama aku ya?"

"Iya Lala,"

"Janji?"

"Iya Lala,"

Memori 7 :

Tata selalu terlibat dalam hari-hari Lala hingga tiba hari kelulusan TK. Awalnya mereka berdua tertawa bahagia, tersenyum kearah kamera yang sengaja disewa oleh pihak sekolah untuk merayakan perpisahan. Setelah terpotret, maka mereka akan mendapatkan hasil foto mereka masing-masing.

Lala tersenyum dengan mendekap fotonya bersama Tata begitu juga dengan Tata yang berada disampingnya.

"Makasih Lala," Ucap Tata tiba-tiba.

"Untuk?" Tanya Lala.

"Udah mau jadi temen aku disini,"

"Sama-sama Tata,"

"Setelah ini kayaknya kita bakal jalang ketemu,"

"Kenapa emangnya?"

"Soalnya kita bakal masuk SD, kita nggak disini lagi."

"Kita pisah?"

"Iya, tapi kita tetep temenan kok. Aku juga bakal sayang kamu telus sampai nanti kita dewasa telus ketemu telus pacalan deh."

"Kita bakal ketemu lagi?"

"Iya, kalau udah gede, udah dewasa."

"Kalau nggak ketemu gimana?"

"Aku bakal cari kamu,"

"Kalau masih nggak ketemu?"

"Aku bakal cari terus sampai ketemu pokoknya,"

Tiba-tiba Lala memeluk sahabat kecilnya itu. "Lala sayang Tata,"

"Tata juga sayang Lala, nanti kita ketemu lagi ya kalau udah gede. Aku bakal sayang kamu telus," Ucap Tata sembari melepas pelukan Lala.

"Ayo Mas kita pulang!" Panggil Rossa yang baru saja datang menjemput dengan jarak yang agak jauh karena wanita itu berdiri didepan mobil.

"Aku udah dijemput, aku pelgi dulu ya. Jaga diri kamu baik-baik, see you Lala." Ucap Tata sebelum pergi meninggalkan Lala.

"See you,"

Rigel masih menatap foto itu tak percaya, ternyata ia dan Starla lebih dari sekarang. Mereka berdua memiliki kenangan dimasa lalu. Starla adalah orang di masa lalu Rigel, Starla-lah orangnya yang selama ini Rigel cari-cari dan tunggu-tunggu. Ternyata apa yang ia cari ada tepat didepan mata.

"You grew up so well Star," Gumamnya. "You become a beautiful, strong and great girl. I proud of you."

"Star, ternyata lo Lala yang bikin gue hampir nggak bisa jatuh cinta sama orang lain. Tapi gue berhasil jatuh cinta lagi sama lo dengan nama yang berbeda, Starla! Dua kali lo bikin gue jatuh sejatuh-jatuhnya, Star." Ucap Rigel. "Nyatanya gue duluan yang jatuh cinta sama lo, Star. Gue udah jatuh cinta sama lo dari waktu lo bilang kalau nama lo Lala."

"I've been in love from the start,"

"You're my first love,"

"I'm falling in love with you again and will always be,"

"I still love you and it lasts forever,"

"Let's grow together to produce real love,"

Tbc

1800 (16-4-2022) maaf banget aku jarang up karena lagi hectic, baru bisa up sekarang dan agak pendek. Tapi semoga bisa ngehibur sahur kalian hehehe. Maaf ya masih banyak kurangnya hehehe, makasih banyak juga yang udah setia baca. I love you so much!!!

Jangan lupa follow @nillamaulida_ + @altrglvulcan see u on next chapter!

Continue Reading

You'll Also Like

426K 46.7K 21
( On Going + Revisi ) ________________ Louise Wang -- Bocah manja nan polos berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum lay...
225K 13.6K 32
JANGAN LUPA FOLLOW... *** *Gue gak seikhlas itu, Gue cuma belajar menerima sesuatu yang gak bisa gue ubah* Ini gue, Antariksa Putra Clovis. Pemimpin...
557K 7K 23
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
313K 23.4K 35
Namanya Camelia Anjani. Seorang mahasiswi fakultas psikologi yang sedang giat-giatnya menyelesaikan tugas akhir dalam masa perkuliahan. Siapa sangka...