Harap bijak dalam membaca!
•••
Dilansir oleh halu.id - {2020/4/5} pada pukul 08.45 malam Lee Haechan datang ke salah satu rumah sakit Seoul dengan seorang perempuan digendongannya. Penampilan yang kacau serta raut khawatir dari pemuda itu membuat para penggemar yang ada disana bertanya-tanya.
Menurut saksi, suasana menjadi ramai seusai idol dibawah naungan SM Entertainment itu datang bersama member dream lainnya. Saat ini belum ada tanggapan dari agensi SM Entertainment.
Sedangkan, baru-baru ini NCT Dream comeback dengan full album pertamanya yang bertajuk 'Hello Future'.
•••
Manager dream dibuat pusing dengan berita yang sedang heboh pagi ini. Ia segera menghampiri atasannya. Sedangkan Mark, yang semalam tidak bersama member dream langsung datang dimana membernya berada.
"Mark, tolong jaga mereka dulu. Hyung akan diskusi sama sajang-nim." kata manager dream pada Mark.
"Hyung tenang aja, mereka biar jadi urusan Mark. Lebih baik hyung mengurus berita itu." sahut Mark.
Manager dream pun langsung keruangan Lee Sooman.
Tok tok tok
"Sajang-nim!" ia menunduk sopan begitu masuk.
"Tentang berita yang lagi ramai diperbincangkan itu?"
Manager dream mengangguk sopan. "Benar sajang-nim, kita akan membuat statement seperti apa?"
Lee Sooman mengusap dagunya sembari berpikir. "Saya akan diskusi dahulu dengan pihak sana."
"Maksud sajang-nim dengan pihak kekasih Haechan atau Haechan?" tanya Manager tidak paham.
Lee Sooman menghela nafas. "Saya tahu kamu mengenal keluarga kekasih Haechan, saya pun mengenalnya."
"Untuk saat ini kita diamkan saja dahulu, paling lambat nanti malam." kata Lee Sooman lagi.
Manager dream paham sekarang. Setelah izin ia pamit pergi. Lee Sooman menghela napas panjang. "Ada apa sebenarnya?"
•••
"Hyung? Ada apa pagi-pagi kemari dan tau darimana kami disini?" Renjun terbangun dari tidurnya saat mendengar suara pintu terbuka.
Karena belum bisa menjenguk, Haechan memutuskan untuk tidur di penginapan terdekat. Jarak yang lumayan jauh membuat Haechan enggan untuk pulang, member dream lainnya hanya bisa menuruti permintaan Haechan. Tidak mungkin mereka meninggalkan Haechan sendiri.
"Kalian nggak liat berita? Kedatangan kalian semalam, pagi ini lagi ramai jadi perbicangan." Mark menghela napas lelah. Kenapa disaat ia tidak sedang bersama mereka ada saja masalah.
Renjun membangunkan yang lainnya. "Bangun semuanya!"
"Masih pagi hyung," keluh Jisung.
"Cepat bangun semuanya!" seru Mark keras.
"Hyung?!" semuanya langsung bangun mendengar suara Mark.
"Kenapa hyung ada disini?" tanya Jaemin.
Mark melempar tasnya dan duduk di sofa. "Kenapa selalu ada masalah kalau hyung nggak lagi bersama kalian?"
"Semalam ada kejadian apa sampai melupakan penyamaran?"
Haechan tidak menjawab, ia kembali tertidur. Melihat itu, Renjun berinisiatif bicara. "Semalam kekasih Haechan menghilang hyung. Kami mencarinya dan dia ditemukan dalam keadaan mengenaskan."
"Lalu?"
"Dia masih kritis sekarang. Maaf membuat semuanya makin kacau Hyung." mereka menunduk merasa bersalah.
"Sebaiknya kalian jangan kemana-mana dahulu, pasti dirumah sakit itu ramai oleh para wartawan." saran Mark.
"Kami bisa aja hyung, tapi nggak tau Haechan. Kayanya dia nggak bakal diam aja disini." sahut Jeno.
"Jangan beramai-ramai kalau mau ke rumah sakit."
Disisi lain, Lee Sooman sedang duduk berhadapan dengan orang tua Louisa. Semakin cepat tentu semakin baik bukan? Jadi ia langsung mendatangi orang tua Louisa.
"Saya kemari bermaksud untuk berdiskusi mengenai berita yang sedang jadi perbincangan." Lee Sooman memulai percakapan.
Tuan Emmanuelle mengangguk paham. "Santai aja tuan Lee, lagipula kita rekan kerja."
Lee Sooman tertawa kecil. "Lama nggak bertemu."
"Kami sibuk dengan urusan di Amerika," kata mommy Louisa ramah.
"Saya mau membuat konfirmasi hubungan Haechan dan Louisa tapi saya perlu persetujuan kalian mengingat bagaimana beringasnya sasaeng Haechan." kata Lee Sooman langsung.
"Saya nggak masalah, untuk itu biar kami yang mengurusnya." balas Daddy Louisa.
Lee Sooman mengangguk lega. "Kalau boleh tau, semalam ada apa?"
"Ini ulah sasaeng Haechan, kami kecolongan semalam." jawab mommy Louisa.
"Masalah ini biar kami yang urus karena sudah jauh dari yang anda pikirkan." potong Daddy Louisa saat melihat Lee Sooman akan bicara.
Lee Sooman pun mengangguk patuh. Kemudian pembicaraan pun beralih ke pekerjaan.
•••
Keluarga Louisa memperketat keamanan depan ruangan Louisa. Bahkan di depan rumah sakit pun dijaga oleh bodyguard dari agensi SM. Bahkan Daddy Louisa membayar satu lantai.
Sampai saat ini belum ada tanda-tanda Louisa akan bangun. Hal itu membuat Haechan semakin sedih. Sudah satu jam Haechan di depan ruangan Louisa, ia hanya memandangi Louisa dari luar ruangan. Masa kritis belum terlewati dan dokter melarang orang menjenguk.
"Chan, makan dulu!"
Mark menghampiri Haechan dengan makanan ditangannya.
"Nggak hyung, gue nggak lapar." tolak Haechan tanpa mengalihkan tatapannya.
"Makan Chan, kalau lo sakit Louisa juga pasti sedih. Lo mau dia sedih waktu bangun lo nya malah sakit?"
Haechan mengambil makanan, memakannya dalam diam. Mark paham keadaan Haechan sekarang, tetapi jika di diamkan tidak baik juga, apalagi sampai susah makan.
Haechan yang biasanya ceria, menjahili para hyung nya kini hanya ada raut murung diwajahnya, penampilan yang tidak rapih. Sekacau itu Haechan.